Tugas 2 geo industri. ASRUL KELAS D

(1)

Tugas 2

GEOGRAFI INDUSTRI “Konsep Industri Dalam Geografi”

Oleh

Nama : ASRUL

Nim : 451 411 066 Kelas : D

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO


(2)

FAKTOR PRODUKSI DALAM INDUSTRI

A. Pengertian Produksi

Industri merupakan suatu kegiatan yang pada dasarnya memproses suatu komoditas agar nantinya dapat digunakan untuk kebutuhan hidup masyarakat.

Secara umum produksi diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang menstransformasikan masukan (input) menjadi hasil keluaran (output). Dalam pemgartian yang bersifat umum ini penggunaannya cukup luas, sehingga mencakup keluaran (output) yang berupa barang atau jasa. Dalam arti sempit, pengertian produksi hanya dimaksud sebagai kegiatan yang menghsilkan barang baik barang jadi maupun barang setengah jadi, bahan industri dan suku cadang atau spareparts dan komponen. Hasil produksinya dapat berupa barangbarang konsumsi maupun barang-barang industri. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa.

Pada umumnya ekonomi menggunakan fungsi produksi untuk menggambarkan hubungan antara input dan output. Fungsi produksi menunjjukan berapa banyak jumlah maksimum output yang dapat diproduksi apabila sejumlah input yang tertentu dipergunakan pada proses produksi.

Dari pengertian diatas dapat dipahami mengenai unsur-unsur dan Faktor-faktor produksi disini yang dimaksud adalah tanah, modal, tenaga kerja dan keahlian keusahawan dimana tetap jumlahnya. Hanya tenaga kerja dipandang sebagai faktor produksi yang berubah-ubah jumlahnya. Dengan demikian keterkaitan antara faktor produksi yang digunakan dan tingkat produksi yang dicapai adalah perkaitan antara jumlah tenaga kerja yang digunakan dan jumlah produksi yang dicapai ada 3 variabel independen yaitu Bahan Baku, Tenaga Kerja, dan Pemasaran Hasil produksi.


(3)

INPUT

Tenaga Kerja Modal

Material Energi Tanah Informasi Manajerial

Proses Transformasi

OUTPUT

Produk Jasa

Umpan Balik

Bahan-Bahan (requriement)

B. Faktor Produksi C.

D.

Kegiatan operasi merupakan bagian dari kegiatan organisasi yang melakukan transformasi dari masukan (input) menjadi eluaran (output).

Gambar di atas adalah gambar skema produksi menurut russrl dan taylor, dimana masukan (input) berupa sumberdaya yang diperlukan seperti: modal, bahan baku, tenaga kerja dan mesin, sedangkan keluaran (output) dapat berupa barang setengah jadi maupun barang jadi dan jasa.

1. Modal

1.1 Pengertian Modal

Modal adalah salah satu modal produksi yang digunakan dalam melakukan proses produksi. Produksi dapat ditingkatkan dengan menggunakan alat-alat atau mesin produksi yang efisien. Dalam proses produksi tidak ada perbedaan antara modal sendiri dengan moda l pinjaman, yang masing-masing berperan langsung dalam proses produksi. Akumulasi modal terjadi apabila sebaagian dari pendapatan ditabung dan diinfestasikan kembali dengan tujuan memperbesar produktifitass dan pendapatan.


(4)

Menurut riyanto modal terbagi 2 yaitu modal aktif dan modal pasif. Modal aktif menurut fungsi kerjanya dapat dibedakan menjadi modal kerja dan modal tetap. Sedangkan modal pasif dapat dibedakan anatara modal sendiri dan modal asing atau modal badan usaha dan modal kreditur/uang.

Dengan perkembangan teknologi serta semakin ketatnya persaingan di sektor industri, maka faktor produksi modal memilki arti yang penting bagi perusahaan untuk mengembangkan usahanya. Modal itu, meliputi alam bentik uang (geldkapital), maupun dalam bentuk barang ( sachkapital).

1.2 Modal kerja

Setiap perusahaan membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasi sehari-hari, misalnya untuk pembelian bahan mentah, membayar gaji karyawan dan lain sebagainya dimana modal yang dikeluarkan itu diharapkan akan kembali masuk kedalam perusahaan dalam waktu pendek melalui hasil penjualan produknya. Uang yang masuk dari penjualan produk tesebut akan keluar lagi untuk mebiayai operasi selanjutnya. Maka dengan demikian maka dana tersebut akan terus menerus berputar setiap periode selama hidup perusahaan.

2. Tenaga Kerja

2.1 Pengertian tenaga kerja

Setiap perusahaan dalam melaksanakan proses produksi tidak dapat hanya mengandalkan pemanfaatan fasilitas dengan teknolgi modern, karena sistem kerja produksi membutuhkan jasa tenaga kerja untuk memperlancar proses produksi yang akan bermanfaat bagi masyarakat. Tenaga kerja merupakan salahsatu faktor yang penting dalam faktor produksi untuk menhasilkab barang dan jasa disamping faktor produksi modal, teknologi dan sumber daya alam.tenaga kerja dibutuhkan untuk melakukan transformasi dari bahan mentah menjadi bahan jadi yang dikehendaki oleh industri/ perusahaan.

Tenaga kerja adalah orang yang melaksanakan dan menggerakkan segala kegiatan, menggunakan peralatan dan teknologi dalam menghasilkan


(5)

barang dan jasa yang bernilai ekonomi untuk memenuhi kebutuhan manusia. Skala usaha akan mempengaruhi besar kecilnya tenaga kerja yang dibutuhkan. Biasanya perusahaan kecil akan membutuhkan jumlah tenaga kerja yang sedikit, dan sebaliknya perusahaan besar lebih banyak membutuhkan tenaga kerja.

Penggunaan tenaga kerja sebagai variabel dalam proses produksi lebih ditentukan oleh pasar tenaga kerja, dalam hal ini dipengaruhi oleh upah tenaga kerja serta harga outputnya. Tenaga kerja dalam tugasnya termotifasi dan akan berproduksi lebih giat lagi bila diberi imbalan atau diberi upah yang memadai. Selain itu perusahaan perlu memperhatikan kepuasan tenaga kerja dengan memberikan penghargaan, tunjangan sehingga mereka terpacu untuk meningkatkan produktifitas.

Tenaga Kerja adalah seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat bekerja dan sanggup bekerja jika ada permintaan kerja, tenaga kerja dapat dilihat dari konsep produktivitasnya.

Tenaga kerja faktor produksi ini bukan saja berarti jumlah buruh yang terdapat dalam perekonomian. Pengertian tenaga kerja meliputi juga keahlian dan ketrampilan yang mereka miliki. Dari segi keahlian dan pendidikannya, tenaga kerja di bedakan menjadi tiga golongan berikut:

1. Tenaga kerja kasar adalah tenaga kerja yang tidak berpendidikan atau rendah pendidikannya dan tidak memiliki keahlian dalam suatu bidang pekerjaan,

2. Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerja yang memilki keahlian dari pelatihan atau dari pengalaman kerja seperti montir mobil, tukang kayu dan ahli mereparasi TV dan radio.

3. Tenaga karja terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki pendidikan cukup tinggi dan ahli dalam bidang tertentu seperti dokter, akuntan, ahli ekonom dan insinyur.


(6)

2.2 Jenis Tenaga kerja

Untuk kepentingan penyusunan anggaran dan perhitungan biaya maka biasanya tenaga kerja dapat dibagi menjadi:

1. Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang secara langsung terlibat dalam proses produksi dan biayanya dikaitkan pada biaya produksi atau pada barang yang dihasilkan.

2. Tenaga kerja tak langsung adalah tenaga kerja yang tak terlibat langsung pada proses produksi dan biayanya dikaitkan dengan overhead pabrik.

2.3 Pengelolaan Tenaga Kerja dalam Operasi

Salahsatu pengelolaan tenaga kerja adalah untuk meningkatkan produksi. Tujuan-tujuan dalam operasi lainnya mencakup biaya, kualitas, keandalan dan fleksibilitas. Tujuan manajemen tenaga kerja adalah untuk mengoptimalkan pelaksanaan kerja karena adanya berbagai batasan yang melingkupi operasi organisasi.

3. Bahan baku

3.1 pengerian bahan baku

Bahan baku disebut juga bahan dasar yang dipergunakan untuk memproduksi suatu barang. Bahan baku merupakan bagian yang integral dari produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan.

Menurut Mulyadi, bahan baku adalah bahan yang membentuk bagian integral produk jadi. Bahan baku yang diolah dalam perusahaan manufaktur dapat diperoleh dari pembelian lokal, pembelian import atau dari pengolahan sendiri.

Adapun jenis jenis bahan baku menurut Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri (1982: 185) terdiri dari:

1. Bahan baku langsung (direct material)

Bahan baku langsung adalah semua bahan baku yang merupakan bagian daripada barang jadi yang dihasilkan. Biaya yang


(7)

dikeluarkan untuk membeli bahan mentah langsung ini mempunyai hubungan yang erat dan sebanding dengan jumlah barang jadi yang dihasilkan.

2. Bahan baku tak langsung (indirect material)

Bahan baku tak langsung adalah bahan baku yang ikut berperanan dalam proses produksi, tetapi tidak secara langsung tamapak pada barang jadi yang dihasilkan. Seandainya barang jadi yang dihasilkan adalah meja dan kursi maka kayu merupakan bahan baku langsung, sedangkan paku dan plamir merupakan bahan mentah tak langsung.

4. Mesin

Mesin merupakan alat bantu untuk melakukan proses transformasi atau proses pengolahan dari masukan (input) menjadi keluaran (output). Mesin sangat memegang peranan penting dalam proses pengolahan, karena tanpa adanya proses produksi tidak akan efisien, juga hasil yang didapat tidak optimal.

Kapasitas mesin terdiri dari kapasitas terpasang dan kapasitas terpakai. Kapsitas terpasang merupakan jumlah maksimum dari bahan baku yang dapat diolah mesin tersebut. Sedangkan kapasitas terpakai merupakan jumlah minimum dari bahan baku yang dapat diolah oleh mesin.

E. Fungsi Produksi

Sunaryo (2001) fungsi produksi menggambarkan hubungan antara input dan outptut, jika output bertambah maka outputjuga meningkat.

Fungsi produksi adalah suatu skedul (atau tabel atau persamaan matematis) yang menggambarkan jumlah output maksimum yang dapat dihasilkan dari satu set faktor produksi tertentu, dan pada tingkat teknologi tertentu pula. Singkatnya fungsi produksi adalah katalog dari kemungkinan hasil produksi. Fungsi produksi menunjukkan sifat hubungan di antara faktor-faktor


(8)

produksi dan tingkat produksi yang dihasilkan. Faktor-faktor produksi dikenal pula dengan istilah input dan jumlah produksi selalu juga disebut sebagai output.

Fungsi produksi adalah sebuah deskripsi atau kuantitatif dari kemungkinan-kemungkinan teknis yang dihadapi oleh sebuah perusahaan/industri. Menurut Sukirno dan Adningsih tinhkat produksi suatu barang tergantung kepada jumlah modal, tenaga kerja, jumlah kekayaan alam dan jumlah trknologi yang digunakan.

Fungsi produksi yang diperoleh dapat dipakai untukmenguji atau mengukur efisiensi dari suatu proses produksi. Fungsi produksi yang menunjukan hubungan antara jumlah produk dengan jumlah input yang dugunakan dalam proses produksi dapat diformilasiakan secara umum sebagai berikut:

Q = f (K,L,M) Dimana:

Q= Jumlah output yang dihasilkan selama periode tertentu K= Jumlah modal yang digunakan

L= Jumlah tenaga kerja yang digunakan

M= Variabel lain yang kemungkinan mempengaruhi produksi F. Pemasaran Hasil produksi

Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2002: hlm 9)

Perencanaan pemasaran harus dimulai dari penetapan tujuan perusahaan, misalnya tujuan yang ingin dicapai:

a. Menciptakan kepuasan pelanggan melalui tawaran produk b. Meningkatkan kwalitas produk

c. Meningkatkan pasar

d. Medapat laba dalam jangka pendek dan panjang (Ali Hasan 2008: hlm 31)

Meskipun beberapa perusahaan mempunyai tujuan yang sama, tetapi strategi yang digunakan berbeda-beda. Umumnya strategi pemasaran adalah: a. Memilih pelanggan sasaran yang dituju atau dilayani


(9)

b. Mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan pelanggan

c. Menentukan bauran pemasaran panjang (Ali Hasan 2008: Mm 32)

Agar strategi pemasaran dapat dijalankan, menajer pemasaran diharuskan untuk mengembangkan program-program pemasaran, seperti berikut:

a. Target penjualan b. Anggaran pemasaran c. Alokasi bauran pemasaran d. Penetapan harga

e. Alokasi anggaran pemasaran pada masing-masing kelompok(Ali Hasan 2008: him 32)

Implementasi perencanaan pemasaran akan menjadi aktivitas terbaik perusahaan harus diorganisasikan melalui struktur organisasi yang mencerminkan kegiatan pemasaran yang optimal.

G. Kesimpulan

Itulah penjelasan mengenai faktor produksi dalam industri yaitu produksi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang menstransformasikan masukan (input) menjadi hasil keluaran (output).

Ada 3 variabel independen yang menjadi penentu falam faktor produksi dalam sebuah perusahaan dalam hal ini adalah sebuah pabrik maupun industri yaitu modal, tenaga kerja, bahan baku, dan mesin. Serta ada pula faktor lain seperti faktor yang dapat mempengaruhi produksi.

Sumber rujukan:

Anonim. 2014. Faktor produksi. http//blogspot.com. diakses pada tanggal 29 sepetember 2014.

Efi Herawati. 2014. Analisis pengaruh faktor produksi. http//blogspot.com dikases pada tanggal 29 september 2014.


(1)

Menurut riyanto modal terbagi 2 yaitu modal aktif dan modal pasif. Modal aktif menurut fungsi kerjanya dapat dibedakan menjadi modal kerja dan modal tetap. Sedangkan modal pasif dapat dibedakan anatara modal sendiri dan modal asing atau modal badan usaha dan modal kreditur/uang.

Dengan perkembangan teknologi serta semakin ketatnya persaingan di sektor industri, maka faktor produksi modal memilki arti yang penting bagi perusahaan untuk mengembangkan usahanya. Modal itu, meliputi alam bentik uang (geldkapital), maupun dalam bentuk barang ( sachkapital).

1.2 Modal kerja

Setiap perusahaan membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasi sehari-hari, misalnya untuk pembelian bahan mentah, membayar gaji karyawan dan lain sebagainya dimana modal yang dikeluarkan itu diharapkan akan kembali masuk kedalam perusahaan dalam waktu pendek melalui hasil penjualan produknya. Uang yang masuk dari penjualan produk tesebut akan keluar lagi untuk mebiayai operasi selanjutnya. Maka dengan demikian maka dana tersebut akan terus menerus berputar setiap periode selama hidup perusahaan.

2. Tenaga Kerja

2.1 Pengertian tenaga kerja

Setiap perusahaan dalam melaksanakan proses produksi tidak dapat hanya mengandalkan pemanfaatan fasilitas dengan teknolgi modern, karena sistem kerja produksi membutuhkan jasa tenaga kerja untuk memperlancar proses produksi yang akan bermanfaat bagi masyarakat. Tenaga kerja merupakan salahsatu faktor yang penting dalam faktor produksi untuk menhasilkab barang dan jasa disamping faktor produksi modal, teknologi dan sumber daya alam.tenaga kerja dibutuhkan untuk melakukan transformasi dari bahan mentah menjadi bahan jadi yang dikehendaki oleh industri/ perusahaan.

Tenaga kerja adalah orang yang melaksanakan dan menggerakkan segala kegiatan, menggunakan peralatan dan teknologi dalam menghasilkan


(2)

barang dan jasa yang bernilai ekonomi untuk memenuhi kebutuhan manusia. Skala usaha akan mempengaruhi besar kecilnya tenaga kerja yang dibutuhkan. Biasanya perusahaan kecil akan membutuhkan jumlah tenaga kerja yang sedikit, dan sebaliknya perusahaan besar lebih banyak membutuhkan tenaga kerja.

Penggunaan tenaga kerja sebagai variabel dalam proses produksi lebih ditentukan oleh pasar tenaga kerja, dalam hal ini dipengaruhi oleh upah tenaga kerja serta harga outputnya. Tenaga kerja dalam tugasnya termotifasi dan akan berproduksi lebih giat lagi bila diberi imbalan atau diberi upah yang memadai. Selain itu perusahaan perlu memperhatikan kepuasan tenaga kerja dengan memberikan penghargaan, tunjangan sehingga mereka terpacu untuk meningkatkan produktifitas.

Tenaga Kerja adalah seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat bekerja dan sanggup bekerja jika ada permintaan kerja, tenaga kerja dapat dilihat dari konsep produktivitasnya.

Tenaga kerja faktor produksi ini bukan saja berarti jumlah buruh yang terdapat dalam perekonomian. Pengertian tenaga kerja meliputi juga keahlian dan ketrampilan yang mereka miliki. Dari segi keahlian dan pendidikannya, tenaga kerja di bedakan menjadi tiga golongan berikut:

1. Tenaga kerja kasar adalah tenaga kerja yang tidak berpendidikan atau rendah pendidikannya dan tidak memiliki keahlian dalam suatu bidang pekerjaan,

2. Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerja yang memilki keahlian dari pelatihan atau dari pengalaman kerja seperti montir mobil, tukang kayu dan ahli mereparasi TV dan radio.

3. Tenaga karja terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki pendidikan cukup tinggi dan ahli dalam bidang tertentu seperti dokter, akuntan, ahli ekonom dan insinyur.


(3)

2.2 Jenis Tenaga kerja

Untuk kepentingan penyusunan anggaran dan perhitungan biaya maka biasanya tenaga kerja dapat dibagi menjadi:

1. Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang secara langsung terlibat dalam proses produksi dan biayanya dikaitkan pada biaya produksi atau pada barang yang dihasilkan.

2. Tenaga kerja tak langsung adalah tenaga kerja yang tak terlibat langsung pada proses produksi dan biayanya dikaitkan dengan overhead pabrik.

2.3 Pengelolaan Tenaga Kerja dalam Operasi

Salahsatu pengelolaan tenaga kerja adalah untuk meningkatkan produksi. Tujuan-tujuan dalam operasi lainnya mencakup biaya, kualitas, keandalan dan fleksibilitas. Tujuan manajemen tenaga kerja adalah untuk mengoptimalkan pelaksanaan kerja karena adanya berbagai batasan yang melingkupi operasi organisasi.

3. Bahan baku

3.1 pengerian bahan baku

Bahan baku disebut juga bahan dasar yang dipergunakan untuk memproduksi suatu barang. Bahan baku merupakan bagian yang integral dari produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan.

Menurut Mulyadi, bahan baku adalah bahan yang membentuk bagian integral produk jadi. Bahan baku yang diolah dalam perusahaan manufaktur dapat diperoleh dari pembelian lokal, pembelian import atau dari pengolahan sendiri.

Adapun jenis jenis bahan baku menurut Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri (1982: 185) terdiri dari:

1. Bahan baku langsung (direct material)

Bahan baku langsung adalah semua bahan baku yang merupakan bagian daripada barang jadi yang dihasilkan. Biaya yang


(4)

dikeluarkan untuk membeli bahan mentah langsung ini mempunyai hubungan yang erat dan sebanding dengan jumlah barang jadi yang dihasilkan.

2. Bahan baku tak langsung (indirect material)

Bahan baku tak langsung adalah bahan baku yang ikut berperanan dalam proses produksi, tetapi tidak secara langsung tamapak pada barang jadi yang dihasilkan. Seandainya barang jadi yang dihasilkan adalah meja dan kursi maka kayu merupakan bahan baku langsung, sedangkan paku dan plamir merupakan bahan mentah tak langsung.

4. Mesin

Mesin merupakan alat bantu untuk melakukan proses transformasi atau proses pengolahan dari masukan (input) menjadi keluaran (output). Mesin sangat memegang peranan penting dalam proses pengolahan, karena tanpa adanya proses produksi tidak akan efisien, juga hasil yang didapat tidak optimal.

Kapasitas mesin terdiri dari kapasitas terpasang dan kapasitas terpakai. Kapsitas terpasang merupakan jumlah maksimum dari bahan baku yang dapat diolah mesin tersebut. Sedangkan kapasitas terpakai merupakan jumlah minimum dari bahan baku yang dapat diolah oleh mesin.

E. Fungsi Produksi

Sunaryo (2001) fungsi produksi menggambarkan hubungan antara input dan outptut, jika output bertambah maka outputjuga meningkat.

Fungsi produksi adalah suatu skedul (atau tabel atau persamaan matematis) yang menggambarkan jumlah output maksimum yang dapat dihasilkan dari satu set faktor produksi tertentu, dan pada tingkat teknologi tertentu pula. Singkatnya fungsi produksi adalah katalog dari kemungkinan hasil produksi. Fungsi produksi menunjukkan sifat hubungan di antara faktor-faktor


(5)

produksi dan tingkat produksi yang dihasilkan. Faktor-faktor produksi dikenal pula dengan istilah input dan jumlah produksi selalu juga disebut sebagai output.

Fungsi produksi adalah sebuah deskripsi atau kuantitatif dari kemungkinan-kemungkinan teknis yang dihadapi oleh sebuah perusahaan/industri. Menurut Sukirno dan Adningsih tinhkat produksi suatu barang tergantung kepada jumlah modal, tenaga kerja, jumlah kekayaan alam dan jumlah trknologi yang digunakan.

Fungsi produksi yang diperoleh dapat dipakai untukmenguji atau mengukur efisiensi dari suatu proses produksi. Fungsi produksi yang menunjukan hubungan antara jumlah produk dengan jumlah input yang dugunakan dalam proses produksi dapat diformilasiakan secara umum sebagai berikut:

Q = f (K,L,M) Dimana:

Q= Jumlah output yang dihasilkan selama periode tertentu K= Jumlah modal yang digunakan

L= Jumlah tenaga kerja yang digunakan

M= Variabel lain yang kemungkinan mempengaruhi produksi

F. Pemasaran Hasil produksi

Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2002: hlm 9)

Perencanaan pemasaran harus dimulai dari penetapan tujuan perusahaan, misalnya tujuan yang ingin dicapai:

a. Menciptakan kepuasan pelanggan melalui tawaran produk b. Meningkatkan kwalitas produk

c. Meningkatkan pasar

d. Medapat laba dalam jangka pendek dan panjang (Ali Hasan 2008: hlm 31)

Meskipun beberapa perusahaan mempunyai tujuan yang sama, tetapi strategi yang digunakan berbeda-beda. Umumnya strategi pemasaran adalah: a. Memilih pelanggan sasaran yang dituju atau dilayani


(6)

b. Mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan pelanggan

c. Menentukan bauran pemasaran panjang (Ali Hasan 2008: Mm 32)

Agar strategi pemasaran dapat dijalankan, menajer pemasaran diharuskan untuk mengembangkan program-program pemasaran, seperti berikut:

a. Target penjualan b. Anggaran pemasaran c. Alokasi bauran pemasaran d. Penetapan harga

e. Alokasi anggaran pemasaran pada masing-masing kelompok(Ali Hasan 2008: him 32)

Implementasi perencanaan pemasaran akan menjadi aktivitas terbaik perusahaan harus diorganisasikan melalui struktur organisasi yang mencerminkan kegiatan pemasaran yang optimal.

G. Kesimpulan

Itulah penjelasan mengenai faktor produksi dalam industri yaitu produksi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang menstransformasikan masukan (input) menjadi hasil keluaran (output).

Ada 3 variabel independen yang menjadi penentu falam faktor produksi dalam sebuah perusahaan dalam hal ini adalah sebuah pabrik maupun industri yaitu modal, tenaga kerja, bahan baku, dan mesin. Serta ada pula faktor lain seperti faktor yang dapat mempengaruhi produksi.

Sumber rujukan:

Anonim. 2014. Faktor produksi. http//blogspot.com. diakses pada tanggal 29 sepetember 2014.

Efi Herawati. 2014. Analisis pengaruh faktor produksi. http//blogspot.com dikases pada tanggal 29 september 2014.