Tinjauan tentang Sikap Deskripsi Teoritik

Pembentukan dan perubahan sikap tidak terjadi dengan sendirinya. Sikap terbentuk dengan hubungannya dengan suatu obyek, orang, kelompok, lembaga, nilai, melalui hubungan antara individu, hubungan di dalam kelompok, dan lain sebagainya. Mengajarkan sikap yang positif tidaklah hanya tanggung jawab dari orang tua atau lembaga keamanan saja. Tetapi lembega-lembaga sekolah juga mempunyai kewajiban yang sama dalam membentuk sifat anak yang lebih positif. c. Ciri-ciri dan Fungsi Sikap Sikap menentukan tabiat atau tingkah laku dalam hubungannya dengan perangsang yang relevan, orang-orang, atau kejadian- kejadian. Dapat dikatakan bahwa sikap merupakan faktor internal, tetapi tidak semua sikap adalah faktor internal. Menurut Ahmadi 2014: 178 adapun ciri-ciri sikap sebagai berikut: 1. Sikap itu dipelajari Learnability 2. Memiliki kestabilan Stability 3. Personal-societal significance 4. Berisi kognisi dan afeksi 5. Approach-aviodance directionality Sikap seseorang tidak dibawa sejak lahir, tetapi harus dipelajari selama perkembangan hidupnya karena itulah sikap dapat berubah- ubah dan dipelajari. Berbeda dengan instingnaluri manusia yang dibawa sejak lahir, ia bersifat tetap dan mempunyai sifat motif-motif biogenetis seperti rasa lapar, haus, mengantuk dan sebagainya. Fungsi tugas sikap bila dilihat dalam kehidupan sehari-hari dapat dibagi menjadi empat golongan yaitu: 1. Sikap berfungsi sebagai alat untuk menyesuaikan diri. Sikap bisa menjadi rantai penghubung antara orang dengan kelompoknya atau dengan anggota kelompok yang lain. 2. Sikap berfungsi sebagai alat pengatur tingkah laku. Aksi-aksi spontan yang sering kita lakukan merupakan perwujudan antara perangsang dengan reaksi yang tidak ada pertimbangan. Pertimbangan-pertimbangan terhadap perangsang merupakan sesuatu hal yang tidak berdiri sendiri melainkan erat kaitannya dengan cita-cita hidup, tujuan hidup, peraturan dalam masyarakat dan lain sebagainya. 3. Sikap berfungsi sebagai alat pengatur pengalaman-pengalaman. Manusia dalam menerima penalaman dari luar sikapnya tidak pasf melainkan aktif. Tetapi manusia tetap dapat memilih mana yang perlu dilayani dan tidak. 4. Sikap berfungsi sebagai pernyataan kepribadian. Sikap sering menjadi ciri kepribadian seseorang. Oleh karena itu dengan melihat sikap-sikap pada obyek-obyek tertentu, sedikit banyak orang dapat melihat kepribadian orang tersebut.

2. Tinjauan tentang Masyarakat

a. Pengertian Masyarakat Beragam kesatuan hidup manusia dalam suatu kesatuan negara nasional mempunyai wujud yang beragam. Keberagaman wujud ini bukan disebabkan karena ada suku-auku bangsa yang berbeda melainkan secara horizontal ada lapisan lapisan sosial yang berbeda. Keberagaman yang terjadi menarik manusia untuk dapat berinteraksi satu sama lain hingga menimbulkan komunikasi yang baik dan terciptalah suatu perkumpulan manusia yang disebut masyarakat. Menurut Koentjaraningrat dalam Pengantar Ilmu Antropologi edisi revisi 2009 “Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau dengan istilah ilmiah saling berinteraksi”. Bersamaan dengan pengertian masyarakat menurut Koentjaraningrat yang mencirikan masyarakat melalui interaksi antar kelompok, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI masyarakat adalah sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama. Dari beberapa pengertian di atas mengenai masyarakat dapat ditarik kesimpulan bahwa masyarakat adalah kelompok-kelompok manusia yang berinteraksi sehingga menimbulkan komunikasi dan memiliki kebudayaan yang dianggap sama. b. Unsur-unsur Masyarakat Menurut Koentjaraningrat dalam Pengantar Ilmu Antropologi edisi revisi 2009, unsur-unsur masyarakat dapat dibagi menjadi enam konsep yaitu “masyarakat, kategori sosial, golongan sosial, kelompok dan perkumpulan, ikhtisar mengenai beragam wujud kesatuan manusia, dan interaksi antar individu dalam masyarakat”. Konsep tersebut melatarbelakangi adanya masyarakat yang tumbuh dalam suatu wilayah. Oleh sebab itu, ada beberapa penjelasan mengenai konsep masyarakat tersebut yaitu: 1 Masyarakat Masyarakat adalah semua kesatuan hidup yang bersifat mantap dan terikat oleh satuan adat-istiadat dan rasa identitas bersama. Ikatan yang membuat suatu kesatuan manusia menjadi suatu masyarakat adalah pola tingkah laku yang khas mengenai semua faktor kehidupannya dalam batas kesatuan itu. Selain ikatan adat istiadat khas yang meliputi sektor kehidupan dan kontinuitas waktu, warga suatu masyarakat juga harus mempnunyai ciri lain, yaitu suatu rasa identtas bahwa mereka memang merupakan suatu kesatuan khusus yang berbeda dari kesatuan-kesatuan manusia ainnya. 2 Kategori Sosial Kategori sosial adalah kesatuan manusia yang terwujud karena adanya suatu ciri atau suatu kompleks ciri-ciri objektif yang dapat dikenakan kepada manusia-manusia itu. Ciri-ciri objektif itu biasanya dikenakan oleh pihak dari luar kategori sosial itu sendiri tanpa disadari oleh orang yang bersangkutan dengan suatu maksud praktis terentu. Misalnya dalam masyarakat suatu negara ditentukan melalui hukumnya ada masyarakat di atas umur 18 tahun dan di bawah umur 18 tahun, dengan maksud untk membedakan masyarakat yang memiliki hak pilih dan tidak memiliki hak pilih dalam pemilihan umum. 3 Golongan Sosial Suatu golongan sosial juga merupakan suatu kesatuan manusia yang ditandai oleh suatu ciri tertentu. Bahkan sering kali ciri itu juga dikenakan kepada mereka oleh pihak luar kalangan mereka sendiri. Walaupun demikian suatu kesatuan manusia yang kita sebut golongan sosial itu mempunyai ikatan identitas sosial. Hal itu dapat disebabkan karena kesadaran identitas itu tumbuh sebagai reaksi pandangan pihak luar terhadap golongan sosial tadi dan juga golongan tersebut terikat oleh suatu sistem nilai, sistem norma, dan adat istiadat tertentu. 4 Kelompok dan Perkumpulan Suatu kelompok atau group juga merupakan suatu masyarakat karena memenuhi syarat-syaratnya. Dan Association sebaiknya diterjemahkan sebagai perkumpulan yang dasar organisasinya adalah “organisasi buatan”. Pembedaan istilah antara “kelompok” dan “perkumpulan” oleh C. H. Cooley atas asas hubungan antara keduanya sehingga terjadi konsep primary group dan association atau secondary group. 5 Ikhtisar Mengenai Beragam Wujud Kesatuan Manusia Istilah masyarakat dipakai untuk menyebut dua wujud kesatuan manusia, yaitu “komunitas” yang menekankan pada aspek lokasi hidup dan wilayah dan konsep “kelompok” yang menekankan pada aspek organisasi dan pimpinan dari satu kesauan manusia. Adapun tiga wujud kesatuan manusia yaitu kerumunan, kategori sosial dan golongan sosial tidak dapat disebut masyarakat. Hal tersebut disebabkan tidak memenuhi ketiga unsur yang merupakan syarat konsep “masyarakat”. 6 Interaksi Antarindividu dalam Masyarakat Konsep interaksi itu penting karena tiap masyarakat merupakan satu –kesatuan dari individu yang satu dengan yang lain sangat berbeda dalam hubungan berinteraksi. Dalam menganalisis proses interaksi antara individu dalam masyarakat kita harus dapat membedakan dua hal, yaitu kontak dan komunikasi. Kontak antara individu dapat dilakukan secara berjauhan ataupun bertatap muka, seperti mengobrol secara dekat atau dengan menggunakan telepon. Dan komunikasi timbul apabila kontak telah terjadi. c. Pranata Sosial Sistem tingkah laku manusia yang bersifat resmi serta adat-istiadat dan norma yang mengatur tingkah laku itu, dan seluruh perlengkapannya guna memenuhi berbagai kompleks kebutuha

Dokumen yang terkait

Perbandingan Partisipasi Politik Masyarakat Dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah Kota Medan Putaran I Dan II Tahun 2010 Di Kecamatan Medan Denai

1 37 82

Perilaku Pemilih Dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah Sumatera Utara Tahun 2013 Di Kecamatan Medan Helvetia

0 54 79

Partisipasi Politik Masyarakat Karo Pada Pemilihan Kepala Daerah Kota Medan Tahun 2010 (Studi Kasus: Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan)

2 71 90

Analisis Ikatan Primordialisme Etnik keturunan Arab Terhadap Pemilihan Kepala Daerah Langsung tahun 2005 (Studi Kasus : Pemilihan Walikota Medan tahun 2005)

2 47 70

politisasi birokrasi pasca pemilihan kepala daerah (studi di kabupten lampung selatan tahun 2010)

0 31 225

OPINI MASYARAKAT TERHADAP ISU PUTRA DAERAH MENJELANG PILKADA (Studi Kasus Pada Pemilih Tetap Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Bandar Lampung Periode 2010-2015 di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Kedaton Bandar Lampung)

0 5 4

SIKAP MASYARAKAT TERHADAP LESBIAN (Studi kasus di Kelurahan Sepang Jaya Bandar Lampung )

1 4 65

SIKAP POLITIK ANAK PUNK DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2015 (STUDI DI KECAMATAN BANDAR JAYA, KABUPATEN LAMPUNG TENGAH)

1 10 168

ANALISIS SWOT TERHADAP KEKALAHAN PETAHANA (MUSTAFA) DI DAERAH PEMILIHAN KECAMATAN TERBANGGI BESAR PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH DI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2015

5 42 95

NETRALITAS DAN INDEPENDENSI SURAT KABAR HARIAN LAMPUNG POST DAN RADAR LAMPUNG DALAM PEMBERITAAN PEMILIHAN KEPALA DAERAH DI KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015

2 26 117