Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data

tidak. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan konsep efisiensi pemasaran dimana efisiensi pemasaran menurut Soekartawi 1989 merupakan perbandingan antara total biaya dengan total nilai produk yang dipasarkan, dengan rumus sebagai berikut: EP = TB TNP x 100 Keterangan : EP = efisiensi pemasaran TB = total biaya rupiah TNP = total nilai produk rupiah Tingkat efisiensi pemasaran sistem rantai pasok dapat dilihat dari besarnya persentase efisiensi pemasaran EP. Rantai pasok yang memiliki tingkat efisiensi yang lebih tinggi adalah rantai pasok yang memiliki nilai EP lebih kecil.

2. Analisis Nilai Tambah

Metode analisis nilai tambah digunakan untuk menjawab tujuan pertama yaitu untuk mengetahui nilai tambah pada agroindustri kopi luwak di Provinsi Lampung. Nilai tambah dihitung untuk mengetahui seberapa besar selisih harga antara buah kopi dan kopi luwak yang diperoleh pelaku agroindustri kopi luwak. Selisih harga tersebut yang akan menambah pendapatan pelaku agroindustri kopi luwak. Menurut Hayami 1987, nilai tambah adalah pertambahan nilai suatu komoditi karena adanya perlakuan yang diberikan pada komoditi yang bersangkutan. Kegiatan mengolah kopi menjadi kopi luwak bubuk mengakibatkan bertambah nilai komoditi tersebut. Untuk menjawab tujuan pertama mengenai besarnya nilai tambah dari kopi menjadi kopi luwak bubuk pada agroindustri kopi luwak di Provinsi Lampung dapat dilakukan dengan menggunakan metode nilai tambah Hayami pada seperti Tabel 5. Tabel 5. Prosedur Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami No. Variabel Nilai I. Output, Input, dan Harga 1 2 3 4 5 6 7 Output KgBulan Bahan baku KgBulan Tenaga kerja HOKBulan Faktor Konversi Koefisien Tenaga Kerja Harga output RpKg Upah rata-rata tenaga kerja RpHOK A B C D = AB E = CB F G II. Pendapatan dan Keuntungan RpKg 8 9 10 11 12 13 Harga bahan baku RpKg Sumbangan input lain RpKg Nilai output a. Nilai tambah b. Rasio nilai tambah a. Imbalan tenaga kerja b. Bagian tenaga kerja a. Keuntungan b. Tingkat keuntungan H I J = D x F K = J-I-H L = KJ x 100 M = E x G N = MK x 100 O = K – M P = OK x 100 III. Balas Jasa Untuk Faktor Produksi 14 Margin a. Keuntungan b. Tenaga kerja c. Input lain Q = J – H R = OQ x 100 S = MQ x 100 T = IQ x 100 Sumber: Hayami, 1987 Keterangan : A = Outputtotal produksi kopi yang dihasilkan oleh industri rumah tangga B = Inputbahan baku yang digunakan untuk memproduksi kopi luwak bubuk yaitu kopi C = Tenaga kerja yang digunakan dalam memproduksi kopi luwak dihitung dalam satuan HOK Hari Orang Kerja dalam satu periode analisis F = Harga produk yang berlaku pada satu periode analisis G = Jumlah upah rata-rata yang diterima oleh pekerja dalam setiap satu periode produksi,yang dihitung berdasarkan upah per HOK