Teori Belajar Motorik Teori Belajar
dalam pembelajaran praktik siswa SMK melakukan empat tahapan, yaitu melakukan persepsi terhadap stimulus, menggunakan
pengetahuan prasyarat, merencanakan respon dan pelaksanaan respon yang dipilih.
Teori belajar behaviorisme dalam Budiningsih 2005:20 belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi
antara stimulus dan respon. Respon yang terjadi dapat disebabkan oleh adanya stimulus yang dikondisikan conditioned stimulus atau
yang tidak dikondisikan unconditioned stimulus. Teori behaviorisme memandang bahwa belajar adalah perubahan perilaku
yang dapat diamati dan dapat diukur, diprediksi dan dikontrol tidak menjelaskan perubahan internal pada diri siswa. Proses belajar dapat
terjadi dengan bantuan media alat. Menurut Thorndike dalam Baharuddin 2010:65 menyatakan bahwa perilaku belajar manusia
ditentukan oleh stimulus yang ada di lingkungan sehingga menimbulkan respons secara refleks. Stimulus yang terjadi setelah
sebuah perilaku terjadi akan mempengaruhi perilaku selanjutnya.
Pembelajaran mata diklat teknik kerja bengkel menggunakan multimedia interaktif muncul sebagai akibat perkembangan teknologi
yang begitu pesat dan upaya pengintegrasian TIK dalam pembelajaran. Di dalam multimedia interaktif, stimulus muncul
dengan disaji-kannya latihan-latihan berkaitan dengan materi
sedemikian rupa sehingga siswa dapat merespon dengan cara mengetik atau menekan tombol lalu difasilitasi dengan umpan balik,
dengan demikian siswa cenderung mengulang jika skor yang diinginkan belum tercapai. Adanya tampilan program yang menarik
dapat menimbulkan motivasi siswa sehingga aspek kesiapan belajar juga akan muncul.
Beberapa prinsip belajar menurut Skinner dalam Baharuddin 2010:71 yaitu 1 reinforcement, 2 punishment, 3 shaping.
Menurut Budiningsih 2005: 27 bahwa aplikasi teori behavioristik dalam kegiatan pembelajaran tergantung dari beberapa hal seperti:
tujuan pembelajaran, sifat materi pelajaran, karakteristik pebelajar, media dan fasilitas pembelajaran yang tersedia.
Penggunaan multimedia interaktif dalam pembelajaran merupakan stimulus untuk memperoleh penguatan reinforcement hasil belajar
yang programnya menfasilitasi perbedaan pebelajar , adanya respon benar-salah, adanya penskoran dan unsur belajar mandiri. Dalam
kegiatan pembelajaran peserta didik dituntut dapat mengungkapkan kembali pengetahuan yang sudah dipelajari dalam bentuk perubahan
perilaku yang dapat diamati.