Fungsi Pengadilan Negeri Dalam Penerapan Hak Derivatif Sesuai Dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun...

FUNGSI PENGADILAN NEGERI DALAM PENERAPAN HAK
DERIVATIF SESUAI DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR1 TAHUN
1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS

TESIS
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Humaniora (M.Hum)
Pada Sekolah Pasca Sarjana Ilmu Hukum
Universitas Sumatera Utara

Oleh :

FAUZIAH LUBIS
037005040 / ILMU HUKUM

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2005
Fauziah Lubis : Fungsi Pengadilan Negeri Dalam Penerapan Hak Derivatif Sesuai Dengan Undang…, 2005
USU Repository © 2007


FUNGSI PENGADILAN NEGERI DALAM PENERAPAN HAK DERIVATIF
SESUAI DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1995
T E N T A N G PERSEROAN TERBATAS

FAUZIAH LUBIS *)
Bismar Nasution
Ningrum Natasya Sirait
Runtung Sitepu **)

INTISARI
Lahirnya undang-undang Nomor 1 tahun 1995 yang banyak melak-ukan terobosanterobosan
yang diantaranya yaitu diambil alihnya secara bulat-bulat konsepsi-konsepsi hukum perseroan yang
berasal dari Negara yang menganut sistem hukum yang berbeda dengan sistem yang dianut oleh
Indonesia atau dari sistem Hukum anglo saxon ke sistem Eropah continental. Perubahan yang
terjadi pada hukum materiil ini sangat berpengaruh besar pada hukum formil karena tugas Hakim
adalah menempatkan suatu kondisi yang terjadi sesuai dengan hukum yang berlaku dengan dasar
kebenaran dan keadilan bagi semua pihak. Perlindungan hukum bagi pihak yang lemah
terutama para pemegang saham minoritas diberikan seluas-luasnya oleh Negara melalui
Pengadilan. Hak-hak yang diberikan dalam bentuk pengajuan gugatan dan atau permohonan kepada
pengadilan yang pada akhimya dimintakan putusan dan atau Penetapan Pengadilan agar

hak yang dilanggar atas kesewenang-wenangan pemegang saham mayoritas dapat
dikendalikan pada kondisi sedia kala atau sesuai dengan U UPI dan Anggaran Dasar
Perseroan. Namun Penetapan ketentuan-ketentuan yang ada dalam undang-undang Nomor 1 tahun
1995 dalam praktek, menimbulkan masalah karena adanya ketentuan-ketentuan yang bertentangan
atau tidak dikenal dalam hukum acara perdata pada umumnya. Untuk mencegah
timbulnya penafsiran yang bermacam-macam dan penegak hukum (Pengadilan =
Hakim) dalam menerapkan ketentuan tersebut maka diperlukan ketentuan yang tegas dari
Pengadilan itu sendiri untuk merumuskan tata cara dan tata tertib persidangan bagi
perkara-perkara yang berkaitan dengan pengelolaan Perseroan. Sehingga pada akhirya,
Pengadilan dapat memberikan kepastian hukum dan efektifitas undang-undang Nomor 1 tahun
1995 dapat terwujud. Perubahan yang mendasar terutama adalah adanya subjek hukum lainnya
(Pemegang Saham Minoritas) yang dapat mewakili Perseroan sebagai Badan Hukum untuk
mengajukan gugatan derivatif ke Pengadilan, karena selama ini hanya dikenal bahwa Direksilah
yang bertindak sebagai subjek hukum beracara dimuka Pengadilan, namun dalam undangundang Nomor 1 tahun 1995 ada subjek hukum lainnya yaitu pemegang saham minoritas.
Perubahan lainnya yaitu bahwa bentuk permohonan yang dikenal selama ini adalah bersifat
Volunter (tidak ada lawan) dan penetapan yang dikeluarkan amarnya disebut sebagai
Constitutif Vonnis, namun dalam undang-undang nomor 1 tahun 1995 ini hasil dan
permohonan derivatif dan pemegang saham minoritas, Pengadilan menjatuhkan atau
mengeluarkan Condemnator


Fauziah Lubis : Fungsi Pengadilan Negeri Dalam Penerapan Hak Derivatif Sesuai Dengan Undang…, 2005
USU Repository © 2007

Vonnis. Perubahan-perubahan ini hares benar-benar dicermati oleh Hakim dalam
memeriksa dan menyelesaikan perkara yang berkaitan dengan pengelolaan perseroan agar
sesuai dengan undang-undang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar Perseroan dan fungsi
Pengadilan sesuai dengan ketentuan undang-undang Nomor 4 tahun 2004 tentang Kehakiman,
maka untuk itu penulis menganalisis putusan dan penetapan gugatan dan permohonan derivatif dari
pemegang saham minoritas di Pengadilan Negeri Jakarta Utara
Kata Kunci :
1. Fungsi Pengadilan Negeri
2. Hak Derivatif
3. Perseroan Terbatas

*) Mahasiswa Sekolah Pasca Sarjana Ilmu Hukum USU Medan
**) Dosen Sekolah Pasca Sarjana Ilmu Hukum USU Medan

Fauziah Lubis : Fungsi Pengadilan Negeri Dalam Penerapan Hak Derivatif Sesuai Dengan Undang…, 2005
USU Repository © 2007


THE PURPOSE OF COURT OF FIRST INSTANCE'S IN
IMPLEMENTING DERIVATIVE RIGHT IN ACCORDANCE WITH
CORPORATE ACT NO. 1 YEAR 1995
FAUZIAH LUBIS *)
Bismar Nasution
Ningrum Natasya Sirait
Runtung Sitepu **)
ABSTRACT
Corporate Act No. 1 Year 1995 is a breakthrough such as transferring corporate law
conception which is derived from a different legal system or in other word from
Common Law System Saxon to Civil Law system. Changing in material law has a great
influence on formal law because the Judge's duty is to place a condition with the
appropriate law and the truth basis and just for all parties. Law protection to the weak
party especially to minority shareholders is given widely from the State through court.
Their rights in the form to suit or plead to court so that they receive a court's decision or
decree about the violated rights by the majority shareholders without compunction can be
control as the first situation or in accordance with Corporate Act or Corporate Statute. In
reality, the rules are in contrary or unidentified in private procedure. To avoid various
interpretations from law apparatus (Court = Judge) in implementing the rules, therefore the
court must create a formula about law procedures to handle cases of corporate. In the end,

the court could give certainty and Corporate Act No. 1 Year 1995 would be effective.
The main alteration is the other subject of law (Minority Shareholders) brings in a
representative fashion as a derivative suit to court, before there is only known that the
Director act as a subject of law in court's procedure, but in Corporate Act No. 1 Year 1995 is
mention about other subject of law, that is minority shareholders. The other alteration is
the form of plead that we have is Volunteer and the decree is called Constitutive
Vonnis, but the Corporate Act No. 1 Year 1995 mention that the result from derivative
plead from minority shareholders, the Court decides Condemnatory Vonnis. These
alterations should be recognized by Judge in investigating and solving cases which have
connection with corporate governance so it will have compatibility with Corporate Act,
Corporate Statute, and the function of court in accordance with Judicial Affair Act No. 4
Year 2004, therefore I, as the author, will analyze the decision, the decree and the derivative
plead from minority shareholders at Court of First Instance Jakarta Utara.

*
**

Student at Postgraduate Program Faculty of Law USU Medan.
Lecturer at Postgraduate Program Faculty of Law USU Medan.


Fauziah Lubis : Fungsi Pengadilan Negeri Dalam Penerapan Hak Derivatif Sesuai Dengan Undang…, 2005
USU Repository © 2007

Dokumen yang terkait

Tinjauan Yuridis Pernikahan Siri Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam

3 77 140

Peranan Badan Amil Zakat Berdasarkan Undang - Undang Nomor 38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Sosial Masyarakat Sumatera Utara (Studi Pada Badan Amil Zakat Daerah Sumatera Utara)

0 37 186

Fungsi Pencatatan Perkawinan Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 (Studi Kasus di Pengadilan Agama Medan)

0 31 131

Fungsi Pengadilan Negeri Dalam Penerapan Hak Derivatif Sesuai Dengan Undang-Undang Nomor 1

0 26 1

Kedudukan Kreditor Separatis Ditinjau dari Undang Undang Kepailitan Dikaitkan dengan Objek Hak...

0 13 3

Pembatalan Perkawinan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974...

0 27 5

Implementasi Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Pemberdayaan Masyarakat Melalui Gerakan Pemberdayaan Dan Kesejahteraan Keluarga Ditinjau Dari Prespektif Hukum Administrasi Negara (Studi Di Kabupaten Kutai Timur)

2 168 113

PENDAHULUAN TINJAUAN TERHADAP PENERAPAN ASAS RETROAKTIF DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 26 TAHUN 2000 TENTANG PENGADILAN HAM.

0 2 15

HAK ASASI MANUSIA DALAM PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN INDONESIA (Studi Terhadap undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia dan Undang-undang Nomor 26 Tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia).

0 0 6

Penerapan Hukum Dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika (Analisis Terhadap Beberapa Putusan Hakim di Pengadilan Negeri Medan)

0 0 7