Kegunaan Akademis Lokasi dan Waktu Penelitian .1 Lokasi Penelitian

➳➵➸ ➺ e ➻➼➽➾➾ ➽ Pe ➽ e ➚➪➶➪ ➾ ➽ ➳➵➸ ➵ ➳ ➺ e ➻➼➽➾➾ ➽ P ➹ ➾ ➘ ➶➪ ➴ 1. Bagi PT Bank Syariah Mandiri, hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan untuk membantu pihak manajemen terutama untuk melihat pengaruh alokasi pembiayaan ➷ ➬ ➮ ➱✃❐ ✃ ❒✃❮ dan risiko pembiayaan ➷ ➬ ➮ ➱✃❐ ✃❒✃❮ dalam meningkatkan profitabilitas. ➳➵

4.2 Kegunaan Akademis

1. Bagi pengembangan Ilmu Akuntansi, hasil penelitian ini hendaknya memberikan pengetahuan dan teori yang berkaitan dengan perbankan syariah khususnya pembiayaan ➷ ➬ ➮ ➱✃ ❐ ✃❒✃❮ . 2. Bagi Peneliti lain, sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang ingin mengkaji bidang yang sama, sehingga menjadikan hasil penelitian ini sebagai pembanding. 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.5.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di PT Bank Syariah Mandiri, yang beralamat di Jl. Ir. H. Juanda No.74 Bandung. ❰ÏÐ ÏÑ ÒÓ ÔÕÖ Pe × e ØÙ Õ ÙÓ× Adapun jadwal kegiatan penelitian yang dilakukan pada bulan Februari sampai dengan Oktober 2011 berdasarkan tabel berikut: T Ó Ú e Ø ❰ÏÑ Jadwal Pelaksanaan Penelitian No Prosedur Bulan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sept okt 2011 I Tahap Persiapan: 1.Membuat outline dan Proposal Usulan penelitian 2.Pengambilan formulir dan penyusunan UP 3.Menentukan tempat penelitian II Tahap Pelaksanaan: 1.membuat outline dan Proposal UP 2.Meminta surat pengantar keperusahaan 3.Penelitian di perusahaan 4.Penyusunan UP dan bimbingan UP 5.Seminar sidang UP 6.Revisi UP setelah seminar sidang UP 7.Bimbingan Skripsi. 8.pendaftaran sidang skripsi. 9. Sidang skripsi. III Tahap akhir: 1.Revisi setelah sidang skripsi. 2.Penggandaan Skripsi. 3.Wisuda. 13 Û Ü Û II Ý Ü JI Ü Þ PUST Ü K Ü ß K à R Ü Þ GK Ü P à á IKIR Ü Þß â Ü Þ HIPOT à SIS ãäå Ý æçè æé P êë ì æíæ ãäå äå Ü îï íæ ë è Pe ð bia ñ æ an á us ñ æ ò akah ãäå äåä å Ü lokasi â ana ó ôõ ö÷øù ú÷û ü÷õ ý÷õ ÷ ÷ý÷ø÷ þ ÿôõ ✁÷ø úô ÿ✂÷øü ý÷õ ÷ y ÷õ ö ýü ✄ô☎ù øô þ ý ÷☎ü ✄ôõ ö þ ü ÿ✄ ✁ õ ÷õ ý÷õ ÷ ý ÷ø÷ ÿ ✂ ôõ ✆ ✁ú û ü ÿ✄÷õ÷õ ✝ ✞✁ ✁ ÷õ ý÷☎ ü ✄ôõ ö÷øù ú÷û ü÷ õ ý ÷õ÷ y ÷ü ✆ u : 1. ✟ ôõ ✠ ÷ ✄ ÷ü ✆ üõ öú÷ ✆ ✄☎ù ✡ ü ✆ ÷ ✂ü øü ✆ ÷û y ÷õ ö ✠ ✁ ú✁ ✄ ✝ 2. ✟ ô ÿ ✄ ô☎ ✆ ÷ þ÷õ ú÷õ úô ✄ ô☎ ✠ ÷ y ÷÷õ ÿ ÷û y ÷☎ ÷ ú ÷ ✆ ýôõ ö ÷õ ÿôõ ÷ ö ÷ ÷ ö ÷☎ øü ú✁üý ü ✆ ÷û ✆ ô ✆ ÷ ✄ ÷ ÿ ÷õ ✝ ☛øù ú÷û ü ý÷õ ÷ ✂ ÷õ ú û y ÷ ☎ü÷ þ þ ÷☎ ✁ û ý ü÷☎÷ þú÷õ û ôý ô ÿü ú ü÷õ ☎ ✁ ✄ ÷ ÷ ö ÷☎ ✄ ÷ý ÷ û ÷÷ ✆ ý ü ✄ ô☎ø ✁ ú ÷õ ✁õ ✆ ✁ ú ú ô ✄ôõ ✆ üõ ö ÷õ õ ÷û ÷ ✂÷ þ ý÷ ✄÷ ✆ ý ü ✄ ôõ ✁þü . ✟ ôõ ✁☎ ✁ ✆ ✟ ✁ þ ÷ ÿ ÿ ÷ý 2004:55 ✄ ôõ ö ÷øù ú ÷û ü÷õ ý ÷õ÷ - ý÷õ ÷ ✂÷õ ú ✄ ÷ý ÷ ý ÷û ÷☎ õ y ÷ ý ü ✂÷ ö ü ý ÷ø÷ ÿ 2 ✂ ÷ ö ü ÷õ ✄ôõ ✆ üõ ö : 1. ☞ ✌☞ ✍✎✏ ☞ ✑ ☞ ✒ ✎ ✓ ✓ ✍ ✔ ✓ ÷ ú ✆ ü ✕÷ y ÷õ ö ✆ ü ý÷ ú ÿ ôõ öþ÷û üø ú ÷õ ✆ ô☎ ýü☎ü ý÷☎ü 2. ✍✎✏ ☞ ✑ ☞ ✒ ✎ ✓ ✓ ✍ ✔ ✓ ÷ ú ✆ ü ✕ ÷ y ÷õ ö ÿ ôõ öþ÷û üø ú ÷õ ÷ý ÷ø÷ þ ÷û ô ✆ ✂ ÷õ ú y ÷õ ö ýü ö ✁ õ ÷ ú ÷õ ✁õ ✆ ✁ ú ÿ ôõ öþ÷û üø ú÷õ ✄ ôõ ý÷ ✄÷ ✆ ÷õ ✝ ☛ û ô ✆ üõü ýüû ÷ø ✁ ☎ ú ÷õ ý÷ø÷ ÿ ✂ ôõ ✆ ✁ú üõ ✕ ôû ✆ ÷û ü y ÷õ ö ✆ ô☎ý ü☎ü ÷ ✆ ÷û ✖  ó ô ÿ✂ü÷ y ÷ ÷õ ✂ô☎ý ÷û ÷☎ ú÷õ ✄ ☎üõ û ü✄ ✂÷ ö ü þ÷û üø ✟ ✁ý þ÷☎÷ ✂÷ þ  ó ô ÿ✂ü÷ y ÷ ÷õ ✂ô☎ý ÷û ÷☎ ú÷õ ✄ ôõ y ô ☎ ✆ ÷÷õ ✟ ✁û y ÷ ☎÷ ú ÷ þ  ✗✘✙ ✚✛✜ y ✜ ✜✢ ✚✘✣ ✤✜✥ ✜✣✦ ✜✢ ✧✣✛✢ ✥ ✛ ✧ ★✩✜✪ ✚ ✘✪✛ ✫✪ ✬✜✛  ✗✘✙ ✚✛✜ y ✜ ✜✢ ✚✘✣ ✤✜✥ ✜✣ ✦✜ ✙ ✧ ✣✛✢✥ ✛✧ ✥ ✘ w ✜ ✭★✜✣✜✮ ✤✜✢ ✭ ★ ✜✣✜✮ w ✜ ✭ ✯ ✰ ✛✢ ✜ . ✱ ✩ ✣✜ ✰ - ✥ ✩✣✜ ✰ ✚ ✘✣✮ ✜✣ ✲ ✜ ✥ y ✜✣✛✜✮ ✤ ✜✢ ✛✢ ✳ ✘✥ ✰ ✜✥ ✛ ✪✜✛✢ ✢ y ✜ . ✴✵✶ ✵✶✵ ✴ ✷✸ ✹✺ S ✻✸ ✼✽✸✾ ✬✜✢✦ ✥ y ✜ ✣✛✜✮ ✜ ✤✜✪✜✮ ✚ ✜✢ ✦ y ✜ ✢ ✲ ✤ ✜✪✜✙ ✜✦ ✰ ✛ ✳ ✛ ✰ ✜✥ ✢ y ✜ , ✚✜✛✦ ✧ ✘✢ ✲ ✮✛✙ ✧ ✩✢✜✢ ✤ ✜✢ ✜ ✙ ✜ u ✧ ✩ ✢ ✤✜✪ ✜✙ ✣✜✢ ✲ ✦ ✜ ✧ ✘✢ y ✜✪ ✩✣✜✢ ✤ ✜ ✢✜✢ y ✜ ✙✘✙ ✚ ✘✣✛✦✜✢ ✤✜✢ ✙ ✘✢ ✲ ✘✢ ✜✦✜✢ ✛✙ ✚ ✜✪✜✢ ✜ ✰ ✜✥ ✤✜✥ ✜✣ ✧ ✣✛✢✥ ✛✧ ✥ y ✜ ✣✛✜✮ y ✜✛ ✰ u ★✩ ✜✪ ✚✘✪✛ ✤✜✢ ✚✜ ✲ ✛ ✮✜✥ ✛✪ . ✿ ✘✢ ✩ ✣ ✩ ✰ ❀ ✛ zal Yahya 2009:54, bank syariah mempunyai fungsi secara umum meliputi sebagai berikut :  Menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat .  Menjalankan fungsi social dalam bentuk lembaga baitulmal.  Penyedia transaksi keuangan.  Pengelola pemberian wakaf berupa uang dan menyalurkannya kepada pengelola wakaf nazhir. Agar berhasil menjadi pendorong terwujudnya pembangunan ekonomi nasional maka bank syariah memiliki peranan sebagai perekat nasionalisme yang berpihak pada ekonomi kerakyatan, beroperasi secara transparan, berfungsi sebagai pendorong penurunan investasi spekulatif, pendorong peningkatan efisiensi, mobilisasi dana masyarakat serta menjadi ❁❂ ❃ ❄❅ ❁❆ ❇ ❄❂ ❄❆ ❄ ❇ bagi praktek usaha berlandaskan moral dan etika Islam. Bank syariah sebagai lembaga keuangan dalam menjalankan kegiatannya sangat memerlukan dana. Dana yang berasal tidak hanya berasal dari pemilik tetapi dari pihak lain di mana pada saat tertentu akan diambil kembali baik secara sekaligus maupun berangsur. Dana yang dipergunakan bank syariah sebagai modal operasionalnya bersumber dari : 1. Modal inti, adalah dana modal sendiri yaitu dana yang berasal dari para pemegang saham bank, yakni pemilik bank. Modal inti terdiri dari :  Modal yang disetor oleh pemegang saham  Cadangan, yaitu sebagian laba bank yang tidak dibagi yang disisihkan untuk menutup timbulnya risiko kerugian di kemudian hari.  Laba ditahan, yaitu sebagian laba yang seharusnya dibagikan kepada pemegang saham, tetapi oleh para pemegang saham sendiri ditanamkan kembali dalam bank. 2. Kuasi ekuitas, bank menghimpun dana berbagi hasil atas dasar prinsip mudharabah, yaitu akad kerjasama antara pemilik dana dengan pengusaha unuk melakukan suatu usaha bersama. 3. Dana titipan, adalah dana pihak ketiga yang dititipkan pada bank, yang umumnya berupa giro atau tabungan. Dana titipan ini dikembangkan dalam bentuk rekening giro wadi ah dan rekening tabungan wa diah ❈❉❊ ❉❊❉ ❋ ●❍■ bia ❏ ❑ ❑▲ ▼ us ❏ ❑◆ akah Penyaluran dana pada bank syariah disebut dengan pembiayaan, pembiayaan berdasrkan prisnsip syariah terbagi menjadi beberapa prinsip yaitu berdasarkan prinsip jual beli, bagi hasil dan sewa. Pembiayaan pada bank syariah sangat penting karena kegiatan pembiayaan ini merupakan salah satu sarana untuk memperoleh keuntungan juga untuk menjaga keamanan dana nasabah. Dalam kegiatan operasionalnya bank konvensional memberikan kredit kepada peminjam atau debitur, sedangkan bank syariah memberikan pembiayaan kepada nasabah yang akan dibiayainya. Pengertian pembiayaan menurut Kasmir 2003:92, dijelaskan sebagai berikut: Pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil . Sedangkan menurut Muhammad 2002:102, dijelaskan pembiayaan sebagai berikut : Pembiayaan adalah suatu fasilitas yang diberikan bank islam kepada masyarakat yang membutuhkan untuk menggunakan dana yang telah dikumpulkan oleh bank islam dari masyarakat yang surplus dana Menurut Mudrajad 2005:304 pembiayaan diartikan sebagai berikut: Pembiayaan adalah pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun di jalankan oleh orang lain Dari pengertian diatas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa kredit dan pembiayaan merupakan pemberian pinjaman atau penyediaan dana yang diberikan kepada peminjam atau yang di biayainya, dan yang di biayai tersebut wajib untuk membayar atau mengembalikan tagihan tersebut pada jangka waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan dan dengan imbalan yang telah disepakati. Instrumen penting yang digunakan oleh perbankan Islam untuk menyediakan pembiayaan adalah ❖ u P ◗❘ ❙ ❘ ❚ ❘ ❯ atau P ◗❱ ❙ ❚ ❘❯ atau penyertaan modal ❲❳❨ ❱❩ y ❬ ❘ ❙ ❩ ❱ ❭ ❱ ❬ ❘ ❩ ❱ ❪ ❫ . ❴ ❨P ◗❘ ❙ ❘ ❚ ❘❯ atau P ◗❱ ❙ ❚ ❘❯ secara etimologi bermakna ❱ ❚ ❯ ❩ ❱ ❵ ❘ ❩ ❯ percampuran antara satu bagian dengan bagian lainnya sehingga sulit dipisahkan, atau penggabungan antara dua harta atau lebih, yang tidak bisa dibedakan lagi antara satu harta dengan lainnya. ❛◗❱ ❙ ❚ ❘ ❯ menurut syara adalah transaksi antara dua orang atau lebih yang kedua-duanya bersepakat untuk melakukan kerjasama usaha dengan tujuan mencari keuntungan melalui persyaratan dan rukun tertentu. Pengertian ❴ ❨ P ◗❘ ❙ ❘ ❚ ❘ ❯ menurut Sri nurhayati dan Wasilah 2008:134 menyatakan bahwa : Musyarakah merupakan akad kerja sama diantara para pemilik modal yang mencampurkan modal mereka dengan tujuan mencari keuntungan Menurut PSAK No.106, pengertian ❜❝❞ y ❡ ❢ ❡ ❣❡ ❤ adalah : Musyarakah merupakan akad kerjasama anatara dua pihak atau lebih untuk melakukan usaha tertentu, dimana masing masing pihak memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan sedangkan risiko berdasarkan kontribusi dana Menurut Ascarya 2007:51, pengertian ❜ ❝ ❞ ✐ ❡ ❢ ❡ ❣❡ ❤ sebagai berikut : Musyarakah merupakan akadbagi hasil ketika dua atu lebih pengusaha pemilik dana atau modal bekerjasama sebagai mitra usaha untuk membiayai investasi usaha baru atau sudah berjalan . Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa ❜ u ❞ ✐ ❡ ❢ ❡ ❣❡ ❤ merupakan ikatan kerjasama usaha antara dua orang atau lebih dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Apabila akad telah disepakati, maka semua pihak mempunyai kewenangan untuk melakukan tindakan hukum dan hak untuk mendapatkan keuntungan dari harta serikat yang dikelolanya. Menurut Habib Nazir dan Hassanuddin 2004:415, ketentuan umum dalam aqad ❜❝❞ ✐ ❡ ❢ ❡ ❣❡ ❤ sebagai berikut : Pertama, semua modal yang terkumpul harus disatukan dan dikelola bersama-sama dalam proyek yang sudah ditentukan. Kedua, biaya yang timbul dalam pelaksanaan proyek dan jangka waktu proyek diketahui bersama. Ketiga, proyekusaha yang dijalankan harus disebutkan dalam akad . Penjelasan dari kutipan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Semua modal yang terkumpul harus disatukan dan dikelola bersama-sama dalam proyek yang sudah ditentukan. Setiap pemilik modal mempunyai hak untuk mengelola dan menentukan kebijakan usaha yang dijalankan oleh pelaksana proyek. Pemilik modal dipercaya untuk menjalankan proyekusaha dan tidak boleh melakukan tindakan seperti : a. Menggabungkan dana proyek dengan harta pribadi. b. Menjalankan proyek ❥❦ ❧ ♠♥ ♦ ♥ ♣♥ q dengan pihak lain tanpa izin pemilik modal lainnya. c. Memberi pinjaman kepada pihak lain. d. Setiap pemilik modal dianggap mengakhiri transaksi ❥❦ ❧ ♠♥ ♦ ♥ ♣♥ q kerjasama usaha apabila :  Menarik diri dari perserikatan.  Meninggal dunia.  Menjadi tidak cakap hukum. 2. Biaya yang timbul dalam pelaksanaan proyek dan jangka waktu proyek harus diketahui bersama. Keuntungan dibagi dengan porsi kesepakatan, sedangkan kerugian dibagi sesuai dengan porsi kotribusi modal. 3. Proyekusaha yang dijalankan harus disebutkan dalam akad. Setelah proyek selesai nasabah mengambil dana tersebut bersama bagi hasil yang telah disepakati. Menurut Habib Nazir dan Hassanuddin 2004:409 rs t ✉✈✇ ✈① ✈②③ t ✉ ④✇ ① ✈② dibagi ke dalam dua bentuk, yaitu : t ✉ ④✇ ① ✈② ✈⑤ r④⑤① atau t ✉ ④✇ ① ✈ ② ✈ ⑤ ✈r⑤ ✈ ① kemitraan dalam kepemilikan dan t ✉ ④✇ ① ✈② ✈ ⑤ uqud kemitraan berdasarkan suatu akad . Penjelasan dari kutipan di atas adalah sebagai berikut : 1. Syirkah al amlak terjadi apabila dua orang atau lebih memiliki harta bersama tanpa suatu akad syirkah. Atau suatu kepemilikan bersama atas suatu kekayaan common ownership of property untuk dibagikan, bukan berdasarkan kesepakatan akad untuk berbagi keuntungan dan kerugian. Syrikah al amlak ini pada esensinya bukan suatu kemitraan partnership. Akan tetapi apabila masing-masing memutuskan untuk tetap memilikinya tidak dibagi-bagikan dan tidak dijual, maka mereka bermitra dengan bersifat ikhtiyary atau syirkah ikhtiyary sukarelaserikat bebas pilih. Sedang apabila mereka dengan terpaksa harus memiliki harta bersama tersebut, maka mereka bermitra secara ijbary atau syirkah jabariyah serikat secara terpaksa. 2. Syirkah al uqud adalah suatu kemitraan yang sesungguhnya contactual partnership. Masing-masing membuat suatu akad perjanjian investasi bersama dan berbagi keuntungan dan kerugian. Keuntungan dan kerugian tersebut ditanggung secara proporsional berdasarkan modal masing-masing yang diinvestasikan. Menurut Habib Nazir dan Hassanuddin 2004;12, aplikasi musyarakah dalam perbankan biasanya digunakan untuk beberapa hal, yaitu sebagai berikut : 1. Pembiayaan proyek 2. Modal ventura . Penjelasan dari kutipan di atas adalah sebagai berikut : 1. Pembiayaan proyek Yaitu proyek kerjasama antara bank dengan nasabah di mana keduanya menyediakan dana untuk membiayai suatu proyek secara bersama-sama. Setelah proyek tersebut selesai, nasabah mengembalikan dana bank serta bagi hasilnya. 2. Modal ventura Yaitu suatu lembaga keuangan khusus yang dibolehkan melakukan investasi di dalam kepemilikan perusahaan, musyarakah diterapkan dalam skema modal ventura. Penanaman modal dilakukan untuk jangka waktu tertentu dan setelah itu bank melakukan divestasi atau menjual bagian sahamnya, baik secara singkat maupun bertahap. Secara umum skema aplikasi musyarakah dalam perbankan sebagai berikut : G ⑥ ⑦ bar ⑧ ⑨⑩ ❶ kema ❷ plikasi ❸❹❺ ❻❼ ❽ ❼ ❾❼ ❿ Skema itu menunjukkan bahwa prinsip musyarakah adalah dana yang disertakan dilakukan oleh kedua belah pihak atau lebih yang bersyarikat. Implikasinya hasil dana yang dikelola harus dibagi sesuai kesepaktan bersama, begitu juga jika terjadi kerugian harus ditanggung secara bersama. ⑧ ⑨ ⑩ ⑨ ⑩ ⑨➀ ❷ lokasi untuk Pembia ➁⑥ ⑥ ➂ ➃ us ➁⑥ ➄ akah Alokasi Pembiayaan musyarakah adalah penempatan dana bank yang digunakan untuk pembiayaan yang dilakukan dua pemilik modal atau lebih untuk menjalankan suatu proyek. Semua pihak berhak ikut serta dalam manajemen proyek. Proporsi pembagian laba tidak harus sebanding dengan persentase penyertaan modal, karena pada prinsipnya penyertaan tidak hanya modal saja tetapi juga keahlian dan waktu. Alokasi pembiayaan musyarakah dapat diketahui dengan menggunakan rumus di bawah ini: 23,90 merupakan ketentuan PT Bank Syariah Mandiri mengenai besarnya presentase dana yang akan disalurkan yang untuk pembiayaan musyarakah. Aktiva produktif merupakan aktiva yang dimiliki bank yang digunakan untuk memperoleh penghasilan, salah satu aktiva produktif diantaranya adalah pembiayaan. ➅➆➇ ➆ ➅ T ➈➉➊ ➋➌➍ R ➈ ➎ ➈ ➋ ➏ ➐ e ➑ bia ➒ ➌ ➌ ➉ ➓ us ➒ ➌➔ akah Pembiayaan atau kredit yang dilakukan oleh bank, baik bank konvensional maupun bank dengan prinsip syariah sama-sama mengandung suatu risiko kreditpembiayaan. Risiko kreditpembiayaan tersebut terbagi ke dalam kredit lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan, dan macet. Menurut Adi Warmankarim 2008:260, risiko pembiayaan didefinisikan sebagai berikut : Risiko pembiayaan adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kegagalan counterparty dalam memenuhi kewajibannya. Dalam bank syariah risiko pembiayaan mencakup risiko terkait produk dan risiko terkait pembiayaan korporasi . Alokasi Pembiayaan Musyarakah = 23,90 x Aktiva Produktif Menurut Muhammad 2004:131, risiko pembiayaan didefinisikan sebagai berikut : Risiko pembiayaan muncul jika bank tidak bisa memperoleh kembali cicilan pokok dari pinjaman yang diberikan atau investasi yang sedang dilakukannya Sedangkan menurut Zainul Arifin 2009:73, risiko pembiayaan didefinisikan sebagai berikut : Risiko pembiayaan adalah risiko yang timbul sebagai akibat kegagalan counterparty dalam memenuhi kewajiban Sehingga dapat ditarik kesimpulan risiko pembiayaan adalah kerugian yang timbul akibat ketidakmampuan nasabah dalam melunasi kewajibannya sesuai dengan perjanjian antara bank dan nasabah itu sendiri. →➣↔ ➣ → ➣ ↔ ↕➙➛ bia ➜ ➝ ➝➞ ➟ ermasalah ➠ N ➡ ➢ P ➤➥ ➦➡➥ ➧➨ ➢ g F ➨ ➢➩➢➫ ➨ ➢ g ➭ Kreditpembiayaan bermasalah adalah suatu keadaan dimana nasabah sudah tidak sanggup membayar sebagian atau seluruh kewajibannya kepada bank seperti yang telah diperjanjikan. Di bank konvesional kredit bermasalah dikenal dengan istilah non performing loan NPL sedangkan di bank syariah pembiayaan yang bermasalah dikenal dengan istilah non performing financing NPF. Non performing Financing NPF didefinisikan sebagai pembiayaan di mana pembayaran yang dilakukan tersendat-sendat dan tidak mencukupi kewajiban minimum yang ditetapkan sampai dengan kredit yang sulit untuk memperoleh pelunasan atau bahkan tidak dapat ditagih. Untuk menghitung besarnya tingkat risiko pembiayaan dapat dihitung dengan menggunakan rumus : Jumlah Non Performing Financing adalah jumlah dari pembiayaan bermasalah yang dapat diketahui dengan menjumlahkan pembiayaan yang kurang lancar, diragukan, dan macet. Pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif PPAP adalah penyisihan yang dibentuk untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul sehubungan dengan penanaman dana ke dalam aktiva produktif, baik dalam rupiah maupun dalam valuta asing. Total pembiayaan yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagiahan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain. Jumlah NPF Musyarakah - PPAP Tingkat Risiko= x 100 Total Pembiayaan Musyarakah Menurut PSAK Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.31 revisi 2000, kreditpembiayaan non performing pada umumnya merupakan kreditpembiayaan yang pembayaran angsuran pokok danatau bunganya telah lewat sembilan puluh hari lebih setelah jatuh tempo, atau kreditpembiayaan yang pembayarannya secara tepat waktu sangat diragukan. Kreditpembiayaan bermasalah atau non performing Financing dapat diartikan juga sebagai pinjaman yang mengalami kesulitan pelunasan akibat adanya faktor kesengajaan atau karena faktor eksternal di luar kemampuan debitur yang dapat diukur dari kolektibilitasnya. Kolektibilitas merupakan gambaran kondisi pembayaran pokok dan bunga pinjaman serta tingkat kemungkinan diterimnya kembali dana yang ditanam dalam surat-surat berharga. ➯➲➳ ➲➵ T ➸➺➻➼➽ ➾ P ➚➪ ➶ ➸➾ ➽ ➹➸➘➸➾ ➽ ➴ Tingkat kesehatan bank yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh keuntungan adalah profitabilitas bank. Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan suatu pendapatan atau laba. Keinginan perusahaan untuk memperoleh laba profitability memberi arti bahwa perusahaan bersifat ekonomis. Seperti yang telah diuraikan diatas, bahwa yang dimaksud dengan pengertian laba menurut K. R. Subramanyam 2005:407, yakni Profitabilitas adalah kemampuan dari suatu kesatuan usaha entitas untuk memperoleh laba . Adapun pengertian laba Profit menurut Joel G Siegel dan Jae K shim dan diterjemahkan oleh Moh. Kurdi 2002:107 dijelaskan bahwa: Profit laba merupakan kelebihan harga jual atas harga pokok atau, untuk suatu perusahaan secara keseluruhan, merupakan kelebihan pandapatan atas seluruh beban Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba, dimana kemampuan perusahaan tersebut didapat dari kegiatan usaha perusahaan dari kelebihan modal yang dikeluarkan setelah dikurangi beban beban selama melakukan usaha. Indikator profitabilitas yakni dilihat dari rasio profitabilitas. Rasio profitabilitas merupakan gambaran kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba. Rasio profitabilitas terdiri dari : 1 Profit margin. Profit margin merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan penjualan yang dicapai. Rumus yang biasa digunakan adalah, sebagai berikut: 2 Return On total Assets ROA. ROA sering juga disebut sebagai rentabilitas ekonomi yang merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Dalam hal ini laba yang dihasilkan adalah laba sebelum dan pajak, dirumuskan sebagai berikut: Laba sebelum pajak adalah pendapatan yang diperoleh suatu perusahaan sebelum dikurangi dengan biaya pajak. Total aktiva adalah sumber ekonomi yang diharapkan dapat memberikan manfaat usaha di kemudian hari. Gross profit Gross Profit Margin = x 100 Sales Earnings After Tax Profit Margin = x 100 Sales Earning Before Interest and Tax Net Profit Margin = x 100 Sales Laba Sebelum Pajak ROA = x 100 Total Aktiva Rasio profitabilitas yang digunakan adalah Retrun On Asset ROA. Dimana laba sebelum pajak dibagi dengan total aktiva. Alasan digunakannya rasio return on assets ROA adalah karena ROA digunakan untuk mengukur sejauh mana kemampuan manajemen dalam mengelola asset perusahaan yang dihubungkan dengan besaran laba yang diperoleh. Hal ini berdasarkan yang disampaikan oleh Muhammad 2004:146 : ROA adalah rasio yang mengambarkan kemampuan bank dalam mengelola dana yang di investasikan dalam keseluruhan aktiva yang menghasilkan keuntungan. 3 Return On equity ROE. ROE sering disebut dengan return on net worth yaitu kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri yang dimiliki, sehingga ROE ini ada yang menyebut sebagai rentabilitas modal sendiri. Laba yang diperhitungkan adalah laba bersih setelah dikurangi pajak atau earning after tax EAT dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Earning after Tax ROE = x 100 Owners equity 4 Return On Investment ROI ROI merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan yang akan digunakan untuk menutup investasi yang telah dikeluarkan. Laba yang digunakan untuk mengukur rasio ini adalah laba bersih setelah dikurangi pajak atau earning after tax dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 5 Earning Per Share EPS. Kadang-kadang pemilik juga mengiginkan data mengenai keuntungan yang diperoleh untuk setiap lembarnya. EPS atau laba per lembar saham merupakan ukuran dari kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan per lembar saham pemilik modal. Laba yang digunakan sebagai ukuran adalah laba-rugi pemilik atau earning after tax, yang dirumuskan sebagai berikut: Earning After Tax ROI = x 100 Investment Earning After Tax Earning Per Share = x 100 Total Share ➷➬➮ ➬➱ H ✃ bungan ❐ lokasi Pembia ❒❮❮ ❰ ÏÐÑ ÒÓ Ô Ó ÕÓ Ö × engan Tingkat Risiko Pembia ❒❮❮ ❰ Ø us ❒❮ Ù akah Setiap penyaluran dana yang dilakukan bank syariah dalam kegiatan pembiayaan memiliki risikonya sendiri. Hal ini berdasarkan pada pendapat Muhammad 2004:54 yang menyatakan bahwa : Pengalokasian biaya mempunyai hubungan terhadap kinerja lembaga perbankan,sehingga semakin tinggi pembiayaan yang diberikan akan semakin tinggi pula risiko yang akan diterima,begitupula sebaliknya Penyaluran dana oleh bank syariah untuk kegiatan pembiayaan dalam hal ini adalah pembiayaan musyarakah akan mengundang risiko unuk bank itu sendiri. Salah satu risiko yang akan dihadapi oleh bank adalah tidak dapat kembalinya dana yang dipinjam oleh nasabah. Semakin tinggi penyaluran dana untuk kegiatan pembiayaan Musyarakah maka akan semakin tinggi pula tingkat risiko yang akan dihadapi oleh bank, begitu pula sebaliknya jikan penyaluran dana untuk pembiayaan rendah maka tingkat risiko dari pembiayaan itu pun akan rendah pula. ➷➬➮ ➬Ú Hubungan ❐ lokasi Pembia ❒ ❮ ❮❰ ÏÐÑ ÒÓ Ô ÓÕ ÓÖ × engan Tingkat Profitabilitas Untuk mencapai tujuan bank yaitu mencapai tingkat profitabilitas yang tinggi maka bank melakukan kegiatan pengalokasian dananya. Bank mengalokasikan dana yang dimilikinya untuk kegiatan penyaluran dana financing, salah satu penyaluran dana yang dilakukan oleh bank syariah adalah pembiayaan musyarakkah. Hal ini berdasarkan pada pendapat Muhammad 2004:41 : Pengalokasian penempatan dana dalam bentuk pembiayaan sebagai usaha pelayanan kebutuhan uang masyarakat dan pengalokasian dana dalam bentuk lain baik bersifat jangka pendek maupun jangka panjang demi kepentingan profitabilitas. Kegiatan pengalokasian dana oleh bank dalam bentuk penyaluran dana untuk pembiayaan musyarakah akan memberikan pendapatan bagi bank itu sendiri, karena bank akan mendapatkan imbalan dari system bagi hasil sesuai dengan kesepakatan antara bank dan pengguna dana tersebut. ÛÜÝ ÜÞ H ß bungan Tingkat Risiko Pembia àáá â ãäå æçè çé çê ë engan Tingkat Profitabilitas Setiap pembiayaan yang dilakukan oleh bank akan selalu terdapat suatu risiko yakni risiko pembiayaan dalam hal ini adalah pembiayaan musyarakah. Hal ini berdasarkan pada pendapat Karanaen Perwataatmadja 2007:126 : Bank sebagai Rab Al-Mal akan menghadapi risiko jika menyalurkan dana kepada masyarakat pada akad mudharabah dan musyarakah yang akan menjadi permasalahan profit kedepannya . Risiko pembiayaan akan terjadi apabila nasabah tidak dapat mengembalikan sebesar pembiayaan yang diberikan ditambah dengan imbalan atau bagi hasil dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Hal ini akan menimbulkan kerugian bagi bank, karena jumlah dana yang terhimpun dari masyarakat tidak dapat disalurkan kembali kepada masyarakat, keadaan tersebut akan mempengaruhi tingkat profitabilitas bank karena risiko pembiayaan tersebut. ìíî íï H ð bungan ñ lokasi Pembia ò ó óô dan Risiko Pembia ò óó ô õö÷ øù ú ù ûù ü ý engan Tingkat Profitabilitas Kegiatan bank dalam pengalokasian dananya unuk pembiayaan tidak akan terlepas dari risiko yang akan dihadapinya dan akan mempengaruhi profitabilitas bank itu sendiri. Hal ini berdasarkan pendapat Y. Sri Susilo 2000:30 : Alokasi dana yang telah berhasil dihimpun oleh bank dalam berbagai bentuk aktiva mengandung risiko yang berbeda-beda, hal tersebut dapat mengganggu kelancaran dan kemampuan bank untuk memperoleh penghasilan . Bank mengalokasikan dananya dalam bentuk aktiva yang tidak menghasilkan dan aktiva yang menghasilakan. Aktiva yang menghasilkan adalah asset bank yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan. Asset tersebut disalurkan dalam bentuk investasi. Salah satu investasi bank adalah dengan melakukan kegiatan pembiayaan, dalam hal ini adalah pembiayaan musyarakah. Setiap kegiatan pembiayaan tidak akan lepas dari risiko pembiayaan, risiko pembiayaan itu diantaranya adalah pembiayaan bermasalah. Akibat dari adanya pembiayaan yang bermasalah, akan mengakibatkan atau mempengaruhi tingkat profitabilitas þÿ þ e ✁✂✄☎ ✆✂ ✝ e ✞ ✟✆✟✁✂✄ Strategi pembangunan harus dilakukan dengan pijakan yang kuat, dimulai dengan memaksimalkan bidang-bidang ekonomi yang dijalankan baik di bidang keuangan perbankan, ekspor-impor, koperasi pembinaan usaha kecil maupun di bidang perdagangan umum dan industri. Semua potensi ekonomi tersebut perwujudannya dilakukan melalui pendanaan yang kuat, adapun sumbernya didapatkan dari dalam negeri dan luar negeri. Dana yang diperoleh dari sumber tersebut harus dikelola secara profesional agar distribusinya dapat dimanfaatkan oleh semua pihak yang memerlukan. Berkaitan dengan pernyataan tersebut, salah satu sektor penting yang berperan dalam pengelolaan dana dan turut mendorong perekonomian adalah sektor perbankan. Menurut Undang-undang No.10 Tahun 1998, bank diartikan sebagai : Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkan kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak . Menurut Kasmir 2002:2, bank diartikan sebagai : Lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya . Dari pengertian tersebut di atas mencerminkan dua peran bank baik sebagai financial intermediate maupun institute of economic development. Sebagai perantara keuangan financial intermediate, bank melakukan penghimpunan dana dari masyarakat yang surplus dana dalam berbagai bentuk simpanan. Melalui penghimpunan dana, bank membayar bunga kepada masyarakat atau nasabah penyimpan. Selanjutnya bank menyalurkan dana tersebut sebagian besar dalam bentuk kreditpembiayaan kepada masyarakat yang defisit dana. Melalui penyaluran dana pembiayaan bank memperoleh pendapatan bungabagi hasil. Penilaian aspek penghimpunan dan penyaluran dana merupakan kinerja keuangan yang berkaitan dengan peran bank sebagai lembaga intermedasi. Berdasarkan uraian di atas, kinerja keuangan bank merupakan gambaran kondisi keuangan bank pada suatu periode tertentu baik menyangkut aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dana yang biasanya diukur dengan indikator kecukupan modal, rentabilitas, profitablitas, serta likuiditas. Menurut Habib Nazir dan Hassanudin 2004:56, menjelaskan bank umum sebagai berikut : Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran . Berdasarkan pengertian di atas, bank umum memiliki dua sistem yaitu: 1. Sistem konvensional berdasarkan bunga : kredit. 2. Prinsip Syariah tanpa bungabagi hasil : pembiayaan. Dalam operasionalnya, bank konvensional memberikan kredit kepada peminjam atau debitur, sedangkan bank dengan prinsip syariah memberikan pembiayaan. Dalam pembiayaan yang dilakukan bank akan mengandung risiko kreditpembiayaan seperti risiko likuiditas, risiko kredit, risiko tingkat bunga, dan lain-lain. Untuk dapat menentukan tingkat risiko tersebut, bank dapat melihat laporan keuangannya. Definisi laporan keuangan menurut Henry Simamora 2000:21 , adalah : Laporan keuangan adalah laporan yang mencakup neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti, laporan arus kas atau laporan arus dana, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan . Laporan akan memberikan informasi yang dibutuhkan untuk menentukan tingkat risiko kreditpembiayaan. Untuk menentukan tingkat risiko kredit perusahaan harus menganalisis laporan keuangannya. Analisis laporan keuangan dijelaskan oleh Hanafi dan Abdul Halim 2003:5, sebagai berikut : Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan untuk mengetahui tingkat profitabilitas keuntungan dan tingkat risiko atau tingkat kesehatan suatu perusahaan . Analisis laporan keuangan dilakukan untuk mengetahui tingkat profitabilitas keuntungan dan tingkat risiko atau tingkat kesehatan perusahaan. Tingkat kesehatan bank merupakan unsur terpenting dalam penilaian kualitas suatu bank. Menurut Y. Sri Susilo 2000:22, mendefinisikan tingkat kesehatan bank sebagai berikut : Kesehatan bank sebagai kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua kewajibannya dengan baik dengan cara-cara yang sesuai dengan peraturan perbankan yang berlaku . Dijelaskan pula oleh Y. Sri Susilo 2000:22, alat ukur atau indikator dalam menilai tingkat kesehatan bank sebagai berikut : Alat ukur atau indikator dalam menilai tingkat kesehatan bank meliputi permodalan, kualitas aset, profitabilitas, manajemen dan aspek lainnya . Begitu luasnya cakupan kesehatan suatu bank dalam melaksanakan aktivitas usahanya, maka ada beberapa indikator yang digunakan dalam menilai tingkat kesehatan bank yaitu meliputi permodalan, kualitas aset, rentabilitasprofitabilitas, manajemen bank, dan aspek lainnya. Ketentuan mengenai kesehatan bank lebih jelasnya diatur dalam Undang-undang No.10 Tahun 1998 tentang perbankan, di mana aturan mengenai kesehatan bank tersebut mencakup dana sampai dengan penggunaan dan penyaluran dana. Kualitas aset aktiva merupakan salah satu hal terpenting di dalam menentukan tingkat kesehatan bank. Setelah mengetahui kualitas asset yang dimiliki bank, maka bank akan mengalokasikan dananya asset ke dalam aktiva produktif dan aktiva non produktif. Menurut Habib Nazir dan Hassanuddin 2004:33 aset adalah : Aset merupakan salah satu faktor dari komponen penilaian tingkat kesehatan bank yaitu menilai kualitas aktiva produktif . Menurut M. Syafi i Antonio 2001:37 , aset adalah : Aset adalah sesuatu yang mampu menimbulkan aliran kas positif atau manfaat ekonomi lainnya, baik dengan dirinya sendiri ataupun dengan aset yang lain, yang haknya didapat oleh bank Islam sebagai hasil dari transaksi atau peristiwa di masa lalu . Menurut Kasmir 2003:92, alokasi dana adalah adalah: Pengalokasian dana adalah menjual kembali dana yang diperoleh dari penghimpunan dana dalam bentuk simpanan. Salah satu aktiva produktif dalam bank adalah kredit atau pembiayaan. Pembiayaan digunakan sebagai indikator dalam menilai tingkat kesehatan bank. Aktiva produktif menurut Y. Sri Susilo 2000:74, sebagai berikut : Aktiva produktif adalah suatu aktiva dalam rupiah dan valuta asing yang dimiliki bank dengan maksud untuk memperoleh penghasilan sesuai fungsinya, sehingga kredit atau pembiayaan merupakan salah satu aktiva produktif . Aktiva produktif merupakan aktiva yang dimiliki bank yang digunakan untuk memperoleh penghasilan, salah satu aktiva produktif diantaranya adalah kredit atau pembiayaan. Di dalam bank dengan prinsip syariah jenis pembiayaan salah satunya adalah pembiayaan musyarakah. Menurut Y. Sri Susilo 2000:124, mendefinisikan pembiayaan musyarakah sebagai berikut : Pembiayaan musyarakah adalah pembiayaan yang dilakukan dua pemilik modal atau lebih untuk menjalankan suatu proyek. Semua pihak berhak ikut serta dalam manajemen proyek. Proporsi pembagian laba tidak harus sebanding dengan persentase penyertaan modal, karena pada prinsipnya penyertaan tidak hanya modal saja tetapi juga keahlian dan waktu . Menurut Amir Machmud 2010:27, musyarakah adalah: Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk usaha tertentu,dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan . Dalam pembiayaan musyarakah, mitra dan bank sama-sama menyediakan modal untuk membiayai suatu usaha tertentu, baik yang sudah berjalan maupun yang baru. Selanjutnya mitra dapat mengembalikan modal tersebut berikut bagi hasil yang telah disepakati secara bertahap atau sekaligus kepada bank. Pembiayaan atau kredit yang dilakukan oleh bank, baik bank konvensional maupun bank dengan prinsip syariah sama-sama mengandung suatu risiko kreditpembiayaan. Risiko kredit tersebut terbagi ke dalam kredit lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan, dan macet. Risiko kreditpembiayaan tersebut sering disebut kreditpembiayaan bermasalah atau istilah lainnya adalah non performing financing NPF. Non performing Financing NPF didefinisikan sebagai kredit di mana pembayaran yang dilakukan tersendat-sendat dan tidak mencukupi kewajiban minimum yang ditetapkan sampai dengan kredit yang sulit untuk memperoleh pelunasan atau bahkan tidak dapat ditagih. Menurut Masyhud Ali 2006:199, risiko pembiayaan didefinisikan sebagai berikut : Risiko pembiayaan adalah risiko kerugian yang akan diterima bank, terkait dengan kemungkinan bahwa pada saat jatuh tempo, counterparty-nya gagal memenuhi kewajiban-kewajibannya kepada bank . Tinggi rendahnya risiko yang dihadapi bank dari seluruh jumlah pembiayaan yang diberikan ditandai dengan tinggi rendahnya persentase risiko kredit yang dapat dihitung dengan membandingkan jumlah saldo kredit atau pembiayaan bermasalah dengan jumlah harta keseluruhan. Akibat dari adanya kredit atau pembiayaan yang bermasalah, akan mengakibatkan atau mempengaruhi tingkat profitabilitas seperti dijelaskan oleh Y. Sri Susilo 2000:30, sebagai berikut : Alokasi dana yang telah berhasil dihimpun oleh bank dalam berbagai bentuk aktiva mengandung risiko yang berbeda-beda, hal tersebut dapat mengganggu kelancaran dan kemampuan bank untuk memperoleh penghasilan . Dari penjelasan tersebut dapat dilihat bahwa risiko kredit atau pembiayaan dapat mempengaruhi kemampuan bank untuk memperoleh penghasilan. Artinya tingkat profitabilitas akan tergantung pada tingkat risiko kredit atau pembiayaan yang dihadapi oleh bank. Profitabilitas didefinisikan oleh Niswonger 2000:99, sebagai berikut : Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba . Profitabilitas juga sering disebut dengan kemampulabaan. Pengukuran tingkat profitabilitas dapat digunakan untuk mengetahui apakah bank dapat menjalankan aktivitas manajerial secara efektif dan efisien. Selain itu, profitabilitas juga merupakan salah satu indikator yang digunakan dalam penilaian tingkat kesehatan bank. Oleh karena itu, alokasi pembiayaan dan tingkat risiko pembiayaan harus dikelola dengan baik agar dapat menjaga tingkat profitabilitas bank. Penjelasan- penjelasan tersebut di atas dapat dituangkan dalam suatu skema kerangka pemikiran sebagai berikut : T ✠ ✡ e ☛ ☞✌ ✍ Pe ✎ e ☛ ✏✑✏ ✠ ✎ Penelitian Terdahulu Nama Peneliti Variabel Penelitian Hasil Penelitian Tertio Kunto Dewo 2006 Variabel X : alokasi pembiayaan musyarakah dan mudharabah Variable Y : profitabilitas Dari hasil analisis yang diperoleh, maka dapat diambil kesimpulan bahwa variable pembiayaan musyarakah dan mudharabah menunjukan pengaruh yang signifikan bagi perolehan laba Bank Muamalat Indonesia BMI, pada hasil analisa yang diperoleh dapat ditunjukan bahwa pembiayaan musyarakah memberikan pengaruh yang lebih besar bagi perolehan laba dibandingkan pembiayaan mudharabah. Muhammad iqbal 2006 Variabel X : Tingkat risiko pembiayaan musyarakah Variable Y : tingkat profitabilitas Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa tingkat risiko pembiayaan musyarakah berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas pada BMI. Hubungan antara dua variabel variabel X dan variabel Y kuat, di mana jika variabel X naik maka variabel Y akan turun, dan sebaliknya. Pengaruh tingkat risiko pembiayaan musyarakah terhadap tingkat profitabilitas BMI berpengaruh besar. Mulya Siregar 2002 Agenda Pengembangan Perbankan Syariah untuk Mendukung Sistem Ekonomi yang Sehat di Indonesia: Evaluasi, Prospek dan Arah Kebijakan Rendahnya Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah disebabkan tingginya tingkat risiko pembiayaan dimana bank syariah menyediakan dana dan bila terjadi kerugian maka bank harus menanggung kerugian tersebut yang akan mempengaruhi profitabilitas bank tersebut. Akhyar Adnan 2005 Analisis Hubungan Simpanan, Modal Sendiri, NPL, Prosentase Bagi Hasil dan Mark Up Keuntungan terhadap Pembiayaan Pada Perbankan Syariah Studi Kasus Pada Bank Muamalat Indonesia Alokasi Dana pembiayaan mempunyai beberapa tujuan yaitu mencapai tingkat profitabilitas. G ✒✓ bar 2.2 Skema Kerangka Pemikiran Alokasi Dana Bank Risiko pembiayaan Aktiva produktif Pembiayaan musyarakah Profitabilitas Manajemen risk Perrmodalan Kualitas asset Laporan keuangan PT Bank Syariah Mandiri Analisis laporan keuangan Alokasi Pembiayaan Musyarakah dan Tingkat Risiko Pembiayaan Musyarakah secara Simultan berpengaruh Signifikan terhadap Tingkat Profitabilitas pada PT Bank Syariah Mandiri ✔✕✖ H ✗✘✙✚ e ✛ ✗ ✛ Kata hipotesis berasal dari kata hipo yang artinya lemah dan tesis berarti pernyataan. Dengan demikian hipotesis berarti pernyataan yang lemah, disebut demikian karena masih berupa dugaan yang belum teruji kebenarannya. Menurut Sugiyono 2010:64, hipotesis penelitian adalah: Penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Pada penelitian kualitatif, tidak dirumuskan hipotesis, tetapi justru diharapkan dapat ditemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis tersebut akan diuji oleh peneliti dengan menggunakan pendekatan kuantitatif . Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian dapat diartikan sebagai jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul dan harus diuji secara empiris. Bedasarkan kerangka pemikiran di atas maka penulis mencoba merumuskan hipotesis yang merupakan kesimpulan sementara dari penelitian sebagai berikut: H : Alokasi Pembiayaan Musyarakah dan Tingkat Risiko Pembiayaan Musyarakah tidak berpengaruh signifikan terhadap Tingkat Profitabilitas pada PT Bank Syariah Mandiri secara parsial dan simultan. H 1 : Alokasi Pembiayaan Musyarakah dan Tingkat Risiko Pembiayaan Musyarakah secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Tingkat Profitabilitas. H 2 : Alokasi Pembiayaan Musyarakah dan Tingkat Risiko Pembiayaan Musyarakah secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Tingkat Profitabilitas. ✜✢ ✣ ✤✣ ✥ ✥ ✥ ✦ ✣ JE ✧ DA ★ ✩ E ✪ ODE ✫ E ★ EL ✥ ✪ ✥ ✤ ★ 3 ✬✭ O ✮✯✰✱ ✫✰✲✰✳✴ t ✴✵✲ ✶ alam ✷ eneli ✸ ian ini pen ✹ ✺ i ✻ mengambil j ✹ ✼✹ ✺ peneli ✸ ian ✽ ai ✸ ✹ ✾ ✿ nali ✻ ❀✻ ✿ loka ✻ ❀ ✷ embia ✽ aan ❁ ❂ ❃ ❄❅❆ ❅❇ ❅❈ dan ❉ ❀ ngka ✸ ❊ i ✻ ❀ ko ✷ embia ✽ aan ❁ ❂ ❃ ❄❅ ❆ ❅ ❇ ❅ ❈ ✷ enga ❋ ✹ ● ❍ ✽ a ✸ e ❋ hadap ❉ ❀ ngka ✸ ✷ ❋ ofi ✸ abili ✸ a ✻ pada ✷ ❉ ■ ank ❏ ✽ a ❋ iah ❑▲ ndi ❋ i ▼ ✷ eneli ✸ ian ini dilak ✹ ◆ ▲ n ✹ ❍ ✸ ✹ ◆ menge ✸ ah ✹❀ penga ❋ ✹● ❖ ▲ ❋ iabel P ❖ ▲ ❋ iabel independen ✽ ai ✸ ✹ ✿ loka ✻ ❀ ✷ embia ✽ aan ❁ ❂ ❃ ❄❅❆ ❅ ❇ ❅ ❈ ◗ ❘ dan ❉ ❀ ngka ✸ ❊ i ✻ ❀ ko ✷ embia ✽ aan ❁ ❂ ❃ ❄❅❆ ❅❇ ❅❈ ◗ ❙ ✸ e ❋ hadap ❉ ❀ ngka ✸ ✷ ❋ ofi ✸ abili ✸ a ✻ pada ✷ ❉ ■ ank ❏✽ a ❋ iah ❑▲ ndi ❋ i ▼ ✿ dap ✹ ❍ penge ❋✸ ian da ❋ i ❚ bjek peneli ✸ ian ❑❯ n ✹ ❋ ✹ ✸ ❱✹✻ ❯ in ❲ ma ❋ ❳ ❨ ❨❩❬❭ ❨❭ ✾ mene ❋ angkan bah ❪ a ❬ ❫ ❚ bjek peneli ✸ ian menjela ✻ ◆ ▲ n ✸ en ✸ ang apa dan a ✸ a ✹ ✻ ❀ apa ✽ ang menjadi ob ✽ ek peneli ✸ ian ▼ ❴ ✹ ❵ a di mana dan kapan peneli ✸ ian dilak ✹ ◆ ▲ n ▼ ■ i ✻ ▲ j ✹ ❵ ▲ di ✸ ambahkan hal P hal lain jika dianggap pe ❋ l ✹ ❛ ▼ ✶ a ❋ i penjela ✻ ▲ n di a ✸ a ✻ dapa ✸ di ✻ ❀ mp ✹ ✺ kan bah ❪ a objek peneli ✸ ian dig ✹ ❍ akan ✹ ❍✸ ✹ ◆ mendapa ✸ kan da ✸ a ✻ ❯✻ ✹▲ i ✸ ✹ ❜✹▲ n dan keg ✹ ❍ ▲ an ✸ e ❋✸ en ✸ ✹ ▼ ❚ bjek peneli ✸ ian ✽ ang akan di ✸ eli ✸ i dalam peneli ✸ ian ini adalah ✿ loka ✻ ❀ ✷ embia ✽ aan ❁ ❂ ❃ ❄❅❆ ❅ ❇ ❅ ❈ ✾ ❉ ❀ ngka ✸ ❊ i ✻ iko ✷ embia ✽ aan ❁ ❂ ❃ ❄❅ ❆ ❅ ❇ ❅ ❈ ✾ dan ❉ ❀ ngka ✸ ✷ ❋ ofi ✸ abili ✸ a ✻ pada ✷ ❉ ■ ank ❏ ✽ a ❋ iah ❑▲ ndi ❋ i ▼ ❝❞❡ ❢❢ ❢ ❣❡ ❤✐ ❥ ❦ ❞❧ ♠ ✐ ♥♦ ❦✐ ♣ ✐ ❧ ✐ qr♥r ❞ ❧ st 3 ✉✈ ✇① t ②③① ④①⑤①⑥⑦ t ⑦⑧⑤ ⑨⑩❶ ode peneli ❶ ian me ❷ ❸ pakan ❹ ❸❺ ❶❸ ca ❷ a pen ❸❻ i ❹ dalam menganali ❹ ❼ ❹ da ❶ a ❽ ❾ enge ❷ ❶ ian da ❷ i ⑨⑩❶ ode ❾ eneli ❶ ian adalah ❹ ebagai be ❷ ik ❸❶ ❿ ⑨⑩ n ❸ ❷ ❸❶➀❸➁ i ➂ ono ➃➄ ➄➅ ❿ ➆ mendefini ❹ ❼ kanbah ➇ a ❿ ➈ ⑨⑩❶ ode peneli ❶ ian pada da ❹ ❺❷ n ➂ a me ❷ ❸ ➉ ❺ kan ca ❷ a ilmiah ❸ ➊ ❶❸ ➋ mendapa ❶ kan da ❶ a dengan ❶❸➌❸❺ n dan keg ❸ ➊ aan ❶ e ❷ ❶ en ❶❸➍❽ ➎ a ❷ i penge ❷ ❶ ian dia ❶ a ❹ dapa ❶ di ❹ ❼ mp ❸ ❻ kan bah ➇ a me ❷ ❸ ➉ ❺ kan ca ❷ a pemecahan ma ❹ ❺ lah peneli ❶ ian ➂ ang dilak ❹ ❺ nakan ❹ ⑩ ca ❷ a ❶ e ❷ encana dan ce ❷ ma ❶ dengan mak ❹ ❸➏ mendapa ❶ kan fak ❶ a dan ke ❹ ❼ mp ❸ ❻ an aga ❷ dapa ❶ memahami ➐ menjela ❹ ➋ ❺ n ➐ me ❷ amalkan ➐ dan mengendalikan keadaan ❽ ⑨⑩❶ ode peneli ❶ ian j ❸ ➁ a me ❷ ❸ pakan ca ❷ a ke ❷ ja ❸ ➊ ❶❸ ➋ ➑ emahami dan mendalami objek ➂ ang menjadi ❹ ❺❹ a ❷ an ❽ ➎ alam peneli ❶ ian ini me ❶ ode ➂ ang dig ❸ ➊ ❺ kan adalah me ❶ ode ➒ ➓➔ →➣ ↔↕ ➙ ↔ ➛ anali ❹ ❼ ❹ dengan pendeka ❶ an → ➜ ➝➞ ➙ ↔ ➙ ➝ ➙ ↔ ➛ ➐ ➂ ai ❶❸ ha ❹ ❼ l peneli ❶ ian ➂ ang kem ❸ ➏❼ an diolah dan dianali ❹ ❼ ❹ ❸ ➊ ❶❸ ➋ diambil ke ❹ ❼ mp ❸❻ ann ➂ a ➐ a ❷ ❶ in ➂ a peneli ❶ ian ➂ ang dilak ❸ kan adalah peneli ❶ ian ➂ ang menekankan anali ❹ ❼ ❹ ➊ ➂ a pada da ❶ a ➟ da ❶ a ➞➜ ➠ ➓➣ ↔ ➡ angka dengan mengg ❸ ➊ akan me ❶ ode peneli ❶ ian ini akan dike ❶ ah ❸❼ h ❸➢ ❸ ➊ ➁ an ➂ ang ❹ ❼ gnifikan an ❶ a ❷ a ➤ ❺❷ iabel ➂ ang di ❶ eli ❶ i ➐ ❹ ⑩ hingga mengha ❹ ❼ lkan ke ❹ ❼ mp ❸ ❻ an ➂ ang akan mempe ❷ jela ❹ gamba ❷ an mengenai objek ➂ ang di ❶ eli ❶ i ❽ ❾ enge ❷ ❶ ian da ❷ i ⑨⑩❶ ode ➥ nali ❹ ❼ ❹ D ➓➔ →➣ ↔↕ ➙ ↔ ➛ adalah ❹ ⑩ bagai be ❷ ik ❸ ❶ ❿ ⑨⑩ n ❸ ❷ ❸❶ ➀❸➁ i ➂ ono ➃➄ ➄ ➦ ❿ ➆ ➧➨ men ➂ a ❶ akan bah ➇ a ❿ ➈ ⑨⑩❶ ode ➥ nali ❹ ❼ ❹ ➎ e ❹ k ❷ ip ❶ if adalah ❹ ❶ a ❶ i ❹ ❶ ik ➂ ang dig ❸ ➊ ❺ kan ❸ ➊ ❶❸ ➋ menganali ❹ ❼ ❹ da ❶ a dengan ca ❷ a mende ❹ ➋ ❷ ip ❹ ❼ kan a ❶ a ❸ menggamba ❷ kan da ❶ a ➂ ang ❶ elah ❶ e ❷ k ❸ ➑ p ❸ ❻ ❹ ⑩ bagaimana adan ➂ a ❶ anpa be ❷ mak ❹ ❸ ➏ memb ❸ ❺ ❶ ke ❹ ❼ mp ❸ ❻ an ➂ ang be ❷ lak ❸ ❸ ➊ ❶❸ ➋ ❸ ➑ ❸ ➑ a ❶ a ❸ ➁ ene ❷ ali ❹ ❺❹ ❼ . ➩➫➭ ➯➯ ➯ ➲➭ ➳➵ ➸ ➺ ➫➻ ➼ ➵ ➽➾ ➺➵ ➚ ➵ ➻ ➵ ➪➶➽➶ ➫ ➻ ➹➘ ➴➷ n ➬ ➮ ➬ ➱ ✃ ➬ ❐ i ❒ ono ❮❰ Ï❰ ÐÑ me ➱ ode peneli ➱ ian ÒÓÔ ÕÖ×ÖÔÖ× Ø adalah Ù ➷ bagai be ➮ ik ➬ ➱ Ð Ú➴➷ ➱ ode peneli ➱ ian ÒÓ ÔÕ Ö×ÖÔÖ× Ø dapa ➱ dia ➮ ➱ ikan Ù ➷ bagai me ➱ ode peneli ➱ ian ❒ ang be ➮ landa Ù Û an pada Ü Ô ÝÞ ßà Ø × ß Ü Ô Ø Ô Ö Þ áÜ ×Ö× â × Ü Ýà ã dig ➬ ä å kan ➬ ä ➱➬ Û meneli ➱ i pada pop ➬ æ a Ù ç a ➱ a ➬ Ù å mple ➱ e ➮➱ en ➱➬ ã peng ➬ è p ➬ æ an da ➱ a mengg ➬ ä akan in Ù ➱ ➮ ➬ è en peneli ➱ ian ã anali Ù ç Ù da ➱ a be ➮ Ù ç fa ➱ k ➬ an ➱ i ➱ a ➱ if é Ù ➱ a ➱ i Ù ➱ ik ã dengan ➱➬ ê➬ å n ➬ ä ➱➬ Û meng ➬ ê i hipo ➱ e Ù ç Ù ❒ ang ➱ elah di ➱ e ➱ apkan ë ì í a ➮ i penge ➮ ➱ ian di a ➱ a Ù dapa ➱ di Ù ç mp ➬ æ kan bah î a me ➱ ode ï àÜ Ò ð × Þ Ö× Ø anali Ù ç Ù dengan pendeka ➱ an ÒÓ ÔÕ Ö×ÖÔÖ× Ø me ➮ ➬ ñ å kan me ➱ ode ❒ ang be ➮➱➬ê➬ å n menggamba ➮ kan Ù ➷ ca ➮ a Ù ç Ù ➱ ema ➱ i Ù fak ➱ a ò fak ➱ a ❒ ang ada Ù ➷➮ ➱ a menjela Ù Ûå n ➱ en ➱ ang h ➬ ó ➬ ä ❐ an an ➱ a ➮ ô å ➮ iabel ❒ ang di Ù ➷ lidiki dengan ca ➮ a meng ➬ è p ➬ æ kan da ➱ a ã mengolah ã menganali Ù ç Ù ã dan mengin ➱ e ➮ p ➮ e ➱ a Ù ç da ➱ a dalam peng ➬ ê ian hipo ➱ e Ù ç Ù Ù ➱ a ➱ i Ù ➱ ik ë õ en ➬ æ i Ù mengg ➬ ä akan me ➱ ode ➱ e ➮Ù eb ➬➱ ã ka ➮ ena peneli ➱ ian ini di ➱➬ê➬ Ûå n ➬ ä ➱➬ Û menggamba ➮ kan dengan jela Ù bagaimana pe ➮ anan ö loka Ù ç õ embia ❒ aan ÷ Ó Ü ø Ô ð ÔÒÔ ù dan ú ç ngka ➱ û i Ù ç ko õ embia ❒ aan ÷ Ó Ü ø Ô ð ÔÒÔ ù dalam men ➬ ä ê ang ú ç ngka ➱ õ➮ ofi ➱ abili ➱ a Ù ë ✃ edangkan ã pendeka ➱ an ❒ ang dig ➬ ä å kan dalam peneli ➱ ian adalah pendeka ➱ an k ➬ å n ➱ i ➱ a ➱ if ã ka ➮ ena da ➱ a ö loka Ù ç õ embia ❒ aan ÷ Ó Ü ø Ô ð ÔÒÔ ù ã ú ç ngka ➱ û i Ù ç ko õ embia ❒ aan ÷ Ó Ü ø Ô ð Ô ÒÔ ù dan ú ç ngka ➱ õ➮ ofi ➱ abili ➱ a Ù ❒ ang dipe ➮ oleh da ➮ i peneli ➱ ian ini be ➮ ➬ ñ å da ➱ a k ➬ å n ➱ i ➱ a ➱ if ë í a ➱ a ❒ ang dib ➬➱➬ ü Û å n adalah da ➱ a ❒ ang Ù ➷Ù ➬ ai dengan ma Ù alah ò ma Ù alah ❒ ang ada dan Ù ➷Ù ➬ å i dengan ➱➬ê➬ å n peneli ➱ ian ã Ù ➷ hingga da ➱ a ➱ e ➮Ù ➷ b ➬➱ akan di k ➬ è p ➬ æ kan ã diolah ã dianali Ù ç Ù dan dip ➮ o Ù ➷Ù lebih lanj ➬ ➱ Ù ➷Ù ➬ å i dengan ➱ eo ➮ i ò ➱ eo ➮ i ❒ ang ➱ elah dipelaja ➮ i ã ê adi da ➮ i da ➱ a ➱ e ➮Ù ➷ b ➬➱ akan dapa ➱ di ➱ a ➮ ik ke Ù ç mp ➬ æ an ë ýþÿ ✁ÿ ✂✄ ☎ ✆ þ✝ ✞ ✄ ✟✠ ✆✄ ✡ ✄ ✝ ✄ ☛☞✟☞ þ ✝ ✌✍ 3 ✎✏ ✎✑ D ✒✓ ✔ ✕✖ ✗ ✒ ✖ ✒ ✘✕ t ✕ ✔ ✖ ✙ e ✚ ✛ in peneli ✜ ian me ✢✣ ✤ akan ✢ ancangan peneli ✜ ian ✥ ang dig ✣ ✦✛ kan ✚ ✧ bagai pedoman dalam melak ✣ kan p ✢ o ✚ e ✚ peneli ✜ ian ★ ✙ e ✚ ✛ in peneli ✜ ian akan be ✢ g ✣ ✦ a bagi pihak ✩ pihak ✥ ang ✜ e ✢ liba ✜ dalam p ✢ o ✚ ✧ ✚ ✤✧ neli ✜ ian ★ ✪ ✧ n ✣✢✣ ✜ ✫ a ✬ i ✢ ✭✮✮ ✯ ✰✱✲ de ✚ ✛ in peneli ✜ ian adalah ✰ ✳ ✴ em ✣ ✛ p ✢ o ✚ ✧ ✚ ✥ ang dipe ✢ l ✣ ✵✛ n dalam pe ✢ encanaan dan pelak ✚ ✛ naan peneli ✜ ian ★ ✶ ✴ edangkan de ✚ ain peneli ✜ ian men ✣✢✣ ✜ ✷ ✣ ✚ ✧ in ✸ ma ✢ ✭ ✮ ✮✮ ✰ ✯✲ ✩ ✯ ✯ adalah ✰ ✳ ✹ encana dan ✚ ✜✢✣ ✵✜✣ ✢ pen ✥ elidikan ✥ ang dib ✣✛✜ ✚ ✧ demikian ✢✣ ✤✛ aga ✢ dipe ✢ oleh ja ✺ aban a ✜ a ✚ ✤ e ✢✜ an ✥ aan ✩ pe ✢✜ an ✥ aan peneli ✜ ian . Dari uraian di atas maka dapat dikatakan bahwa, desain penelitian merupakan semua proses penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam melaksanakan penelitian mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada waktu tertentu. Menurut Sugiyono 2008:13 penjelasan proses penelitian dapat disimpulkan seperti teori sebagai berikut : Proses penelitian meliputi: 1. Sumber masalah 2. Rumusan masalah 3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan 4. Pengajuan hipotesis 5. Metode penelitian 6. Menyusun instrument penelitian 7. Kesimpulan . ✻✼✽ ✾✾ ✾ ✿✽ ❀❁ ❂ ❃ ✼❄ ❅ ❁ ❆❇ ❃❁ ❈ ❁ ❄ ❁ ❉❊❆❊ ✼ ❄ ❋● ❍ e ■ da ❏ ❑ ■ kan p ■ o ❏ e ❏ peneli ▲ ian ▼ ang dijela ❏ ◆ ❑ n di a ▲ a ❏ ❖ maka de ❏ ain pada peneli ▲ ian ini dijela ❏ ◆ ❑ n ❏ P bagai be ■ ik ◗ ▲ ❘ ❙❚ ❯ ◗ ❱ be ■ ❲ ❑ ❏ ❑ lah ❲ P mb ◗ ❑▲ iden ▲ ifika ❏ ❳ ma ❏ ❑ lah be ■ da ❏ a ■ kan la ▲ a ■ belakang peneli ▲ ian ❏ P hingga mendapa ▲ kan j ◗ ❨ ◗ ❩ ❏ P ❏ ◗ ❑ i dengan ma ❏ ❑ lah ▼ ang di ▲ em ◗ ◆ ❑ n ❚ ❬ den ▲ ifika ❏ ❳ ma ❏ ❑ lah dipe ■ oleh da ■ i adan ▼ a fenomena ▼ ang ▲ e ■ jadi ❭❚ ❪ ◗ ❱ ◗ ❏ ❑ n ❲ ❑ ❏ ❑ lah ❪ ◗ ❱ ◗ ❏ ❑ n ma ❏ ❑ lah me ■ ◗❫ ❑ kan ❏ ◗ ❑▲ ◗ pe ■ ▲ an ▼ aan ▼ ang akan dica ■ i ja ❴ abann ▼ a melal ◗ ❳ peng ◗ ❱ p ◗ ❩ an da ▲ a ❚ ❪ ◗ m ◗ ❏ ❑ n ma ❏ ❑ lah dalam peneli ▲ ian ini ▼ ai ▲ ◗❘ ❙ ❚ ❍ agaimana aloka ❏ ❳ pembia ▼ aan ❵❛ ❜ ❝❞ ❡ ❞ ❢❞ ❣ dan ▲ ingka ▲ ■ i ❏ ❳ ko pembia ▼ aan ❵❛ ❜ ❝❞ ❡ ❞❢❞ ❣ pada ❤✐ ❍ ank ❯ ▼ a ■ iah ❲ andi ■ i ❚ ❭ ❚ ❍ agaimana ✐ ❳ ngka ▲ ❤ ■ ofi ▲ abili ▲ a ❏ ❤✐ ❍ ank ❯ ▼ a ■ iah ❲ ❑ ndi ■ i ❚ ❥ ❚ ❍ agaimana h ◗❦ ◗❧ gan an ▲ a ■ a aloka ❏ ❳ pembia ▼ aan ❵❛ ❜ ❝❞ ❡ ❞ ❢❞ ❣ dengan ▲ ingka ▲ ■ i ❏ ❳ ko pembia ▼ aan ❵❛ ❜ ❝❞ ❡ ❞❢❞ ❣ pada ❤✐ ❍ ank ❯ ▼ a ■ iah ❲ ❑ ndi ■ i ❚ ♠ ❚ ❯ ebe ■ apa be ❏ ❑ ■ penga ■ ◗ h aloka ❏ ❳ pembia ▼ aan ❵ ❛ ❜ ❝❞ ❡ ❞❢❞ ❣ ▲ e ■ hadap ▲ ingka ▲ p ■ ofi ▲ abili ▲ a ❜ ❤✐ ❍ ank ❯▼ a ■ iah ❲ ❑ ndi ■ i ❚ ♥ ❚ ❯ ebe ■ apa be ❏ a ■ penga ■ ◗♦ ▲ ingka ▲ ■ i ❏ ❳ ko pembia ▼ aan ❵ ❛ ❜ ❝❞ ❡ ❞❢❞ ❣ ▲ e ■ hadap ▲ ingka ▲ p ■ ofi ▲ abili ▲ a ❜ ❤✐ ❍ ank ❯▼ a ■ iah ❲ andi ■ i ♣ ❚ ❯ ebe ■ apa be ❏ ❑ ■ penga ■ ◗ h aloka ❏ ❳ pembia ▼ aan ❵❛ ❜ ❝❞ ❡ ❞ ❢❞ ❣ dan ▲ ingka ▲ ■ i ❏ ❳ ko pembia ▼ aan ❵❛ ❜ ❝❞ ❡ ❞❢❞ ❣ ▲ e ■ hadap ▲ ingka ▲ p ■ ofi ▲ abili ▲ a ❜ ❤✐ ❍ ank ❯▼ a ■ iah ❲ andi ■ i ❏ P ca ■ a ❏ ❳ m ◗ ❩ ▲ an ❚ qrs tt t ✉s ✈✇ ① ② r③ ④ ✇ ⑤⑥ ②✇ ⑦ ✇ ③ ✇ ⑧⑨⑤⑨ r ③ ⑩❶ ❷❸ ❹ on ❺ ❻ p dan ❼ eo ❽ i ❾ ang ❽ ele ❿ ➀ n dan penem ➁ ➀ n ❾ ang ❽ ele ❿ ➀ n ➂ n ❼➁ ➃ menja ➄ ab ❽ ➁ ➅ ➁❺ ➀ n ma ❺ ➀ lah ❾ ang ❺ ➆ fa ❼ n ❾ a ❺ ❻ men ❼ a ❽ a be ❽ hipo ❼ e ❺ ➆ ❺ maka ➇ peneli ❼ i dapa ❼ membaca ❽ efe ❽ en ❺ ➆ ❼ eo ❽ i ❼ i ❺ ❾ ang ❽ ele ❿ ➀ n dengan ma ❺ ➀ lah ❸ ➈ elain i ❼➁ penem ➁ ➀ n peneli ❼ ian ❺ ❻ bel ➁ ➅ n ❾ a ❾ ang ❽ ele ❿ ➀ n j ➁ ga dapa ❼ dig ➁➉ ➀ kan ❺ ❻ bagai bahan ➁➉ ❼➁ ➃ membe ❽ ikan ja ➄ aban ❺ ❻ men ❼ a ❽ a ❼ e ❽ hadap ma ❺ alah peneli ❼ ian hipo ❼ e ❺ ➆ ❺ ❸ ➊❸ ➋ engaj ➁ an hipo ❼ e ❺ ➆ ❺ ➌ a ➄ aban ❼ e ❽ hadap ❽ ➁ ➅ ➁❺ an ma ❺ ➀ lah ❾ ang ba ❽ ➁ dida ❺ ➀ ❽ kan pada ❼ eo ❽ i dan did ➁ ➃ ➁➉➍ oleh peneli ❼ ian ❾ ang ❽ ele ❿ ➀ n ➇ ❼ e ❼ api bel ➁ ➅ ada pemb ➁ ➃ ❼ ian ❺ ❻ ca ❽ a empi ❽ i ❺ fak ❼➁➀ l maka ja ➄ aban i ❼➁ ➎➆ ❺ ❻ b ➁❼ hipo ❼ e ❺ ➆ ❺ ❸ ➏❸ ➐ ❻❼ ode peneli ❼ ian ➂ n ❼➁ ➃ meng ➁ ➑ i hipo ❼ e ❺ ➆ ❺ ❼ e ❽❺ ❻ b ➁ ❼ peneli ❼ i dapa ❼ memilih me ❼ ode peneli ❼ ian ❾ ang ❺ e ❺ ➁ ➀ i ➇ pe ❽ ❼ imbangan ideal ➁ ➉❼➁ ➃ memilih me ❼ ode i ❼➁ adalah ❼ ingka ❼ ke ❼ eli ❼ ian da ❼ a ❾ ang diha ❽ apkan dan kon ❺ ➆ ❺ ❼ en ❾ ang dikehendaki ❸ ➈ edangkan pe ❽ ❼ imbangan p ❽ ak ❼ i ❺ adalah ➇ ❼ e ❽❺ ❻ dian ❾ a dana ➇ ➄ ak ❼➁ ➇ dan kem ➁ ➎ ➀ han ❾ ang lain ❸ ➋ ada peneli ❼ ian ini ➇ me ❼ ode peneli ❼ ian ❾ ang dig ➁ ➉➀ kan adalah me ❼ ode ➒ ➓➔ →➣ ↔↕ ➙ ↔ ➛ ➜➓ ➣ ↔ ➛ ↔→ ➝ ➙ ↔ ➛ dengan pendeka ❼ an → ➞ ➝ ➟ ➙ ↔ ➙➝ ➙ ↔ ➛ ❸ ➠❸ ➐ ❻ n ❾ ➁ ❺ ➁➉ in ❺ ❼ ❽ ➁ ➅ en peneli ❼ ian ➈ e ❼ elah me ❼ ode peneli ❼ ian ❾ ang ❺ e ❺ ➁➀ i dipilih ➇ maka peneli ❼ i dapa ❼ men ❾ ➁❺ ➁ ➉ in ❺ ❼ ❽ ➁ ➅ en peneli ❼ ian ❸ ➡ n ❺ ❼ ❽ ➁ ➅ en ini dig ➁ ➉➀ kan ❺ ❻ bagai ala ❼ peng ➁ ➅ p ➁ ➢ da ❼ a ❸ ➤➥➦ ➧➧ ➧ ➨➦ ➩➫ ➭ ➯ ➥➲ ➳ ➫ ➵➸ ➯➫ ➺ ➫ ➲ ➫ ➻➼➵➼ ➥ ➲ ➽➾ ➚➪ ➶ e ➹ ➘ mp ➴➷ an ➶ e ➹ ➘ mp ➴➷ an adalah langkah ➬ e ➮ akhi ➮ da ➮ i ➹ ➴ a ➬ ➴ pe ➮ iode peneli ➬ ian ➱ ang be ➮ ➴ ✃ ❐ ja ❒ aban ➬ e ➮ hadap ➮ ➴❮ ➴➹ ❐ n ma ➹ ❐ lah ➪ ❰ engan menekankan pada pemecahan ma ➹ ❐ lah be ➮ ➴ ✃ ❐ info ➮ ma ➹ ➘ mengenai ➹ Ï ➷ ➴ ➹ ➘ ma ➹ ❐ lah ➱ ang be ➮ manfaa ➬ ➹ Ð bagai da ➹ ❐ ➮ ➴Ñ ➬ ➴Ò pemb ➴❐ ➬ an kep ➴ ➬ ➴➹ ❐ n ➪ ❰ e ➹ ❐ in peneli ➬ ian ini mengg ➴ Ñ akan pendeka ➬ an pa ➮ adigma h ➴ Ó ➴ Ñ gan d ➴❐ Ô❐ ➮ iabel beba ➹ ➹ Ð ca ➮ a be ➮ ➹ ❐ maan dengan ➹ ❐ ➬ ➴ Ô❐ ➮ iabel ➬ e ➮ gan ➬ ➴ Ñ g ➪ ❰ e ➹ ❐ in peneli ➬ ian ➬ e ➮ ➹ Ð b ➴ ➬ dapa ➬ digamba ➮ kan ➹ ebagai be ➮ ik ➴ ➬ Õ Ö× Ø Ù× Ú 3 ÛÜ Ý × Ú × Þßà Ø × Ý áâáã ß t ß × â ä á t á r × â à × â : å æ ç è loka ➹ ➘ é embia ➱ aan ê ëì íî ï î ð î ñ å ò ç ó ➘ ngka ➬ ô i ➹ ➘ ko é embia ➱ aan ê ëì íî ï î ð îñ õ ç ó ➘ ngka ➬ é ➮ ofi ➬ abili ➬ a ➹ ö loka ÷ i ø embia ù aan úû üýþÿ þ þ✁ X 1 ✂ ingka ✄ ☎ i ÷ iko ø embia ù aan ê ëì íî ï î ð î ñ X 2 ✂ ingka ✄ ø ✆ ofi ✄ abili ✄ a ÷ Y ✝✞✟ ✠✠ ✠ ✡✟ ☛☞ ✌ ✍ ✞✎ ✏ ☞ ✑✒ ✍☞ ✓ ☞ ✎ ☞ ✔✕✑✕ ✞ ✎ ✖✗ 3 ✘✙ ✘✙ Op ✚ r ✛ ✜ ✢✣ ✤ ✛ ✥✢ ✜ ✛ ✜ ✢ ✦ ✛ ✧✢ ✛ ★✚✥ ✩✪ n ✫ ✬ ✫ ✭ ✮ ✫ ✯ i ✰ ono ✱✲ ✳✲ ✴✵ ✶ menjela ✷ ✸ ✹ n bah ✺ a ✴ ✻ ✼ a ✬ iabel peneli ✭ ian adalah ✷ ✫ ✹ ✭✫ a ✭ ✬ ib ✫ ✭ a ✭ a ✫ ✷ ✽ fa ✭ a ✭ a ✫ nilai da ✬ i o ✬ ang ✾ objek a ✭ a ✫ kegia ✭ an ✰ ang memp ✫ ✿ ✰ ai ❀ ✹✬ ia ✷ ✽ ✭ e ✬✭ en ✭✫ ✰ ang di ✭ e ✭ apkan oleh peneli ✭ i ✫ ✿ ✭✫✸ ❁✽ pelaja ✬ i dan kem ✫ ❁ ✽ an di ✭ a ✬ ik ke ✷ ✽ mp ✫ ❂ ann ✰ a . Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator, serta skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian, sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar, maka dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yang digunakan yaitu: 1 ❃ ❄❅ ❆❇❅ ❈ ❉❊ ❋● ❍ ❉ p ❉● ❍ ❉● 1 X 1 ■ Menurut Sugiyono 2011 :4 menyatakan variable independent bebas adalah: Variabel independent bebas merupakan variabel yang mempengaruhiatau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variable dependentterikat. Variabel independen atau X 1 dalam penelitian ini berkaitan dengan Alokasi Pembiayaan ❏ ❑▲ ▼◆❖ ◆P◆◗ pada PT Bank Syariah Mandiri. ✙✘ ✦ ✛ ✧✢✛★✚✥ ❘ ✤ ❙ ✚ p ✚ ✤ ❙ ✚ ✤ ✙ X ❚ ❯ Variabel independen 2 atau X 2 yang digunakan dalam penelitian ini Tingkat Risiko Pembiayaan ❏ ❑ ▲ ▼◆❖ ◆P◆◗ pada PT Bank Syariah Mandiri. ❱❲❳ ❨❨ ❨ ❩❳ ❬❭ ❪ ❫ ❲❴ ❵ ❭ ❛❜ ❫❭ ❝ ❭ ❴ ❭ ❞❡❛❡ ❲ ❴ ❢❢ 3 ❣ ❤✐❥❦ ✐❧♠♥ D ♠ p ♠♦♣♠♦ qr st n ✉ ✈ ✉ ✇ ① ✉ ② i ③ ono ④⑤ ⑥ ⑥ ⑦ ⑧ ⑨ a ✈ iabel dependen ✇ ✇ e ✈ ika ✇ adalah ⑩ ⑨ a ✈ iabel dependen ✇ ✇ e ✈ ika ✇ adalah ❶ ❷ ✈ iabel ③ ang dipenga ✈ ✉ ❸ ❹ a ✇ a ✉ ③ ang menjadi akiba ✇❺ ❻ ❷ ✈ ena adan ③ a ❶ ❷ ✈ iabel beba ❼ ❽❾ ❿ alam hal ini ⑨ a ✈ iabel dependenn ③ a adalah ➀ ❹ ngka ✇ ➁ ✈ ofi ✇ abili ✇ a ❼ pada ➁ ➀ ➂ ank ①③ a ✈ iah s ❷ ndi ✈ i ❽ ➃ a ❼ ❹ o p ✈ ofi ✇ abili ✇ a ❼ ③ ang dig ✉ ➄ ❷ kan adalah ➅➆➇➈ ➉ ➊ ➋➊ ➌➍ ➍ ➆➇ ➅ ➋ ➌ ❽ ❿ imana laba ❼ t bel ✉ ➎ pajak dibagi dengan ✇ o ✇ al ak ✇ i ❶ ❷ ❽ ➏ la ❼ ❷ n dig ✉➄ ❷ kann ③ a ✈ a ❼ ❹ o ➈ ➆➇➉ ➈ ➊ ➐ ➊ ➑ ➍ ➍ ➆➇ ➍ ➒➅ ➋ ➌ ➓ adalah ka ✈ ena ➃ ➔ ➏ dig ✉ ➄ ❷ kan ✉ ➄✇✉ ❻ meng ✉ ❻ ✉ ✈ ❼ t ja ✉ ❸ mana kemamp ✉ ❷ n manajemen dalam mengelola a ❼ ❼ t ✇ pe ✈ ✉❼ ❷ haan ③ ang dih ✉ →✉ ➄ gkan dengan be ❼ ❷ ✈ an laba ③ ang dipe ✈ oleh ❽ ① kala ③ ang dig ✉➄ ❷ kan dalam peneli ✇ ian ini adalah ➃ a ❼ ❹ o ❺ be ✈ ik ✉✇ ini penjela ❼ ❷ n mengenai ✈ a ❼ ❹ o ❽ st n ✉ ✈ ✉✇ s➣ ❸ ❽ ↔ a ↕ i ✈ ④⑤ ⑤➙ ⑦⑥➙ ④ menjela ❼ ❻ ❷ n bah ➛ a ⑦ ⑩ ➜ k ✉ ✈ an ➃ a ❼ ❹ o adalah ✉ ❻✉ ✈ an ③ ang mencak ✉ ➝ ❼ t m ✉ ❷ ✉ ❻✉ ✈ an ③ ang membe ✈ ikan ke ✇ e ✈ angan ✇ en ✇ ang nilai ab ❼ ➣ ➞ ✉ ✇ da ✈ i objek ③ ang di ✉ ❻ ✉ ✈ . Dalam skala rasio angka nol mempunyai makna, sehingga angka nol dalam skala ini diperlukan sebagai dasar dalam perhitungan dan pengukuran terhadap objek yang diteliti. Maka dengan demikian, operasionalisasi variabel merupakan definisi yang dinyatakan dengan cara menentukan pemikiran atau gagasan berupa kriteria-kriteria yang dapat diuji secara khusus bagi suatu penelitian menjadi variabel-variabel yang dapat diukur. ➟➠➡ ➢➢ ➢ ➤➡ ➥➦ ➧ ➨ ➠➩ ➫ ➦ ➭➯ ➨➦ ➲ ➦ ➩ ➦ ➳➵➭➵ ➠ ➩ ➸➺ ➻ eca ➼ a lebih jela ➽ mengenai ke ➾ iga ➚➪ ➼ iabel ➾ e ➼➽ ➶ b ➹ ➾ dapa ➾ diliha ➾ pada ➾ abel be ➼ ik ➹ ➾ ini ➘ ➴ ➷ ➬➮➱ 3 ✃ ❐ Op ➮ r ➷ ❒ ❮❰Ï ➷ ➱ Ð ➷ Ñ ❮ ➷ ➬➮➱ Ò a ➼ iabel Ó on ➽ ➶ p Ô ndika ➾ o ➼ ➻ kala Ò a ➼ iabel Õ Ö × loka ➽ Ø Ù embia Ú aan Û ➹➽ Ú a ➼ akah × loka ➽ Ø Ù embia Ú aan ÜÝÞ ßà á à â à ã adalah penempa ➾ an dana bank Ú ang dig ➹ä➪ kan ➹ä ➾➹å pembia Ú aan Ú ang dilak ➹ å ➪ n dilak ➹å➪ n d ➹➪ pemilik modal a ➾ a ➹ lebih ➹ä ➾➹å menjalankan ➽ ➹ a ➾➹ p ➼ o Ú ek æ ➻ em ➹➪ pihak be ➼ hak ik ➹ ➾ ➽ ➶➼➾ a dalam manajemen p ➼ o Ú ek æ Ù➼ opo ➼ ➽ Ø pembagian laba ➾ idak ha ➼➹➽ ➽ ➶ banding dengan pe ➼ ➽ ➶ n ➾ a ➽ ➶ pen Ú e ➼➾ aan modal ç ka ➼ ena pada p ➼ in ➽ Ø pn Ú a pen Ú e ➼➾ aan ➾ idak han Ú a modal ➽ ➪ ja ➾ e ➾ api j ➹è a keahlian dan é ak ➾➹ ê æ ➻➼ i ➻➹➽ Ø lo modifika ➽ Ø pen ➹ ë i ➽ ìíí í ➘ î ìï × loka ➽ Ø pembia Ú aan ÜÝÞ ßà á à â àã ð ì ñç ò í ó ô × k ➾ i ➚➪ Ù ➼ od ➹ å➾ if ➾ ah ➹ä ➽ ➶ bel ➹õ n Ú a ➻➹õ be ➼ ➘ Ù ö ÷ ank ➻ Ú a ➼ iah Û ➪ ndi ➼ i ø a ➽ Ø o Ò a ➼ iabel Õ ù ö Ø ngka ➾ ø i ➽ Ø ko Ù embia Ú aan Û ➹➽ Ú a ➼ akah ø i ➽ Ø ko pembia Ú aan adalah ➼ i ➽ Ø ko ke ➼➹ gian Ú ang akan di ➾ e ➼ ima bank ç ➾ e ➼ kai ➾ dengan kem ➹ äè kinan bah é a pada ➽ ➪ a ➾ ja ➾➹ ú ➾ empo ç ûü Ýýþÿ á à á þß ✁ n Ú a gagal memen ➹ ú Ø ke é ajiban ✁ ke é ajibann Ú a kepada bank Û ➪➽ Ú h ➹✂ × li ì í í ✄ ➘ î ò ò ☎ ingka ✆ ✝ i ✞ iko ✟ embia ✠ aan ✡☛✞ ✠ a ☞ akah ✌ ✍✎ mlah ✏✑ ✒ ✓ ✎✔ ✕ a ✖✗ kah ✘ ✑✑ ✙✑ ✚✛✜ ✜ ✢ o ✣ al ✑ embia ✕ aan ✓ ✎✔ ✕ a ✖ ✗ kah ✘ ✤ ✤ ✥ ✤ Û ➪➽ Ú➹✂ × li ìíí ✄ ➘✦ñ ✧ ø a ➽ Ø o ★✩✪ ✫✫ ✫ ✬✪ ✭✮ ✯ ✰ ✩✱ ✲ ✮ ✳✴ ✰✮ ✵ ✮ ✱ ✮ ✶✷✳✷ ✩ ✱ ✸✹ ✺ a ✻ iabel ✼ ✽ ✾ ngka ✿ ❀ ✻ ofi ✿ abili ✿ a ❁ ❀ ✻ ofi ✿ abili ✿ a ❁ adalah ✻ a ❁ ✾ o ❂ ang mengamba ✻ kan kemamp ❃❄ n bank dalam mengelola dana ❂ ang di in ❅❆ ❁ ✿ a ❁ ✾ kan dalam ke ❁ ❆ l ❃✻ ❃ ❇ ❄ n ak ✿ i ❅ ❄ ❂ ang mengha ❁ ✾ lkan ke ❃ ❈ ✿ ❃ ❈ ❉ ❄ n ❊ ❃ ❇ ❄ mmad ❋ ● ●❍■❏ ❍❑ ▲ aba ▼ ebel ◆ m ❖ ajak P◗ ❘ ❙ ❚❯ ❱ ❱❲ ❳ o ❨ al ❘ k ❨ i ❩ a ❊ ❃ ❇ ❄ mmad ❋ ●● ❍ ■❏ ❍ ❑ ❬ a ❁ ✾ o 3 ❭❪ ❭❫ ❴ u ❵ ❛❜ r ❝❞❡ ❢ ❜ ❣❡❤❣ ✐ ❜ ❡ ❜ ❡ tu ❞ ❡ D ❞❥ ❞ 3 ❭❪ ❭❫❭ 1 ❴ u ❵ ❛❜ r D ❞❥ ❞ ❊❆ n ❃ ✻ ❃ ✿ ❦ ✻ ik ❃ ❈ ✿ o ❋ ● ● ❑ ■❏ ❋ ❧ ♠ mengem ❃ ♥ ❄ kan bah ♦ a ■ ♣ q ❃r be ✻ da ✿ a dalam peneli ✿ ian adalah ❁ ❃st ek da ✻ i mana da ✿ a dapa ✿ dipe ✻ oleh . Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu dalam bentuk angka-angka yang menunjukkan nilai dari besaran atau variabel yang mewakilinya. Jenis data dalam penelitian dibagi dalam dua jenis, yaitu sebagai berikut: 1. Data Primer Menurut Sugiyono 2009:137 Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data Pengumpulan data primer dalam penelitian ini melalui cara menyebarkan kuesioner dan melakukan wawancara secara langsung dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan peneliti yang dilakukan, dalam hal ini pegawai bank syariah. ✉✈✇ ①① ① ②✇ ③④ ⑤ ⑥ ✈⑦ ⑧ ④ ⑨⑩ ⑥④ ❶ ④ ⑦ ④ ❷❸⑨❸ ✈ ⑦ ❹❺ ❻ ❼ ❽ a ❾ a ❿ ➀ k ➁➂ ➃➀ ➄ ➅ eni ❿ ➃ ➆ ❾ a ➇ ang dig ➁ ➂ akan dalam peneli ❾ ian ini adalah da ❾ a ❿ ek ➁ ➂ ➃ ➀ ➄❼ ➈ en ➁ ➄➁❾ ➉➁➊ i ➇ ono ❻ ➋➋ ➌ ➍➎➏➌ ➐ ➉➁ ➑ be ➄ ❿ ➀ k ➁➂ ➃➀ ➄ adalah ❿ ➁ ➑ be ➄ da ❾ a ➇ ang dipe ➄ oleh dengan ca ➄ a membaca ➒ mempelaja ➄ i dan memahami melal ➁➓ media lain ➇ ang be ➄❿ ➁ ➑ be ➄ da ➄ i li ❾ e ➄ a ❾ ➁ ➄ e ➒➔ ➁ → ➁ ➒ ❿ ➀ ➄ ❾ a dok ➁ ➑ en pe ➄ ➁❿ ➆ haan . 3 ➣↔➣ ↕➣↔ ➙➛➜➝➞➜ ➟➛➝➛➝ tu ➠➝ D ➠ ➡ ➠ Adapun Teknik Penentuan data terbagi menjadi dua bagian, yaitu populasi dan sampel. Pengertian dari populasi dan sampel itu sendiri adalah sebagai berikut: 1. Populasi Penelitian Adapun Pengertian populasi menurut Sugiyono2006:72 mengemukakan bahwa: Populasi adalah wilayah generalisasi yang terjadi atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakter tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Berdasarkan pengertian di atas, populasi merupakan obyek atau subyek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah dalam penelitian maka yang menjadi populasi sasaran dalam penelitian ini adalah Neraca, Laporan Laba rugi, dan Catatan Atas Laporan Keuangan sejak tahun 1999 hingga 2010 pada PT Bank Syariah Mandiri , yakni selama 11 tahun. ➢➤➥ ➦➦ ➦ ➧➥ ➨➩ ➫ ➭ ➤➯ ➲ ➩ ➳➵ ➭➩ ➸ ➩ ➯ ➩ ➺➻➳➻ ➤ ➯ ➼➽ ➾➚ ➪ ampel ➶ ila j ➹➘ lah pop ➹➴ a ➷ ➬ be ➷ a ➮ dan ➱ idak m ➹✃ gkin dilak ➹❐❒ n peneli ➱ ian ➱ e ➮ hadap ➷ ❮ l ➹ ➮➹ ❰ anggo ➱ a pop ➹ ➴ a ➷ ➬ maka dapa ➱ mengg ➹ ✃ ❒ kan ➷ ❒ mpel Ï ang diambil da ➮ i pop ➹ ➴ a ➷ ➬ ➱ e ➮➷ ❮ b ➹➱ ➚ ➪ ➹Ð i Ï ono ➾ ÑÒ ÑÓÔÒ memapa ➮ kan bah Õ a Ö × ➪ ampel adalah bagian da ➮ i j ➹➘ lah dan ka ➮ ak ➱ e ➮ i ➷ ➱ ik Ï ang dimiliki oleh pop ➹➴ a ➷ ➬ ➱ e ➮➷ ❮ b ➹ ➱ . Terdapat berbagai teknik sampling yang dapat digunakan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan teknik Ø ÙØ ÚÛ ÙÜÝ ÜÞßÞàá sampling. Menurut Sugiyono 2010:84, diungkapkan bahwa: â ÙØÚ Û ÙÜÝ ÜÞßÞàá sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluangkesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel . Teknik Ø Ù Ø ÚÛ ÙÜÝ ÜÞßÞàá sampling yang digunakan penulis dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan teknik ã Ý ä Ú ßÞØ å Ú æÛ Ú Ù ã Þçè . Sugiyono 2010:85 menjelaskan bahwa, éÝ ä ÚßÞØ å Úæ Û Ú Ù ã Þçè adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu . Sampel yang diambil penulis dalam penelitian ini adalah Neraca dan Laporan Laba Rugi, dan Catatan Atas Laporan Keuangan PT. Bank Syariah Mandiri dari tahun 2004-2010 atau selama 7 tahun. Sample yang diambil selama 7 tahun karena: 1. Data yang diambil merupakan laporan keuangan PT Bank Syariah Mandiri merupakan data keuangan terbaru. êëì íí í îì ïð ñ ò ëó ô ð õö òð ÷ ð ó ð øùõù ë ó úû ü ý þ enomena ÿ ang e ✁ jadi adalah ✂ ✄ lama ☎ ah ✆ ✝ e ✁ ✂ eb ✆ ý ✞ ý ✟ a a ÿ ang diambil adalah ÿ ang ✂ ✆ ✠ ah di a ✆ ✠✡ ý ☛ ý ✟ a a ÿ ang diolah me ✁ ✆ ☞ akan da a ✂ ✄ lama ah ✆ ✝ ü ✌ ✌☛✍ü ✌✎ ✌ý ✏ ý ✑ ampel ÿ ang diambil ✂ ✄ ban ÿ ak ✆ ✒✆ ✓ ah ✆ n ka ✁ ena ✂ ✆ ✠ ah dianggap ✔ ✕✖ ✔ ✕ ✗ ✕✘ ✙✚ ✙ ✛✜ me ✢ akili ✆ ✝ ✆ ✣ ✠✡ lak ✆ ✣ ✤ n peneli ian ý 3 ✥✦ ✥✧ ★ ✩✪✫✬✪ ✭ ✩✫ ✮ ✯✰ pu ✱✲ ✫ D ✲ ✳✲ ✴ ✄ knik peng ✆ ✵ p ✆ ✶ an da a ÿ ang dig ✆ ✝ ✤ kan dalam peneli ian ini adalah ✷ ✎ ý ✸✛✕✹✺ ✻✕ ✗ ✕ ✚✔ ✼✽ ✾ eneli ian ✂ ✄ ca ✁ a lang ✂ ✆ ✝ g ✿ ai ✆ peneli ian ÿ ang dilak ✆ ✣ ✤ n ✂ ✄ ca ✁ a lang ✂ ✆ ✝ g di pe ✁ ✆✂ ✤ haan ÿ ang menjadi objek peneli ian ý ✟ a a ÿ ang dipe ✁ oleh me ✁✆ ☞ ✤ kan da a ✂ ✄ k ✆ ✝ ✠ ✄ ✁ ÿ ang dipe ✁ oleh dengan ca ✁ a dok ✆ ✵ en a ✂ ✡ ý ✟ ok ✆ ✵ en a ✂ ✡❀ ÿ ai ✆ peng ✆ ✵ p ✆ ✶ an da a dengan menca a da a ÿ ang be ✁ h ✆ ❁✆ ✝ gan dengan ma ✂ ✤ lah ÿ ang akan di eli i da ✁ i dok ✆ ✵ en ✍ dok ✆ ✵ en ÿ ang dimiliki in ✂ an ✂ ✡ e ✁ kai ❀ ✆ ✵ ✆ ✵ n ÿ a en ang lapo ✁ an ke ✆ angan pada ✾ ✴ ❂ ank ✑ ÿ a ✁ iah ❃ ✤ ndi ✁ i ý ü ý ❄ ✛ ❅ ✔ ✚✔ ❆ ✻ ✕ ✗ ✕ ✚ ✔ ✼✽ ✑ ✆ ✠✡ p ✆ ✂ aka ✾ eneli ian kep ✆ ✂ akaan dilak ✆✣ ✤ n ✂ ✄ bagai ✆✂ ✤ ha g ✆ na mempe ✁ oleh da a ÿ ang be ✁✂ ✡ fa eo ✁ i ✂ ✄ bagai pembanding dengan da a peneli ian ÿ ang dipe ✁ oleh ý ✟ a a e ✁ ✂ ✄ b ✆ dapa dipe ✁ oleh da ✁ i li e ✁ a ✆ ✁ ❀ ca a an k ✆ ✶ iah ✂ ✄ ✁ a ✆ ✶ i ✂ ✤ n lain ÿ ang be ✁ h ✆ ❁✆ ✝ gan dengan peneli ian ý ✟ alam hal ini pen ✆ ✶ i ✂ j ✆ ❇ a mengg ✆ ✝ akan media in e ✁ ne ✂ ✄ bagai penel ✆✂ ✆ ✁ an info ✁ ma ✂ ✡ mengenai eo ✁ i ma ✆ ☞✆ ✝ da a ✍ da a peneli ian ÿ ang dilak ✆ ✣ ✤ n ý ❈❉❊ ❋❋ ❋ ●❊ ❍■ ❏ ❑ ❉▲ ▼ ■ ◆❖ ❑■ P ■ ▲ ■ ◗❘◆❘ ❉ ▲ ❙❚ 3 ❯❱ ❯ 5 ❲❳❨ c ❳ ❨ ❩ ❳ ❨ A ❨ ❳❬❭ s ❭ s ❪❳❨ ❫❴❨ ❩❵❛❭❳❨ ❜ ❭ p ❝ ❞ ❴ ❡ ❭ s 3 ❯❱ ❯ ❢ ❯ ❣ ❲ ❳❨ c ❳ ❨ ❩ ❳ ❨ A ❨ ❳ ❬❭❡ ❭ s ❤ ancangan anali ✐ ❥✐ adalah p ❦ o ✐ ❧ ✐ menca ❦ i dan men ♠♥ ✐ ♥♦ ✐ ❧ ca ❦ a ✐ ❥✐ ♣ ema ♣ i ✐ da ♣ a ♠ ang ♣ elah dipe ❦ oleh da ❦ i ha ✐ ❥ l ob ✐ ❧ ❦ q a ✐ ❥ lapangan r dan dok ♥ s en ♣ a ✐ ❥ dengan ca ❦ a mengo ❦ gani ✐ t✐ ❥ kan da ♣ a kedalam ka ♣ ego ❦ i r menjaba ❦ kan kedalam ♥ ♦❥ ♣ ✉ ♥♦ ❥ ♣ r melak ♥ ✈ t n ✐ ❥ n ♣ e ✐ t r men ♠♥ ✐ ♥ ♦ kedalam pola r memilih mana ♠ ang lebih pen ♣ ing dan ♠ ang akan dipelaja ❦ i r dan memb ♥ t ♣ ke ✐ ❥ mp ♥✇ an ✐ ❧ hingga m ♥ dah dipahami oleh di ❦ i ✐ ❧ ndi ❦ i ma ♥ ① ♥ ♦ o ❦ ang lain ② ③ eneli ♣ i melak ♥ ✈ t n anali ✐ t ♣ e ❦ hadap da ♣ a ♠ ang ♣ elah di ♥❦ aikan dengan mengg ♥ ♦t kan me ♣ ode k ♥ ali ♣ a ♣ if dan k ♥t n ♣ i ♣ a ♣ if ② ❳❯ A ❨ ❳❬❭❡ ❭ s ④ u ❳ ❬❭ t ❳❞ ❭ ⑤ ⑥❧ n ♥ ❦♥♣ ⑦ ♥⑧ i ♠ ono ⑨⑩ ❶⑩ ❷❶❸ anali ✐ ❥✐ ✈ ♥t li ♣ a ♣ if adalah ✐ ❧ bagai be ❦ ik ♥♣ ❷ ❹ ⑥❧♣ ode peneli ♣ ian k ♥t li ♣ a ♣ if i ♣ ♥ dilak ♥ ✈ t n ✐ ❧ ca ❦ a in ♣ en ✐ ❥ f r peneli ♣ i ik ♥ ♣ be ❦ pa ❦ ♣ i ✐ ❥ pa ✐ ❥ lama dilapangan r menca ♣ a ♣ ✐ ❧ ca ❦ a ha ♣ i ✉ ha ♣ i apa ♠ ang ♣ e ❦ jadi r melak ♥ ✈ t n anali ✐ ❥✐ ❦ eflek ♣ if ♣ e ❦ hadap be ❦ bagai dok ♥ s en ♠ ang di ♣ em ♥ ✈ t n dilapangan r ❺ t n memb ♥ a ♣ lapo ❦ an peneli ♣ ian ✐ ❧ ca ❦ a mende ♣ ail ②❻ ❼ ❯ A ❨ ❳❬❭❡ ❭ s ④ u ❳❨ t ❭ t ❳❞❭ ⑤ ⑥❧ n ♥ ❦♥♣ ⑦ ♥⑧ i ♠ ono ⑨⑩ ❶⑩ ❷ ❽ ❶ anali ✐ ❥✐ ✈ ♥t n ♣ i ♣ a ♣ if adalah ✐ ❧ bagai be ❦ ik ♥ ♣ ❷ ❹ ❾ alam peneli ♣ ian k ♥ t n ♣ i ♣ a ♣ if anali ✐ ❥✐ da ♣ a mengg ♥ ♦t kan ✐ ♣ a ♣ i ✐ ♣ ik ② ⑦♣ a ♣ i ✐ ♣ ik ♠ ang dig ♥ ♦t kan dapa ♣ be ❦♥ ① a ✐ ♣ a ♣ i ✐ ♣ ik de ✐ ✈ ❦ ip ♣ if dan infe ❦ en ✐ ❥ al ❿ ind ♥ ✈ ♣ if ② ⑦♣ a ♣ i ✐ ♣ ik infe ❦ en ✐ ❥ al dapa ♣ be ❦♥ ① t ✐ ♣ a ♣ i ✐ ♣ ik pa ❦ ame ♣ ❦ i ✐ dan ✐ ♣ a ♣ i ✐ ♣ ik nonpa ❦ ame ♣ ❦ i ✐ ② ③ eneli ♣ i mengg ♥ ♦ akan ✐ ♣ a ♣ i ✐ ♣ ik infe ❦ en ✐ ❥ al bila peneli ♣ ian dilak ♥ ✈ t n pada ✐ t mpel ♠ ang dilak ♥ ✈ t n ✐ ❧ ca ❦ a ❦ andom ② ❾ a ♣ a ha ✐ ❥ l anali ✐ ❥✐ ✐ ❧ lanj ♥♣ n ♠ a di ✐ t jikan dan dibe ❦ ikan pembaha ✐ t n ② ③ en ♠ ajian da ♣ a dapa ♣ be ❦♥ ① t ♣ abel r ♣ abel di ♣ ❦ ib ♥✐ ❥ f ❦ ek ♥❧ n ✐ ❥ r g ❦ afik ga ❦ i ✐ r g ❦ afik ba ♣ ang r ➀ ➁➂➃➄➅ ➆ ➇ diag ❦ am lingka ❦ an r dan pic ♣ og ❦ am ② ③ embaha ✐ t n ha ✐ ❥ l peneli ♣ ian me ❦♥ ① t kan penjela ✐ t n ♠ ang mendalam dan in ♣ e ❦ p ❦ e ♣ a ✐ ❥ ♣ e ❦ hadap da ♣ a ✉ da ♣ a ♠ ang ♣ elah di ✐ t jikan ②❻ ➈➉➊ ➋➋ ➋ ➌➊ ➍➎ ➏ ➐ ➉➑ ➒ ➎ ➓➔ ➐➎ → ➎ ➑ ➎ ➣↔➓↔ ➉ ➑ ↕➙ ➛ alam melak ➜➝ ➞ n peneli ➟ ian ini ➠ peneli ➟ i mengg ➜➡ ➞ kan anali ➢ ➤ ➢ k ➜ ➞ n ➟ i ➟ a ➟ if dimana anali ➢ ➤ ➢ da ➟ an ➥ a mengg ➜ ➡ akan ➢ ➟ a ➟ i ➢ ➟ ik infe ➦ en ➢ ➤ al ➧ ind ➜➝➟ if a ➟ a ➜ ➥ ang di ➢ ➨ b ➜➟ j ➜➩ a ➢ ebagai ➢ ➟ a ➟ i ➢ ➟ ik p ➦ obabili ➟ a ➢ ➫ ➭ ➟ a ➟ i ➢ ➟ ik ➥ ang dig ➜ ➡ akan adalah ➢ ➟ a ➟ i ➢ ➟ ik pa ➦ ame ➟ ➦ i ➢ dimana ➢ ➟ a ➟ i ➢ ➟ ik ➟ e ➦ ➢ ➨ b ➜➟ dig ➜➡ akan ➜➡➟ ➜➝ menganali ➢ ➤ ➢ da ➟ a in ➟ e ➦➯ ➞ l dan ➦ a ➢ ➤ o ➫ ➭ ➟ a ➟ i ➢ ➟ ik pa ➦ ame ➟ ➦ i ➢ meme ➦ l ➜➝ ➞ n ➟ e ➦ pen ➜➲ n ➥ a ban ➥ ak a ➢ ➜➳ ➢ ➤ ➫ ➵➢ ➜➳ ➢ ➤ ➥ ang ➜➟ ama adalah da ➟ a ➥ ang dianali ➢ ➤ ➢ ha ➦ ➜➢ be ➦ di ➢ ➟ ➦ ib ➜➢ ➤ no ➦ mal ➫ ➭ elanj ➜➟ n ➥ a dalam pengg ➜ ➡ aan ➢ alah ➢ ➞ ➟ ➜ ➟ e ➢ ➟ mengha ➦ ➜ ➢ ➝ ➞ n da ➟ a kelompok a ➟ a ➜ ➸ ebih ➫ ➵ dap ➜ ➡ langkah-langkah anali ➢ ➤ ➢ k ➜ ➞ n ➟ i ➟ a ➟ if ➥ ang di ➜ ➦ aikan di a ➟ a ➢ adalah ➢ ➨ bagai be ➦ ik ➜ ➟ ➺ ➻➼ A ➽➻➾➚➪ ➚ s J ➻➾ u r ➶ ➹➘➴ A ➷➹➬➮➱ ✃ ➱ ❐ ❒ ➨ n ➜ ➦ ➜ ➟ ➵ ➟ ing ➭ oman ➟ ➦ i dan ➭ amba ➢ ➵ li ❒ ➜➲➤ din ❮ ❰ ❰Ï ➺ ❮ ÐÑ mengem ➜➝ ➞ kan bah Ò a ➺ Ó➵ nali ➢ ➤ ➢ jal ➜ ➦ ÔÕ Ö× Õ ØÕ ÙÚÛ Ü Û dig ➜ ➡➞ kan apabila ➢ ➨ ca ➦ a ➟ eo ➦ i ki ➟ a ➥ akin be ➦ hadapan dengan ma ➢ ➞ lah ➥ ang be ➦ h ➜ Ý ➜ ➡ gan ➢ ➨ bab akiba ➟➫ Þ ➜ ß ➜➞ n ➥ a adalah mene ➦ angkan akiba ➟ lang ➢ ➜➡ g dan ➟ idak lang ➢ ➜ ➡ ➩ ➢ ➨ pe ➦ angka ➟ ➯ ➞ ➦ iabel ➠ ➢ ➨ bagai ➯ ➞ ➦ iabel pen ➥ ebab ➠ ➟ e ➦ hadap ➯ ➞ ➦ iabel lainn ➥ a ➥ ang me ➦ ➜à ➞ kan ➯ ➞ ➦ iabel akiba ➟ ➫ á ➛ alam peneli ➟ ian ini ➠ anali ➢ ➤ ➢ jal ➜ ➦ ÔÕ Ö× Õ Ø Õ ÙÚÛ Ü Û dig ➜➡ ➞ kan ➜ ➡ ➟ ➜➝ menge ➟ ah ➜➤ h ➜ Ý ➜ ➡ ➩ ➞ n ➢ ➨ bab akiba ➟➠ dengan ➟ ➜ ß ➜ ➞ n mene ➦ angkan akiba ➟ lang ➢ ➜➡ g dan akiba ➟ ➟ idak lang ➢ ➜ ➡ g ➢ ➨ pe ➦ angka ➟ ➯ ➞ ➦ iabel ➠ ➢ ebagai ➯ ➞ ➦ iabel pen ➥ ebab ➟ e ➦ hadap ➯ a ➦ iabel lainn ➥ a ➥ ang me ➦ ➜à akan ➯ ➞ ➦ iabel akiba ➟ ➫ ❒ ➨ ➟ ode anali ➢ ➤ ➢ da ➟ a ➥ ang dig ➜➡ akan dalam peneli ➟ ian ini adalah anali ➢ ➤ ➢ jal ➜ ➦ Ô ÕÖ × Õ Ø Õ ÙÚÛ Ü Û â ka ➦ ena peneli ➟ i ingin mema ➢ ➟ ikan apakah ada penga ➦ ➜ h ➵ loka ➢ ➤ ã embia ➥ aan ä å Û Ú Õ æ Õ çÕ × dan Þ ➤ ngka ➟ è i ➢ ➤ ko ã embia ➥ aan ä å Û Ú Õæ ÕçÕ × ➟ e ➦ hadap Þ ➤ ngka ➟ ã ➦ ofi ➟ abili ➟ a ➢ ➫ éêë ìì ì íë îï ð ñ êò ó ï ôõ ñï ö ï ò ï ÷øôø ê ò ùú ûüý þ l anali ÿ ÿ ✁ al ✂ ✄ adalah ÿ þ bagai be ✄ ik ✂ ☎✆ X 1 X 2 Y P YX1 P YX2 r X1X2 ✝✞ ✟ ✠ ✞ ✡ 3 ☛☞ D ✌✞ ✍✡✞ ✟ J ✞ ✎ u r ✏ ✞ ✡✞✑✌ ✍ ✟ ✞ ✏✒✓✒✎ ✌ t ✌✞ ✓ ✔ e ☎ e ✄ angan ✆ ✕ ✖ ✆ ✗ loka ÿ ✘ embia ✙ aan ✚ ✛✜ ✢✣ ✤ ✣ ✥ ✣ ✦ ✕ ✧ ✆ ★ ngka ☎ ✩ i ÿ ko ✘ embia ✙ aan ✚ ✛ ✜ ✢✣ ✤ ✣ ✥ ✣✦ ✪ ✆ ★ ngka ☎ ✘✄ ofi ☎ abili ☎ a ÿ ✫ ✬✭ ✮ ✆✘ a ✄ ame ☎ e ✄ ÿ ☎✄ ✂ ✯ ☎ ✂ ✄ al ✙ ang menggamba ✄ kan be ÿ ✰✄ n ✙ a penga ✄ ✂ ✱ ✕ ✖ ☎ e ✄ hadap ✪ ✲ ✳ ✴✵ ✆✘ a ✄ ame ☎ e ✄ ÿ ☎✄✂✯ ☎ ✂ ✄ al ✙ ang menggamba ✄ kan be ÿ a ✄ n ✙ a penga ✄ ✂ ✱ ✕ ✶ ☎ e ✄ hadap ✪ ✷ amba ✄ dia ☎ a ÿ dapa ☎ dib ✂ ✰☎ dalam ben ☎ ✂✯ pe ✄ÿ amaan jal ✂ ✄ ÿ þ bagai be ✄ ik ✂ ☎ ✆ ✸ = ✏ ✹ X1 X 1 + ✏ ✹ X ✺ X ✺ +  ✻✼✽ ✾✾ ✾ ✿✽ ❀❁ ❂ ❃ ✼❄ ❅ ❁ ❆❇ ❃❁ ❈ ❁ ❄ ❁ ❉❊❆❊ ✼ ❄ ❋● 3 ❍■ ❍ 5 ❍ ■ ❏❑▲▼ ◆❖P◗▲ ❘ P p ❙ t ❑❚ P s ◗ ❯ ❏❑▲▼ ◆❖P◗▲ ❘ u ❱ u ▲▼ ◗ ▲ A ❲ ❙ ❳ ◗❚ P ❏❑ ❨ ❱ P◗ ❩ ◗ ◗ ▲ Mu sy ❬ ❭ ❬ ❪❬ ❫ ❴ ❑▲▼ ◗ ▲ ❵ P ▲▼ ❳ ◗ ❛ ❜ P ❚ P ❳ ❙ ❏❑ ❨ ❱ P◗ ❩ ◗◗▲ Mu sy ❬ ❭ ❬ ❪❬ ❫ ❝ ipo ❞ e ❡ i ❡ pe ❢ ❞ ama ❣ ang akan di ❤✐ i adalah h ❤ b ❤❥ ❦ al aloka ❡ i pembia ❣ aan ❧ ♠♥♦♣ q ♣ r♣ s dan ❞ ingka ❞ ❢ i ❡ iko pembia ❣ aan ❧ ♠ ♥♦♣ q ♣r♣ s di ❞ emp ❤t dengan langkah ✉ langkah ❡ ebagai be ❢ ik ❤❞ ✈ 1 ✇ ① ② ③ ④ ⑤ ⑥ tu ③ ④ ⑦⑧②⑨ ⑥ s ⑥② ③ ⑦⑧ ②⑨ ⑥ s ⑥ ② ③ ⑩ ⑧❶②❷ ❸❹⑥ ❺ ❻ ❼❻ ❽❾ ❿ n an ➀ a ➁ a an ➀ a ➁ a aloka ❡ i pembia ❣ aan ❧ ♠ ♥♦♣ q ♣r♣ s dan ❞ ingka ❞ ❢ i ❡ iko pembia ❣ aan ❧ ♠ ♥♦♣ q ♣ r♣ s dihi ➀❻ ❽❾ mengg ❻ ❽ ❿ kan ko ➁ ela ➂ ➃ ➄ ➅ ➆➇ ➈➉➊ momen ➀ dengan ➁❻ ➋ ❻ ➂ ➂ ebagai be ➁ ik ❻➀ ➌ ➍ imana   ➎ ➏ ➎ ➏ ➏ ➎ ➏ ➏ ➏ ➏ ➎ ➎ ➏ ➏ ➐ ➑ ➒ ➒ ➒ ➒ ➓ ➔ ➔ ➑ ➒ ➒ ➑ ➒ ➒                                        ■ ❯ ❏❑▲▼ ◆❖P◗ ▲ ❘P p ❙ ❛ ❑❚ P s → ancangan peng ❻ ➣ ian hipo ➀ e ➂ ➃ ➂ ini dinilai dengan pene ➀ apan hipo ➀ e ➂ ➃ ➂ nol dan hipo ➀ e ➂ i ➂ al ➀ e ➁ na ➀ if ↔ peneli ➀ ian ❻ ➣ i ➂ ➀ a ➀ i ➂ ➀ ik dan pe ➁ hi ➀❻ ❽❾ an nilai ❻ ➣ i ➂ ➀ a ➀ i ➂ ➀ ik ↔ pe ➁ hi ➀❻ ❽ ❾ an hipo ➀ e ➂ ➃ ➂ ↔ pene ➀ apan ➀ ingka ➀ ➂ ➃ gnifikan dan pena ➁ ikan ke ➂ ➃ mp ❻ ↕ an ➌ ❺ ipo ➀ e ➂ ➃ ➂ ➙ ang akan dig ❻ ❽❿ kan dalam peneli ➀ ian ini be ➁ kai ➀ an dengan ada ➀ idakn ➙ a penga ➁❻ ➛ ➜ ❿ ➁ iabel beba ➂ ➀ e ➁ hadap ➜ ❿ ➁ iabel ➀ e ➁ ika ➀ ➌ ❺ ipo ➀ e ➂ ➃ ➂ nol ❺ o ➀ idak ➀ e ➁ dapa ➀ penga ➁❻ ➛ ➙ ang ➂ ➃ gnifikan dan ❺ ipo ➀ e ➂ i ➂ al ➀ e ➁ na ➀ if ❺ a men ❻ ❽ ➣ ❻ ➝➝ ❿ n adan ➙ a penga ➁❻ ➛ an ➀ a ➁ a ➜ ❿ ➁ iabel beba ➂ dan ➜ ❿ ➁ iabel ➀ e ➁ ika ➀ ➌ ➞➟➠ ➡➡ ➡ ➢➠ ➤➥ ➦ ➧ ➟➨ ➩ ➥ ➫➭ ➧➥ ➯ ➥ ➨ ➥ ➲➳➫➳ ➟ ➨ ➵➸ ➺ ancangan peng ➻ ➼ ian hipo ➽ e ➾ ➚ ➾ peneli ➽ ian ini ➪ n ➽ ➻ ➶ memb ➻ ➶ ➽ ikan apakah ➹ loka ➾ ➚ ➘ embia ➴ aan ➷ ➬➮ ➱✃ ❐ ✃ ❒✃ ❮ ❰ Ï memiliki h ➻ Ð ➻ ÑÒ an dengan Ó ➚ ngka ➽ ➺ i ➾ ➚ ko ➘ embia ➴ aan ➷ ➬➮ ➱✃ ❐ ✃ ❒✃ ❮ ❰ Ô Õ maka dilak ➻ ➶Ö n peng ➻ ➼ ian dengan hipo ➽ e ➾ ➚ ➾ ➾ ➽ a ➽ i ➾ ➽ ik ➾ × bagai be Ø ik ➻ ➽ Ù Ú Û Ü  Ý Þ Ý ß à á ➹ loka ➾ ➚ ➘ embia ➴ aan ➷ ➬➮ ➱✃ ❐ ✃ ❒✃ ❮ ➽ idak memiliki h ➻ Ð ➻ Ñ Ò an dengan Ó ➚ ngka ➽ ➺ i ➾ ➚ ko ➘ embia ➴ aan ➷ ➬➮ ➱✃ ❐ ✃ ❒✃ ❮â ã Ï Ù  ä Ô ä Ï  å ➹ loka ➾ ➚ ➘ embia ➴ aan ➷ ➬➮ ➱✃ ❐ ✃ ❒✃ ❮ memiliki h ➻ Ð ➻ ÑÒ an dengan Ó ➚ ngka ➽ ➺ i ➾ ➚ ko ➘ embia ➴ aan ➷ ➬➮ ➱✃ ❐ ✃ ❒✃ ❮â ➪ n ➽ ➻ ➶ meng ➻ ➼ i hipo ➽ e ➾ ➚ ➾ ➚ dia ➽ a ➾ dig ➻ Ñ Ö kan ➻ ➼ i ➽ dengan fo Ø m ➻ æ a ➾ × bagai be Ø ik ➻ ➽ Ù ç è ç é é è é n êë ì í î ï ê î ð ð ñ Ø i ➽ e Ø ia ➻ ➼ in ➴ a adalah Óò lak ã o jika ➽ hi óô ng t tabel atau t hitung negatif t tabel . õö ÷ø r ù ú ù ú A ûü ý ù þ ÿ ÷ø õÿ ù ✁ùù ú Mu sy ✂ ✄ ✂ ☎✂ ✆ ✝ ù ú ✞ ÿú ✟ ý ù ✠ ✡ÿ þ ÿý ü ÷ø õÿ ù ✁ùù ú Mu sy ✂ ✄ ✂ ☎✂ ✆ D ùûù ☛ ø ú u ú ☞ ù ú ✟ ✞ ÿú ✟ ý ù ✠ ÷ r ü ✌ ÿ t ù õÿ û ÿ t ù þ ✍ Pada analisis jalur, variabel Alokasi Pembiayaan ➷ ➬ ➮ ➱✃ ❐ ✃❒✃ ❮ dan Tingkat Risiko Pembiayaan ➷ ➬ ➮ ➱✃ ❐ ✃ ❒✃ ❮ berfungsi sebagai variabel sebab eksogenus variabel dan Tingkat Profitabilitas sebagai variabel akibat endogenus variabel. Selanjutnya untuk menguji Alokasi Pembiayaan ➷ ➬➮ ➱✃ ❐ ✃❒✃ ❮ dan Tingkat Risiko Pembiayaan ➷ ➬ ➮ ➱✃ ❐ ✃ ❒✃ ❮ terhadap Tingkat Profitabilitas ditempuh dengan langkah-langkah sebagai berikut: ✎✏✑ ✒✒ ✒ ✓✑ ✔✕ ✖ ✗ ✏✘ ✙ ✕ ✚✛ ✗✕ ✜ ✕ ✘ ✕ ✢✣✚✣ ✏ ✘ ✤✤ ✥ ✦ ✧★✩ ★✪ ma ✫✬ ik ✩ ko ✬ ela ✩ ✭ an ✫ a ✬ ✮ a ✬ iabel ✩ ✯ bab ✰ dalam peneli ✫ ian ini ✱ ang menjadi ✮ ✲ ✬ iabel ✩ ✯ bab adalah ✳ loka ✩ ✭ ✴ embia ✱ aan ✵ ✶✷ ✸✹ ✺ ✹ ✻ ✹ ✼ ✽ ✾ dan ✿ ✭ ngka ✫ ❀ i ✩ ✭ ko ✴ embia ✱ aan ✵ ✶ ✷ ✸✹ ✺ ✹ ✻ ✹✼ ✽ ❁ ✦            ❂ ❂ ❂ ❃ ❄ ❃ ❄ ❅ ❆ ❅ ❆ ❆ ❆ ❇ ❇ ❇ ❈ ❉❊ ❋ i ●❍ ■❏ in ❑ e ▲ ▼ da ▲ i ma ●▲ ik ▼ ko ▲ ela ▼ i an ● a ▲ a ❑ a ▲ iabel ◆ loka ▼ i ❖ embia P aan ◗ ❘❙❚❯ ❱ ❯ ❲❯ ❳ ❨ ❩ dan ❬ ingka ● ❭ i ▼ iko ❖ embia P aan ◗ ❘❙❚❯ ❱ ❯ ❲❯ ❳ ❨ ❪ ❊         ❫❫ ❫ ❴ ❴❫ ❴❴ ❴ C C C C R ❵ ❊ ❋ i ●❍ ■❏ koefi ▼ ien ko ▲ ela ▼ i an ● a ▲ a ❑ a ▲ iabel ek ▼ ogen ❛ ❜ x y Yxi x y r R r        ❝ ❊ ❞ n ●❍ ❡ mempe ▲ oleh koefi ▼ ien jal ❍ ▲ ❢ ❡ alikan in ❑ e ▲ ▼ da ▲ i ma ● ▲ ik ▼ ko ▲ ela ▼ i an ● a ▲ ❑ a ▲ iabel ▼ ebab ● e ▲ hadap ma ●▲ ik ▼ ko ▲ ela ▼ i ❑ a ▲ iabel ▼ ebab dengan ❑ a ▲ iabel akiba ● ❊ ❣ ❤ ✐ ❥ ❦ ❧ i ij yxj j Pyx CR r i     ♠ e ✫ e ✬ angan ♥ i YX P : koefi ✩ ✭ en jal ★ ✬ da ✬ i ✮ ✲ ✬ iabel ✽ i ✫ e ✬ hadap ♦ i rYX ♥ ko ✬ ela ✩ ✭ an ✫ a ✬ a ✮ ✲ ✬ iabel ♦ dengan ✮ ✲ ✬ iabel ✽ j ♣qr ss s tr ✉✈ ✇ ① q② ③ ✈ ④⑤ ①✈ ⑥ ✈ ② ✈ ⑦⑧④⑧ q ② ⑨⑩ ❶❷ CR ❸❹ ❺❻ ❹ ❼ a ❽ a ❹ elemen pada ba ❼ i ❻ ke ❾ i dan kolom ke ❾ j da ❼ i ma ❽❼ ik ❻ in ❿➀❼❻ ko ❼ ela ❻ ➁ ➂➃ ➄ ➀ nghi ❽❹ ❺ g ➅ oefi ❻ ➁ en ➆ e ❽ e ❼ mina ❻ ➁➃ ➇ e ❽ elah koefi ❻ ➁ en jal ❹❼ dipe ❼ oleh ➈ maka dapa ❽ di ❽ en ❽❹ ➉➊ n be ❻ ➊ ❼ penga ❼❹ ➋ ➌ loka ❻ ➁ ➍ embia ➎ aan Musyarakah dan ➏ ➁ ngka ❽ ➐ i ❻ ➁ ko ➍ embia ➎ aan Musyarakah ❻ eca ❼ a be ❼ ❻ ➊ ma ❾ ❻ ➊ ma ❽ e ❼ hadap ➏ ➁ ngka ❽ ➍ ❼ oi ❽ abili ❽ a ❻ ➎ ang dikenal ❻ ➀ b ❹❽ an dengan koefi ❻ ➁ en de ❽ e ❼ mina ❻ ➁ ➑ ➅ oefi ❻ ➁ en de ❽ e ❼ mina ❻ ➁ didapa ❽ da ❼ i ha ❻ ➁ l pe ❼ kalian koefi ❻ ➁ en jal ❹ ❼ ❽ e ❼ hadap ma ❽❼ ik ❻ ko ❼ ela ❻ ➁ an ❽ a ❼ a ❿ ➊ ❼ iabel ek ❻ ➒➓➀ n ❻ ➀ bab dengan ➏ ➁ ngka ❽ ➍ ❼ ofi ❽ abili ❽ a ❻ ➑   ➔ → ➣ ↔ ➣ ↔ ↔ yx y x x yx yx yx r R P P r            ↕➑ ➍ eng ❹ ➙ ian ➛ ipo ❽ e ❻ ➁ ❻ ➜ n ❽❹ ➉ memb ❹ ➉ ❽ ikan apakah ➌ loka ❻ ➁ ➍ embia ➎ aan Musyarakah dan ➏ ➁ ngka ❽ ➐ i ❻ ➁ ko ➍ embia ➎ aan Musyarakah be ❼ pe ❼ an ❽ e ❼ hadap ➏ ➁ ngka ❽ ➍ ❼ ofi ❽ abili ❽ a ❻ baik ❻ ➀ ca ❼ a be ❼❻ ➊ ma ❾❻ ama ma ❹ ➝ ❹ ❺ ❻ eca ❼ a pa ❼❻ ➁ al ➑ ➞➟ ➠➡➢➤ ➥➦➧➨➢ ➩➫➡ ➭ ➧ ➯ ➧ ➡➢ J ➨➲ u r ➳ ➡ c ➨➵ ➨ ➸➡ r ➯ ➨➺ ➨ - ➯ ➨➺ ➨➻ ➛ ipo ❽ e ❻ ➁ ❻ ➇ ❽ a ❽ i ❻ ❽ ik ❸ ➛ ➼ ❸  ➽➾ i ➚ ➪ i ➚ ➶ ➈ ➹ ➌ loka ❻ ➁ ➍ embia ➎ aan Musyarakah dan ➏ ➁ ngka ❽ ➐ i ❻ ➁ ko ➍ embia ➎ aan Musyarakah ❻ ➀ ca ❼ a be ❼❻ ama ❾❻ ➊ ma ❽ idak be ❼ penga ❼❹ ➋ ❽ e ❼ hadap ➏ ➁ ngka ❽ ➍ ❼ ofi ❽ abili ❽ a ❻ ➑ ➘➴➷ ➬➬ ➬ ➮➷ ➱✃ ❐ ❒ ➴❮ ❰ ✃ ÏÐ ❒✃ Ñ ✃ ❮ ✃ ÒÓÏÓ ➴ ❮ ÔÕ Ö × Ø  ÙÚ i  Û i Ü ÝÞß à loka á â ã embia ä aan å æç èéê éëéì dan í â ngka î ï i á â ko ã embia ä aan å æç èéê éëéì á ð ca ñ a be ñ á ò ma ó á ò ma be ñ penga ñ ô õ î e ñ hadap í â ngka î ã ñ ofi î abili î a á ö n î ô ÷ meng ô ø i hipo î e á âá â dia î a á dig ô ù ò kan ô ø i ú dengan fo ñ m ô û a á ð bagai be ñ ik ô î Ø F hitung = ü ý ü ý þ ÿ þ ÿ n k ✁ ✂ k ✁ ✂    ✄ î a î i á î ik ô ø i dia î a á mengik ô î i di á î ñ ib ô á â ú ó dengan de ñ aja î beba á ☎ ✆ Ü k dan ☎ ✝ Ü n ó k ó Ý✞ ✟ñ i î e ñ ia peng ô ø iann ä a adalah Tolak H yang menyatakan bahwa 2 1   ✠ ✡ ✠ ✡   jika F ☛☞✌✍✎✏ F ✑✒✓✔✕ . ✖✗ ✘✙ ✚ ✛ u ✜ ✢✣ ✚ ✤✥✙ ✦ ✢ s ✢ ✙ ✚ J ✣ ✧ u r ★ ✙ c ✣ ✩✣ ✘✣ ✩ s ✢✣ ✧ ✪ Apabila hasil dari pengujian secara bersama-sama menyimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan, selanjutnya dilakukan pengujian parsial untuk melihat lebih jelas variabel mana saja diantara kedua variabel eksogen, yaitu Alokasi Pembiayaan å æç èéê éëéì dan Tingkat Risiko Pembiayaan å æ ç èé ê é ëé ì yang pengaruhnya signifikan terhadap Tingkat Profitabilitas. Untuk menguji koefisien jalur dari masing-masing variabel eksogen tersebut digunakan uji t, dengan formula sebagai berikut:     YXi i 2 Y.X1X2 ii P t = 1-R ×C n-k-1 ✫✬✭ ✮✮ ✮ ✯✭ ✰✱ ✲ ✳ ✬✴ ✵ ✱ ✶✷ ✳✱ ✸ ✱ ✴ ✱ ✹✺✶✺ ✬ ✴ ✻✼ ✽ ✾ a ✾ i ✿ ✾ ik ❀❁ i dia ✾ a ✿ mengik ❀ ✾ i di ✿ ✾ ❂ ib ❀ ✿ ❃ ✾ ❄ dengan de ❂ aja ✾ beba ✿ n ❄ k ❄❅ ❆ ❇ ❂ i ✾ e ❂ ia peng ❀ ❁ iann ❈ a adalah Tolak H yang menyatakan bahwa ❉ ❊❋   jika t ●❍■❏ ❑▲ t ▼◆❖P◗ . Setelah dilakukan perhitungan koefisien jalur untuk substurktur 2, maka selanjutnya dilakukan perhitungan besar pengaruh masing-masing variabel X 1 dan X 2 sebagai berikut:  ❘❙ n ❚ ❯❱ u ❲ ❳ ❯ ❱ ❨❯❩ ❙ ❬ X 1 t ❙ r ❲ ❯❭❯❪ ❳❯❱ ❨❯ ❩ ❙ ❬ ❫ : Pengaruh X 1 terhadap Y secara langsung = PyX 1 . PyX 1 = Pengaruh X 1 terhadap Y melalui X 2 = PyX 1 . rx 1 x 2 . PyX 2 = + Pengaruh Total = . Berdasarkan pada nilai pengaruh total di atas, maka dapat ditunjukkan jumlah pengaruh langsung dan tidak langsung dari variabel X 1 terhadap variabel Y.  ❘❙ ❴❚ ❯❱ u ❲ ❳ ❯ ❱ ❨❯ ❩ ❙ ❬ X ❵ t ❙ r ❲ ❯❭❯❪ ❳❯❱ ❨❯ ❩ ❙ ❬ ❫ : Pengaruh X 2 terhadap Y secara langsung = PyX 2 . PyX 2 = Pengaruh X 2 terhadap Y melalui X 2 = PyX 2 . rx 2 x 1 . PyX 1 = ...+ Pengaruh Total = Berdasarkan pada nilai pengaruh total di atas, maka dapat ditunjukkan jumlah pengaruh langsung dan tidak langsung dari variabel X 2 terhadap variabel Y. Rancangan pengujian hipotesis penelitian ini untuk menguji ada tidaknya pengaruh antara variabel independent X yaitu Alokasi Pembiayaan ❛ ❜❝ ❞❡ ❢ ❡ ❣ ❡ ❤ X 1 dan Tingkat Risiko Pembiayaan ❛ ❜❝ ❞❡ ❢ ❡ ❣ ❡ ❤ X 2 Tingkat Profitabilitas sebagai variabel dependen Y, dengan langkah-langkah sebagai berikut : ✐❥❦ ❧❧ ❧ ♠❦ ♥♦ ♣ q ❥r s ♦ t✉ q♦ ✈ ♦ r ♦ ✇①t① ❥ r ②③ ④⑤ ⑥⑦ n ⑧⑧ ⑨ ⑩ ❶ ⑨ ❷ D ⑨⑦ r ⑨ ❸ ❹ ⑦ ❺ ⑦ r ❻⑩ ⑨ ⑨ ❺ ❼ ⑨ ❺ ❹ ⑦ ❺ ❽ ❾ ⑨ ❿⑨ ❺ ➀ n ➁➂ ➃ menggamba ➄ dae ➄ ah pene ➄ imaan a ➁ a ➂ penolakan maka dig ➂ ➅ ➆ kan k ➄ i ➁ e ➄ ia ➇ ➈ bagai be ➄ ik ➂➁ ➉  ➊ a ➇ ➋ l ➁ hi ➌➍ ng dibandingkan dengan ➎ ➌ abel dengan k ➄ i ➁ e ➄ ia ➉ a ➏ ika ➁ hi ➌ ➍ ng t tabel maka H ada di daerah penolakan, berarti Haditerima artinya antara variabel X dan variabel Y ada pengaruhnya. b Jika t hitung t tabel maka H ada di daerah penerimaan, berarti Ha ditolak artinya antara variabel X dan variabel Y tidak ada pengaruhnya. c t hitung; dicari dengan rumus perhitungan t hitung, dan d t tabel; dicari di dalam tabel distribusi t ➐ ➑➒ ➓➔→➑ dengan ketentuan sebagai berikut, = 0,05 dan dk = n-k-1 atau 24-2-1=21  Hasil Fhitung dibandingkan dengan F tabel dengan kriteria : a Tolak ho jika F hitung F tabel pada alpha 5 untuk koefisien positif. b Tolak Ho jika F hitung F tabel pada alpha 5 untuk koefisien negatif. c Tolak Ho jika nilai F-sign 0,05. ➣↔↕ ➙➙ ➙ ➛↕ ➜➝ ➞ ➟ ↔➠ ➡ ➝ ➢➤ ➟➝ ➥ ➝ ➠ ➝ ➦➧➢➧ ↔ ➠ ➨➩ ➫➭ ➯➲ n ➳➳ ➵ ➸ ➺ ➵ ➻ D ➵➲ r ➵ ➼ ➽ ➲ ➾ ➲ r ➚➸ ➵ ➵ ➾ ➪ ➵ ➾ ➽ ➲ ➾ ➶ ➹ ➵ ➘➵ ➾ ➴ ➵ ➸ ➺ ➵➻ 3 ➭ 3 D ➵➲ r ➵➼ ➽ ➲ ➾ ➲ r ➚ ➸ ➵➵ ➾ ➪ ➵ ➾ ➽ ➲ ➾ ➶ ➹ ➵ ➘➵ ➾ ➷ ➚ p ➶ ➬ ➲ ➮ ➚ s 3 ➭ ➽ ➲ ➾ ➵ ➻ ➚ ➘➵ ➾ ➱➲ ➮ ➚ ➸ pu ➹ ➵ ➾ ✃ ae ❐ ah ❒ ang dia ❐❮ ❰ ❐ me ❐ÏÐ Ñ kan dae ❐ ah penolakan Ò dan be ❐ lak Ï ❮ ebalikn ❒ a Ó Ô ika Õ hi Ö× ng dan Ø hi Ö × ng ja Õ Ï Ù di dae ❐ ah penolakan pene ❐ imaan Ò maka Ú o di Õ olak di Õ e ❐ ima dan Ú a di Õ e ❐ ima di Õ olak Ó Û ❐ Õ in ❒ a koefi ❮ ❰ an ❐ eg ❐ e ❮ ❰ ❮ ❰ gnifikan Õ idak ❮ ignifikan Ó Ü e ❮ ❰ mp ÏÝ ann ❒ a Û loka ❮ ❰ Þ embia ❒ aan ß àá âãä ãåã æ dan ç❰ ngka Õ è i ❮ ❰ ko Þ embia ❒ aan ß àá âãä ã åãæ be ❐ penga ❐Ï Ù Õ idak be ❐ penga ❐Ï Ù Õ e ❐ hadap ç ❰ ngka Õ Þ ❐ ofi Õ abili Õ a ❮ Ó ç ❰ ngka Õ ❮ ❰ gnifikann ❒ a ❒ ai Õ Ï é = 0,05, artinya jika hipotesis nol ditolak diterima dengan taraf kepercayaan 95 , maka kemungkinan bahwa hasil dari penarikan kesimpulan mempunyai kebenaran 95 dan hal ini menunjukan adanya tidak adanya pengaruh yang meyakinkan signifikan antara dua variabel tersebut. êë

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat PT Bank Syariah Mandiri

Dokumen yang terkait

Analisis Pembiayaan Musyarakah Dan Pembiayaan Mudharabah Terhadap Laba Bersih Pada PT. Bank Syariah Mandiri

11 74 91

PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH TERHADAP TINGKAT RENTABILITAS BANK SYARIAH

0 3 112

PENGARUH TINGKAT RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MUDHARABAH TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PADA TAHUN 2009-2013

0 4 100

PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah Dan Murabahah Terhadap Profitabilitas (Roa) Pt. Bank Syariah Mandiri, Tbk Periode 2009-2016.

0 2 16

PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Pembiayaan Musyarakah Dan Pembiayaan Mudharabah Terhadap Profitabilitas Bank Syariah (Studi Kasus pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.).

0 3 15

PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Pembiayaan Musyarakah Dan Pembiayaan Mudharabah Terhadap Profitabilitas Bank Syariah (Studi Kasus pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.).

0 2 15

PENGARUH RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH TERHADAP PROFITABILITAS.

4 19 53

PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN PEMBIAYAAN MUSYARAKAH TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH PERIODE 2010-2014.

2 6 102

PENGARUH RISIKO PEMBIAYAAN MUDHARABAH, RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH TERHADAP PROFITABILITAS BANK SYARIAH

1 3 18

PENGARUH RISIKO PEMBIAYAAN MUDHARABAH, RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH TERHADAP PROFITABILITAS BANK SYARIAH - repository perpustakaan

1 24 13