Jika perlakuan menunjukan hasil berbeda nyata P 0,05 , maka dilakukan uji lanjut dengan menggunakan uji Duncan’s Multiple Range Test
DMRT menurut Steel dan Torrie 1980.
2. Parameter yang di ukur
Parameter utama yang diukur adalah total koloni bakteri, keasaman dan vitamin C, protein dan nilai kalori, isolasi Lactobacillus sp dan uji bakteriosin
serta uji oragnoleptik dari tablet kunyah dadih dengan penambahan madu dan rasa jeruk.
3. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian direncanakan pada bulan Maret 2006 sd Mei 2006, sedangkan tempat pelaksanaanya meliputi: pembuatan tablet kunyah
dadih dilaksanakan di Labor Sediaan Tablet, Laboratorium Farmasi, Fakultas MIPA, Unand. Untuk analisa keasaman, protein dan uji organoleptik dilaksanakan
dilaboratorium Teknologi Hasil Ternak. Analisa total koloni bakteri dan isolasi Lactobacillus sp serta uji bakteriosinya dilakukan pada Laboratorium Kesehatan
ternak, Fakultas Peternakan, sedangkan untuk analisa kandungan vitamin C dilaksanakan pada Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian,
Unand.
4. Tahap Pelaksanaan c. Pembuatan tablet kunyah dadih dengan penambahan madu dan rasa jeruk
Pembuatan tablet kunyah dadih dilakukan dengan cara cetak langsung. Cara ini merupakan cara yang yang paling sederhana, sebab tidak memerlukan
peralatan untuk proses granulasi ataupuin prosedur pengeringan, seperti cara-cara lainya Ben, 1997. Tahap-tahap pembuatan tablet kunyah dadih adalah:
1 Persiapan Bahan Baku
Dadih ditempatkan pada wadah ceper lalu dilakukan pengeringan pada oven vacum pada suhu 60ºC sampai didapatkan dadih kering yang bisa dijadikan
bubuk. Dadih yang sudah kering dilakukan penggerusan hingga berbentuk bubuk. 2 Pencampuran dengan bahan pengisi
Bubuk dadih dan manitol dimasukan kedalam homogenizer untuk dilakukan pencampuran, lalu didapatkan massa campuran yang homogen massa
A. 3 Pencampuran dengan bahan pengikat
Gum arab dicampurkan dengan madu lalu campuran tersebut ditambahkan kedalam massa A sedikit demi sedikit lalu dilakukan pengerusan dan didapatkan
massa B. 4 Pencampuran dengan bahan pelicir dan lubricant
Bubuk Mg stearat dan as stearat dimasukan sedikit demi sedikit kedalam massa B sambil dilakukan penggerusan.
5 Penambahan rasa jeruk Rasa jeruk ditambahkan sampbil dilakukan pengerusan. Dan didapatkan
massa cetak.
6 Pencetakan tablet Kalibrasi mesin cetak terhadap volume ruang cetak dan bobot tablet, setelah
volume dan bobot tablet sudah tetap dilakukan pencetakan dan didapatkan tablet kunyah dadih rasa jeruk.
d. Analisa Parameter yang diukur a. Keasaman TTATitre Table Acidity
Ditentukan dengan titrasi menggunakan alkali Hadiwiyoto, 1982. Caranya tablet kunyah dadih yang telah halus ditimbang dan masukan kedalam
erlnmeyer, tambahkan 2 – 3 tetes penoppthalen 1 sebagai indikator. Sementara itu buret diisi dengan larutan NaOH 0,1 N dan baca miniskus permulaan,
kemudian titrasi sampai warna berubah menjadi kemerah-merahan. Pada akhir titrasi, catat miniskus yang terjadi. Keasaman TTA dapat dihitung dengan
rumus:
TTA : m l NaOH 0,1 N x 0,9
gram dadih
b. Total Koloni Bakteri
Jumlah koloni bakteri dihitung dengan menggunakan Standard Count Plate SPC. Perhitungan bakteri hanya pada bakteri yang hidup Hadiwiyoto, 1982.
Caranya adalah: Timbang 1 gram tablet kunyah dadih yang telah dihaluskan, dilarutkan dengan 9
ml aquades didalam test tube sehingga didapatkan pengenceran 1:10. Dari pengenceran ini diambil sebanyak 1 ml untuk diencerkan lagi dengan 9 ml
aquades yang menjadi pengenceran 1:100 dan seterusnya hingga didapat pengenceran 1: 100.000. Siapkan media NA Nutrien Agar dengan
memanaskannya diatas pemanas sampai semuanya cair, lalu tuang kedalam cawan petri didekat pemanas dan langsung ditutup lalu dibiarkan dingin hingga
akhirnya beku. Kemudian ambil 1 ml dadih yang telah diencerkan pada pengenceran 10
-5
dan ditanam pada media NA setelah itu diinkubasi dalam inkubator selama 24 jam pada suhu 37ºC dengan posisi terbalik. Jumlah koloni
yang tumbuh dihitung dengan coloni counter dan dikalikan dengan pengenceran sebagai populasi dari bakteri sampel.
c. Kandungan Vitamin C
Kadar vitamin C dihitung sebagai kadar asam askorbat yang terkandung didalam tablet dadih. Menurut Anas, 2001 kadar vitamin C didalam pangan
dapat ditentukan dengan cara: sampel ditimbang sebanyak 10 gram, lalu tambahkan dan larutkan dalam air destilata sebanyak 100 ml dan masukan
kedalam labu ukur 250 ml ditepatkan sampai tanda batas dengan menambah air destilata , saring dengan memakai kapas dan filtrat yang didapat sebanyak 25 ml
dimasukkan kedalam erlenmeyer. Tambahkan 1 ml larutan kanji 10, titrasi dengan cepat memakai larutan Iod 0,01N sampai timbul perubahan warna. Kadar
asam askorbat bahan dapat dihitung dengan rumus:
A = m l Iod 0,01 N x 0,88 x P x 100
Gram berat contoh A = mg asam askorbat per 100 g bahan
P = jumlah pengenceran 1 ml Iod = 0,88 mg asam askorbat
d. Kandungan Protein Ditentukan dengan metoda kjedahl Jamarun dkk., 1989 yaitu: dengan mengambil
sampel sebanyak 1g kemudian masukan kedalam labu kjehdal dan diberikan campuran selen sebanyak 1 g, kemudian ditambahkan 25 ml H
2
SO
4
pekat. Lalu panaskan diatas api sampai larutan dalam labu berwarna kuning jernih, lalu
dinginkan di lemari asam. Lalu larutan didestruksi dengan ditambahkan aquades dan NaOH, lalu dipanaskan sehingga semua Nitrogen dari sample yang ada dalam
labu ditangkap H
2
SO
4
yang telah lebih dahulu dicampur dengan 5 tetes indicator MM dalam labu Erlenmeyer, dan dititer dengan NaOH 0,1 N z ml. Lalu titrasi
juga dilakukan pada blanko y ml Kadar Protein = y-z x N NaOH x 0,014 x 6,25 100
Berat sampel
e. Nilai Kalori
Basahi kepala bomb dan tabung bomb dengan aquadest. Gantungkan kapsul yang berisi contoh pada gantungan yang telah disediakan pada kepala
bomb.Ukur wire 10 cm 10 cm = 23 cal, hubungkan kedua ujungnya pada kedua electroda dan buat gelungan atau lekukan ditengahnya hingga menyentuh contoh.
Pasangkan kepala bomb pada tabung bomb dan kunci sampai erat. Tutup valve tempat gas O
2
keluar oulet valve. Hubungkan tempat gas O
2
masuk dengan oxygen Filling. Buka valve O
2
pada tabung. Setting tekanan O
2
pada regulator 450 psi. Isi tabung bomb dengan O
2
dengan cara menekan O
2
fill pada keyboard calorimeter. Biarkan sampai tekanan cukup 450 psi dengan otomatis akan
berhenti sendiri ditandai dengan kedengaran bunyi flasing. Ukur suhu air yang keluar dari water handling bila telah tercapai suhu 29-30˚C langsung isi water
bucket dengan air melalui delivery volume sebanyak 2000 ml secara otomatis. Masukan water bucket kedalam calorimeter. Tempatkan bomb kedalam water
bucket pada posisi yang telah disediakan. Hubungkan kedua ujung electroda pada bomb. Tutup kalorimeter. Tekan shif F2 untuk menukar program dari standard ke
determination. Pada display akan muncul DETR. Isikan data : Sample ID ENTER. Setelah itu pada display akan muncul PRE, tunggu samapi suhu stabil.
Setelah suhu stabil maka secara otomatis akan terjadi pembakaran yang didahului dengan bunyi alarm alat dan pada display Pre akan berubah menjadi post. Pada
saat pembakaran alat tidak boleh dipegang atau disentuh dengan bagian badan yang manapun juga. Tunggu sampai pembakaran selesai yang ditandai dengan
bunyi alarm dan pada display akan muncul Gross Heat-nya. Tekan done untuk menyimpan data, dan pada display akan keluar secara bergantian suhu water
jacket dan water bucket. Keluarkan bomb dan water bucket dari calormeter. Air yang ada dalam bucket dapat dimasukkan kembali kedalam water handling.
Keluarkan gas dari tabung bomb melalui oulet valve sampai habis. Injeksikan air yang mengandung mtil orange 1 ml dalam 1 liter air, sebanyak 100 ml melalui
oulet valve kedalam bomb untuk mencuci seluruh bagian dalam bomb. Kumpulkan air pencuci tadi kedalam bearker dan bilas sampai tidak ada asamnya
tertinggal dengan aquadest. Titrasi larutan dengan larutan Na
2
CO
3
1 ml = 1 cal. Jumlah volume milliliter Na
2
CO
3
yang terpakai untuk menetralisirkan asam = jumlah calori asam yang dihasilkan contoh yang diperiksa tadi. Ukur panjang wire
yang tersisa kemudian hitung panjang wire yang terbakar dan kalikan dengan 2,3 cal [maka didapat calori yang dihasilkan wire fuse]. Hitung harga gross haet
yang sesungguhnya. Tekan RPT pada display calorimeter.
Perlakuan Rataan
F1 F2
F3 F4
11,6
a
12,0
ab
12,2
b
12,5
cb
f. Isolasi Lactobacillus sp dari tablet kunyah dadih dengan penambahan madu dan rasa jeruk.
Cara kerja isolasi diawali dengan proses enrichment, dimana 0.4 gram sampel dicampurkan kedalam 3,6 mL MRS Broth Oxoid , lalu dihomogenkan
sehingga didapatkan pengenceran 1:10 atau 10
-1
, kemudian disimpan dalam inkubator pada suhu 37
C selama 24 am. Setelah inkubasi, sampel diencerkan melalui proses pengenceran serial dilution sampai 10
-5
dengan cara diambil 100μL dari enrichment ditambahkan kedalam tabung eppendorf yang berisi
900μL MRS Broth sehingga didapat pengenceran 10
-2
, diambil 100μL dari pengenceran 10
-2
ditambahkan kedalam tabung eppendorf yang berisi 900μL MRS Broth sehingga didapatkan pengenceran 10
-3
dan seterusnya hingga didapatkan pengenceran 10
-5
. Kemudian masuk ke proses planting dimana
diambil masing-masing 100μL dari tabung eppendorf pada pengenceran 10
-5
lalu ditanamkan pada medium MRS agar, lalu di inkubasi dalam suhu 37
C selama 24- 48 jam. Koloni Lactobacillus sp tunggal yang tumbuh dipindahkan kembali ke
media MRS agar dan kembali diinkubasi pada suhu 37 C selama 24 jam untuk
pemurnian dan identifikasi Lactobacillus sp yaitu pewarmaan gram.
g. Uji Bakteriosin dari Lactobacillus sp yang terdapat dalam tablet kunyah dadih.
Uji bakteriosin menggunakan metode difusi agar, dengan bakteri uji yaitu Escherichia coli.Stok Lactobacillus dengan kekuatan koloni 2,4,6 di suspensikan
dengan 0,5 mL MRS Broth dan di inkubasi selama 24 jam pada 37 C, lalu
celupkan kertas cakram steril ke dalamnya dengan variasi waktu 1,2,3 jam. Letakkan cakram pada medium Nutrient Agar NA yang sebelumnya telah di
campur dan diratakan dengan bakteri uji Escherichia coli , Kemudian di inkubasi pada suhu 37
C selama 24-48 jam. Zona terang yang terbentuk di
sekeliling sumur menunjukkan adanya aktifitas bakteriosin terhadap bakteri uji. Diameter zona yang terbentuk selanjutnya di ukur.
h. Uji Organoleptik Tingkat Kesukaan
Untuk mengetahui tingkat kesukaan panelis pada tablet kunyah dadih ini dilakukan uji organoleptik dengan 5 panelis. Uji organoleptik dilakukan dengan
cara uji hedonik uji kesukaan dengan kriteria 1 kurang suka, 2 agak suka, 3 sangat suka Rahayu, 2001.
HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Kadar Keasaman
Tabel 4 Rata-rata Keasaman Tertitrasi TTA Tablet Kunyah Dadih dengan
Penambahan Madu dan Rasa Jeruk
abc
Superskrip yang berbeda nyata pada kolom yang sama menunjukan nilai berbeda nyata P0,05
Perlakuan Rataan
F1 F2
F3 F4
0,15
a
0,21
b
0,22
b
0,55
c
Jika dilihat derajat keasaman dadih dibandingkan dengan keasaman tablet kunyah dadih terlihat perbedaan yang sangat besar, dimana keasaman dadih
adalah berkisar antara 1,42 TTA Sughita, 1995, sedangkan dari hasil penelitan didapatkan keasaman tablet kunyah dadih adalah berkisar antara 11,6-
12,5 TTA. Hal ini disebabkan oleh adanya proses pengeringan terhadap dadih sehingga kadar airnya berkurang. Penambahan bahan pembantu yang bersifat
asam juga berpengaruh dalam peningkatan kadar keasaman dadih. Dari hasil uji DMRT menunjukan bahwa penambahan madu dan rasa jeruk memberi
menunjukan nilai yang berbeda nyata.
2. Total Koloni Bakteri Tabel 5 Rata-rata Total Koloni Bakteri x 10