Sektor Listrik dan Air Bersih

P D R B K a b u p a t e n P u r b a l i n g g a T a h u n 2 0 1 0 28 dapat disuntik melalui kreditpinjaman lunak baik dari pemerintah, bank maupun investor dalamluar wilayah Kabupaten Purbalingga.

4. Sektor Listrik dan Air Bersih

Nilai tambah sektor Listrik dan Air Bersih tahun 2009-2010 dapat dilihat pada tabel 2.4. Dari tabel tersebut tampak bahwa sub sektor listrik lebih mendominasi dalam pembentukan PDRB dengan proporsi 89,17 menurut harga berlaku dimana pada tahun sebelumnya 89,01. Sedangkan menurut harga konstan 82,05, bertambah 0,20 poin dari tahun sebelumnya yang mencapai 81,85. Tabel : 2.4. NILAI TAMBAH SEKTOR LISTRIK DAN AIR BERSIH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2009-2010 Juta Rupiah Uraian 2009 2010 HgB HgK HgB HgK 1 2 3 4 5 NTB 45.920,86 15.254,86 51.477,20 16.423,57 Listrik 40.873,77 12.486,10 45.900,81 13.475,30 Air Bersih 5.047,09 2.768,76 5.576,39 2.948,26 PENYUSUTAN 17.051,70 5.664,56 19.114,92 6.098,53 Listrik 15.177,57 4.636,44 17.044,25 5.003,76 Air Bersih 1.874,13 1.028,12 2.070,67 1.094,77 NILAI TAMBAH NETTO 28.869,16 9.590,30 32.362,28 10.325,04 Listrik 25.696,20 7.849,66 28.856,56 8.471,55 Air Bersih 3.172,96 1.740,64 3.505,72 1.853,49 Sumber : BPS - PDRB Kabupaten Purbalingga 2010 Produksi sektor listrik, gas dan air bersih di Kabupten Purbalingga pada tahun 2010 menghasilkan PDRB senilai 51.477,20 juta rupiah, telah berkembang lebih dari enam kali lipat 631,32apabila dibandingkan dengan kondisi tahun 2000.Peranan sektorinisebesar masih 0,89 sama seperti tahun sebelumnya.Secara riil, PDRB sektor ini mempunyai nilai 16.423,57 juta rupiah, P D R B K a b u p a t e n P u r b a l i n g g a T a h u n 2 0 1 0 29 menjadikan pertumbuhannya ber slope positif sebesar 7,66, lebih laju dari pertumbuhan PDRB total. Indeks implisit yang terbentuk sebesar 313,43, menghantarkan inflasi level produsen sektor ini mencapai4,12. Gambar 2.3, menunjukkan bahwa distribusiandil sektor Listrik dan Air Bersih di Kabupaten Purbalingga selama lima tahun terakhir mengalami pengurangan dengan rata-rata andil setiap tahunnya sebesar 0,95, rata-rata perkembangannya telah mencapai lebih dari lima kali kondisi tahun 2000. Laju pertumbuhan sektor ini sangat fluktuatif dengan rata-rata 6,06 setiap tahunnya. Inflasi sektor ini mencapai 3,95 per tahun. 10,938 9,950 9,196 8,896 8,921 4,572 4,744 5,012 5,632 6,313 12,424 ,324 5,483 4,397 7,661 4,390 3,421 ,167 7,631 4,123 2006 2007 2008 2009 2010 Grafik 2.7. Andil, Perkembangan, Pertumbuhan dan Inflasi Sektor Listrik, Gas Air Bersih di Kab. Purbalingga Tahun 2009-2010 Andil HgB 10 Perkembangan HgB x100 Laju Pertumbuhan HgK Inflasi P D R B K a b u p a t e n P u r b a l i n g g a T a h u n 2 0 1 0 30 5. Sektor Konstruksi dan Bangunan Jalan raya sebagai penghubung dua wilayah atau lebih, mutlak dibutuhkan untuk melancarkan arus lalu lintas barang maupun jasa. Kondisi jalan yang baik akan memperlancar arus perekonomian, sehingga dampak dari pembangunan akan dinikmati pula oleh wilayah yang tadinya sulit dijangkau. Kabupaten Purbalingga yang wilayahnya sebagian berada pada daerah pegunungan, sangat membutuhkan sarana dan prasarana transportasi yang memadai. Mengingat struktur tanah dan geografis yang rentan terhadap iklim dan musim, konstruksi pembangunan jalan membutuhkan teknis khusus agar jalan yang dibuat tidak bermasalah kelak dikemudian hari. Berikut ini yang tersaji dalam tabel 2.5. merupakan hasil nilai tambah bruto dan netto sektor konstruksi dan bangunan pada tahun 2009 dan 2010. Tabel : 2.5. NILAI TAMBAH SEKTOR KONSTRUKSI DAN BANGUNAN KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2009 - 2010 Juta Rupiah Uraian 2009 2010 HgB HgK HgB HgK 1 2 3 4 5 NTB 417.159,68 197.642,60 462.817,78 211.341,46 PENYUSUTAN 41.827,90 19.817,29 46.405,96 21.190,85 NILAI TAMBAH NETTO 375.331,78 177.825,31 416.411,82 190.150,61 Sumber : BPS - PDRB Kabupaten Purbalingga 2010 Hasil pembangunan jalan dan bangunan baik tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal di Kabupaten Purbalingga pada tahun 2010 terhimpun dalam sektor konstruksi dan bangunan menghasilkan P D R B K a b u p a t e n P u r b a l i n g g a T a h u n 2 0 1 0 31 nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku sebesar 462.817,78 juta rupiah, dengan share yang diberikan kepada pembangunan perekonomian sebesar 8,02 dan telah berkembang lebih dari empat kali lipat dari kondisi tahun 2000. Secara riil yang dinilai dengan perekonomian tahun 2000, nilai tambah bruto sektor konstruksi dan bangunan ini mencapai 211.341,46 juta rupiah dengan laju pertumbuhan ekonomi mencapai 6,93. Indeks implisit sebesar 218,45, menghasilkan inflasi harga produsen sebesar 3,75. Sementara itu, indeks implisit yang terbentuk mencapai 187,80 membawa inflasi harga produsen sektor bangunan melaju diatas rata-rata inflasi umum 5,55, yaitu sebesar 6,97. PDRB Sektor Bangunan selama lima tahun terakhir, tampak pada gambar 2.4. Kontribusi sektor ini dalam pembentukan PDRB 8,096 8,055 8,009 8,082 8,021 2,448 2,778 3,158 3,702 4,107 6,817 6,931 7,537 7,707 6,931 10,154 6,121 5,704 8,822 3,754 2006 2007 2008 2009 2010 Grafik 2.8. Andil, Perkembangan, Pertumbuhan dan Inflasi Sektor Bangunan Konstruksi di Kab. Purbalingga Tahun 2006-2010 Andil HgB Perkembangan HgB x100 Laju Pertumbuhan HgK Inflasi P D R B K a b u p a t e n P u r b a l i n g g a T a h u n 2 0 1 0 32 Kabupaten Purbalingga rata-rata mencapai 15,6 setiap tahun, dengan kemampuan mengembangkan diri rata-rata dua kali lipatpertahun dari kondisi tahun 2000. Laju pertumbuhan positif 2,75 pertahun, dan gejolak harga produsen secara rata-rata berada pada 7,03 pertahun.

6. Sektor Perdagangan, Hotel dan Rumah Makan