Kadar Air Lapis Tunggal BET
kurva seperti huruf S Sigmoid. Hal tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Labuza 1984, yaitu bahwa bahan makanan kering
mempunyai kurva ISL berbentuk sigmoid. Tepung gaplek merupakan salah satu bahan makanan kering sehingga kurva ISL nya berbentuk sigmoid.
Pada kurva bentuk sigmoid dari tepung gaplek tampak terdapat dua lengkungan yaitu yang pertama pada sekitar a
w
0,1 dan dan yang kedua pada a
w
0,6. Dua lengkungan pada kurva ini mengindikasikan adanya perubahan sifat fisika-kimia pengikatan air oleh bahan. Lengkungan pertama
menunjukkan batas air terikat primer dan lengkungan kedua menunjukkan batas air terikat sekunder. Air terikat primer atau air terikat lapis tunggal
terletak pada a
w
di bawah 0,25, air terikat sekunder terletak antara a
w
0,25-0,75 dan air terikat tersier terletak pada a
w
di atas 0,75 Suyitno, 1995.
Dari gambar 8 dapat dilihat bahwa kurva ISL tepung gaplek pada daerah air terikat primer cenderung agak meningkat, mendatar pada daerah air
terikat sekunder dan meningkat tajam pada daerah air terikat tersier. Bentuk kurva yang mendatar pada daerah air terikat sekunder
menandakan bahwa pada daerah tersebut, dengan kenaikan kadar air sedikit saja akan mengakibatkan kenaikan a
w
yang cukup besar. Jadi dapat dikatakan bahwa pada daerah tersebut merupakan daerah rawan bagi penyimpanan atau
distribusi tepung gaplek sebab adanya tambahan air sedikit saja sudah mengakibatkan kerusakan yang serius karena kenaikan a
w
yang cuku tinggi. Di daerah air terikat primer dan tersier, kurva ISL tepung gaplek
terlihat menanjak. Hal ini menandakan bahwa dengan kenaikan kadar air yang cukup besar hanya mengakibatkan sedikit kenaikan a
w
. Namun bukan berarti pada wilayah air terikat tersier aman bagi penyimpanan dan distribusi tepung
gaplek, karena aktivitas air a
w
pada wilayah ini sudah cukup berpotensi bagi berlangsungnya reaksi kimiawi, enzimatik maupun mikrobiologis yang dapat
menyebabkan kerusakan tepung gaplek.