XRD X-Ray Diffraction SEM Scanning Electron Microscopy

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil analisis DTA menunjukkan penurunan massa sebesar 32,765 dan mulai mengalami perubahan fasa menjadi hidroksiapatit pada puncak endotermik. 2. Hasil analisis FTIR menunjukkan gugus fungsi yang terbentuk yaitu OH - , , dan yang merupakan pembentuk hidroksiapatit. 3. Hasil analisis mikrostruktur dari karakterisasi SEM menunjukkan hidroksiapatit yang dihasilkan semakin jelas karena membentuk butiran yang semakin baik dan pori-pori semakin kecil sehingga homogen seiring dengan kenaikkan suhu kalsinasi. 4. Hasil analisis struktur XRD pada sampel hidroksiapatit menunjukkan fasa yang terbentuk adalah adalah hidroksiapatit dari rumus kimia kalsium fosfat hidroksida C a5 PO 4 3 OH dengan nomor PDF File 9-0432.

B. Saran

Pada penelitian selanjutnya disarankan melakukan uji sifat fisis dan mekanik pada hidroksiapatit berbahan tulang sapi untuk mengetahui nilai densitas, penyusutan, resistivitas, dan porositas dari sampel dengan mengurangi waktu penahanan ketika dikalsinasi karena peneliti sudah mencoba melakukan kalsinasi waktu penahan 5 jam, tetapi sampel menjadi tidak rekat. Karakterisasi SEM pada sampel sebaiknya dilakukan dengan berbesaran diatas 2000X agar lebih mudah menganalisis butiran-butiran mikrostruktur. DAFTAR PUSTAKA Agaogullari, D., Kel, D., Gokce, H., Duman, I., Ovecoglu, M.L., Akarsubasi, A.T., Bilgic, D., and Oktar, F.N. 2011. Bioceramic Production from Sea Urchins. Acta Physica Polonica A. Vol. 121, No. 1, pp. 23-26. Anonim. 2013. Bones and Skeletal Tissues. https:www.google.comsearch?hl =ensite=imghptbm=ischsource=hpbiw=1366bih=675q=compact +boneoq. Diakses 15 Mei 2013 pukul 12.20 WIB. Aldehida. 2012. Jurnal Kimia Fisika Penentuan Entalpi Adsorpsi. online. http:catatanaldehida.wordpress.com20120428jurnal-kimia-fisika penentuan-entalpi-adsorpsi. Diakses Selasa, 06 Februari 2013 pukul 20.40 WIB. Aoki, H. 1991. Science and Medical Application of Hydroxyapatite. Tokyo: Japan. Arifianto. 2006. Pengaruh Atmosfer dan Suhu Sintering terhadap Komposisi Pelet Hidroksiapatit yang Dibuat dari Sintesa Kimia dengan Media Air dan SBF. Skripsi. Institut Pertanian Bogor: Bogor. Arifiranto, Nikmatin, S., dan Langenati, R., 2006. Pengaruh Atmosfer dan Suhu Sintering terhadap Komposisi Pelet Hidroksiapatit yang Dibuat dari Sintesis Kimia dengan Media Air dan Syntethic Body Fluid SBF. Jurnal Sains Materi Indonesia. Hal. 166 – 173. Arsad, S.M. and Pat M. L. 2011. Synthesis and Characterization of Hydroxyapatite Na noparticles and β-TCP Particles. Journal International Conference on Chemical, Biological and Environment Engineering. Vol. 7, pp. 184-188. Bahrololoom, M. E., Javidi, M., Javadpour, S., and Ma, J. 2009. Characterisation of natural hydroxyapatite extracted from bovine cortical bone ash. Journal of Ceramic Processing Research. Vol. 10, No. 2, pp. 129-138. Bassler. 1986. Penyidikan Spektrometrik Senyawa Organik, edisi keempat. Erlangga: Jakarta. Bernache-Assolant, D., Ababou, A., Championa, E., and Heughebaertb, M. 2002. Sintering of Calcium Phosphate Hydroxyapatite Ca 10 PO 4 6 OH 2 , I.