Tenaga Kerja Faktor Produksi C.

Menurut riyanto modal terbagi 2 yaitu modal aktif dan modal pasif. Modal aktif menurut fungsi kerjanya dapat dibedakan menjadi modal kerja dan modal tetap. Sedangkan modal pasif dapat dibedakan anatara modal sendiri dan modal asing atau modal badan usaha dan modal kredituruang. Dengan perkembangan teknologi serta semakin ketatnya persaingan di sektor industri, maka faktor produksi modal memilki arti yang penting bagi perusahaan untuk mengembangkan usahanya. Modal itu, meliputi alam bentik uang geldkapital, maupun dalam bentuk barang sachkapital. 1.2 Modal kerja Setiap perusahaan membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasi sehari-hari, misalnya untuk pembelian bahan mentah, membayar gaji karyawan dan lain sebagainya dimana modal yang dikeluarkan itu diharapkan akan kembali masuk kedalam perusahaan dalam waktu pendek melalui hasil penjualan produknya. Uang yang masuk dari penjualan produk tesebut akan keluar lagi untuk mebiayai operasi selanjutnya. Maka dengan demikian maka dana tersebut akan terus menerus berputar setiap periode selama hidup perusahaan.

2. Tenaga Kerja

2.1 Pengertian tenaga kerja Setiap perusahaan dalam melaksanakan proses produksi tidak dapat hanya mengandalkan pemanfaatan fasilitas dengan teknolgi modern, karena sistem kerja produksi membutuhkan jasa tenaga kerja untuk memperlancar proses produksi yang akan bermanfaat bagi masyarakat. Tenaga kerja merupakan salahsatu faktor yang penting dalam faktor produksi untuk menhasilkab barang dan jasa disamping faktor produksi modal, teknologi dan sumber daya alam.tenaga kerja dibutuhkan untuk melakukan transformasi dari bahan mentah menjadi bahan jadi yang dikehendaki oleh industri perusahaan. Tenaga kerja adalah orang yang melaksanakan dan menggerakkan segala kegiatan, menggunakan peralatan dan teknologi dalam menghasilkan barang dan jasa yang bernilai ekonomi untuk memenuhi kebutuhan manusia. Skala usaha akan mempengaruhi besar kecilnya tenaga kerja yang dibutuhkan. Biasanya perusahaan kecil akan membutuhkan jumlah tenaga kerja yang sedikit, dan sebaliknya perusahaan besar lebih banyak membutuhkan tenaga kerja. Penggunaan tenaga kerja sebagai variabel dalam proses produksi lebih ditentukan oleh pasar tenaga kerja, dalam hal ini dipengaruhi oleh upah tenaga kerja serta harga outputnya. Tenaga kerja dalam tugasnya termotifasi dan akan berproduksi lebih giat lagi bila diberi imbalan atau diberi upah yang memadai. Selain itu perusahaan perlu memperhatikan kepuasan tenaga kerja dengan memberikan penghargaan, tunjangan sehingga mereka terpacu untuk meningkatkan produktifitas. Tenaga Kerja adalah seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat bekerja dan sanggup bekerja jika ada permintaan kerja, tenaga kerja dapat dilihat dari konsep produktivitasnya. Tenaga kerja faktor produksi ini bukan saja berarti jumlah buruh yang terdapat dalam perekonomian. Pengertian tenaga kerja meliputi juga keahlian dan ketrampilan yang mereka miliki. Dari segi keahlian dan pendidikannya, tenaga kerja di bedakan menjadi tiga golongan berikut: 1. Tenaga kerja kasar adalah tenaga kerja yang tidak berpendidikan atau rendah pendidikannya dan tidak memiliki keahlian dalam suatu bidang pekerjaan, 2. Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerja yang memilki keahlian dari pelatihan atau dari pengalaman kerja seperti montir mobil, tukang kayu dan ahli mereparasi TV dan radio. 3. Tenaga karja terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki pendidikan cukup tinggi dan ahli dalam bidang tertentu seperti dokter, akuntan, ahli ekonom dan insinyur. 2.2 Jenis Tenaga kerja Untuk kepentingan penyusunan anggaran dan perhitungan biaya maka biasanya tenaga kerja dapat dibagi menjadi: 1. Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang secara langsung terlibat dalam proses produksi dan biayanya dikaitkan pada biaya produksi atau pada barang yang dihasilkan. 2. Tenaga kerja tak langsung adalah tenaga kerja yang tak terlibat langsung pada proses produksi dan biayanya dikaitkan dengan overhead pabrik. 2.3 Pengelolaan Tenaga Kerja dalam Operasi Salahsatu pengelolaan tenaga kerja adalah untuk meningkatkan produksi. Tujuan-tujuan dalam operasi lainnya mencakup biaya, kualitas, keandalan dan fleksibilitas. Tujuan manajemen tenaga kerja adalah untuk mengoptimalkan pelaksanaan kerja karena adanya berbagai batasan yang melingkupi operasi organisasi. 3. Bahan baku 3.1 pengerian bahan baku