102. Menuliskan peranan jamur yang merugikan dalam kehidupan manusia. 103. Menunjukkan peranan jamur yang merugikan dalam kehidupan manusia.
104. Menjelaskan kembali peranan jamur yang merugikan dalam kehidupan manusia. 105. Membedakan antara peranan jamur yang menguntungkan dan merugikan dalam
kehidupan manusia. 106. Melakukan pengamati ciri – ciri jamur dan membuktikan kesesuaian bentuk tubuh
jamur dari sumber buku dengan hasil praktikum. 107. Menyimpulkan hasil percobaanpengamatan mengenai jamur.
108. Menyusun laporan tertulis hasil pengamatan dan hasil diskusi. 109. Mengagumi ciptaan Tuhan berupa organisme jamur yang sangat berperan penting
dalam kehidupan di bumi. 110. Mengubah sikap dan perilakunya untuk memanfaatkan jamur dalam kehidupan,
terutama sebagai sumber pangan.
D. Materi ajar
Jamur pada umumnya adalah jasad yang berbentuk benang, multiseluler, tidak berkhlorofil dan belum mempunyai diferensiasi dalam jaringan. Ada pula yang hanya
terdiri dari satu sel. Penyebaran jamur di alam sangat luas. Jamur terdapat dalam tanah, buah-
buahan, dalam air, bahan organik, bahan makanan, sebagai saprofit atau parasit pada tanaman, hewan dan manusia. Spora jamur beterbangan diudara dan spora tersebut
akan berkecambah menjadi sel vegetatif jika jatuh di tempat yang memungkinkan untuk hidupnya.
Walaupun jamur dapat dilihat, namun masing-masing sel adalah mikroskopik. Jamur tersusun atas benang-benang sel yang disebut hifa. Jika jamur tumbuh, hifa
saling membelit untuk membentuk massa benang yang disebut miselium yang cukup besar untuk dilihat dengan mata.
Ada dua tipe hIfa, yaitu : a. Hifa fertil hifa yang dapat membentuk sel reproduksi atau spora.
b. Hifa vegetatif hifa yang berfungsi untuk menyerap makanan dari substrat. Hifa juga ada yang mempunyai dinding penyekat septa yang membagi
masing-masing hifa menjadi banyak sel dengan nukleus masing-masing. Hifa yang tidak bersepta kelihatan seperti satu sel panjang yang mengandung banyak nukleus
yang disebut hifa senosit. Ukuran sel yang menyusun hifa berbeda dari satu jamur dengan yang lain. Yang besar diameternya 10 – 20 µm sel bakteri ±1 µm, panjang
benang juga berbeda-beda. Perkembang biakan jamur adalah dengan spora, cara bagaimana spora dibuat
dapat bersifat vegetatif aseksual dan generatif seksual. Secara vegetatif dapat dilakukan dengan fragmentasi miselium, pembentukan tunas dan pembentukan spora
aseksual dihasilkan oleh satu sel tanpa fertilisasi contohnya Pycomycetes dan
Ascomycetes. Secara generatif, adalah dengan fusi 2 sel. Proses seksuil hanya terjadi antara hifa atau spora yang tipe kelaminnya berbeda.
1. Ciri-ciri Tubuh Jamur
Mempunyal membran Intl eukariot, tetapi dapat membuat makanan sendiri kanena
mengandung kiorofil. Jamur memperoleh makanan dari lingkungan di sekitarnya.
Jamur bersel banyak multiseluler terdiri atas benang-benang halus yang disebut hifa.
Cabang dan hifa disebut dengan miselium yang berfungsi menyerap makanan dan
substratnya.
Bersifat saprofit dan parasit.
Berkembang biak secara aseksual dan seksual.
Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan oleh jamur yang bersel tunggal uniseluler, yaitu dengan pertunasan dan pemutusan hifa fragmentasi.
Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan membentuk askus spora.
2. Kiasifikasi Jamur
a. Zygomycota Nama Zygomycoto berasal dan jenis perbanyakan diri seksual, terutama pada
pembentukan zigospora. Ciri-ciri jamur yang termasuk dalam divisi Zygomycota adalah:
Biasa hidup sebagai saprofit.
Miselium bercabang banyak dan hifa tidak bersekat sehingga terlihat seperti pipa
atau buluh.
Dinding sel terdiri atas kitin, tidak memfliki zoospora sehingga sporanya merupakan sel-sel yang berdinding. Spora inilah yang tersebar ke mana-mana.
Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan spora yang berasal dari
sporangium yang telah pecah.
Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan peleburan dua hifa, yaitu
hifa betina dan hifa jantan. Hifa jantan adalah hifa yang memberikan si selnya. Hifa betina adalah hifa yang menerima isi selnya.
b. Ascomycota Ascomycota adalah kelompok jamur yang berkembang biak dengan membentuk
spora di dalam selnya kantung kecil yang disebut askus. Pembentukan askus inilah yang menjadi ciri Ascomycota. Perkembangbiakan secara seksual dilakukan
dengan pembentukan askospona melalui beberapa tahap, yaitu:
Perkawinan kopulasi antara gametangiUm jantan dan gametangium betina.
Bersatunya plasma kedua gametangium yang disebut dengan plasmolisis.
Bersatunya Intl yang berasal dan gametangium yang disebut dengan kariogami.
Kariogami yang menyebabkan terjadinya pembelahan reduksi, dilanjutkan dengan pembentukan askospora secara endogen menurut pembentukan sel bebas.
Perkembangbiakan secara aseksual dapat dilakukan dengan pembentukan konidium, fragmentasi, dan pertunasan.
1. Saccharomycota
Hidup sebaga saprofit dan sering dimanfaatkan untuk pembuatan kue, tape, alkohol, roti, bersifat uniseluler, sel berbentuk bulat, tidak berhifa, dan
berkembang biak dengan pertunasan.
Ragi atau Sacharomyces cereviceae dimanfaatkan untuk mengembangkan adonan roti dan pembuatan alkohol.
2. Penicillium sp.
Dapat memberi citarasa yang khas untuk keju rokefort dan kamembert.
Sedangkan penicillium notatum dan penicillium chrysogenum adalah pembuat penicilin karena bersifat racun yang dapat menghasilkan zat mematikan, yaitu
antibiotika. 3. Neurospora crassa
Merupakan jamur yang dimanfaatkan untuk pembuatan oncom.
Berwarna oranye dan sering tumbuh di kayu yang telah terbakar.
c. Basidiomycota
Basidiomycota merupakan kelompok jamur yang pembentukan sporanya terjadi di atas sel yang disebut basidium.
Basidium terdiri dari beberapa sel yang masing-masing membentuk satu
basidiospora.
Jamur kelompok ini dapat berkembang biak secara aseksual dengan membentuk konidiumdan berkembang biak secara seksual dengan membentuk spora
basidium.
Contoh jamur yang termasuk dalam Basidiomycota adalah jamur merang Volvariella volvacea yang dapat dimakan dan dikembangkan; jamur kuping
Auricularia polytricha yang hidup dikayu lapuk, dapat dimakan dan dikembangkan; jamur tiram Pleurotes dapat dimakan; jamur api yang dapat
merusak tanaman tebu; jamur beracun Amanita phalloides berwarna putih dan merah, hidup di tanah; jamur upas Corticum salmonella.
d. Deuteromycota Jamur imperfeksi
Jamur DeuteromYCOta adalah jamur yang berkembang biak dengan konidia dan belum diketahui tahap seksualnya.
Tidak termasuk dalam kelas jamur AscomycOta dan Bosidiomycota. Oleh karena
itu, jamur ini merupakan jamur yang tidak sempurna jamur imperfecti.
CARA MEMPEROLEH MAKANAN
Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme lainnya, jamur tidak memangsa dan mencernakan makanan. Clntuk memperoleh
makanan, jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen. Oleh karena jamur
merupakan konsumen maka jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh
dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit.
Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga
menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme
jamur dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada lichen.
Jamur berhabitat pada bermacam – macam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang
hidup di air dan berasosiasi dengan organisme air.
SIMBIOSIS JAMUR DENGAN ORGANISME LAIN
Beberapa jamjur dapat hidup bersimbiosis mutualisme dengan organisme lain. Ada yang bersimbiosis dengan ganggang hijau, ganggang biru dan ada pula yang
bersimbiosis dengan tumbuhan tingkat tinggi. Bentuk simbiosis antara jamur dengan ganggang yaitu lichen lumut kerak. Simbiosis dengan tumbuhan tingkat
tinggi yaitu mikoriza.
A. Lichen Lumut Kerak