Jurnal GeoTadulako Vol. 3 No. 5 Januari - Juni 2015
•
72
I. Pendahuluan
Berdasarkan hasil observasi awal, kawasan permukiman pada wilayah penelitian merupakan suatu wilayah yang terletak pada
kawasan pesisir pantai, hal ini dilihat dengan perkembangan permukimannya yang mengikuti daerah pesisir pantai pada wilayah
Kota Tolitoli. Wilayah penelitian ini dibagi atas empat kelurahan yaitu: Kelurahan Panasakan, Kelurahan Baru, Kelurahan Nalu dan
Kelurahan Sidoarjo. Jumlah Kepala Keluarga KK dari keseluruhan wilayah penelitian berjumlah 9.938 KK.
Identifikasi kawasan
pesisir dilakukan
dengan cara
mendeliniase mengikuti jaringan jalan dan masih dipengaruhi pasang surut air rawa maupun air laut. Daerah yang termasuk
kawasan pesisir yaitu Kelurahan Panasakan meliputi RW I RT I; RW II RT I dan RT II; RW IX RT I dan RT II; RW XII RT I;
Kelurahan Baru meliputi RW I RT I, RT III dan RT V; RW V RT II; RW VIII RT I dan RT II; Kelurahan Nalu meliputi RW I RT I, RT II
dan RT III; RW II RT IV; RW IV RT II; Kelurahan Sidoarjo RW I RT I dan RT II; RW II RT III dan RT IV; RW III RT V dan RT VI;
RW IV RT VII dan RT VIII; RW VI RT XI dan RW VII RT XIV, sehingga kawasan pesisir pantai Kecamatan Baolan Kabupaten
Tolitoli meliputi wilayah 4 Kelurahan, 57 RW, dan 113 RT.
Kawasan penelitian ini merupakan bagian dari wilayah perkotaan pada Kota Tolitoli, yang mana wilayah tersebut turut serta
dalam perkembangan dan kemajuan Kota Tolitoli itu sendiri. Salah satu ciri fisik bangunan pada wilayah tersebut adalah struktur rumah
yang berbentuk panggung serta memiliki akses jalan lingkungan yang menggunakan jalan struktur kayu. Setelah mengalami
perkembangan dari tahun ke tahun kawasan permukiman pesisir pantai pada Kecamatan Baolan yang semula di dominasi oleh hutan
bakau, pada saat ini sebagian wilayah sudah mengalami penimbunan dengan tanah, sehingga pada wilayah tersebut sebagian rumah
warga ada yang sudah mengalami perubahan fisik dari bentuk panggung ke rumah berpondasi dan jalan-jalan yang semula
berbentuk jalan papan menjadi aspal.
Kondisi permukiman masyarakat pesisir kecamatan Baolan kurang teratur sehingga terjadi penurunan kualitas lingkungan. Hal
• Iskandar, Analisis Kelelahan Bahan Komposit Serat Nenas…
73 ini disebabkan oleh: 1 tidak berfungsinya drainase secara optimal
sehingga sering terjadi genangan air pada musim hujan; 2 adanya faktor kondisi fisik rumah yang berstruktur kayu dan semi
permanen; 3 belum terdapat sarana Mandi, Cuci, dan Kakus MCK dan persampahan yang memadai pada wilayah permukiman
tersebut, sehingga banyak masyarakat setempat menggunakan pantai dan bagian bawah rumah untuk buang hajatbuang tinja BAB dan
sampah perumahan.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, penulis tertarik untuk mengkaji karateristik permukiman kawasan pesisir Kecamatan
Baolan untuk menemukan solusi atas permasalahan yang terjadi. Guna memudahkan dalam menemukan informasi yang lebih akurat
penulis akan melakukan penelitian dengan judul Kondisi Fisik dan Kualitas Permukiman Kawasan Pesisir Kecamatan Baolan Kabupaten
Tolitoli . Penelitian ini bertujuan untuk 1 menganalisa kondisi fisik
permukiman penduduk kawasan pesisir Kecamatan Baolan Kabupaten Tolitoli, 2 menganalisa kualitas lingkungan permukiman,
3 merumuskan strategi pemecahan masalah permukiman penduduk kawasan pesisir Kecamatan Baolan Kabupaten Tolitoli menuju
permukiman dan lingkungan sehat. Kegunaan dan manfaat penelitian ini dalam aspek keilmuan geografi dapat memberikan
sumbangsih pengetahuan pendidikan permukiman pada tingkat Sekolah Menengah Atas pada materi wilayah dan perwilayahan dan
pada tingkat perguruan tinggi khususnya Program Studi Pendidikan Geografi FKIP Universitas Tadulako pada mata kuliah Perencanaan
Pengembangan Wilayah,
bahan informasi bagi pihak yang berkepentingan yang menyangkut masalah permukiman kawasan
pesisir.
II. Metode Penelitian