Pengelolaan Dampak Terhadap Kualitas Udara Pengelolaan Dampak Terhadap Tingkat Kebisingan

lingkungan dan biologi lingkungan pada area tersebut. PT. Harapan Makmur Sejati memiliki komitmen untuk mempertahankan, menjaga dan memperbaiki lingkungan hidup selanjutnya dituangkan ke dalam beberapa kebijakan pengelolaan lingkungan yang telah dan akan diterapkan mencakup yakni mentaati ketentuan­ketentuan hukum yang berlaku di bidang lingkungan hidup. Penerapan pendekatan teknis dan sosial ekonomi maupun kelembagaan dalam mengurangi atau meminimalkan dampak lingkungan hidup yang terjadi, mewajibkan seluruh karyawan PT. Harapan Makmur Sejati untuk memahami kebijakan lingkungan. Berdasarkan Ketentuan Undang­ undang Republik Indonesia No.32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, serta Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2012 tentang Jenis Usaha danatau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, maka kegiatan operasional galangandocking PT. Harapan Makmur Sejati termasuk kegiatan atau usaha yang tidak perlu dilengkapi dengan AMDAL tetapi wajib dilengkapi dengan Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup DPLH. Pedoman pelaksanaan DPLH mengacu kepada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 14 Tahun 2010 tentang Dokumen Lingkungan Hidup Bagi Usaha danatau Kegaiatan Yang Telah Memiliki Izin Usaha danatau Kegiatan Tetapi Belum Memiliki Dokumen Lingkungan Hidup. Dari rencana usaha danatau kegiatan yang dilaksanaan ini berdasarkan rona lingkungan dan dampak yang ditimbulkan maka pengelolaan yang dilakukan berdasarkan sumber dampak dan jenis dampak baik pada tahap tahap kontruksi, tahap operasi dan tahap pasca operasi, maka program kegiatan yang dilakukan adalah :

A. SUMBER DAN JENIS DAMPAK PADA TAHAP OPERASI DAN PASCA OPERASI

1. Pengelolaan Dampak Terhadap Kualitas Udara

Kegiatan mobilisasi peralatan dan pengadaan material bangunan, pembukaan dan pematangan lahan, pembangunan slipway, Pengoperasian slipway, shipyard dan docking kapal dan fasilitas penunjang serta pengadaan alat produksi menyebabkan terjadinya peningkatan dispersi debu melebihi baku mutu yang ditetapkan. Aktifitas keluar masuknya angkutan di PT. Harapan Makmur Sejati dengan menggunakan alat transportasi roda empat dan roda dua akan mengakibatkan perubahan kualitas udara peningkatan dispersi debu, gas SO 2 dan NO 2 . Perubahan kualitas udara ini terjadinya akibat peningkatan dispersi debu dan kadar gas udara SO₂ dan NO₂ melebihi baku mutu yang ditetapkan. Upaya pengelolaan yang dilakukan untuk mengurangi disperse debu dan kadar gas udara sehingga tidak mengganggu lingkungan dan masyarakat setempat. Upaya pengelolaan yang harus dilakukan untuk meminalisasi dampak yang ditimbulkan adalah : • Melakukan prosedur bongkar muat secara benar dan pembatasan alat angkut peralatan dan material di dalam tapak proyek. • Melakukan penyiraman lokasi tapak proyek, terutama saat cuaca panaskering. • Penggunaan sarana K3 berupa penutup hidung masker bagi pekerja yang bekerja di sumber pencemar. • Melakukan penanaman pohon pada sekeliling lokasi kegiatan.

2. Pengelolaan Dampak Terhadap Tingkat Kebisingan

Kegiatan mobilisasi peralatan dan pengadaan material, pembukaan dan pematangan lahan, pembangunan slipway, Pengoperasian slipway, shipyard dan docking kapal dan fasilitas penunjang serta pengadaan alat produksi. Pada tahap operasi ini maka akan terjadi peningkatan kebisingan yang kemungkinan akan melebihi baku mutu yang ditetapkan. Adapun upaya pengelolaan lingkungan hidup yang dapat dilakukan untuk meminalisasi akibat kebisingan ini baik terhadap masyarakat maupun pekerja. Terjadinya paparan kebisingan yang melebihi baku mutu yang ditetapkan, terutama untuk lingkungan kerja dan lingkungan sekitar. Upaya pengelolaan yang harus dilakukan untuk meminalisasi dampak yang ditimbulkan adalah : • Penjadwalan operasional bongkar muat dan mobilisasi peralatan dan material bangunan. • Mengupayakan secara maksimal untuk mempertahankan vegetasi, terutama tingkat pohon yang ada di sekitar lokasi kegiatan yang berfungsi untuk menghalangi paparan kebisingan. • Melakukan perawatan mesin yang digunakan secara berkala agar dapat mengurangi kebisingan yang diakibatkan pada saat beroperasinya alat tersebut. • Penggunaan penyumbatpenutup telinga ear plugear muff pada pekerjaan yang tingkat kebisingannya tinggi 85 db.

3. Pengelolaan Dampak Terhadap Kualitas Tanah