laser gas adalah laser He-Ne dan Laser CO2. Laser Dye dan laser dioda masing- masing adalah contoh laser zat cair dan semikonduktor. E. Hecht,1987
2.1.3 Sifat-Sifat Laser
Sifat cahaya laser dicirikan oleh monokromatik, koheren, terarah dan brightness. 1. Monokromatis artinya hanya satu frekuensi yang dipancarkan. Sifat ini
diakibatkan oleh hanya satu frekuensi yang dikuatkan dan susunan dua cermin yang membentuk cavity-resonant sehingga osilasi hanya terjadi pada frekuensi
yang sesuai dengan frekuensi cavity. 2. Laser memiliki sifat coherent, yaitu seperti perambatan cahaya yang sejajar,
massif, warna tunggal monochromatic, yang berbeda dengan cahaya pendar polikromatik yang biasa dikenal sehari hari yang berasal dari matahari,
api,lampu dan sebagainya. Endel Uiga,1995
3. Keterarahan Directionality Merupakan konsekuensi langsung ditempatkannya bahan aktif dalam cavity
resonant, dimana hanya gelombang yang merambat dalam arah yang tegak lurus terhadap cermin-cermin yang dapat dipertahankan dalam cavity.
4. Brightness Kecemerlangan Brightness suatu sumber cahaya didefinisikan sebagai daya yang dipancarkan
persatuan luas permukaan persatuan sudut ruang.
2.2 Penelitian Awal Terkait Pengukuran Ukuran Partikel Nano Berdasarkan Plasma Laser
Harmonik kedua laser YAG A = 532nm difokuskan pada air keruh dalam sel kuarsa. Emisi laser Plasmadynamic diinduksi dari kerusakan plasma partikel di
wilayah fokus. Di dapat hasil induksi bahwa partikel dengan diameter 9 mm dan panjang fokus lensa adalah 80 mm. Rasio eksitasi pulsa pengulangan laser sebesar
10 pulsa s. Emisi plasma terjadi pada spektrum eksitasi dan diproses dari arah depan laser. Sebuah monokromator 25 cm digunakan kisi 1800 garis mm, dan
resolusi spektral 0,037 nm. Filter optik ditempatkan di depan spektrometer untuk
Universitas Sumatera Utara
memotong eksitasi laser. Emission intensitas tergantung pada ukuran polystyrene. Diukur intensitas untuk partikel tertentu diameter yang bervariasi, namun, nilai
rata-rata dari intensitas tergantung pada diameter partikel. Nakamura,1991.
2.3 Pengembangan Teknik LIBD Dengan Metode Optik
Laser-induced breakdown deteksi LIBD adalah salah satu teknik yang paling sensitif dikembangkan sejauh ini untuk mengukur ukuran nanopartikel dalam
kisaran 10-1000 nm dan konsentrasinya di kisaran 1 ng L ppt untuk mg L ppm. LIBD dapat diterapkan dalam pengukuran tanpa perlu menggunakan
teknik kromatografi untuk pembentukan partikel monitoring dan partikel agregasi. Hal ini juga diketahui bahwa energi radiasi laser dan profil balok sangat terkait
dengan kinerja LIBD. Secara umum, sensitivitas yang lebih tinggi diperlukan untuk mengukur
ukuran partikel yang lebih kecil, diperoleh dengan menggunakan laser dengan energi pulsa yang lebih tinggi, dan lebih kecil dari ambang kerusakan air. Metode
LIBD dalam penentuan ukuran nanopartikel digunakan deteksi optik dua dimensi untuk peristiwa induksi plasma laser. Pertama kalinya para peneliti mengukur
posisi yang tepat dari plasma induksi laser untuk setiap peristiwa pemecahan dengan menggunakan monokrom yang dibebankan-coupled device CCD
kamera.Bundschuh, 2000
2.4 Contoh Penerapan LIBD 2.4.1 Deteksi Koloid ThO