Kedudukan Kreditor Separatis Ditinjau dari Undang Undang Kepailitan Dikaitkan dengan Objek Hak...

Kedudukan Kreditor Separatis Ditinjau dari Undang-Undang Kepailitan Dikaitkan
dengan Objek Hak Tanggungan
Tesis
Herlina Sihombing
Universitas Sumatera Utara
Sekolah Pascasarjana
Magister Kenotariatan
2006
Intisari
Salah satu sarana hukum yang menjadi landasan bagi penyelesaian utang-piutang adalah
berdasarkan undang-undang Kepailitan. Kreditor pemegang hak jaminan kebendaan di dalam
mengambil pelunasan atas piutangnya terhadap debitor yang telah dinyatakan pailit dapat
melaksanakan haknya seolah-olah tidak terjadi kepailitan. Akan tetapi hak tersebut menurut ketentuan
kepailitan ditangguhkan untuk jangka waktu 90 (sembilan puluh) hari. Sehingga dengan adanya
penangguhan tersebut timbul masalah terhadap status objek hak tanggungan tersebut apabila terjadi
kepailitan terhadap debitor pemberi hak tanggungan serta bagaimana ketentuan kepailitan tersebut
memberikan jaminan hukum terhadap kreditor separatis dalam hal terjadi kepailitan terhadap
hubungannya dengan penangguhan.
Untuk mengkaji permasalahan tersebut digunakan penelitian yang bersifat deskriptif analitis,
yaitu dengan menggambarkan, menguraikan sekaligus menganalisis tentang status objek hak
tanggungan bila terjadi kepailitan serta jaminan kepastian hukum yang dapat dibedakan oleh

Undang-Undang Kepailitan terhadap pelunasan piutang daripada kreditor separatis apabila harta
pailit dinyatakan insolven. Sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah melalui pendekatan
yuridis normatif, yang beranjak dari premis khusus perundang-undangan yang berlaku sebagai
pijakan normatif, kemudian berakhir pada kesimpulkan yang bersifat umum.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa eksekusi objek hak tanggungan tidak mempunyai
pengaruh terhadap pailitnya debitor pemberi hak tanggungan walaupun objek hak tanggungan
termasuk di dalam boedel kepailitan. Kreditor pemegang hak

1

Mahasiswa Pascasarjana, Program Studi Magister Kenotariatan, Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara.
2
Guru Besar dan Dosen Pascasarjana, Program Magister Kenotariatan, Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara.
3
Dosen Pascasarjana, Program Studi Magister Kenotariatan, Sekolah Pascasarjana Universitas
Sumatera Utara.
4
Guru Besar dan Dosen Pascasarjana, Program Studi Magister Kenotariatan, Sekolah

Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

Herlina Sihombing : Kedudukan Kreditor Separatis Ditinjau dari Undang-Undang Kepailitan Dikaitkan dengan Objek Hak Tanggungan, 2006

USU Repository © 2007

The Existence of Separatist Creditor Viewed From a Bankruptcy Acts
Connected to the Object of Mortgage Right
Tesis
Herlina Sihombing
North Sumatera University
Postgraduate School
Magister of Law
2006
Abstract
One of means of law to hold as base in settling the debt and credit perhaps by bankruptcy acts
as principle. A creditor holder a physical guarantee right in taking the pay of f on receivable over a
debtor that has been declared bankruptcy is allowable to execute the rights as if there is no any
bankruptcy, the right however, refers to the bankruptcy rules shall be postponed for a period 90
(ninety) days. So by available such postpone emerged a certain problem on the status of object of

such mortgage right if take place any bankruptcy over debtor provider the mortgage right and how the
rules of bankruptcy present a legal guarantee on separatist creditor in a case occurring a bankruptcy
on the relationship with the postpone.
In order to study the case there was adopted an analytical descriptively research namely to
describe them properly, explain at once to analyze it concerning status of object on mortgage right if
occuring a bankruptcy and quarantee on law enforcement that may be covered by the bankruptcy acts
over the paying off a receivable than a separatist creditor if the bankruptcy property is declared
insolvent. Still, the research as conducted is by a normative juridical approach as it took step by a
specific regulations premises in effective as a normative stand point, later ended with a conclusion in
general.
The result of study showed that the execution of object by mortgage right has no any effect on
bankruptcy a debtor as giver the mortgage right although the object of mortgage right including into a
bankruptcy term. Creditor as holder the mortgage right as quarantee based on owned power is
allowable to execute object mortgage right as if no bankruptcy take place anymore. The law
enforcement that may be presented with the existence of bankruptcy rules over separatist creditor is
perhaps separatist creditor is able to register in a verification meeting for entry it into a

1

Student, Post Graduate School, Public Notary Program, University of North Sumatera.

Lecturer, Postgraduate School, Public Notary Program, University of North Sumatera.
3
Lecturer, Postgraduate School, Public Notary Program, University of North Sumatera.
4
Lecturer, Postgraduate School, Public Notary Program, University of North Sumatera.
2

Herlina Sihombing : Kedudukan Kreditor Separatis Ditinjau dari Undang-Undang Kepailitan Dikaitkan dengan Objek Hak Tanggungan, 2006

USU Repository © 2007

concurrent creditor with a privilege a righ to have priority in paying off the receivable.

Keywords:

- Separatist creditor
- Bankruptcy
- Mortgage right

Herlina Sihombing : Kedudukan Kreditor Separatis Ditinjau dari Undang-Undang Kepailitan Dikaitkan dengan Objek Hak Tanggungan, 2006


USU Repository © 2007

Dokumen yang terkait

Kedudukan Kreditor Separatis Ditinjau Dari Undang-Undang Kepailitan Dikaitkan Dengan Objek Hak Tanggungan

0 15 132

PENDAHULUAN Tinjauan Yuridis Tentang Hak Kreditor Dalam Melaksanakan Eksekusi Selaku Pemegang Hak Tanggungan Dikaitkan Dengan Undang – Undang Nomor 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan Dan Undang – Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penunda

0 2 14

HAK KREDITOR DALAM MELAKSANAKAN EKSEKUSI SEBAGAI PEMEGANG HAK TANGGUNGAN DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DAN UNDANG-UNDAN.

0 0 1

KEDUDUKAN DAN PERLINDUNGAN HUKUM KREDITOR SEPARATIS SEHUBUNGAN DENGAN PENOLAKAN PERMOHONAN KEPAILITAN OLEH HAKIM PENGADILAN NIAGA DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILIT.

1 2 1

IMPLIKASI PEMBATALAN KEPAILITAN TERHADAP KEDUDUKAN BANK SEBAGAI KREDITOR SEPARATIS YANG MEMEGANG HAK TANGGUNGAN DITINJAU BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO. 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN K.

0 0 1

Hak Suara Kreditor Separatis Dalam Proses Pengajuan Upaya Perdamaian Menurut Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

0 0 3

Hak Suara Kreditor Separatis Dalam Proses Pengajuan Upaya Perdamaian Menurut Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

0 0 32

Hak Suara Kreditor Separatis Dalam Proses Pengajuan Upaya Perdamaian Menurut Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

0 1 32

Hak Suara Kreditor Separatis Dalam Proses Pengajuan Upaya Perdamaian Menurut Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

0 1 7

PERLINDUNGAN HUKUM DAN KEDUDUKAN KREDITOR SEPARATIS DALAM HAL TERJADI KEPAILITAN TERHADAP DEBITOR

0 0 11