Latar Belakang Implementasi Kebijakan Moratorium Calon Pegawai Negeri Sipil Di Kabupaten Minahasa. | Rawung | JURNAL EKSEKUTIF 2684 4953 1 SM

Implementasi Kebijakan Moratorium Calon Pegawai Negeri Sipil Di Kabupaten Minahasa. Oleh : Gary Rawung ABSTRAK Gary Rawung, 090813103, Mahasiswa Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sam Ratulangi. Penelitian ini berjudul Implementasi Kebijakan Moratorium Calon Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Minahasa Studi Kasus di Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah Kabupaten Minahasa. Dibawah Bimbingan dari Drs. Novie Reflie Pioh, MSi dan Drs. Albert Wuysang. Moratorium Calon Pegawai Negeri Sipil CPNS merupakan salah satu program pemerintah dalam rangka reformasi birokrasi di Indonesia, penataan dengan strategi penundaan penerimaan calon pegawai negeri sipil dan penghitungan kembali jumlah kebutuhan pegawai negeri disetiap instansi terlebih khusus di daerah, maka dapat menstabilkan kembali sistem perekrutan pegawai negeri sipil secara efektif dan efisien. Dalam penelitian ini melibatkan 10 sepuluh orang responden antara lain Kepala, Sekretaris dan Staf Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dilakukan melalui wawancara interview, dan Dokumentasi. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana implementasi kebijakan Moratorium calon Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Minahasa. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang ada maka dapat disimpulkan dalam penelitian ini sehubungan dengan implementasi kebijakan Moratorium Calon Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Minahasa adalah dengan melakukan penataan pegawai negeri sipil dengan strategi penundaan penerimaan calon pegawai negeri sipil dan penghitungan kembali jumlah kebutuhan pegawai negeri sipil. Tujuan pemerintah membuat kebijakan pelaksanaan moratorium calon pegawai negeri sipil adalah agar terlaksana secara efektif program penataan sistem kepegawaian Negara dalam rangka reformasi birokrasi. I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Reformasi Birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan, penataan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek kelembagaan organisasi, ketatalaksanaan business process dan sumber daya manusia aparatur. Reformasi Birokrasi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik good governance. Proses reformasi birokrasi belum berjalan dengan maksimal sesuai dengan yang diharapkan, hal ini ditandai dengan pertumbuhan Pegawai Negeri Sipil yang tidak efektif dan efisien. Beberapa daerah di Indonesia telah mengalami pembengkakkan jumlah dalam pegawai negeri sipil yang tidak diikuti dengan pelayanan yang efektif dan efisien. Sistem perekrutan CPNS yang tidak efisien, analisis jabatan dan kebutuhan pegawai negeri sipil tidak berjalan sebagaimana diinginkan. Peningkatan jumlah pegawai negeri sipil di daerah yang begitu besar mengakibatkan terjadi ketidakseimbangan antara jumlah Pegawai Negeri Sipil dengan ketersediaan anggaran, serta tidak seimbangnya jumlah PNS dengan kualitas pelayanan publik yang ada. Pemerintah, dalam rangka reformasi birokrasi telah mengeluarkan satu kebijakan yakni Kebijakan Moratorium Calon Pegawai Negeri Sipil CPNS yang tertuang dalam peraturan bersama Menteri PANRB, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan, Nomor 02SPBM.PAN-RB82011, Nomor 800-632 Tahun 2011, Nomor 141PMK.012011. Tujuannya yaitu : 1. Guna mengatasi pertumbuhan Pegawai Negeri Sipil PNS yang tidak efektif dan efisien 2. Untuk melakukan penataan organisasi dan Pegawai Negeri Sipil 3. Penghematan anggaran belanja pegawai. Menurut Hogwood dan Gunn 1990, Kebijakan Publik adalah seperangkat tindakan Pemerintah yang didesain untuk mencapai hasil-hasil tertentu. Kebijakan moratorium CPNS ini adalah satu kebijakan yang dibuat pemerintah guna mengatasi persoalan dalam birokrasi, dan hal ini harus diikuti dengan implementasi kebijakan. Dalam implementasi kebijakan tentunya ada kendala-kendala yang dapat menghambat proses implementasi, menurut Donald S. Van Meter dan Carl E. Van Horn dalam Subarsono 2008:99 mengemukakan, ada 6 variabel dapat menjadi kendala-kendala dalam implementasi kebijakan, yaitu : a Standar dan sasaran kebijakan, b Sumberdaya, c Hubungan antar Organisasi, d Karakteristik agen pelaksana, e Kondisi sosial, politik, dan ekonomi, f Diposisi Implementor. Variabel-variabel kendala dalam implementasi kebijakan adalah faktor-faktor yang bisa menjadi kendala dalam implementasi kebijakan Moratorium Calon Pegawai Negeri Sipil di kabupaten Minahasa. Untuk mengetahui lebih dalam terhadap permasalahan yang dihadapi Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan kebijakan moratorium CPNS, maka dinilai perlu untuk dilakukan penelitian, dengan mengangkat judul yaitu Implementasi Kebijakan Moratorium Calon Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Minahasa .

B. Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Implementasi Kebijakan Moratorium Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Terhadap Efektivitas Program Kerja Pemerintahan Kabupaten Dairi Ditinjau Dari Hukum Administrasi Negara (Studi di Badan Kepegawaian dan Pendidikan Pelatihan Daerah) Kabupaten Dairi

2 22 79

PENDAHULUAN UPAYA PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL DALAM MENGATASI MASALAH KEKURANGAN PEGAWAI NEGERI SIPIL SEHUBUNGAN ADANYA KEBIJAKAN MORATORIUM PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL.

0 4 18

PENUTUP UPAYA PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL DALAM MENGATASI MASALAH KEKURANGAN PEGAWAI NEGERI SIPIL SEHUBUNGAN ADANYA KEBIJAKAN MORATORIUM PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL.

0 2 6

IMPLEMENTASI PERDES APBDES DI DESA TOLOK KABUPATEN MINAHASA | Rantung | JURNAL EKSEKUTIF 2814 5211 1 SM

0 0 10

KUALITAS PELAYANAN PUBLIK PADA DINAS CATATAN SIPIL KABUPATEN MINAHASA SELATAN | POLI | JURNAL EKSEKUTIF 2495 4556 1 SM

0 0 10

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PNPM-MP DI DESA WIOI KECAMATAN RATAHAN TIMUR KABUPATEN MINAHASA TENGGARA | KUHU | JURNAL EKSEKUTIF 2370 4292 1 SM

0 0 20

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MINAHASA | PAULUS | JURNAL EKSEKUTIF 2369 4290 1 SM

0 0 14

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI KECAMATAN LANGOWAN UTARA KABUPATEN MINAHASA | Rompas | JURNAL EKSEKUTIF 16654 33425 1 SM

0 1 12

KINERJA APARATUR SIPIL NEGARA DALAM PELAYANAN PUBLIK DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN MINAHASA SELATAN | Tambajong | JURNAL EKSEKUTIF 16337 32752 1 SM

0 0 10

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PUBLIK PEMBUATAN E-KTP TAHUN 2016 DI DINAS PENCATATAN SIPIL KABUPATEN MINAHASA | Kalalo | JURNAL EKSEKUTIF 15561 31219 1 SM

0 1 12