14. Keracunan karbon monoksida dan inhalasi asap terapi
kuratif lini utama pengobatan
Kondisi kronis 1.
Ulkus yang tidak mengalami penyembuhan luka bermasalah diabetes vena dll
2. Kerusakan jaringan akibat radiasi
3. Cangkok kulit dan flap yang mengalami reaksi
penolakanrejection 4.
Osteomyelitis kronis refrakter.
2.3.6 Kontraindikasi Terapi Oksigen Hiperbarik
A. Kontraindikasi absolut Medscape, 2014
Absolute Contraindications
Reason Contraindicated
Necessary Conditions Prior to HBOT
Untreated pneumothorax Tension pneumothorax
Pneumomediastinum Thoracostomy
B. Kontraindikasi relatif Medscape, 2014
Relative Contraindications
Reason Contraindicated Necessary Conditions
Prior to HBOT
Asthma Air trapping upon ascent
leading to pneumothorax
Must be well controlled with medications
16
Claustrophobia Anxiety
Treatment with benzodiazepines
Congenital spherocytosis
Severe hemolysis None; HBOT for
emergencies only Chronic obstructive
pulmonary disease
COPD Loss of hypoxic drive to
breathe Observation in chamber
Eustachian tube dysfunction
Barotrauma to tympanic membrane
Training, PE tubes High fever
Higher risk of seizures Provide antipyretic
Pacemakers or epidural
pain pump Malfunction or deformation
of device under pressure Ensure company has
pressure-tested device and learn to what depth
Pregnancy Unknown effect on fetus
Previous studies from Russia suggest HBOT is
safe. None, but HBOT may be
used in emergencies
Seizures May have lower seizure
threshold Should be stable on
medications; may be treated with
benzodiazepines Upper respiratory
infection URI
Barotrauma Resolution of symptoms or
decongestants
Bleomycin Interstitial pneumonitis
No treatment for extended time from use of
medication Cisplatin
Impaired wound healing No treatment for extended
time from use of
17
medication
Disulfiram Blocks superoxide
dismutase, which is protective against oxygen
toxicity Discontinue medication
Doxorubicin Cardiotoxicity
Discontinue medication Sulfamylon
Impaired wound healing Discontinue and remove
medication
18
BAB 3 HUBUNGAN ANTARA TERAPI OKSIGEN HIPERBARIK DENGAN
BAROTRAUMA PARU
Barotrauma adalah kerusakan jaringan dan sequelenya akibat ketidakseimbangan antara tekanan udara rongga fisiologis dalam tubuh
dengan tekanan lingkungan di sekitarnya Riyadi, 2014. Barotrauma paru merupakan barotrauma yang melibatkan organ paru dan yang paling
serius dan membutuhkan penanganan segera. Terjadinya barotrauma paru ini dapat dibedakan menjadi barotrauma paru waktu descent dan
barotrauma paru waktu ascent. Barotrauma paru waktu descend dapat disebabkan oleh
penyelaman tahan nafas maupun dengan alat selam. Hal tersebut terjadi saat pengurangan volume paru-paru melampaui batas akibat dari tekanan
di sekitarnya, akibatnya terjadi kompensasi berupa distensi pembuluh darah paru, dimana ketika sudah melebihi ambang batasnya, dapat terjadi
ruptur pembuluh darah paru, dan menyebabkan perdarahan paru CFUA, 2010. Kerusakan jaringan paru pada barotrauma waktu descent ini
squeeze, adalah kerusakan pada pembuluh-pembuluh vena kecil, perembesan cairan lewat membran alveoli dari kapiler-kapiler dan jaringan
ke dalam alveoli dari kapiler-kapiler dan jaringan ke dalam alveoli dan saluran-saluran nafas, yang lebih lanjut bisa terjadi perdarahan Riyadi,
2013. Terapi utama barotrauma waktu descent adalah dengan memberikan oksigen 100 menggunakan intermittent positive pressure
ventilator tanpa perlu diberikan tekanan yang hiperbarik. Barotrauma paru tipe ascend terjadi karena pada saat naik ke
permukaan, terjadi penurunan tekanan sekeliling dan sesuai hukum Boyle udara dalam paru akan mengembang volumenya. Masalah akan timbul
apabila ekshalasi terhambat waktu naik, maka udara yang mengembang dalam paru akan terperangkap dan bila batas elastisitas paru terlampaui,
19