Tahap Eksplorasi Penjajagan PROSES KREATIVITAS

12

BAB III PROSES KREATIVITAS

Penggarapan sebuah karya seni tari kreasi diperlukan persiapan, baik itu persiapan material maupun moral serta kreativitas yang tinggi. Terkait dengan penggarapan tari secara konseptual diperlukan proses yang bertahap seperti tahap eksplorasi penjajaan, tahap improvisasi percobaan atau bergerak secara bebas, tahap forming pembentukan. 5 Demikian pula dalam penggarapan tari kreasi baru dengan judul Stri Prak ٷ ti penata juga mempergunakan tahapan tersebut.

3.1 Tahap Eksplorasi Penjajagan

Eksplorasi termasuk berpikir berimajinasi, merasakan dan merespon. 6 Tahapan ini merupakan langkah awal dari tari Stri Prak ٷ ti , yang dimulai dari mencari sebuah ide dan tema yang nantinya akan dituangkan ke dalam sebuah garapan karya tari. Garapan tari Stri Prak ٷ ti ini ditampilkan pada saat mengikuti mata kuliah koreografi VI, dengan masing-masing mahasiswa disarankan menggarap yang nantinya dipakai dalam tugas akhir. Setelah ujian koreografi VI, akan dimantapkan tari lagi Stri Prak ٷ ti yang sudah digarap untuk dipakai sebagai garapan tugas akhir. Skrip karya seni tari ini ditulis untuk memaparkan proses garapan dan seluk beluk mengenai tari Stri Prak ٷ ti tercipta. Pada awal bulan September 2010 dilaksanakan bimbingan bersama, pada saat itu muncul imajinasi untuk membuat tarian rakyat dengan ciri khas memakai 5 Y. Sumandiyo Hadi, Mencipta Lewat Tari terjemahan Alma M. Hawkins dengan judul Creating Through Dance , Institut Seni Indonesia Yogyakarta, 2003, p. 18 6 Ibid, p. 19 13 tatarias humor. Beberapa lama kemudian, penata memberikan properti topeng untuk memainkan karakter putri. Setelah itu melakukan pencarian Judul oleh kerabat serta orang tua. Sebelumnya disampaikan terlebih dahulu ide, tema dan konsep dari garapan sehingga diperoleh judul yang digunakan dalam karya tari yaitu tari Suba Kadung. Judul tersebut tidak disetujui oleh para komentator pada saat ujian proposal, dengan demikian penata melakukan konsultasi kepada Ibu Dra. Dyah Kustiyanti, M. Hum, akhirnya judul karya tari ini menjadi Stri Prak ٷ ti. Setelah itu, penata melakukan wawancara dengan seorang seniman tari, yaitu I Komang Dediana, S.Sn. Berdasarkan wawancara tersebut, penata diarahkan mencari teknik permainan karakter jenaka dan topeng yang belum pernah digunakan dalam seni tari dengan tujuan mengadakan pengembangan dari fenomena yang sudah pernah ada sebelumnya. 7 Setelah mewujudkan suatu konsep dan mencari pendukung tari serta karawitan, lalu menuangkan ke dalam bentuk tulisan berstruktur, yang langsung di membagikan ke para pendukung tari dan karawitan. Konsep itu dibagikan, agar garapan yang akan digarap mudah dipahami dan para pendukung memahami maksud penggarap menggarap tari tersebut. Sebelum memulai proses dalam sebuah penggarapan perlu dicari hari baik atau nuasen . Upacara nuasen , pendukung karawitan dan tari dilakukan pada tanggal 28 Desember 2010 di Pura Padmasana Balai Banjar Batan Poh Penatih. 7 Berdasarkan wawancara dengan I Komang Dediana, S.Sn, pada tanggal 15 April 2011, di Br. Batan Poh Penatih 14 Tabel 1 Tahap Eksplorasi Penjajagan Bulan November tahun 2010 sampai dengan Januari tahun 2011 Periode Waktu per Minggu Kegiatan Hasil yang dicapai Minggu II September Memikirkan dan mencari ide untuk membuat sebuah karya tari dalam mata kuliah Koreografi VI serta sekaligus ditujukan sebagai karya Tugas Akhir TA. Minggu III September Dalam usaha terus melakukan pencarian ide, penata mencari suatu hal yang baru dalam tari sesuai dengan potensi penata. Berdasarkan inspirasi yang penata dapatkan, penata menemukan ide sesuai keinginan, potensi diri dan pengalaman yang penata miliki selama untuk tari kreasi. Minggu IV September Mencari tema yang akan diangkat dalam garapan ini. Menemukan beberapa tema yang harus dipertimbangkan, dan diseleksi. Minggu I Oktober Melakukan diskusi dengan I Nyoman Cerita , seorang seniman tari sekaligus dosen di ISI Denpasar mengenai konsep yang akan digarap. Diarahkan mengobservasi siklus kehidupan wanita yang menjadi inspirasi penata, namun agar dapat berbeda dari yang sudah ada. Penata akhirnya memilih menggarap tari rakyat memakai properti topeng berkarakter lucu. Minggu II Oktober Melakukan bimbingan dan diskusi dengan dosen mata kuliah Koreografi VI mengenai ide garapan. Memantapkan ide garapan dan mencari beberapa referensi serta melakukan observasi yang mendukung ide garapan. Wujud dan karakter remaja yang bersifat centil menjadi ibu-ibu jenaka sebagai ide yang digarap dalam tari kreasi putri monyer, ditarikan secara berkelompok. Menemukan buku, video, dan melakukan pengamatan yang mendukung ide yang akan diwujudkan dalam garapan. 15 Periode Waktu per Minggu Kegiatan Hasil yang dicapai Menentukan karakter topeng dan ekspresi yang sesuai dengan inspirasi. Minggu II November Menentukan alur dan struktur garapan agar sesuai dengan ide garapan. Menetapkan struktur garapan yang akan digunakan yaitu pepeson, pengawak, pengecet, dan pekaad. Minggu IV November Memikirkan dan mencari elemen pendukung terkait dengan garapan yang akan dibuat, seperti pendukung tari, pendukung karawitan, penata iringan, dan iringan yang akan digunakan. Melakukan diskusi dengan penata iringan mengenai ide dan konsep garapan, pendukung karawitan, serta iringan yang digunakan. Menemukan pendukung tari yang sesuai dengan keinginan penata, dan penata iringan yang didapat setelah melakukan diskusi dengan beberapa kerabat jurusan karawitan, yaitu I Gusti Putu arioka, S.Sn dan I Gede Arsana,S.Sn. Menetapkan pendukung karawitan dari Sekaa Gong Kusuma Sari, Penatih, denpasar, dan iringan yang digunakan adalah gamelan Semar Pegulingan sebagai gamelan yang mengiringi tari kreasi putri. Minggu I Desember Memberikan rancangan alur dan struktur garapan kepada penata iringan. Melakukan upacara nuasen di Banjar Batan Poh, Penatih, Denpasar Mulai melakukan latihan iringan pada bagian pepeson yang dipusatkan di Banjar Batan Poh, penatih Terbentuk bagian pepeson. 16

3.2 Tahap Improvisasi Percobaan