Evaluasi Fasilitas Kerja Terhadap Kelelahan pada Bagian Pengemasan (Packing) Distribusi Obat...

Hamonangan : Evaluasi Fasilitas Kerja Terhadap Kelelahan pada Bagian Pengemasan (Packing) Distribusi Obat…, 2006

USU Repository © 2006

Evaluasi Fasilitas Kerja Terhadap Kelelahan pada Bagian Pengemasan (Packing)
Distribusi Obat Ditinjau dari Aspek Ergonomi di Pt. “K” Medan 2006
Hamonangan
Universitas Sumatera Utara
Sekolah Pasca Sarjana
Magister Kesehatan Kerja
Abstrak
PT. “K” merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi, perdagangan dan
pendistribusian obat. Pada bagian distribusi merupakan bagian yang cukup sibuk. Proses kerja
pendistribusian selalu dituntut ketelitian dalam mendistribusikan pesanan dan barang serta
sikap-sikap kerja yang bermacam-macam yang secara terus menerus dilakukan setiap harinya seperti
berjalan, berdiri, memilih, mengangkat, mengangkut, duduk dan sebagainya.
Tujuan penelitian ini adalah melakukan evaluasi fasilitas kerja terhadap kelelahan serta
memberikan rekomendasi dalam upaya perbaikan fasilitas kerja sesuai dengan aspek-aspek ergonomi
pada bagian pengemasan distribusi obat di PT. “K”.
Sampel penelitian adalah seluruh pekerja yang terdapat pada bagian pengemasan distribusi
obat sebanyak 3 orang, yang menggunakan fasilitas kerja tidak ergonomis seperti kursi kecil

(dengklek) tinggi 20 cm, diameter 25 cm dan menggunakan lantai sebagai meja kerja untuk
melakukan pekerjaan.
Fasilitas kerja yang tidak ergonomis dapat menimbulkan penyesuaian sikap kerja seperti
sikap kerja duduk membungkuk dan jongkok yang menyebabkan keluhan rasa sakit pada bagian
tubuh, diketahui dengan menggunakan Body Map Quesioner dan kelelahan diketahui dengan
menggunakan Whole Body Reaction Tester. Fasilitas kerja yang ergonomis dapat diperoleh dengan
mengukur dimensi anthropometri pekerja dalam posisi duduk dengan menggunakan alat Martin
Human Body.
Hasil penelitian keluhan jenis keluhan rasa sakit yang sama dialami oleh ketiga (seluruh)
pekerja adalah : leher bagian atas, bahu kiri, punggung, pinggang, bokong dan lutut kiri.
Juga terjadi peningkatan kelelahan dengan mengukur kecepatan reaksi tubuh terhadap
rangsangan suara, yaitu : pukul 08.00 wib 0,53 < µ < 0,63 , pada pukul 12.00 wib 0,63 < µ < 0,76,
pada pukul 16.00 wib 0,83 < µ < 0,89. Dengan mengikuti persamaan linear Y= 0,57 + 0,035 X
(r = 0,9924) artinya apabila waktu kerja naik maka kelelahan akan meningkat.
Adanya peningkatan keluhan rasa sakit dan kelelahan, hal ini disebabkan pemakaian fasilitas
yang tidak ergonomis setelah dievaluasi sangat diperlukan perbaikan fasilitas kerja yang ergonomis
yaitu kursi : tinggi 42 cm, lebar 34 cm panjang 36 cm, tinggi sandaran 61 cm, lebar sandaran 36,5 cm,
dan meja kerja : tinggi 55,5 cm, lebar 100 cm, panjang 200 cm, footrest 25° sehingga pekerja dapat
bekerja dengan nyaman, aman dan produktif.


Kata kunci : Fasilitas kerja, Kelelahan, Aspek Ergonomi

Hamonangan : Evaluasi Fasilitas Kerja Terhadap Kelelahan pada Bagian Pengemasan (Packing) Distribusi Obat…, 2006

USU Repository © 2006

Ergonomic-Based Evaluation of Fatigue in the Medicine Distribution
Packing Section of Pt. “K” Medan 2006
Hamonangan
North Sumatera University
Postgraduate Program
Magister Of Occupational Health
Abstract
PT. “K” is a company specializing in the field of medicine production, trade and
distribution. The distribution section is busy enough because the working process in this section
demands that the distribution of orders and products and various work attitudes which
continually done everyday such as walking, standing, selecting, lifting, sitting, and so on must
be carefully carried out.
The aims of this study is to evaluate work facility and its relationship to fatigue and to
give recommendation in the attempts to improve the work facility available in the distribution

section of PT. “K” according to ergonomic aspects.
The sample for this study is all workers in the medicine distribution packing section (3
persons) who are using the non-ergonomic work facility such as stool (dengklek) of 20 cm high
with the diameter of 25 cm and the floor as their working table.
The non-ergonomic work facility can result in the adjustment of work attitude such as
they sit and bend their body and squat which can create the pain in part of their body. This
condition is known through Body Map Questionnaire and the fatigue is known through Whole
Body Reaction Tester. The ergonomic work facility can be obtained by measuring the dimension
of workers’ anthropometry when they are in sitting position by using a device called Martin
Human Body.
The result of this study reveals that the pain felt by the three (all) workers is on the
upper part of their neck, left shoulder, back, waist, buttock and left knee.
By measuring the velocity of body reaction toward noise stimulus, an increase of
fatigue happens as follows: at 8 o’clock a.m 0.53 < µ < 0.63, at 12 noon 0.63 < µ < 0.76, at
4 p.m 0.83 < µ < 0.89. Following the linear equation of Y = 0.57 + 0.035 X (r = 0.9924), it is
understood that the longer working time is, the more increasing the fatigue will be.
After evaluating the increasing pain and fatigue caused by the use of the nonergonomic
work facilities, it is suggested that the facilities should be ergonomically improved as follows:
the stool should be 42 cm high, 34 cm wide and 36 cm long. The back of the stool should be 61
cm high and 36.5 cm wide. The working table should be 55.5 cm high, 100 cm wide, 200 cm

long and the slope of its footrest should be 25 ° to make the workers work comfortably, safely
and productively.
Key words: Work Facilities, Fatigue, Ergonomics Aspect

Hamonangan : Evaluasi Fasilitas Kerja Terhadap Kelelahan pada Bagian Pengemasan (Packing) Distribusi Obat…, 2006

USU Repository © 2006

Dokumen yang terkait

Pengaruh Fasilitas Kerja Terhadap Sikap Kerja dan Kelelahan pada Pekerja Bagian Penggorengan Industri Rumah Tangga Keripik Singkong di Kabupaten Aceh Besar

2 65 171

Pengaruh Design Tempat Duduk Terhadap Kelelahan Kerja Pada Karyawan Penjahit Kecil Menengah

1 53 81

Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Pada Stasiun Pencucian Untuk Meminimalkan Resiko Cedera Otot (Musculosceletal Disorder) Di PT. Sejati Coconut Industri

13 89 230

Gambaran Perasaan Kelelahan Kerja Pada Pekerja Bagian Proses Produksi di pabrik Kelapa Sawit PT. Socfin Indonesia (Socfindo) kebun Mata Pao tahun 2010

11 83 72

Kelelahan Kerja Pada Pekerja Di Hotel Patra Dumai Tahun 2008

10 88 62

Hubungan Kelelahan Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pada Pekerja Bagian Produksi Tulangan Beton Di Pt Wijaya Karya Beton Medan Tahun 2015

2 54 113

Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Stres Kerja pada Karyawan PT Pupuk Iskandar Muda Lhokseumawe

9 74 162

PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KELELAHAN PADA TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI “CANDY” PT Pengaruh Kebisingan Terhadap Kelelahan Pada Tenaga Kerja Bagian Produksi “Candy” PT Deltomed Laboratories Wonogiri.

0 3 18

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kelelahan Kerja 2.1.1. Pengertian Kelelahan - Pengaruh Fasilitas Kerja Terhadap Sikap Kerja dan Kelelahan pada Pekerja Bagian Penggorengan Industri Rumah Tangga Keripik Singkong di Kabupaten Aceh Besar

0 0 22

Pengaruh Fasilitas Kerja Terhadap Sikap Kerja dan Kelelahan pada Pekerja Bagian Penggorengan Industri Rumah Tangga Keripik Singkong di Kabupaten Aceh Besar

0 0 11