2.8.4. Class Diagram
Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek.
Class menggambarkan keadaan atributproperti suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut metodafungsi.
Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-
lain.
2.8.5. Statechart Diagram
Statechart diagram menggambarkan transisi dan perubahan keadaan dari satu state ke state lainnya suatu objek pada sistem sebagai akibat dari stimuli yang
diterima. Pada umumnya statechart diagram menggambarkan class tertentu satu class dapat memiliki lebih dari satu statechart diagram.
Dalam UML, state digambarkan berbentuk segiempat dengan sudut membulat dan memiliki nama sesuai kondisinya saat itu.
Umumnya memiliki kondisi guard yang merupakan syarat terjadinya transisi yang bersangkutan, dituliskan dalam kurung siku. Action yang dilakukan sebagai
akibat dari event tertentu dituliskan dengan diawali garis miring.
2.8.6. Collaboration Diagram
Collaboration diagram juga menggambarkan interaksi antar objek seperti sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing objek dan
bukan pada waktu penyampaian message. Setiap message memiliki sequence number, di mana message dari level tertinggi memiliki nomor 1. Messages dari level
yang sama memiliki prefiks yang sama.
2.8.7. Component Diagram
Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen piranti lunak, termasuk ketergantungan dependency di antaranya. Komponen
piranti lunak adalah modul berisi code, baik berisi source code maupun binary code, baik library maupun executable, baik yang muncul pada compile time, link time,
maupun run time.
Umumnya komponen terbentuk dari beberapa class danatau package, tapi dapat juga dari komponen-komponen yang lebih kecil. Komponen dapat juga
berupa interface, yaitu kumpulan layanan yang disediakan sebuah komponen untuk komponen lain.
2.8.8 Deployment Diagram
Deploymentphysical diagram menggambarkan detail bagaimana komponen di- deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak pada mesin,
server atau piranti keras apa, bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal.
Sebuah node adalah server, workstation, atau piranti keras lain yang digunakan untuk men-deploy komponen dalam lingkungan sebenarnya. Hubungan antar node
misalnya TCPIP dan requirement dapat juga didefinisikan dalam diagram ini [6].
1.9.Pengujian Perangkat Lunak
Pengujian perangkat lunak merupakan proses verifikasi dan validasi dari sebuah perangkat lunak [6]. Pengujian perangkat lunak juga mengidentifikasi
kelemahan dan kesalahan dalam kode aplikasi yang harus diperbaiki. Pengujian perangkat lunak memiliki tiga tujuan penting yaitu: verifikasi, validasi dan
menemukan cacat. Verifikasi adalah proses menegaskan bahwa perangkat lunak sudah memenuhi spesifikasi teknik. Validasi adalah proses menegaskan bahwa
perangkat lunak memenuhi kebutuhan bisnis. Menemukan cacat artinya varians Antara hasil yang diharapkan dengan aktual.
2.9.1 Unit Testing
Unit Testing merupakan serangkaian tes yang berdiri sendiri. Setiap tes meneliti komponen individu yang baru atau telah dimodifikasi. Setiap tes
memvalidasi modul tunggal, berdasarkan dokumen teknis yang dibangun untuk melakukan tugas tertentu. Unit testing berfokus pada fungsi dan kehandalan sebuah
perangkat lunak. Satuan pengujian dilakukan di lingkungan tes sebelum integrasi sistem [6]
18
BAB 3 ANALISIS DAN KEBUTUHAN ALGORITMA
1.1. Analisis Masalah
Masalah yang diangkat dalam penulisan ini adalah penerapan algoritma WHCA dengan multi-agent yang akan disimulasikan pada aplikasi dengan
lingkungan yang diadaptasi dari gudang PT. INDOMARCO PRISTAMA. Pada
gudang PT. INDOMARCO PRISTAMA terdapat banyak agent yang bertugas untuk menyusun dan mengantarkan barang dimana setiap agent memungkinkan
terjadi tabrakan dalam mencapai tujuannya. Untuk itu dibutuhkan sebuah algoritma
pencarian jalur terpendek yang dapat menghindari tabrakan antar agent. Algoritma
WHCA merupakan pengembangan dari algoritma A yang dapat mengatasi permasalahan pencarian jalur terpendek dengan multi-agent dengan menggunakan
reservasi tabel sebagai tempat penyimpanan informasi path yang akan dilalui oleh
agent hingga ke tujuan. Dengan adanya reservasi tabel, setiap agent akan
kooperatif memberikan informasi jalur yang akan dilalui. Disisi lain algoritma WHCA dibutuhkan kedalaman dalam pencarian dan jumlah path yang akan di
reservasi, oleh karena itu yang akan diteliti untuk mengukur efektifitas penggunaaan algoritma WHCA adalah jumlah kedalaman ketika proses pencarian
dan waktu eksekusi untuk pencarian solusi.
1.2. Analisis Masukan
Analisis masukan menjelaskan data masukan yang akan diperlukan dalam penerapan algoritma WHCA pada webots. Analisis masukan yang dibutuhkan
pada algoritma WHCA yaitu posisi awal agent, posisi akhir agent, posisi halangan
dan kedalaman pencarian. Sebelum menghitung menggunakan algoritma WCHA akan dihitung dulu biaya cost sebenarnya yang terdapat pada jalur itu sendiri. Map
yang digunakan pada simulasi ini dengan skala pixel yang berukuran lebar 400 pixel dan tinggi 600 pixel. Satu layer tersebut disimpan dalam grid suatu kotak-kotak
kecil yang dinamis dimana user dapat menentukan jumlah gridnya. Setiap grid memiliki ukuran dengan lebar 20 pixel dan tinggi 20 pixel, contoh map dengan
ukuran lebar 20 pixel dan tinggi 20 pixel dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut: