merah seperti pipa, yakni bulat kecil memanjang antara 50-70 cm, berlubang, bagian ujungnya meruncing, berwarna hijau muda sampai hijau tua dan letak daun melekat
pada tangkai yang ukurannya relatif pendek. Pangkal daunnya dapat berubah fungsi seperti menjadi umbi lapis Hapsoh dan Yaya Hasanah, 2011.
Beberapa penelitian tentang bawang merah antar lain Noviandiah Kurniawati tahun
2010 meneliti ekstrak etanol 70 bawang merah Allium cepa L. terhadap penurunan
kadar kolesterol pada tikus putih dan Boesro Soebagio tahun 2007 meneliti tentang ekstrak umbi bawang merah sebagai antioksidan. Selanjutnya Kramer.et.al 2003 telah
mengisolasi 2 jenis senyawa flavonoida glucosyltransferase dari bawang merah
Allium cepa L.. Studi literatur menunjukkan pemisahan senyawa flavonoida Quercetin dari bawang merah Allium cepa L. dengan metode spektrofotometri dan
HPLC Lombard, 2002.
Dari uji pendahuluan yang peneliti lakukan, yaitu dengan uji skrining fitokimia dengan pereaksi FeCl
3
5, NaOH 10, Mg-HCl dan H
2
SO
4p
menunjukkan bahwa ekstrak metanol kulit bawang merah mengandung senyawa flvonoida.
Dari uraian diatas dan beberapa literatur penelitian yang telah dilakukan terhadap
tumbuhan bawang merah maka peneliti tertarik untuk meneliti kulit Allium cepa L.
yang merupakan salah satu spesies dari Genus Allium, khususnya mengenai senyawa flavonoida yang terkandung dalam tumbuhan ini.
1.2 Permasalahan
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana cara mengisolasi senyawa
flavonoida yang terdapat dalam kulit bawang merah Allium cepa L.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengisolasi senyawa flavonoida yang terdapat
dalam kulit bawang merah Allium cepa L.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1.4 Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumber informasi ilmiah pada bidang Kimia Bahan Alam khususnya tentang senyawa flavonoida yang terkandung
dalam kulit bawang merah Allium cepa L.
1.5 Lokasi Penelitian
1. Tempat pengambilan sampel Sampel yang digunakan diperoleh dari areal sekitar Marendal Medan Amplas Sumatera
Utara. 2. Tempat melakukan penelitian
Penelitian dilakukan di laboratorium Kimia Bahan Alam FMIPA Universitas Sumatera Utara.
3. Lokasi Identifikasi Kristal Hasil Isolasi Analisis spektrofotometer Inframerah FT-IR, spektrofotometer Ultaviolet-Visibel
UV-Vis dan Spektrometer Resonansi Magnetik Inti Proton
1
H-NMR dilakukan di Pusat Penelitian Kimia – LIPI, kawasan PUSPITEK Serpong, Tangerang.
1.6 Metodologi Penelitian
Dalam penelitian ini, isolasi senyawa flavonoida dilakukan terhadap kulit bawang
merah Allium cepa L. berupa serbuk halus yang kering sebanyak 2000 gram. Tahap
awal dilakukan uji skrining fitokimia untuk senyawa flavonoida, yaitu dengan menggunakan pereaksi FeCl
3
5, NaOH 10, Mg-HCl dan H
2
SO
4p
.
Tahap isolasi yang dilakukan: 1. Ekstraksi Maserasi
2. Ekstraksi Partisi 3. Analisis Kromatografi Lapis Tipis
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4. Analisis Kromatografi Kolom 5. Kristalisasi
6. Analisis Senyawa Hasil Isolasi
Tahap analisis senyawa hasil isolasi yang dilakukan adalah: 1. Analisis Kromatografi Lapis Tipis
2. Pengukuran Titik Lebur 3. Identifikasi dengan menggunakan spektofotometer Infra merah FT–IR,
spektrofotometer Ultraviolet-Visible UV–Vis dan Spektrometer Resonansi Magnetik Inti Proton
1
H-NMR.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tumbuhan Bawang Merah