BAB I ISI BUKU

B. ISI BUKU

1. BAB I

Islam selain sebagai agama dan kepercayaan umat muslim, juga merupakan objek kajian dan penelitian para ilmuwan baik ilmuwan muslim maupun ilmuwan barat. Hal ini disebabkan karena Islam sangat berkaitan erat dengan kebudayaan. Sebagaimana tercatat dalam buku-buku sejarah, ajaran-ajaran islam mampu mempengaruhi peradaban umat manusia pada masa itu. Di dalam buku ini, akan di jelaskan bagaimana Islam dan ajarannya mampu mempengaruhi peradaban dunia. Keberhasilan Islam dalam mempengaruhi budaya dunia, menjadi magnet tersendiri bagi para ilmuwan. Ketertarikan para ilmuwan ini, kemudian memunculkan istilah”Islamic Studies” atau Study Islam. Di dalam buki ini, khusus pada bab pertama, membahas mengenai pengertian dari Studi Islam. Hal-hal yang berkaitan dengan kata sifat ”Islami” betapapun semua itu telah di istilahkan dengan ‘Islamic Studies” di dunia akademik. 1 Selain dari pengertian diatas, Islamic Studies juga dapat di definisikan melalui dua pendekatan. Pendekatan pertama,melihat Islamic studies sebgai disiplin dengan metodologi, materi, dan teks-teksnya sendiri. 2 Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa Islamic Studies adalah pembelajaran mengenai al-qur’an, hadits dan metodologinnya. Pendekatan kedua, mendifinisikan Islamic Stuides beradasarkan pada kenyataan bahwa Islam perlu di kaji dalam konteks evolusi Islam modern yang penuh teka-teki. 3 Artinya, Islam harus di kaji secara luas, tidak hanya terpaku pada teks-teks kuno dan ilmu-ilmu klasik. Islam musti diajarkan baik sebagai tradisi teks maupun sebagai realita social. 1 Zakiyyudin Baidhawy.Study Islam Pendekatan dan Metode.Yogyakarta. 2011. Hlm:2. 2 Zakiyyudin Baidhawy.Study Islam Pendekatan dan Metode.Yogyakarta. 2011. Hlm:2. 3 Zakiyyudin Baidhawy.Study Islam Pendekatan dan Metode.Yogyakarta. 2011. Hlm:3. Selain dari pembahasan diatas, dalam bab ini juga membahas masalah yang sangat penting mengenai Islamic Studies. Masalah utama yang menopang definisi Islamic studies tampaknya muncul dari metodologi bagaimana Islam di kaji dan kemudian bagaimana diajarkan. 4 Hal inilah yang seringkali menyebabkan perbedaan di kalangan umat muslim sendiri. Di dalam bab ini juga, yang menarika adalah penulis juga menyajikan kritik atas metodologi barat. Seperti, orientalisme, ilmu sosila, dan antropologi social. Biar bagaimanapun, pandanagan sarjana barat dan sarjana muslim nmengenai Islamic studies memiliki titik berangkat yang berbeda. Salah satunya mengenai teks-teks keagamaan klasik. Para sarjana barat menganggap Al-qur’an dan Hadits hanyalah manuscript- manuskript kuno yang tidak ada bedanya dengan kitab-kitab kuno lainnya. Berbeda dengan sarjana muslim, mereka menganggap Al-qur’an dan Hadits adalah sesuatu yang sacral atau suci. Dalam mempelajarinya harus di landasi dengan keimanan yang tinggi.

2. BAB II