cocok atau tidaknya suatu temuan atau data yang dilaporkan peneliti dengan yang terjadi sesuguhnya dilapangan.
Cara pengujian kredibilitas data atau kepercayaan terhadap hasil penelitian. menurut Sugiyono dilakukan dengan perpanjangan pengamatan,
peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif dan membercheck.
1. Perpanjangan pengamatan , berarti peneliti kembali ke lapangan,
melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data yang pernah ditemui maupun yang baru.
2. Peningkatan ketekunan , berarti melakukan pengamatan secara lebih
cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sitematis.
3. Triangulasi , diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber
dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.
Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik berbeda. Misalnya data diperoleh dengan wawancara,
lalu dicek dengan observasi, dokumentasi atau kuesioner. Triangulasi waktu di lakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara observasi
atau teknik lainnya dalam waktu atau situasi yang berbeda.
4. Analisis Kasus Negatif Penelitian
, mencari data yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang ditemukan. Bila tidak ada lagi data
yang berbeda atau bertentangan dengan temuan, berarti data yang ditemukan sudah dapat dipercaya.
5. Membercheck, proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada
pemberi data. Tujuan membercheck adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data.
Sehingga informasi yang diperoleh dan akan digunakan dalam penulisan laporan sesuai dengan apa yang dimaksud sumber data atau informan
Sugiyono, 2010: 122-129. Dalam uji keabsahan data, peneliti menggunakan triangulasi sebagai
sumber data dikarenakan peneliti ingin menggali kebenaran dari informasi tertentu melalui berbagai metode dan sumber perolehan data. Misalnya, selain
melalui wawancara dan observasi, peneliti bisa menggunakan observasi terlibat participant obervation, dokumen tertulis, arsif, dokumen sejarah, catatan
resmi, catatan atau tulisan pribadi dan gambar atau foto. Masing-masing cara itu akan menghasilkan bukti atau data yang berbeda, yang selanjutnya akan
memberikan pandangan insights yang berbeda pula mengenai objek yang diteliti.
Ini dikarenakan pada saat penelitian dilakukan di lapangan, triangulasi dapat dikombinasikan, misalnya kombinasi triangulasi sumber dan triangulasi
metode. Triangulasi yang menggunakan kombinasi teknik triangulasi sumber data dan triangulasi metode seperti circle, yang dapat diawali dari penemuan
data dari sumber mana saja lalu dicross-check pada sumber lain dengan metode lain pula. Sampai data lengkap dan jenuh sekaligus validasi dari berbagai