meminta ganti kerugian secara Perdata, atau secara terpisah melakukan penuntutan Pidana dan melakukan gugatan perdata, atau memilih salah satunya.
Ketentuan Penghinaan dalam KUHP sejak 1998 pemerintah dan DPR juga
memperkenalkan berbagai UU baru yang memuat ketentuan Penghinaan yang pada dasarnya serupa dengan yang telah ada dalam KUHP. Khusus untuk
pengguna internet, ancaman pidana yang dirumuskan melalui Pasal 27 Ayat 3 jo Pasal 45 UU No.11 Tahun 2008 telah menjadi detterent effect yang ampuh bagi
para pengguna internet, karena untuk pertama kalinya dalam perkara penghinaan seseorang bisa ditahan karena melakukan tindak pidana penghinaan di internet.
2
B. Pengaturan Tindak Pidana Penghinaan Berdasarkan Undang-Undang
No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik ITE serta KUHP.
Teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah prilaku dan pola hidup masyarakat secara global. Perkembangan teknologi informasi telah pula
menyebabkan dunia menjadi tanpa batas borderless dan menyebabkan perubahan sosial, budaya, ekonomi dan pola penegakan hukum yang secara
signifikan berlangsung demikian cepat. Teknologi informasi saat ini menjadi pedang bermata dua, karena selain memberikan kontribusi bagi peningkatan
kesejahteraan, kemajuan dan peradaban manusia, sekaligus menjadi sarana efektif perbuatan melawan hukum.
3
Undang-Undang Nomor. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik UU ITE merupakan undang-undang yang ditunggu implementasinya
2
Lihat Putusan Mahkamah Konstitusi No 16PUU-IX2011 hal 28 di http:bit.lyHzos5r
3
Widyapramono, Kejahatan di bidang Komputer, Jakarta, Pustaka Sinar Harapan, 1998, hlm. 191
baik oleh dunia teknologi informasi, masyarakat umum, maupun pemerintah. Beberapa alternatif model pengaturan dalam UU ITE yaitu model pengaturan
yang berpijak pada pemilahan materi hukum secara ketat sehingga regulasi yang dibuat bersifat sangat sempit dan spesifik pada sektor tertentu saja serta model
pengaturan yang bersifat komprhensif dalam arti materi muatan yang diatur mencakup hal yang lebih luas disesuaikan dengan kebutuhan yang saat ini terjadi
sehingga dalam regulasi tersebut akan tercakup aspek hukum perdata materil, hukum acara perdata dan pidana, hukum pembuktian, dan hukum pidana.
4
Yang terjadi apabila seorang yang melakukan tindak pidana penghinaan melalui lagu
yang dengan sengaja mengunggahnya ke media internet, dapat dikenakan pasal 27 UU ITE.
Tindak Pidana Penghinaan dalam UU ITE Pasal 27 Ayat 3 merumuskan: “Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan danatau
mentransmisikan danatau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik danatau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan danatau
pencemaran nama baik” Tindak pidana tersebut di atas diancam dengan pidana penjara paling lama 6
enam tahun danatau denda paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 satu miliar rupiah.
Kemudian kasus penghinaan terhadap penguasa atau badan umum, seperti pada kasus konser yang menyanyikan lagu Penghinaan terhadap institusi Polri,
Penghinaan dalam Pasal 207 KUHP telah mengaturnya: “Barang siapa dengan sengaja di muka umum dengan lisan atau tulisan
menghina suatu penguasa atau badan umum yang ada di Indonesia,
4
Abdul Wahid dan Muhammad Latib, Kejahatan Mayaantaracybercrime, Bandung, PT.Rafika Aditama, 2005. hlm. 86
diancam dengan pidana penjara paling lama satu tahun enam bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah”.
Sebuah contoh lain, lagu yang tenar di dunia internet yang bermuatan penghinaan
dan penistaan terhadap Agama di Indonesia dirumuskan Pasal 28 Ayat 2 UU ITE yakni:
1 Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi
yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu danatau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas
suku, agama. Ras, dan antargolongan SARA.
Tindak Pidana Penghinaan dalam Pasal 315 KUHP merumuskan: “Tiap-tiap penghinaan dengan sengaja yang tidak bersifat pencemaran atau
pencemaran tertulis yang dilakukan terhadap seseorang, baik di muka umum dengan lisan atau tulisan, maupun di muka orang itu sendiri dengan lisan
atau perbuatan, atau dengan surat yang dikirimkan atau diterimakan
kepadanya, diancam karena penghinaan ringan”. Tindak pidana tersebut di atas diancam dengan pidana penjara paling lama 4 empat bulan 2 dua
minggu atau denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.
Pasal 532 KUHP juga merumuskan mengenai lagu-lagu yang melanggar
kesusilaan: Diancam dengan pidana kurungan paling lama tiga hari atau pidana denda
paling banyak dua ratus dua puluh lima rupiah: 1. Barangsiapa di muka umum menyanyikan lagu-lagu yang melanggar
kesusilaan. Penghinaan lisan dalam KUHP Pasal 310 Ayat 1 :
“Barangsiapa sengaja menyerang kehormatan atau nama baik seseorang dengan menuduhkan sesuatu hal, yang maksudnya terang supaya hal itu
diketahui umum, diancam karena pencemaran dengan pidana penjara paling lama Sembilan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus
rupiah
”.