4.
Jika 4 - DU DW 4 – DL, maka ragu–ragu terjadi autokorelasi
5. Jika DW 4 DL, maka terjadi autokorelasi negatif Dimana, DW adalah nilai DW hasil perhitungan, DU = batas atas, DL =
batas bawah.
3.6.1.4 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi yang digunakan mengandung variasi residual yang bersifat heteroskedastisitas
varians dari setiap error bersifat heterogen. Model regresi yang baik tidak terjadi heteroskedastisitas bersifat homogen. Dalam penelitian ini, penulis
menggunakan uji dengan scatterplot.
3.6.2 Analisis Regresi Berganda
Persamaan regresi linier berganda penelitian ini, yaitu : Y = a + b
1
X
1
+b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ e
Keterangan : Y
= Return saham a
= Konstanta X
1
= Return on Assets ROA X
2
=
Debt to Equity Ratio DER
X
3
= Current Ratio CR X
4
= Total Assets Turnover TAT b
1
,b
2
,b
3
,b
4
, = Koefisien regresi
e = Tingkat Kesalahan error
Universitas Sumatera Utara
3.6.3 Pengujian Hipotesis
a
Pengujian secara parsial Uji t
Menurut Dajan 1994, uji t digunakan untuk menguji pengaruh masing- maising variabel independen yang digunakan terhadap variabel dependen secara
parsial. Langkah-langkah yang dilakukan untuk melakukan uji t adalah: • Nyatakan hipotesis nol serta hipotesis alternatifnya.
H1 berarti ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
• Pilih taraf nyata tingkat signifikansi α
Signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 95 atau α=5 • Melakukan uji t dengan metode perbandingan antara t hitung dengan t
tabel. Nilai t tabel = t H1 ditolak apabila t hitung t tabel. Artinya variabel independen
tidak berpengaruh secara sigifikan terhadap variabel dependen. H1 diterima apabila t hitung t tabel. Artinya variabel
independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen secara parsial.
Universitas Sumatera Utara
• Melakukan uji t dengan dasar probabilitas
H1 ditolak apabila nilai P 0.05
H1 diterima apabila nilai P 0.05
b Uji Simultan F-test
Uji F-test dilakukan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi berganda memiliki pengaruh
secara bersama – sama terhadap variabel dependen Ghozali, 2005 :84. Uji F- test dilakukan dengan membandingkan F hitung dengan F tabel dengan ketentuan
sebagai berikut: H
diterima dan H
a
ditolak apabila F
hitung
F
tabel
, pada α = 5 H
ditolak dan H
a
diterima apabila F
hitung
F
tabel
, pada α = 5
c Koefisien Determinasi R2
Koefisien determinasi pada intinya menyatakan seberapa baik suatu model untuk menjelaskan variasi variabel dependen Ghozali, 2011. Nilai R2 yang
semakin tinggi menjelaskan bahwa semakin cocok variabel independen menjelaskan variabel dependen. Semakin kecil nilai R2 berarti semakin sedikit
kemampuan variabel-variabel independen untuk menjelaskan variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
Hal-hal yang perlu diperhatikan mengenai koefisien determinasi adalah sebagai berikut:
• Nilai R2 harus berkisar 0 sampai 1
• Bila R2 = 1 berarti terjadi kecocokan sempurna dari variabel independen menjelaskan variabel dependen.
• Bila R2 = 0 berarti tidak ada hubungan sama sekali antara variabel independen terhadap variable dependen.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN