Insidensi Faktor Resiko Dry Socket

2.6.4 Insidensi

Penelitian yang dilakukan oleh Khatab U et al 2008-2011, bahwa dry socket dapat terjadi sebanyak 0,5-5 pada kasus pencabutan gigi dan sebanyak 1-37,5 pada kasus pembedahan molar 3 atau odontektomi, dimana berdasarkan jenis kelamin laki -laki lebih banyak dibandingkan perempuan dengan persentase pada laki-laki 53 dan perempuan 47,6, sedangkan untuk berdasarkan rahang, bahwa dry socket lebih tinggi pada rahang bawah sebanyak 73,3 dan rahang atas sebanyak 26,7, dan berdasarkan umur pasien persentase lebih tinggi pada umur 31-40 yaitu sebanyak 36,6. 9 Penelitian yang dilakukan oleh Kasumaningrum A pada tahun 2008 di RSGM-P FKG UI, bahwa sebanyak 828 kasus pencabutan gigi terdapat 0,6 kasus dry socket. 21

2.6.5 Faktor Resiko

1. Trauma pada saat pencabutan Peningkatan terjadinya dry socket dapat di sebabkan oleh pencabutan gigi yang sulit dan trauma pada saat pencabutan. Dry socket lebih sering terjadi pada pencabutan gigi molar terutama pada molar ketiga mandibula. Trauma bedah yang cukup besar menyebabkan tulang alveolar melepaskan aktivator-aktivator jaringan dan merubah plasminogen menjadi plasmin yang menghancurkan bekuan fibrin sehingga menghasilkan soket yang kering dan rasa nyeri. 4,11,17 2. Usia Sebagian besar literatur mengatakan bahwa dry socket jarang terjadi di masa kecil dan insiden yang meningkat pada usia yang berkelanjutan. Penelitian Khitab U 2012 mengemukakan bahwa 2,2 pada kelompok usia 11-20 tahun, 22,2 pada kelompok usia 21-30 tahun, 36,6 pada usia kelompok 31-40 tahun, 16,7 pada kelompok usia 41-50, 13,4 pada kelompok usia 51-60 tahun, dan 8,9 pada kelompok usia lanjut. Banyaknya terjadi pada usia 31-40 tahun tersebut dikarenakan pembentukan tulang alveolar sudah sempurna dan banyak terjadi penyakit periodontal sehingga adanya trauma pencabutan yang kemungkinan menimbulkan terjadinya dry socket. 7 3. Jenis kelamin dan penggunaan kontrasepsi Perbedaan jenis kelamin menunjukkan perbedaan angka prevalensi terjadinya dry socket yang menggambarkan pada wanita lebih besar dibandingkan pada pria. Penggunaan tablet kontrasepsi menunjukkan peningkatan terhadap terjadinya dry socket. Hal ini disebabkan Universitas Sumatera Utara karena di dalam tablet kontrasepsi terdapat estrogen yang memiliki peranan terhadap terjadinya dry socket sehingga mengakibatkan tingginya level plasminogen dalam darah dan menstimulasi aktivitas fibrinolisis. Aktivitas fibrinolisis meningkat maksimum pada pertengahan siklus tablet kontrasepsi dan menurun mendekati normal pada masa tidak aktif sebab siklus penggunaan tablet kontrasepsi dijadwalkan selama 21 hari dengan diikuti masa aktif selama 7 hari. Pada hari 2-3 setelah penggunaan tablet kontrasepsi dihentikan maka siklusnya akan terjadi penurunan. Oleh karena itu, resiko terjadinya dry socket pasien yang mengkonsumsi tablet kontrasepsi dapat diperkecil jika melaksanakan pencabutan gigi pada minggu terakhir dari siklus yaitu pada hari 22-28. 17,21,25 4. Kebiasaan merokok Menurut penelitian bahwa merokok mempunyai hubungan yang signifikan dengan terjadinya dry socket. Hal ini dikarenakan masuknya benda asing yang mengkontaminasi daerah pencabutan sehingga melarutkan bekuan darah dari alveolus dan menghambat penyembuhan sebab bahan-bahan yang terkandung dalam rokok dapat menimbulkan masalah terhadap mekanisme pembekuan darah yang terjadi. Bahan dasar rokok adalah tembakau, yang mengandung tar, nikotin, dan karbon monoksida CO. Pasca pencabutan gigi, pasien yang merokok menunjukkan keterlambatan dalam penyembuhan luka. Pada nikotin kemungkinan akan mengganggu suplai oksigen yang menyebabkan berkurangnya aliran darah pada jaringan melalui efek vasokonstriksi. Nikotin juga dapat meningkatkan viskositas darah yang disebabkan oleh aktivitas fibrinolitik yang menurun dan augmentasi daya lekat platelet. Selain nikotin, karbon monoksida dalam rokok dapat menyebabkan putusnya aliran oksigen ke jaringan, sehingga menyebabkan turunnya jumlah hemoglobin oksigenasi dalam aliran darah. Serta pada hidrogen sianida juga telah diketahui merupakan komponen dalam rokok yang dapat merusak metabolisme oksigen seluler dan menyebabkan oksigen yang membahayakan bagi jaringan. 4,17,26,30 5. Gigi yang dicabut Pembedahan molar tiga mandibular relatif sulit dilakukan dan memakan waktu yang lama, sehingga kemungkinan memicu terjadinya dry socket. Hal ini disebabkan tulang mandibula yang padat dan vaskularisasi nya lebih sedikit dari pada maksila sehingga pencabutan gigi geligi mandibula biasanya lebih sulit dibandingkan gigi geligi maksila dan gaya berat menyebabkan soket pada mandibula lebih cenderung untuk terkontaminasi terhadap sisa-sisa makanan. 21,25 6. Penggunaan anastesi lokal Universitas Sumatera Utara Penggunaan anastesi lokal lebih meningkat resiko terjadinya dry socket dibandingkan dengan anastesi umum, jenis bahan anastesi lokal juga berpengaruh. Dengan menggunakan xylocaine yang mengandung vasokonstriktor bahan adrenalin dapat menyebabkan kemungkinan terjadinya terjadinya dry socket lebih besar dibanding dengan citanest. 11.17 7. Oral higien yang buruk Peranan mikroorganisme pada pasien dengan oral hygiene yang buruk dan adanya inflamasi secara signifikan dapat meningkatkan insidens terjadinya dry socket. Sebuah teori mengemukakan bahwa adanya mikroorganisme dalam flora normal mulut dapat menyebabkan luka pencabutan gigi terinfeksi. 4,11,17,21

2.6.6 Pencegahan