diterima dari penggunaan dana tersebut lebih besar dari beban keuangan yang dikeluarkan
Asmirantho, 2013.
Menurut Asmirantho 2013:108, Van Horne and Warchowicz menyatakan rumus
yang digunakan untuk mengukur degree of financial leverage DFL adalah sebagai
berikut:
Debt to equity ratio DER adalah hasil perhitungan dengan membagi total hutang
perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang terhadap total modal yang
dimiliki perusahaan Baker and Gary, 2005:53
Apabila DER mengalami peningkatan maka akan menurunkan profitabilitas ROE,
begitupun sebaliknya. Sehingga penggunaan hutang yang terlalu besar akan merugikan
investor sebagai penanam modal Nakman Harahap, 2003.
Selain itu, teori ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nakman
Harahap 2003, A. Zubaidi, dkk 2011 dan Cyrillius Martono 2002 yang menyatakan
bahwa debt to equity ratio DER secara parsial berpengaruh negatif terhadap return
on equity ROE.
Rumus yang digunakan untuk mengukur debt to equity ratio DER adalah sebagai
berikut Baker and Gary, 2005:53:
2.2. Rasio Aktivitas
Menurut Wahyudiono 2014:85 bahwa efisiensi perusahaan dapat dilihat melalui
kemampuan perusahaan dalam melaksanakan operasional sehari-hari seperti penjualan,
persediaan, penagihan piutang dan efisiensi dibidang lainnya. Rasio aktivitas
menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan aktiva yang dimiliki. Dalam
penelitian ini, rasio aktivitas diukur menggunakan Total Asset Turnover TATO.
“
Total asset the final asset management ratio, the total asset turnover ratio, measures
the turnover of all the firms assets. This ratio is calculated by dividing sales by total
assets. Sales should be increased, some assets should be disposed of, or a
combination of these steps should be taken” Brigham and Houston, 2004:81.
Rasio aktivitas
yang diukur
menggunakan Total asset turnover TATO secara parsial berpengaruh positif signifikan
terhadap profitabilitas yang diukur menggunakan return on equity ROE.
Artinya, apabila total asset turnover TATO mengalami peningkatan, maka return on
equity
ROE juga akan meningkat, begitupun sebaliknya Kwan Billy, 2005.
Selain itu, teori ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Nur Fajrih
dan Sulistyo 2000, Kwan Billy 2005 dan Dionisius Setyo 2008 yang menyatakan
bahwa total asset turnover TATO secara parsial
berpengaruh positif signifikan terhadap return on equity ROE.
Rumus yang digunakan untuk mengukur total asset turnover adalah sebagai berikut
Thompson and Strickland, 1996:
2.3. Pertumbuhan Penjualan
Pertumbuhan penjualan Sales
growth menurut Brigham and Houston 2004:655 adalah sebuah metode peramalan
laporan keuangan di masa depan yang mengungkapkan setiap perhitungan dari
persentase penjualan. Persentase penjualan ini dapat konstan atau berubah dari waktu ke
waktu.
Pertumbuhan penjualan yang tinggi menunjukan perusahaan mempunyai
pertumbuhan yang baik. Semakin tinggi pertumbuhan penjualan berarti semakin
tinggi profitabilitas, sehingga hubungan
DFL =
DER =
TATO =
antara pertumbuhan penjualan dengan profitabilitas adalah positif Elsa Juniarti,
2014.
Teori ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Franz dan Dewi 2014 yang
menyatakan bahwa pertumbuhan penjualan berpengaruh positif signifikan terhadap
return on equity ROE.
2.4. Pertumbuhan Aset