Kajian Pustaka Kerangka Pemikiran

2 kita bisa lebih meningkatkan lagi pembangunan di negeri ini, membangun infrastruktur, kesehatan, transportasi dan lain-lain Susilo Bambang Yudhoyono 2012. Pemerintah Republik Indonesia setiap tahun menyusun anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN dan RAPBN disusun berdasarkan tahun anggaran yang dimulai tanggal 1 April sampai dengan tanggal 31 maret tahun berikutnya, yang menggambarkan tentang penerimaan negara dan pengeluaran negara selama satu tahun anggaran Sony Devano dan Siti Kurnia Rahayu, 2006:86. Kondisi perpajakan yang menuntut keikutsertaan aktif wajib pajak dalam menyelenggarakan perpajakannya membutuhkan kepatuhan wajib pajak yang tinggi itu dengan kepatuhan dalam pemenuhan kewajiban perpajakan sesuai dengan kebenarannya, karena sebagian besar pekerjaan dalam pemenuhan kewajiban perpajakan itu dilakukan oleh wajib pajak, bukan fiskus selaku pemungut pajak dan sehingga kepatuhan diperlukan dalam self assesment system, dengan tujuan pada penerimaan pajak yang optimal, kepatuhan memenuhi kewajiban perpajakan secara sukarela merupakan tulang punggung sistem self assesment, dimana wajib pajak bertnggung jawab menetapkan sendiri kewajiban perpajakan dan kemudian secara akurat dan tepat waktu membayar dan melaporkan pajaknya tersebut Siti Kurnia Rahayu dan Sony Devanto, 2006:158. Berdasarkan dengan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan rumusan masalah Seberapa besar Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak terhadap Penerimaan Pajak dan Seberapa besar Pengaruh Jumlah Wajib Pajak Efektif terhadap Penerimaan Pajak. Adapun kegunaan penelitian ini dapat bermanfaat baik secara akademis maupun secara praktis sebagai bahan masukan khususnnya mengenai pengaruh kepatuhan wajib pajak dan jumlah wajib pajak efektif terhadap penerimaan pajak.

II. Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

2.1 Kajian Pustaka

Kepatuhan Wajib Pajak Menurut Norman D. Nowark yang dikutip Siti Kurnia Rahayu 2010:138 menyatakan bahwa kepatuhan wajib pajak adalah Suatu iklim kepatuhan dan kesadaraan pemenuhan kewajiban perpajakan, tercermin dalam situasi dimana : 1. Wajib pajak paham atau berusaha untuk memahami semua ketentuan peraturan perundang undangan perpajakan. 2. Mengisi formulir pajak dengan lengkap dan jelas. 3. Menghitung jumlah pajak yang terutang dengan benar. 4. Membayar pajak yang terutang tepat pada waktunya. menurut Chaizi Nasucha 2004:38 menyatakan bahwa kepatuhan wajib pajak adalah Kepatuhan adalah suatu pemenuhan kewajiban perpajakan, yang harus dilakukan wajib pajak melalui tingkat pelaporan SPT, laporan penyelesaian tunggakan pajak dan perkembangan pembayaran atau penyetoran pajak terutang. Wajib Pajak Efektif Menurut Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE - 26PJ.21988 Tentang Kriteria Wajib Pajak Efektif Dan Wajib Pajak Non Efektif, yang dimaksudkan dengan Wajib Pajak efektif menurut SE DJP Nomor SE - 26PJ.21988 adalah Wajib Pajak efektif adalah Wajib Pajak yang memenuhi kewajiban perpajakannya berupa memenuhi kewajiban menyampaikan SPT masa dan atau Tahunan sebagaimana mestinya. Penerimaan Pajak Menurut John Hutagaol 2007:325 Penerimaan Pajak adalah Penerimaan Pajak merupakan sumber penerimaan yang dapat diperoleh secara terus menerus dan dapat dikembangkan secara optimal sesuai kebutuhan pemerintah serta kondisi masyarakat. 3 Penerimaan Pajak menurut para ahli seperti yang di kemukakan oleh H. Simanjuntak Timbul dan Imam Mukhlis 2012:30 adalah Penerimaan negara dari pajak merupakan salah satu komponen penting dalam rangka kemandirian pembiayaan pembangunan.

2.2 Kerangka Pemikiran

Hubungan antara Kepatuhan Wajib Pajak dengan Penerimaan Pajak Menurut penelitian Suryadi, 2006 menyatakan bahwa Kepatuhan wajib pajak yang diukur dari pemeriksaan pajak, penegakan hukum, dan kompensasi pajak berpengaruh signifikan terhadap kinerja penerimaan pajak, Hal ini menunjukkan bahwa kepatuhan wajib pajak memiliki pengaruh besar terhadap kinerja penerimaan pajak. Sedangkan menurut Diaz priantara, 2012:109 menyatakan bahwa Peran serta Wajib pajak dalam memenuhi kewajiban pembayaran pajak berdasarkan ketentuan perpajakan sangat diharapkan, Kepatuhan Wajib Pajak dalam membayar pajak merupakan posisi strategis dalam peningkatan penerimaan pajak. Hubungan antara Jumlah Wajib Pajak Efektif dengan Penerimaan Pajak Rochmat Soemitro dalam buku Siti Kurnia Rahayu 2010:90 mengungkapkan kebijakan perpajakan dalam rangka menunjang penerimaan negara ditempuh dalam bentuk : a. Perluasan dan peningkatan wajib pajak b. Perluasan obyek pajak c. Penyempurnaan tarif pajak d. Penyempurnaan administrasi perpajakan. Sedangkan Chairuddin Syah Nasution dalam jurnalnya yang berjudul “Analisis Potensi Dan Pertumbuhan Penerimaan Pajak Penghasilan PPh di Indonesia Periode 1990 – 2000” 2003 menyatakan bahwa Untuk meningkatkan penerimaan pajak melalui PPh maka prioritas utama yang perlu diperhatikan adalah peningkatan jumlah WP, sehingga cukup tepat kebijakan pemerintah saat ini yang mewajibkan lapor pajak bagi pemilik Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP pribadi kepada seluruh masyarakat yang telah memenuhi syarat untuk memiliki NPWP tersebut. Hal ini untuk lebih mengintensifkan penerimaan pajak dan untuk lebih meningkatkan kesadaran membayar pajak bagi para wajib pajak yang telah memenuhi syarat memiliki NPWP maupun bagi badan usaha yang bersangkutan.

2.3 Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Adanya Sunset Policy 2008 Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara I (DJP Sumut I)

1 51 59

Pengaruh penagihan pajak dan kepatuhan wajib pajak terhadap penerimaan pajak : (studi kasus pada KPP Kanwil Jawa Barat I)

6 57 102

Pengaruh kepatuhan wajib pajak terhadap penerimaan pajak dan implikasinya pada pertumbuhan ekonomi : (studi kasus pada KPP Pratama di Kanwil Jabar I)

1 27 61

Perencanaan Pajak Dan Kebijakan Pajak Berpengaruh Terhadap Penerimaan Pajak (Survey Pada KPP Kanwil Jabar 1)

7 48 91

Pengaruh Penagihan Pajak Dan Jumlah Wajib Pajak Terhadap Penerimaan Pajak (Survey PAda KPP Wilayah Kota Bandung Dan KPP Sumedang Di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat I)

0 8 1

Pengaruh Penagihan Pajak Dan Pemeriksaaan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (surey pada 5 KPP di Kanwil DJP Jabar 1)

0 2 1

Pengaruh sanksi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak dan implikasinya pada penerimaan pajak (survey pada KPP Pratama di Kanwil Jabar I)

11 41 52

Pengaruh Pemeriksaan Pajak Dan Pengetahuan Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey Pada Wajib Pajak Badan Di KPP Pratama Bandung Cicadas)

3 75 107

PENGARUH JUMLAH WAJIB PAJAK, KEPATUHAN WAJIB PAJAK DAN PEMERIKSAAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK DI KANTORPELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN POLONIA.

1 4 29

PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK DAN PERSEPSI WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK Pengaruh Pengetahuan Pajak Dan Persepsi Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Kasus Pada KPP Pratama Boyolali).

0 1 12