Pengelolaan Sistem Informasi Kepegawaian Daerah; Penyampaian sistem informasi Kepegawaian Daerah kepada BKN;
Penyedian calon pejabat struktural dan fungsional tertentu bagi semua satuan
perangkat daerah; Penyelenggaraan diklat di bidang kepegawaian dengan perangkat daerah;
B. Implementasi Kebijakan Moratorium Calon Pegawai Negeri Sipil CPNS Di Kabupaten Minahasa.
Implementasi Kebijakan Moratorium CPNS di Kabupaten Minahasa, kebijakan
yang tertuang dalam Peraturan Bersama Tiga Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi, Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan, Nomor
22SPBM.PAN-RB82011, Nomor 800-632 Tahun 2011, Nomor 141PMK.012011, tentang penundaan sementara penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil.
Implementasi kebijakan merupakan suatu proses yang dinamis, dimana pelaksana melaksanakan aktifitas atau kegiatan, sehingga pada akhirnya akan mendapatkan suatu
hasil yang sesuai dengan tujuan atau sasaran kebijakan itu sendiri. Sebagaimana diungkapkan Van Meter dan Van Horn yang dikutip oleh Parsons 1995: 461, bahwa
implementasi kebijakan merupakan tindakan yang dilakukan oleh organisasi pemerintah dan swasta baik secara individu maupun secara kelompok yang
dimaksudkan untuk mencapai tujuan. Van Meter dan Van Horn juga mengatakan bahwa tugas implementasi adalah membangun jaringan yang memungkinkan tujuan kebijakan
publik di realisasikan melalui aktivitas instansi pemerintah yang melibatkan berbagai pihak yang berkepentingan. Pada intinya kebijakan publik adalah suatu kegiatan yang
terorganisir guna mengatasi suatu persoalanmasalah.
Bentuk kegiatan implementasi dari kebijakan bersama tiga menteri tentang moratorium CPNS adalah dengan melakukan program penataan organisasi dan penataan
pegawai negeri sipil. Kebijakan tersebut dibuat guna mengatasi laju pertumbuhan pegawai negeri sipil yang tidak efisien, pembengkakan struktur pegawai negeri sipil
dibeberapa daerah, dan untuk melakukan penataan terhadap organisasi dan penataan pegawai negeri sipil. Dampak negatif dalam proses perekrutan pegawai negeri sipil
selama ini yaitu tidak diikutinya analisis jabatan dan kebutuhan pegawai negeri sipil. Sebagaimana yang sering terjadi di daerah kabupaten minahasa. Perekrutan pegawai
negeri sipil tidak diikuti dengan kebutuhan sebenarnya, dan pola penerimaan sering diintervensi kepentingan politik. Kemudian terkait dengan pelaksanaan kebijakan
moratorium CPNS di Kabupaten Minahasa, dari hasil pendataan oleh Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah Kabupaten Minahasa bahwa memang jumlah pegawai
negeri sipil di Kabupaten Minahasa begitu banyak yang anggaran belanja pegawainya memakan 60 anggaran APBD Kabupaten Minahasa. Dengan adanya moratorium
CPNS ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pemerintah, salah satunya dapat diorganisir dan ditata kembali jumlah pegawai negeri sipil yang ada di Minahasa,
terlebih dalam melakukan penambahan pegawai negeri dapat dilakukan penghitungan jumlah kebutuhan yang sebenarnya.
Proses pelaksanaan Implementasi Kebijakan Moratorium Calon Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Minahasa dilaksanakan dengan beberapa tahapan penting, yaitu
sebagai berikut.
1. Sosialisasi dan Pembinaan Pegawai Negeri Sipil
Kebijakan moratorium calon pegawai negeri sipil merupakan kebijakan nasional
yang dikeluarkan oleh kerjasama tiga kementerian. Dalam hal ini sangat diperlukan informasi secara aktif terhadap para pelaksana dibawah yakni pemerintah daerah hingga
unsur satuan kerja perangkat daerah yang ada di kecamatan. Dalam hal ini, informasi yang diberikan harus jelas baik dari kementerian, pemerintah daerahkabupaten hingga
ke kecamatan. Cara yang dilakukan pemerintah yaitu dengan dilakukan sosialisasi. Sosialisasi bertujuan untuk memberikan informasi tentang program kebijakan
moratorium CPNS.
Guna untuk mendukung proses penataan pegawai negeri sipil dalam kerangka moratorium CPNS ini, pemerintah daerah juga melaksanakan pembinaan khusus di
dalam lingkup SKPD Kabupaten Minahasa. Pembinaan dilakukan guna memacu produktifitas pegawai negeri yang, kurangnya produktifitas dan disiplin kerja dari para
pegawai negeri sipil menjadi sorotan di dalam masyarakat. b.
Penghitungan jumlah kebutuhan pegawai negeri sipil di daerah. Pelaksanaan penghitungan jumlah kebutuhan pegawai negeri sipil di Kabupaten
Minahasa dilakukan secara bersama melalui pedoman yang dikeluarkan Menteri PANRB Nomor 26 Tahun 2011, yaitu digabungkan beberapa unsur instansi terkait
dan melakukan analisis kebutuhan pegawai negeri sipil. Tahapan penghitungan jumlah
kebutuhan pegawai tercantum dalam Kep.Men.PAN Nomor: KEP75M.PAN72004, dan tugas dari pemerintah kabupaten yaitu :
1 Mengumpulkan dan menyajikan data perumusan jumlah kebutuhan pegawai dilingkungannya,
2 Merumuskan jumlah pegawai dilingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten, 3 Menyampaikan hasil perumusan kebutuhan pegawai Pemerintah Daerah
Kabupaten kepada Tim Provinsi. Adapun tahapan-tahapan yang harus dilakukan dalam melakukan penghitungan
jumlah kebutuhan pegawai negeri sipil di Kabupaten Minahasa, melalui pedoman Peraturan Menteri PANRB no 26 tahun 2011, yaitu :
1 Adanya analisis jabatan 2 Memperkirakan persediaan pegawai
3 Menghitung kebutuhan pegawai 4 Menghitung keseimbangan antara kebutuhan dan persediaan.
c. Penataan struktur organisasi melalui roling jabatan Pegawai Negeri Sipil.
Dalam rangkaian pelaksanaan kebijakan Moratorium CPNS, sebagaimana
diungkapkan dalam pasal 3 peraturan bersama Tiga Menteri yakni tentang Penundaan sementara penerimaan CPNS, bahwa pemerintah daerah perlu melaksanakan penataan
dalam lingkup organisasi pegawai negeri sipil di daerah. Selama kebijakan moratorium calon pegawai negeri sipil dijalankan, ada beberapa tahapan yang pemerintah daerah
terlebih khusus Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah Kabupaten Minahasa, salah satunya yaitu penataan struktur organisasi. Maksud dari pentaan sruktur organisasi
disini yaitu adanya roling jabatan, dan roling jabatan ini dilakukan guna untuk efektifitas kinerja birokrasi, dan salah satu alasan yaitu untuk menguji produktifitas dan
keseriusan kerja dari para pegawai negeri sipil yang ada. Karena dalam rangka reformasi birokrasi ini pemerintah telah mengeluarkan program pensiun dini, jadi dalam
hal ini jika ada pegawai negeri tidak bisa dan tidak sanggup untuk melaksanakan tugasnya maka kami dapat menawarkan program pensiun dini tersebut .
C. Hasil Pelaksanaan dan Penataan Dalam Implementasi Kebijakan