PENGARUH PROFITABILITAS, FREE CASH FLOW, INVESTMENT OPPORTUNITY SET, DAN RISIKO TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015)

(1)

PENGARUH PROFITABILITAS, FREE CASH FLOW, INVESTMENT OPPORTUNITY SET, DAN RISIKO TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN

(Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015)

THE INFLUENCE OF PROFITABILITY, FREE CASH FLOW, INVESTMENT OPPORTUNITY SET, AND RISK ON DIVIDEND POLICY

(Study on Manufacturing Companies Listed in Indonesia Stock Exchange 2013-2015)

Oleh

RATNASARI MULIYANINGSIH 20130420211

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016


(2)

PENGARUH PROFITABILITAS, FREE CASH FLOW, INVESTMENT OPPORTUNITY SET, DAN RISIKO TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN

(Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015)

THE INFLUENCE OF PROFITABILITY, FREE CASH FLOW, INVESTMENT OPPORTUNITY SET, AND RISK ON DIVIDEND POLICY

(Study on Manufacturing Companies Listed in Indonesia Stock Exchange 2013-2015)

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Oleh

RATNASARI MULIYANINGSIH 20130420211

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016


(3)

PERNYATAAN

Dengan ini saya,

Nama : Ratnasari Muliyaningsih Nomor Mahasiswa : 20130420211

Menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul: “PENGARUH PROFITABILITAS, FREE CASH FLOW, INVESTMENT OPPORTUNITY SET, DAN RISIKO TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015)” tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam referensi. Apabila di kemudian hari terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar maka saya sanggup menerima hukuman atau sanksi apapun sesuai peraturan yang berlaku.

Yogyakarta, 25 Desember 2016


(4)

MOTTO

Demi malam apabila menutupi (cahaya siang), dan siang apabila terang benderang, dan penciptaan laki-laki dan perempuan, sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda. Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami

kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. (QS. al Lail 1-7).


(5)

PERSEMBAHAN

Alhamdulilah...Alhamdulilahirobbil'alamin...

Dengan penuh rasa syukur aku persembahkan karya ini untuk pihak-pihak yang senantiasa memberikan perhatian, kasih sayang serta dorongan kepadaku

 Puji dan syukur kupersembahkan kepada Allah SWT yang telah memberikan aku ilmu, kecerdasan, kesehatan, kemudahan dan segala rahmat sehingga skripsi ini dapat selesai tepat pada waktunya

 Nabi Muhammad SWT yang telah memberikan suri tauladan kepada para kaumnya

 Sebagai tanda baktiku ku persembahkan karya ini untuk orang yang paling berjasa di hidupku yaitu Bapak dan Ibu. Terimakasih Bapak, terimakasih Ibu atas segala tenaga dan kasih sayang yang engkau berikan kepadaku. Engkau yang selalu memberiku motivasi, memberiku dukungan, mendoakanku disetiap sujudmu, meluangkan waktu sibukmu untuk sekedar mendengar keluhanku. Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat Bapak dan Ibu bahagia. Aku sayang Bapak dan Ibu...

 Kakak-Kakakku Mas Zain, Mba Riana, Mas Bangkit, Mba Tamara, Mba Zani, dan Mas Anton yang selalu memberikan motivasi, dukungan dan selalu sabar


(6)

memberikan apa yang aku butuhkan walaupun adek bontotmu ini rewel dan banyak mau

 Keponakan-keponakan yang lucu Via, Queensha, dan Aqila

 Bapak Andan Yunianto yang selalu sabar membimbingku sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

 Bapak Sigit Arie Wibowo yang selalu memberikan semangat dan selalu sabar menghadapiku

 Bapak dan Ibu Dosen Akuntansi yang selalu memberikan motivasi, semangat, dan bimbingan kepadaku

 Sahabat- sahabat terbaikku Biyas, Angga, Anggia, Irma, Mila, Dima, Melia, Desi, Elza, Ikek yang selalu sabar mendengarkan keluh kesahku setiap hari

 Sahabat-sahabat bawel nan rempong Farin, Siska, Tiara, Gesha, Opik, Tio, Dzaki, Dodi, Diaz yang selalu membantuku, memberiku semangat dan membuatku termotivasi untuk wisuda februari 2017

 Teman-teman SMP N 1 Sedayu Manda, Latifa, Mei, Nanang, Angga (lagi) yang selalu memberiku semangat dan support

 Teman-teman asisten prodi akuntansi (Mba Hana, Haikal, Atika, Afiqa, Mitha, Aka, Faqih, dan Vina), teman-teman asisten kece (Mba Nanda, Mba Rahadien, Ekta, Ulfa, Dhika, Rara, Adli) serta KKN 20 Ceria


(7)

yang selalu memberiku semangat, dan membantuku menyelesaikan skripsi ini, i love you gaesss....

Terimakasih kepada teman-teman dan sahabat Akuntansi 2013 UMY dan yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.


(8)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

HALAMAN KATA PENGANTAR ... ix

INTISARI ... xi

ABSTRACT ... xii

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah Penelitian ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 9

A. Landasan Teori ... 11

B. Hasil Penelitian Terdahulu dan Penurunan Hipotesis ... 15

C. Model Penelitian ... 19

BAB III. METODE PENELITIAN ... 20

A. Subyek Penelitian ... 20

B. Jenis Data ... 20

C. Teknik Pengambilan Sampel... 20

D. Teknik Pengumpulan Data ... 21

E. Definisi Operasional Variabel ... 21


(9)

G. Uji Hipotesis dan Analisis Data ... 26

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 29

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 29

B. Analisis Uji Asumsi Klasik ... 33

C. Hasil Penelitian (Uji Hipotesis) ... 36

D. Pembahasan (Intrepretasi) ... 40

E. Pembahasan Keseluruhan Hasil Penelitian ... 44

BAB V. SIMPULAN SARAN DAN KETERBATASAN ... 46

1. Simpulan ... 46

2. Saran ... 46

3. Keterbatasan ... 47 DAFTAR PUSTAKA


(10)

DAFTAR TABEL

TABEL 4.1 PROSEDUR PEMILIHAN SAMPEL ... 29

TABEL 4.2 STATISTIK DESKRIPTIF ... 30

TABEL 4.3 HASIL UJI NORMALITAS ... 33

TABEL 4.4 HASIL UJI AUTOKORELASI ... 34

TABEL 4.5 HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS ... 35

TABEL 4.6 HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS ... 36

TABEL 4.7 HASIL UJI KOEFISIEN DETERMINASI ... 37

TABEL 4.8 HASIL UJI NILAI F ... 37

TABEL 4.9 HASIL UJI NILAI T ... 38


(11)

DAFTAR GAMBAR


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar perusahaan Lampiran 2. Hasil Sampling Lampiran 3. Hasil Regresi


(13)

(14)

Abstrak

Kebijakan dividen merupakan hal yang penting dalam perusahaan. Kebijakan dividen yang tergambar dari dividend payout ratio dapat digunakan investor untuk dasar pengambilan keputusan investasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh profitabilitas, free cash flow, investment opportunity set, dan risiko terhadap kebijakan dividen.

Subyek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Tahun penelitian yang digunakan adalah tahun 2013-2015. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Berdasarkan kriteria yang ada diperoleh 102 sampel penelitian.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa :1) profitabilitas berpengaruh positif terhadap dividend payout ratio, 2) free cash flow tidak berpengaruh terhadap dividend payout ratio, 3) investment opportunity set berpengaruh positif terhadap dividend payout ratio, 4) risiko berpengaruh positif terhadap dividend payout ratio.

Kata kunci : Profitabilitas, Free Cash Flow, Investment Opportunity Set, Risiko, Dividend Payout Ratio.


(15)

ABSTRACT

Dividend policy is an important role in a company. Such policy which is depicted in dividend payout ratio can be used by the investors as the basis of investment decision making. This study aims to assess and to obtain the empirical evidence of the influence on profitability, free cash flow, investment, opportunity set, and risks of dividend policy.

The sample of this study is the manufacturers that are listed on the Indonesia Stock Exchange. The period of this study is during 2013 up to 2015. The method used in selecting the sample is purposive sampling. Based on the criteria, 102 samples are obtained.

The results of this study suggest that: 1) profitability has positive effect on dividend payout ratio; 2) free cash flow has no positive effect on dividend payout ratio; 3) investment opportunity set has positive effect on dividend payout ratio, 4) risks have positive impact on dividend payout ratio.

Keywords : Profitability, Free Cash Flow, Investment Opportunity Set, Risk, Dividend Payout Ratio.


(16)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Berlakukannya Masyarakat Economic Asean (MEA) sangat berdampak pada investasi di Indonesia. Indonesia dapat memperluas ruang investasinya tanpa ada batasan antar negara. Disisi lain Indonesia harus lebih kompetitif untuk menarik para investor ke Indonesia. Dibandingkan dengan negara maju Indonesia masih tertinggal dari sisi jumlah investor. Jumlah investor saham di Indonesia sampai dengan Februari 2016 mencapai 468.000 orang. (Giras Pasopati/ www.cnnindonesia.com/16 April 2016). Sebelum bursa efek indonesia berintegrasi dengan bursa efek luar negeri BEI mengeluarkan beberapa program. Salah satu program yang diberlakukan oleh BEI adalah meningkatkan jumlah emiten maupun jumlah investor di pasar modal Indonesia (Arthur Gideon/www.bisnis.liputan6.com/23 Januari 2016).

Investasi adalah kegiatan yang sangat dianjurkan oleh agama. Investasi merupakan jalan agar harta kekayaan yang dimiliki menjadi lebih produktif dan mendatangkan manfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Al-Quran pun telah tegas melarang adanya menimbunan harta seperti dalam QS. At-Taubah 34 :


(17)

نلا اوْمأ نولكْأيل ن بْهرلا بْحأا نم اًريثك نإ ْاونمآ ني لا يأ ي

نع ن دصي ل بْل ب

أ ا عب مهْرشبف هّ ليبس يف نوقفني ا ة فْلا به لا ن نْ ي ني لا هّ ليبس

ميل

٤٣

Artinya : “Hai oran -orang yang beriman, sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah a a m r a, ( a wa m r a a an m n a a ) i a an i ” (QS. At-Taubah 34).

QS At Taubah 34 menjelaskan bahwa Allah melarang manusia untuk menimbun atau menyimpan harta karena menjadi kurang bermanfaat, oleh karena itu investasi bukan merupakan sesuatu yang haram dan justru dianjurkan apabila investasi dilakukan pada jalan yang benar. Program dari Bursa Efek Indonesia pun akan berhasil jika jumlah investor di pasar modal meningkat.

Manusia kebanyakan akan berinvestasi pada sesuatu yang jelas mendatangkan keuntungan baginya dan tujuan investor untuk berinvestasi adalah agar mendapatkan return yang sebesar-besarnya. Salah satu return yang diperoleh investor adalah dividen. Salah satu tujuan dari didirikannya perusahaan adalah meningkatkan kesejahteraan dan kekayaan dari pemegang sahamnya sehingga pembayaran dividen kepada pemegang saham merupakan hal penting dalam perusahaan. Pembayaran dividen kepada investor dapat menjadi signal yang diberikan bahwa perusahaan


(18)

dalam keadaan yang menguntungkan. Perusahaan memberikan signal kepada masyarakat agar masyarakat mengetahui bahwa perusahaan dalam keadaan yang menguntungkan sehingga tertarik untuk berinvestasi.

Dividend payout ratio merupakan perbandingan antara dividen per share dengan earning per share. Ratio tersebut dapat menggambarkan berapa persentase dari laba yang digunakan untuk dividen dan berapa yang ditahan manajemen untuk diinvestasikan kembali.

Keputusan pembayaran dividen menjadi masalah dalam perusahaan karena terjadi kesenjangan kepentingan antara pemilik atau investor dengan agen atau manajemen. Pemilik menginginkan laba dibagi dalam bentuk dividen, sedangkan manajemen menginginkan agar laba ditahan untuk diinvestasikan kembali ke proyek-proyek lainnya. Dividen dipengaruhi oleh jumlah laba yang ditahan untuk diinvestasikan kembali oleh perusahaan (Brigham dan Houston 2010).

Salah satu faktor yang mempengaruhi dividen adalah profitabilitas. Menurut Novelma (2014) profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Profitabilitas yang merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba maka dividen yang dibagikan sangat berhubungan dengan besar kecilnya laba yang diperoleh perusahaan. Semakin besar profitabilitas suatu perusahaan maka semakin besar pula dividen yang dibayarkan.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Pradana dan Sanjaya (2014), Muhammadinah dan Jamil (2015), Anhar dan Abdullah (2014), Pribadi


(19)

dan Sampurno (2012) serta Marlina dan Danica (2009) menunjukkan bahwa profitabilitas (ROA) berpengaruh positif terhadap dividend payout ratio (DPR). Hasil penelitian tersebut berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan dkk (2016) dan Sulistiyowati dkk (2010) yang menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap dividend payout ratio.

Menurut Rosdini (2009) free cash flow (aliran kas bebas) adalah gambaran dari tingkat kemampuan keuangan atas suatu perusahaan. Keberadaan free cash flow dalam suatu perusahaan dapat menimbulkan konflik kepentingan antara manajemen dengan para pemegang saham. Pemegang saham menginginkan free cash flow dibagikan dalam bentuk dividen sedangkan manajer lebih menyukai jika dana tersebut diinvestasikan kembali agar memperoleh keuntungan untuk perusahaan (Pujiastuti, 2008). Guna meminimalisir konflik tersebut perusahan dapat menggunakan free cash flow untuk membayar dividen kepada pemegang saham.

Penelitian yang dilakukan oleh Aristantia dan Putra (2015), Adnan dkk (2014), Lucyanda dan Lilyana (2012), serta Rosdini (2009) menyatakan bahwa free cash flow mempunyai pengaruh yang positif terhadap dividend payout ratio artinya semakin semakin tinggi free cash flow maka dividend payout rationya juga semakin besar. Hasil penelitian tersebut berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Pradana dan


(20)

Sanjaya (2014) dan Lopusi (2013) yang menyatakan bahwa free cash flow tidak mempengaruhi dividend payout ratio.

Hasil penelitian dari pengaruh investment opportunity set (IOS) terhadap dividend payout ratio memberikan hasil yang tidak konsisten. Hasil penelitian Pradana dan Sanjaya (2014) menyatakan bahwa investment opportunity set tidak berpengaruh terhadap dividend payout ratio. Hasil penelitian tersebut berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Putri (2013), Ardestani et al (2013), serta Andriyani (2008) yang menyatakan bahwa IOS berpengaruh positif signifikan terhadap dividend payout ratio. Hasil penelitian tersebut juga berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Mawarni dan Ratnadi (2014) yang menyatakan bahwa IOS berpengaruh negatif terhadap dividend payout ratio.

Faktor lain yang mempengaruhi dividen adalah risiko. Menurut Hanafi (2010) risiko dapat didefinisikan sebagai kemungkinan dimana hasil yang diharapkan akan diperoleh berbeda dengan hasil yang diperoleh. Risiko termasuk kedalam variabel makro ekonomi dimana variabel tersebut masih jarang diteliti. Berlakukannya MEA di Indonesia membuat investasi semakin berisiko karena semakin banyaknya pesaing yang bukan hanya berasal dari Indonesia namun juga dari ASEAN. Hasil penelitian Ismiyanti dan Hanafi (2003) menyatakan bahwa risiko berhubungan negatif signifikan terhadap dividend payout ratio. Hasil penelitian tersebut berbeda dengan hasil penelitian Putri dan Nasir (2006)


(21)

yang menyatakan bahwa risiko berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan dividen.

Berlakunya MEA yang membuat bursa efek Indonesia harus meningkatkan jumlah investor yang ada karena Indonesia masih jauh tertinggal dengan negara-negara maju di ASEAN. Peningkatan jumlah investor dapat terjadi jika kita dapat memberikan apa yang diharapkan oleh investor yaitu return setinggi-tingginya.

Penelitian ini menggunakan obyek perusahaan manufaktur yang terdafta di Bursa Efek Indonesia (BEI). Alasan penggunakan sampel manufaktur adalah mengikuti saran dari penelitian sebelumnya yaitu memperluas sampel. Perusahaan manufaktur adalah perusahaan dalam jumlah terbanyak di Bursa Efek Indonesia. Jumlah yang terbanyak tersebut diharapkan dapat mengeneralisasikan hasil penelitian. Dari fenomena-fenomena diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai "PENGARUH PROFITABILITAS, FREE CASH FLOW, INVESTMENT OPPORTUNITY SET DAN RISIKO TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN".

Penelitian ini merupakan hasil replikasi dari penelitian Pradana dan Sanjaya (2014). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah dengan menambahkan variabel risiko dalam faktor yang mempengaruhi dividend payout ratio yang mengacu pada penelitian Ismiyanti dan Hanafi (2003) serta Putri dan Natsir (2006). Selain itu


(22)

sample dari penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2013-2015.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah profitabilitas berpengaruh positif terhadap dividend payout ratio? 2. Apakah free cash flow berpengaruh positif terhadap dividend payout

ratio?

3. Apakah investment opportunity set (IOS) berpengaruh negatif terhadap dividend payout ratio?

4. Apakah risiko berpengaruh negatif terhadap dividend payout ratio?

C. Tujuan

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini untuk menguji dan mendapatkan bukti empiris mengenai:

1. Pengaruh positif profitabilitas terhadap dividend payout ratio. 2. Pengaruh positif free cash flow terhadap dividend payout ratio.

3. Pengaruh negatif investment opportunity set (IOS) terhadap dividend payout ratio.


(23)

D. Manfaat

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah literatur khususnya dalam bidang akuntansi dan dapat menjadi acuan untuk penelitian-penelitian yang serupa serta dapat memberikan informasi terkait faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi manajemen untuk pengambilan keputusan terkait kebijakan dividen agar dapat meningkatkan ketertarikan investor dalam berinvestasi.

b. Bagi Investor

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan investor tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen dan dapat digunakan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan investasi c. Bagi akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam bidang ilmu akuntansi khususnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen.


(24)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Teori Keagenan (Agency Theory)

Menurut Jensen dan Meckling (1976) agency relationship adalah kontrak antar prinsipal atau pemegang saham dengan agen atau manajemen dimana agen menjadi wakil dari prinsipal untuk pengambilan keputusan yang terbaik bagi prinsipal. Tujuan dari perusahaan adalah untuk memakmurkan para pemegang saham sehingga agen bekerja sejalan dengan kehendak dari prinsipal. Kenyataannya agen dan prinsipal sering kali mempunyai kepentingan yang berbeda. Adanya perbedaan kepentingan tersebut dapat memicu konflik kepentingan antara keduanya.

Hubungan antara prinsipal dan agen selain menimbulkan konflik kepentingan juga dapat menimbulkan asimetri informasi. Agen sebagai pengelola perusahaan lebih memiliki informasi mengenai perusahaan. Kondisi tersebut sering kali digunakan oleh agen untuk mengambil keputusan yang menguntungan manajer pribadi dan tidak jarang dapat merugikan pihak prinsipal.

Konflik kepentingan dan asimetri informasi yang terjadi antara prinsipal dan agen tersebut menyebabkan prinsipal harus melakukan pengawasan (monitoring) agar manajemen tidak melakukan tindakan


(25)

yang dapat merugikan prinsipal. Pengawasan yang dilakukan oleh prinsipal menimbulkan agency cost atau biaya keagenan.

Pradana dan Sanjaya (2014) mengatakan bahwa dividen dapat meminimalkan agency cost karena dana lebih yang dimiliki perusahaan tidak dapat digunakan oleh manajemen untuk hal-hal yang dapat merugikan prinsipal.

2. Signalling Theory

Menurut Wongso (2012) teori signalling didasarkan pada asimetri informasi atau perbedaan pemerolehan informasi antara manajemen dengan pemegang saham. Manajemen selaku pengelola perusahaan memiliki informasi yang lebih mengenai keadaan perusahaan dibandingkan dengan pemegang saham. Pemegang saham hanya mengandalkan informasi dari menajemen untuk dapat mengetahui keadaan perusahaan yang sebenarnya.

Informasi yang diberikan oleh manajemen dapat berupa sinyal yang baik ataupun sinyal yang buruk. Sinyal tersebut kemudian digunakan oleh pemegang saham untuk menganalisis keputusan investasinya apakah pemegang saham akan investasi pada perusahaan tersebut atau justru menjual sahamnya.

3. Kebijakan Dividen

Dividen adalah return yang diberikan perusahaan kepada pemegang saham atas dana yang investasikan pemegang saham ke


(26)

perusahaan (Muhammadinah dan Jamil 2015). Ross et al (1999) dalam Rosdini (2009) mendefinisikan dividen sebagai pembayaran yang diberikan manajemen kepada pemegang saham dalam bentuk kas atau saham.

Dividen yang dibagikan kepada pemegang saham bergantung pada kebijakan dividennya. Menurut Sutrisno (2001) dalam Rosdini (2009) kebijakan dividen adalah kebijakan mengenai jumlah dividen yang akan dibagikan perusahaan kepada pemegang saham dan kebijakan mengenai besarnya laba yang ditahan untuk diinvestasikan kembali. Kebijakan mengenai dividen menjadi penting karena kebijakan tersebut berhubungan dengan kepentingan dua pihak yaitu pemegang saham dan manajemen.

Perusahaan biasanya membagikan dividen secara tiga bulan sekali atau triwulan, perusahaan dengan kondisi yang baik bahkan akan menaikkan jumlah dividen yang dibayarkan sekali setiap tahunnya (Brigham dan Houston 2006). Menurut Brigham dan Houston (2006) terdapat beberapa prosedur pembayaran dividen, yaitu:

a. Tanggal deklarasi: tanggal saat direksi menyatakan atau mengumumkan pembayaran dividen

b. Tanggal pemegang saham tercatat: tanggal pencatatan pembayaran dividen dimana yang menerima dividen adalah pemegang saham pada hari ini.


(27)

c. Tanggal eks dividen: Tanggal dimana hak atas dividen sudah tidak lagi berada pada saham tersebut yaitu sampai dua hari sebelum tanggal pemegang saham tercatat

d. Tanggal pembayaran: tanggal saat perusahaan cek atas pembayaran dividen kepada pemegang saham.

Dividen yang dibayar kepada pemegang saham sesuai dengan kebijakan dividennya. Wujud dari kebijakan dividen adalah dividend payout ratio (DPR). Dividend payout ratio adalah persentase yang menggambarkan berapa laba yang akan diserahkan kepada pemegang saham dan berapa yangditahan oleh perusahaan untuk divestasikan kembali. Apabila perusahaan membagikan labanya dalam bentuk dividen dengan jumlah yang besar berarti jumlah laba yang ditahan akan kecil, namun jika perusahaan memilih untuk menahan labanya dalam jumlah yang besar berarti kembalian atau dividen yang diterima oleh pemegang saham akan menjadi kecil (Rusdiana dkk 2016).

Sutrisno (2001) dalam Pradana dan Sanjaya (2014) mengatakan terdapat beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah dividen yang dibagikan oleh manajemen kepada pemegang saham. Faktor-faktor tersebut adalah solvabilitas, likuiditas, kebutuhan untuk melunasi hutang, rencana perluasan, kesempatan investasi, stabilitas pendapatan, dan pengawasan terhadap perusahaan.

Menurut Brigham dan Houston (2006) terdapat tiga kebijakan dividen. Ketiga teori tersebut adalah


(28)

a. Teori Irelevansi Dividen

Teori menyatakan bahwa kebijakan dividen tidak mempunyai pengaruh terhadap harga saham maupun modal biaya dari suatu perusahaan. Teori ini didukung oleh Merton Miller dan Franco Modigliani (MM) yang menyatakan bahwa profitabilitas dan risikolah yang mempengaruhi nilai suatu perusahaan.

b. Teori Bird In The Hand

Teori ini menyatakan bahwa nilai perusahaan akan meningkat jika perusahaan menetapkan dividend payout ratio yang tinggi. Teori ini dikemukan oleh Myron Gordon dan John Lintner yang menyatakan bahwa investor cenderung lebih menyukai menerima pembagian dividen tunai dari perusahaan dibandingkan dengan capital gain karena mengandung resiko. Jika perusahaan membagikan dividen dengan jumlah besar maka akan meningkatkan harga saham dari perusahaan tersebut.

c. Teori Preferensi Pajak

Menurut teori ini investor akan lebih menyukai menerima dividen yang rendah dibanding dividen yang tinggi. Hal tersebut dikarenakan oleh tiga alasan yaitu keuntungan dari modal jangka panjang akan dikenakan pajak dengan tarif 20% sedangkan keuntungan dari dividen dapat dikenakan pajak hingga mencapai 38,6%. Alasan yang kedua adalah karena pajak atas keuntungan tersebut dibayar pada saat saham tersebut dijual dan alasan yang ketiga adalah jika saham tersebut tidak


(29)

dijual hingga pemiliknya meninggal maka saham tersebut akan bebas dari pajak sehingga penerima ahli waris akan terbebas dari pajak.

4. Profitabilitas

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba (Novelma 2014). Menurut Pradana dan Sanjaya (2014) perusahaan dengan kinerja yang baik yang direalisasikan dengan ROA yang tinggi adalah perusahaan yang mampu mengelola aset dengan efektif dan efisien. ROA merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk menghitung ratio profitabilitas. Ratio profitabilitas adalah ratio hasil kombinasi dari likuiditas, manajemen aset, dan hutang terhadap hasil operasi (Brigham dan Houston 2007).

Menurut Brigham dan Houston (2007) terdapat beberapa macam cara yang dapat digunakan untuk menghitung profitabilitas. Rasio yang dapat digunakan untuk menghitung profitabilitas adalah margin laba atas penjualan, pengembalian atas total aset (ROA), rasio kemampuan dasar untuk menghasilkan laba (BEP), dan pengembalian Ekuitas Biasa (ROE). Perusahaan yang mempunyai nilai ROA yang rendah bukan berarti perusahaan tersebut berada pada keadaan yang kurang baik. Nilai ROA yang rendah dapat diakibatkan oleh keputusan perusahaan yang disengaja misalnya menggunakan utang dalam jumlah yang besar, beban bunga yang tinggi sehingga laba bersih rendah. Pengembalian atas total aset


(30)

atau ROA dapat dihitung dengan cara mebandingkan laba bersih dengan total aset.

B. Hasil Penelitian Terdahulu dan Penurunan Hipotesis 1. Profitabilitas dan Dividend Payout Ratio

Teori residual dividen menyatakan bahwa dividen akan dibagikan ketika terdapat residual earnings. Teori tersebut mengindikasikan bahwa dividen yang dibagikan kepada pemegang saham adalah menggunakan dana dari laba sehingga semakin besar laba yang dihasilkan maka dividenyang dibayarkan juga semakin meningkat.

Menurut Novelma (2014) profitabilitas adalah kemampuan yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan labanya pada periode tertentu. Sedangkan dividend payout ratio adalah persentase yang menggambarkan berapa laba yang dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen.

Penelitian yang dilakukan oleh Pradana dan Sanjaya (2014), Muhammadinah dan Jamil (2015), Anhar dan Abdullah (2014), Pribadi dan Sampurno (2012) serta Marlina dan Danica (2009) menunjukkan bahwa profitabilitas (ROA) berpengaruh positif terhadap dividend payout ratio (DPR). Hasil penelitian tersebut berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan dkk (2016) dan Sulistiyowati dkk (2010) yang menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap dividend payout ratio. Dengan teori dan hasil penelitian terdahulu maka hipotesis yang diajukan adalah


(31)

H1: Profitabilitas berpengaruh positif terhadap dividend payout ratio pada

perusahaan manufaktur di Indonesia.

2. Free Cash Flow dan Dividend Payout Ratio

Jensen (1986) dalam Rosdini (2009) mengatakan free cash flow adalah kas yang tersisa setelah melakukan kegiatan operasional yang menghasilkan net present value positif. Adanya free cash flow dalam sebuah perusahaan dapat menimbulkan perbedaan pendapat antara pemegang saham dengan manajemen. Pemegang saham menginginkan free cash flow digunakan untuk membayar dividen sedangkan manajemen menginginkan free cash flow digunakan untuk internal perusahaan yang cenderung merugikan pemegang saham.

Semakin tinggi free cash flow suatu perusahaan menandakan bahwa perusahaan tersebut sehat karena memiliki kas yang dapat digunakan untuk pertumbuhan, investasi maupun membagikan dividen. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin banyaknya free cash flow suatu perusahaan kemungkinan perusahaan untuk membayar dividen adalah semakin besar.

Penelitian yang dilakukan oleh Aristantia dan Putra (2015), Adnan dkk (2014), Lucyanda dan Lilyana (2012), serta Rosdini (2009) menemukanbahwa free cash flow mempunyai pengaruh yang positif terhadap dividend payout ratio. Hasil penelitian tersebut menggambarkan bahwa semakin tinggi free cash flow maka dividend payout ratio juga semakin besar. Hasil penelitian tersebut berbeda dengan penelitian yang


(32)

dilakukan oleh Pradana dan Sanjaya (2014) dan Lopusi (2013) yang menyatakan bahwa free cash flow tidak mempengaruhi dividend payout ratio. Berdasarkan teori dan hasil penelitian terdahulu maka hipotesis yang diajukan adalah

H2: Free cash flow berpengaruh positif terhadap dividend payout ratio

pada perusahaan manufaktur di Indonesia.

3. Investment Opportunity Set dan Dividen Payout Ratio

Menurut Keown, et al (2000) dalam Astuti dan Efni (2015) mendefinisikan investment opportunity set (IOS) sebagai besarnya kesempatan atau peluang untuk investasi yang dimiliki oleh perusahaan. Subekti dan Kusuma (2001) dalam Pradana dan Sanjaya (2014) mengatakan perusahaan yang memiliki kesempatan investasi yang tinggi akan memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi juga. Hal tersebut mengindikasikan bahwa perusahaan yang memiliki kesempatan investasi yang tinggi cenderung akan menggunakan dananya untuk berinvestasi agar meningkatkan pertumbuhan perusahaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Mawarni dan Ratnadi (2014) yang menyatakan bahwa IOS berpengaruh negatif terhadap dividend payout ratio. Hasil penelitian tersebut berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Putri (2013), Ardestsani et al (2013), serta Andriyani (2008) yang menyatakan bahwa IOS berpengaruh positif signifikan terhadap dividend payout ratio. Hasil penelitian tersebut juga berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Pradana dan Sanjaya (2014) menyatakan bahwa


(33)

investment opportunity set tidak berpengaruh terhadap dividend payout ratio. Berdasarkan teori dan hasil penelitian terdahulu maka hipotesis yang diajukan adalah

H3: Investment opportunity set berpengaruh negatif terhadap dividend

payout ratio pada perusahaan manufaktur di Indonesia.

4. Risiko dan Dividend Payout Ratio

Menurut Hanafi (2010) risiko dapat didefinisikan sebagai kemungkinan dimana hasil yang diharapkan akan diperoleh berbeda dengan hasil yang diperoleh. Hartono (2015) menyatakan bahwa perusahaan dengan tingkat risiko yang tinggi akan menentukkan dividen yang rendah. Hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi pemotongan dividen dimasa datang karena dapat diartikan sebagai sinyal yang buruk bagi investor.

Hartono (2015) menyatakan bahwa risiko berpengaruh negatif dengan dividen payout karena perusahaan dengan risiko yang tinggi cenderung mempunyai kemungkinan penurunan laba yang tinggi juga. Hasil penelitian Ismiyanti dan Hanafi (2003) juga menyatakan bahwa risiko berhubungan negatif signifikan terhadap dividend payout ratio. Hasil penelitian tersebut berbeda dengan hasil penelitian Putri dan Nasir (2006) yang menyatakan bahwa risiko berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan dividen. Berdasarkan teori dan hasil peneltian terdahulu tersebut maka hipotesis yang diajukan adalah


(34)

H4: Risiko berpengaruh negatif terhadap dividend payout ratio pada

perusahaan manufaktur di Indonesia.

C. Model Penelitian

Gambar 2.1 Model Penelitian

+

Dividend Payout Ratio

Risiko Investment Opportunity Set

Profitabilitas

Free Cash Flow + - -


(35)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Obyek Penelitian

Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Tahun penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah tahun 2013-2015.

B. Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu mengenai dividen, profitabilitas, free cash flow, investment opportunity set, risiko dan dividend payout ratio. Data sekuder diperoleh dari www.idx.co.id dan www.finance.yahoo.com

C. Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling.Kriteria-keriteria sample yang digunakan adalah:

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2013-2015. 2. Perusahaan sampel yang menerbitkan laporan keuangan berturut-turut

selama tahun 2013-2015.


(36)

4. Perusahaan sampel yang membagikan dividen berturut-turut pada tahun 2013-2015.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan menggunakan teknik dokumentasi yaitu mencatat atau mendokumentasikan data yang telah dipublikasikan seperti dari annual report. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data diperoleh dari database pojok BEI Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Variabel Dependen

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dividend payout ratio (DPR). Dividend ratio adalah rasio laba yang digunakan perusahaan untuk membayarkan dividen kepada pemegang saham. Menurut Pradana dan Sanjaya (2014) dividend payout ratio dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

i i n a ou a io arnin r ar i i n r ar 2. Variabel Independen

a. Profitabilitas

Profitabilitas dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan ratio ROA. Ratio ROA adalah rasio laba bersih terhadap total aset (Brigham dan Houston 2007).


(37)

a a r i o al i a b. Free Cash Flow

Menurut Ross et al (2000) dalam Rosdini (2009) aliran kas bebas adalah dana yang diberikan kepada kreditor atau pemegang saham dalam bentuk dividen yang merupakan dana yang tidak digunakan untuk modal kerja atau pertumbuhan perusahaan. Menurut Pradana dan Sanjaya (2003) free cash flow atau FCF dapat dihitung dengan rumus:

Pengeluaran modal yang digunakan pada penelitian ini adalah pengeluaran modal yang digunakan untuk pengeluaran aset yang didapatkan dari arus kas investasi di laporan keuangan. Penelitian ini kemudian membagi jumlah free cash flow dengan total aset pada periode yang sama.

c. Investment Opportunity Set

Menurut Keown, et al (2000) dalam Astuti dan Efni (2015) mendefinisi investment opportunity set (IOS) sebagai besarnya kesempatan atau peluang investasi yang dimiliki oleh perusahaan. Penelitian ini mengukur investment opportunity set dengan menggunakan market to book value of equity. Pengukur ini konsisten dengan pengukur yang digunakan dalam penelitian sebelumnya selain itu Kallapur dan Trombley (1999) dalam Ismiyanti dan Hanafi (2003) mengatakan bahwa proksi ini adalah yang paling valid digunakan.


(38)

Market to book value of equity dapat dihitung menggunakan rumus:

d. Risiko

Menurut Hartono (2015) untuk mengukur risiko yang paling banyak digunakan adalah dengan standard deviasi dari return saham. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Ismiyanti dan Hanafi (2003). Dalam penelitian ini risiko dapat dihitung menggunakan rumus:

Keterangan:

Pt = Harga penutupan saham bulan ini

Pt-1 = Harga penutupan saham bulan lalu

SD = Standar Deviasi

X1-E(X1) = Jumlah return dikurangi rata-rata return


(39)

F. Uji Kualitas Instrumen dan Data 1. Uji statistik deskriptif

Uji statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui karakteristik data penelitian seperti nilai maksimum, nilai minimum, mean, median, dan standar deviasi dari suatu data. Data tersbut dapat menjadi bahan argumen dalam pembahasan hipotesis.

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik terdiri atas beberapa pengujian, yaitu uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data penelitian Yaitu data variabel bebas maupun variabel terikat berdistribusi normal. Data yang baik adalah data yang berdistribusi normal. Pengujian data apakah data dikatakan berdistribusi normal dilakukan dengan uji One Sampel Kolmogorov Smirnov (KS). Dasar pengambilan keputusan apakah data berdistribusi normal atau tidak adalah:

1) Apabila nilai Asymp Sig (2 tailed) adalah lebih kecil dari 0,05 maka data dikatakan tidak berdistribusi normal.

2) Apabila nilai Asymp Sig (2 tailed) adalah lebih besar dari 0,05 maka data dikatakan berdistribusi normal.


(40)

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas digunakan untuk menguji apakah terdapat hubungan korelasi antara variabel independen (Ghozali 2011). Data yang baik adalah data yang bebas dari multikolinieritas. Untuk menguji adanya multikolenieritas dapat dilakukan dengan cara melihat nilai tolerance dan nilai variance inflation factor (VIF). Data dikatakan bebas dari multikolinieritas jika nilai tolerance lebih dari 0,1 dan nilai variance inflation factors atau VIF kurang dari10.

c. Uji Heterokedastisitas

Menurut Ghozali (2011) uji heteroskedastisitas digunakan untuk mnguji apakah data mempunyai varian yang sama (homogen) atau variance yang berbeda (heterogen). Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain adalah tetap maka disebut homoskedastisitas dan jika varian dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain adalah berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Data yang baik adalah data yang bebas dari heteroskedastisitas. Pengujian heterokedastisitas dilakukan dengan uji Glejser.Menurut Ghozali (2011) dasar pengambilan keputusan apakah data bebas dari heteroskedastisitas atau tidak adalah:

3) Apabila nilai signifikansi adalah lebih kecil dari 0,05 maka data dikatakan terkena heteroskedastisitas

4) Apabila nilai signiifikansi adalah lebih besar dari 0,05 maka data dikatakan bebas dari heteroskedastisitas.


(41)

d. Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali (2011) uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah ada korelasi residual dari satu pegamatan (periode t) dengan pengamatan lainnya (periode t-1). Data yang baik adalah data yang bebas dari autokorelasi. Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Durbin – Watson (DW test). Menurut Ghozali (2011) data dikatakan tidak terjadi autokorelasi apabila durbin watson atau DW terletak di antara DU dan 4-DU (DU<DW<4-DU).

G. Uji Hipotesis dan Analisis Data 1. Uji Regresi Berganda

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis regresi berganda. Regresi berganda adalah teknik stastistik untuk mengetahui bagaimana keadaan atau pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Regresi berganda digunakan untuk menguji apakah variabel-variabel independen yang diukur dengan profitabilitas (X1), free cash flow (X2), investment opportunity set (X3),

dan risiko (X4) mempengaruhi dividend payout ratio.

Artinya digunakan untuk menguji pengaruh profitabilitas yang dukur menggunakan ratio ROA terhadap dividend payout ratio, mengukur pengaruh free cash flow terhadap dividend payout ratio, mengukur investment opportunity cost terhadap dividend payout ratio, dan untuk mengukur risiko terhadap dividend payout ratio. Variabel independen dikatakan berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu


(42)

dividend payout ratio jika nilai signifikansi < 0,05 dan arah dari koefisien regresi sama dengan arah pada hipotesis.Persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

DPR= β0 + β1 ROA + β2 FCF + β3 IOS + β4 RISK + e

Keterangan:

DPR = Dividend Payout Ratio β0 = Konstanta

ROA = Return On Asset FCF = Free Cash Flow

IOS = Investment Opportunity Set RISK = Risiko

e = Error 2. Uji nilai f

Uji nilai f digunakan untuk menguji pengaruh semua variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan atau bersama-sama. Dikatakan lolos uji nilai f apabila nilai signifikannya lebih dari α atau dalam penelitian ini menggunakan α 0,05, sehingga uji nilai f diterima jika nilai sig dari variabel independen lebih besar dari 0,05.

3. Uji koefisien determinan (Adjusted R2)

Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui berapakah persentase pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.


(43)

Persentase pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen tergambar dalam nilai adjusted R2.

Semakin besar nilai dari adjusted R2 maka semakin besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai adjusted R2 tergambar mulai dari angka 0 sampai 1. Artinya apabila nilai adjusted R2 semakin mendekati niali 1 maka menunjukkan bahwa pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen semakin besar.


(44)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian

Perusahaan yang menjadi objek pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Tahun penelitian yang digunakan yakni tahun 2013-2015. Menggunakan metode purposive sampling yang telah ditetapkan pada bab sebelumnya diperoleh jumlah sampel sebanyak 102 data. Adapun rincian proses pemilihan sampel pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1

Proses Pemilihan Sampel No Keterangan Tahun

2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Jumlah 1. Perusahaan manufaktur yang

terdaftar di BEI

147 152 145 444 2. Perusahaan yang memiliki

profit negative

(23) (28) (21) (72) 3. Perusahaan yang tidak

membagikan dividen selama kurun waktu penelitian

(87) (87) (87) (261)

4. Data outlier (3) (3) (3) (9)

Total sampel yang digunakan 34 34 34 102

Sumber: hasil pengolahan data

B. Analisis Uji Asumsi Klasik 1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif pada penelitian ini dilakukan dengan menyajikan jumlah data, nilai minimum (min), nilai maksimum (maks),


(45)

rata-rata (mean), simpangan baku (standard deviation) dari data variabel dependen dan variabel independen yang digunakan. Hasil statistik deskriptif ditunjukkan pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa jumlah data yang digunakan selama tahun penelitian 2013-2015 adalah sebanyak 102 data. Variabel dividend payout ratio memiliki nilai minimum 0,023529; nilai maksimum 1,008559; nilai rata-rata 0,32648156;dan simpangan baku 0,202486253.Nilai minimum dimiliki oleh perusahaan Pan Brothers Tbk dan nilai maksimum dimiliki oleh Unilever Indonesia.

Dividend payout ratio menunjukkan perbandingan nilai antara dividend per share dengan earning per share. Laba yang dimiliki oleh Pan Brothers Tbk, sebesar 0,023529 digunakan untuk pembagian dividen, sedangkan sisanya sebesar 99,976471 digunakan untuk laba ditahan. Kondisi berbeda ditunjukkan oleh Unilever Indonesia, semua laba yang diperoleh oleh perusahaan tersebut dibagikan untuk dividen bahkan hingga mencapai rasio 1,008559 atau dapat dikatakan bahwa

Descriptive Statistics

102 ,023529 1,008559 ,32648156 ,202486253 102 ,435768 65,720075 10,68253 10,291970338 102 -,272838 ,384810 ,03451557 ,107508586 102 ,000022 58,481240 4,622476 10,501699800 102 ,000000 ,952625 ,10856850 ,101140180 102

DPR ROA FCF IOS RISK

Valid N (listwise)


(46)

pada tahun tersebut Unilever Indonesia tidak membagi porsi dari laba yang diperoleh untuk saldo laba ditahan.

Variabel profitabilitas memiliki nilai minimum 0,435768% nilai maksimum 65,720075 %; nilai rata-rata 10, 68253%; dan simpangan baku 10,291970338. Perusahaan yang memiliki profitabilitas minimum adalah Chandra Asri Petrocemical, sedangkan perusahaan yang memiliki profitabilitas maksimum adalah Multi Bintang Indonesia Tbk. Profitabilitas Chandra Asri Petrocemical menunjukkan bahwa laba bersih yang dihasilkan jika dibandingkan dengan total asetnya adalah sebesar 0,435768% atau tidak mencapai 1% dari total asetnya.

Kondisi berbeda tergambar pada Multi Bintang Indonesia Tbk. Multi Bintang Indonesia Tbk menunjukkan bahwa perusahaan tersebut mampu menghasilkan laba bersih yang tinggi yaitu sebesar 65,720075 % jika dibandingkan dengan total asetnya. Angka tersebut mengindikasikan bahwa Multi Bintang Indonesia Tbk mempunyai tingkat pengembalian aset sebesar 65,720075 %. Apabila dilihat dari hasil perbandingan laba dengan total asetnya, perusahaan Multi Bintang Indonesia Tbk menunjukkan bahwa perusahaan tersebut adalah perusahaan yang paling efektif dan efisien dalam mengelola aset. Aset yang dimiliki Multi Bintang Indonesia Tbk mampu menghasilkan laba yang lebih dari 50% jumlah asetnya.

Variabel free cash flow memiliki nilai minimum -0,272838; nilai maksimum 0,384810; nilai rata-rata 0,03451557; dan simpangan baku


(47)

0,107508586. Nilai negatif yang dihasilkan pada perhitungan free cash flow menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki arus kas untuk kegiatan operasional yang negatif. Arus kas yang negatif dapat disebabkan karena perusahaan menggunakan penerimaanya untuk membayar hutang kepada supplier dan membayar pajak serta bunga perusahaannya. Nilai free cash flow yang tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan mempunyai kas dari kegiatan operasional yang tinggi dan pengeluaran modal yang rendah.

Variabel investment opportunity set memiliki nilai minimum 0,000022; nilai maksimum 58,481240; nilai rata-rata 4,622476 dan simpangan baku 10,501699800. Perusahaan dengan nilai investment opportunity set terendah adalah Indah Kiat Pulp & Paper, sedangkan perusahaan dengan nilai investment opportunity set tertinggi adalah Unilever Indonesia.

Variabel risiko memiliki nilai minimum 0,000000; nilai maksimum 0,952625; nilai rata-rata 0,10856850; dan simpangan baku 0,101140180. Perusahaan yang memiliki risiko terendah adalah perusahaan Sekar Laut Tbk, dan perusahaan dengan risiko tertinggi adalah perusahaan Sumi Indo Kabel. Perusahaan yang memiliki risiko yang rendah disebabkan karena perusahaan tersebut memiliki return yang juga rendah, sedangkan perusahaan yang memiliki risiko yang tinggi adalah perusahaan dengan return yang juga tinggi.


(48)

2. Analisis Uji Asumsi Klasik a. Uji normalitas

Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah data yang digunakan berdistribusi normal. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan One Sample Kolmogorov Smirnov (KS). Hasil uji normalitas ditunjukkan pada tabel 4.3.

Tabel 4.3 Uji Normalitas

Berdasarkan tabel 4.3 didapatkan besanya nilai Asymp. Sig (2-tailed) adalah 0,758. Data tersebut menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig(2-tailed) lebih besar dari α (0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan berdistribusi normal.

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah ada korelasi residual dari satu pengamatan (periode t) dengan pengamatan lainnya (periode t-1). Uji autokorelasi pada penelitian ini menggunakan uji Durbin – Watson (DW test). Data dikatakan bebas dari autokorelasi

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

102 ,0000000 ,16417627 ,067 ,067 -,041 ,672 ,758 N Mean

Std. Dev iat ion Normal Parametersa,b

Absolute Positiv e Negativ e Most Extreme

Dif f erences

Kolmogorov -Smirnov Z Asy mp. Sig. (2-tailed)

Unstandardiz ed Residual

Test distribution is Normal. a.

Calculated f rom data. b.


(49)

apabila nilai DW terletak antara DU dan 4-DU dimana nilai DU diperoleh dari tabel Durbin Watson. Hasil uji autokorelasi dalam penelitian ini ditunjukkan pada tabel 4.4.

Tabel 4.4 Uji Autokorelasi

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai Durbin – Watson (DW) sebesar 1,945. Nilai tersebut dibandingkan dengan nilai DU yang terdapat pada tabel Durbin Watson dengan nilai signifikansi (α) sebesar 5%, jumlah data sebanyak 102 dan terdapat 4 variabel independen. Tabel Durbin – Watson tersebut menunjukkan nilai DU sebesar 1,963 sehingga nilai DW terletak diantara DU dan 4-DU (1,7596< 1,963<2,2404) maka dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan bebas dari autokorelasi.

c. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah terdapat hubungan korelasi antara variabel independen yang digunakan. Pengujian multikolinieritas dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan nilai variance inflation factor (VIF). Hasil uji multikolinieritas pada penelitian ini ditunjukkan pada tabel 4.5

Model Summaryb

,585a ,343 ,315 ,167527156 1,963 Model

1

R R Square

Adjusted R Square

St d. Error of the Estimate

Durbin-Wat son Predictors: (Constant), RISK, ROA, FCF, IOS

a.

Dependent Variable: DPR b.


(50)

Tabel 4.5 Uji Multikolinieritas

Berdasarkan tabel 4.5 didapatkan informasi bahwa tolerance masing-masing variabel ≥ 0,1. Profitabilitas (ROA) sebesar 0,660; free cash flow (FCF) sebesar 0,790; investment opportunity set (IOS) sebesar 0,615; dan risiko (RISK) sebesar 0,975. Tabel 4.5 juga menujukkan informasi bahwa VIF masing-masing variabel ≤ 10. Profitabilitas (ROA) sebesar 1,515; free cash flow (FCF) 1,266; investment opportunity set (IOS) 1,627; dan risiko (RISK) 1,025. Kesimpulan yang dapat diambil dari informasi diatas adalah tidak terdapat multikolinieritas antar variabel bebas, sehingga model regresi layak digunakan.

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah data mempunyai varian yang sama (homogen) atau variannya berbeda (heterogen). Hasil uji heteroskedastisitas ditunjukkan pada tabel 4.6.

Coeffici entsa

,221 ,031 7,125 ,000

,006 ,002 ,288 2,838 ,006 ,660 1,515 ,271 ,174 ,144 1,551 ,124 ,790 1,266 ,006 ,002 ,290 2,762 ,007 ,615 1,627

,091 ,167 ,045 ,543 ,588 ,975 1,025

(Constant) ROA FCF IOS RISK Model 1

B Std. Error Unstandardized

Coef f icients

Beta Standardized Coef f icients

t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics

Dependent Variable: DPR a.


(51)

Tabel 4.6

Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan tabel 4.6 didapatkan informasi bahwa nilai signifikansi masing-masing variabel ≥ α (0,05). Profitabilitas (ROA) 0,535; free cash flow (FCF) 0,801; investment opportunity set (IOS) 0,614; dan risiko (risk) 0,510 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

C. Hasil Penelitian (Uji Hipotesis)

1. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui berapakah presentase pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai dari koefisien determinasi adalah antara 0 sampai 1. Hasil uji koefisien determinasi (Adjusted R2) ditunjukkan pada tabel 4.7.

Coeffi ci entsa

,130 ,017 7,478 ,000 ,001 ,001 ,077 ,623 ,535 ,025 ,098 ,029 ,253 ,801 ,001 ,001 ,065 ,506 ,614 -,062 ,094 -,067 -,661 ,510 (Constant) ROA FCF IOS RISK Model 1

B St d. Error Unstandardized

Coef f icients

Beta St andardized

Coef f icients

t Sig.

Dependent Variable: ABS_RES a.


(52)

Tabel 4.7

Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Berdasarkan tabel 4.7 didapatkan nilai adjusted R2 sebesar 0,315 atau 31,5%. Angka tersebut menunjukkan bahwa kemampuan variabel independen dalam hal ini adalah profitabilitass, free cash flow, investment opportunity set, dan risiko secara simultan memiliki pengaruh sebesar 31,5% terhadap dividend payout ratio, sedangkan sisanya sebesar 68,5% dijelaskan oleh variabel bebas lainnya yang tidak diamati pada penelitian ini.

2. Uji Signifikansi Simultan (Uji nilai F)

Uji signifikansi simultan (uji F) dilakukan bertujuan untuk menguji apakah semua variabel independen secara simultan atau bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen yang digunakan. Hasil uji nilai F ditunjukkan pada tabel 4.8.

Tabel 4.8

Uji Signifikansi Simultan (Uji nilai F) Model Summaryb

,585a ,343 ,315 ,167527156 Model

1

R R Square

Adjusted R Square

St d. Error of the Estimate Predictors: (Constant), RISK, ROA, FCF, I OS

a.

Dependent Variable: DPR b.

ANOVAb

1,419 4 ,355 12,638 ,000a 2,722 97 ,028

4,141 101 Regression Residual Total Model 1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Const ant), RISK, ROA, FCF, IOS a.

Dependent Variable: DPR b.


(53)

Berdasarkan hasil pengujian nilai F pada tabel 4.8 dapat diketahui bahwa nilai F hitung adalah sebesar 12,638 dengan nilai signifikan sebesar 0,000 atau kurang dari α (0,05). Dari hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yang artinya profitabilitas, free cash flow, investment oppoertunity set, dan risiko berpengaruh terhadap dividend payout ratio.

3. Uji nilai t

,Uji nilai t digunakan untuk menguji variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial dalam model penelitian. Hasil uji nilai t pada penelitian ini ditunjukkan pada tabel 4.9.

Tabel 4.9

Hasil Pengujian Regresi Berganda

Berdasarkan tabel 4.9 dapat dirumuskan model regresi sebagai berikut: DPR = 0,221 + 0,006 ROA + 0.271 FCF + 0,006 IOS + 0,091 RISK a. Uji Hipotesis Pertama

Tabel 4.9 menunjukkan bahwa profitabilitas memiliki nilai signifikansi sebesar 0,006< α (0,05) dan arah beta (B) sama dengan arah

Coeffi ci entsa

,221 ,031 7,125 ,000 ,006 ,002 ,288 2,838 ,006 ,271 ,174 ,144 1,551 ,124 ,006 ,002 ,290 2,762 ,007 ,091 ,167 ,045 ,543 ,588 (Constant) ROA FCF IOS RISK Model 1

B St d. Error Unstandardized

Coef f icients

Beta St andardized

Coef f icients

t Sig.

Dependent Variable: DPR a.


(54)

hipotesis yaitu positif, maka dapat disimpulkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap dividend payout ratio atau hipotesis pertama (H1) diterima.

b. Uji Hipoteis Kedua

Tabel 4.9 menunjukkan bahwa variabel free cash flow (FCF) memiliki nilai beta (B) positif dan nilai signifikansi sebesar 0,124> α (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa free cash flow tidak berpengaruh terhadap dividend payout ratio atau hipotesis kedua yang menyatakan bahwa free cash flow berpengaruh positif terhadap dividend payout ratio ditolak.

c. Uji Hipotesis Ketiga

Hasil uji hipotesis pada tabel 4.9 menunjukkan arah beta (B)yang positif dan nilai signifikansi 0,007> α (0,05). Hasil regresi tersebut menyimpulkan bahwa hipotesis ketiga (H3) yang menyatakan investment

opportunity set berpengaruh negatif terhadap dividend paout ratio ditolak.

d. Uji Hipotesis Keempat

Hasil uji hipotesis pada tabel 4.9 menunjukkan arah beta (B) positif dan nilai signifikansi sebesar 0,588> α (0,05). Hasil regresi tersebut menyimpulkan bahwa hipotesis keempat (H4) yang menyatakan risiko


(55)

D. Pembahasan (Interpretasi)

1. Hubungan profitabilitas terhadap dividend payout ratio.

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (Novelma 2014). Laba atau profit mempunyai peranan penting dalam kebijakan dividen dari suatu perusahaan karena profitabilitas digunakan perusahaan untuk dasar penentuan pembagian dividen tunai.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap dividend payout ratio. Hal tersebut dapat diartikan bahwa semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba maka semakin tinggi juga ratio pembagian dividennya. Perusahaan yang dapat mengelola asetnya dengan efektif dan efisien akan menghasilkan kinerja yang baik sehingga dapat mendorong perusahaan untuk menghasilkan laba yang kemudian oleh perusahaan laba tersebut dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen.

Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian dari Kurniawan dkk (2016) dan Sulistiyowati dkk (2010) yang menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap dividend payout ratio.Namun hasil penelitiann ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Pradana dan Sanjaya (2014), Muhammadinah dan Jamil (2015), Anhar dan Abdullah (2014), Pribadi dan Sampurno (2012) serta Marlina dan Danica (2009) yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap dividend payout ratio.


(56)

Hasil dari penelitian ini juga berhasil mendukung teori residual dividen yang menyatakan bahwa dividen akan dibagikan kepada pemegang saham apabila perusahaan mempunyai residual earning. Teori tersebut mengindikasikan bahwa perusahaan membayarkan dividen kepada pemegang saham adalah dari laba yang dihasilkan perusahaan, sehingga perusahaan yang mempunyai laba yang tinggi akan memberikan dividen yang tinggi pula.

2. Hubungan free cash flow terhadap dividend payout ratio.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa free cash flow tidak berpengaruh terhadap dividend payout ratio yang berarti hipotesis kedua ditolak. Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Pradana dan Sanjaya (2014) sertaLopusi (2013) yang juga menyatakan bahwa free cash flow tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Berbeda dengan hasil pada penelitian Aristantia dan Putra (2015), Adnan dkk (2014), Lucyanda dan Lilyana (2012), serta Rosdini (2009) yang menyatakan bahwa free cash flow mempunyai pengaruh yang positif terhadap dividend payout ratio.

Ditolaknya hipotesis kedua ini menandakan bahwa free cash flow tidak selalu mempengaruhi kebijakan perusahaan dalam membagikan dividennya. Kondisi perusahaan dapat mempengaruhi jumlah aliran kas bebasnya. Perusahaan yang mempunyai aliran kas bebas yang tinggi sedangkan pertumbuhan perusahaannya rendah maka seharusnya aliran kas bebas tersebut digunakan perusahaan untuk membagikan dividen.


(57)

Kondisi yang berbeda tercermin dalam sampel yang digunakan pada penelitian ini. Dilihat dari data free cash flowbeberapa perusahan menunjukkan hasil yang negatif tetapi aset perusahaan tersebut meningkat setiap tahunnya. Hal tersebut mengindikasikan bahwa perusahaan cenderung menggunakan aliran kas bebasnya untuk pertumbuhan perusahaan daripada untuk membayar dividen. Meningkatnya jumlah aset setiap tahunnya menggambarkan adanya pertumbuhan perusahaan, maka arus kas bebas digunakan oleh perusahaan untuk investasi sehingga menyebabkan rasio dari dividen menjadi menurun.

3. Hubungan invesment opportunity set terhadap dividend payout ratio. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa IOS atau investment opportunity set berpengaruh positif terhadap dividen payout ratio yang berarti hipotesis ketiga ditolak. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Putri (2013), Ardestani et al (2013)serta Andriyani (2008) yang juga menyatakan bahwa investment opportunity set berpengaruh positif terhadap dividend payout ratio namun berbeda dengan hasil penelitian Mawarni dan Ratnadi (2014) yang menyatakan bahwa IOS berpengaruh negatif terhadap dividend payout ratio serta Pradana dan Sanjaya (2014) menyatakan bahwa investment opportunity set tidak berpengaruh terhadap dividend payout ratio.

Hasil penelitian ini menandakan bahwa ketika perusahaan mempunyai kesempatan investasi yang tinggi maka rasio pembayaran


(58)

dividen juga akan tinggi. Peneliti menduga bahwa hubungan positif antara investment opportunity set dengan dividend payout ratiodisebabkan karena perusahaan yang mempunyai kesempatan investasi yang positif akan tetap membayarkan dividen kepada pemegang sahamnya.

Dana yang ada akan digunakan perusahaan untuk membayar dividen dan juga untuk investasi karena keduanya merupakan hal yang sama-sama pentingnya. Perusahaan akan membagi porsi dana untuk keduanya agar antara pembayaran dividen dan investasi sama-sama dapat dipenuhi.

4. Hubungan risiko terhadap dividend payout ratio.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel risiko tidak berpengaruh terhadap dividend payout ratio sehingga hipotesis keempat yang diajukan ditolak. Manajemen akan cenderung menurunkan tingkat dividennya agar kedepannya tidak terjadi pemotongan dividen dimana pemotongan dividen tersebut dapat menjadi sinyal buruk bagi para pemegang saham (Putri dan Natsir 2006).

Kondisi berbeda terjadi ketika perusahaan dengan tingkat risiko tinggi namun dapat mengelola risikonya sehingga dividen yang dibayarkan justru meningkat. Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa perusahaan tidak mempertimbangkan risiko saat pembayaran dividen.


(59)

E. Pembahasan Keseluruhan Hasil Penelitian

Hasil pengujian pada penelitian ini menunjukkan bahwa profitabilitas dan investment opportunity set berpengaruh positif pada dividend payout ratio, sedangkan free cash flow dan risiko tidak berpengaruh pada dividend payout ratio. Hasil tersebut menunjukkan bahwa perusahaan dalam membagi dividen pada pemegang saham melihat apakah perusahaan dalam keadaan yang menguntungkan atau tidak.Perusahaan dengan nilai investment opportunity set yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki modal saham yang tinggi. Modal saham yang tinggi menyebabkan perusahaan memiliki kesempatan untuk menghasilkan laba yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan yang modalnya lebih rendah.

Laba yang tinggi membuat perusahaan lebih mempunyai kesempatan untuk membagikan dividen dalam jumlah yang tinggi karena perusahaan membagikan dividen dari laba yang diperoleh. Walaupun perusahaan membagikan dividen dengan laba yang diperoleh, namun perusahaan yang memiliki sisa dana yang rendah tidak selalu membagikan dividen yang juga rendah karena perusahaan dapat menggunakan seluruh sisa dana yang dimiliki untuk membagikan dividen sedangkan dana untuk pertumbuhan perusahaan menggunakan dana dari pihak ketiga.Penggunaan dana pihak ketiga juga dapat digunakan untuk pembagia dividen. Hal tersebut membuat risiko menjadi tidak berpengaruh terhadap kebijakan perusahaan dalam pembagian dividennya


(60)

TABEL 4.10

RINGKASAN HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS

Kode Hipotesis Hasil

H1 Profitabilitas berpengaruh positif terhadap dividend

payout ratio

Diterima H2 Free cash flow berpengaruh positif terhadap

dividend payout ratio

Ditolak H3 Investmet opportunity set berpengaruh negatif

terhadap dividend payout ratio

Ditolak H4 Risiko berpengaruh negatif terhadap dividend

payout ratio


(61)

BAB V

SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN

A. Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, free cash flow, investment opportunity set, dan risiko terhadap dividend payout ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2013-2015. Berdasarkan metode yang digunakan yaitu metode purposive sampling diperoleh 102 data penelitian. Berdasarkan analisis data dan pembahasan diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Profitabilitas berpengaruh positif terhadap dividend payout ratio.

2. Free cash flow tidak berpengaruh terhadap dividend payout ratio.

3. Investment opportunity set berpengaruh positif terhadap dividend payout ratio.

4. Risiko tidak berpengaruh terhadap dividend payout ratio.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terdapat beberapa saran untuk perbaikan penelitian kedepannya, diantaranya adalah:

1. Menambah jumlah sampel yang digunakan dengan cara menambah periode penelitian agar hasil penelitian dapat mencerminkan keadaan yang sesungguhnya.


(62)

2. Penelitian selanjutnya sebaiknya menambah variabel yang digunakan seperti variabel ekonomi makro yaitu tingkat suku bunga, inflasi dll. 3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat membandingkan hasil penelitian

mengenai dividend payout ratio di Indonesia dengan hasil penelitian di negara lain.

C. Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa keterbatasan yang mempengaruhi hasil penelitian ini, yaitu:

1. Tingkat adjusted R2 dari penelitian ini masih tergolong rendah yaitu sebesar 0,315 atau sebesar 31,5%. Hal ini menunjukkan bahwa masih terdapat banyak variabel lain yang dapat mempengaruhi dividend payout ratio yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

2. Penelitian ini hanya menggunakan sampel perusahaan manufaktur dengan periode penelitian 3 tahun sehingga sampel yang digunakan masih sangat terbatas mengingkat terdapat banyak perusahaan yang tidak membagikan dividen pada kurun waktu periode penelitian.

3. Penelitian ini hanya meneliti tentang faktor yang mempengaruhi dividend payout ratio di Indonesia.


(63)

DAFTAR PUSTAKA

Al Quran, 2010, CV Asy Syifa’.

Adnan M.A dkk, 2014, “Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Growth, Dan Free Cash Flow Terhadap Dividend Payout Ratio Perusahaan Dengan Mempertimbangkan Corporate Governance Sebagai Variabel Intervening”, Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia, Vol 18 No 2, Desember 2014.

Andriyani Maria, 2008, "Analisis Pengaruh Cash Ratio, Debt To Equity Ratio, Insider Ownership, Investment Opportunity Set (IOS), Dan Profitability Terhadap Kebijakan Dividen", Skripsi Universitas Diponegoro, Semarang.

Anhar P dan Abdullah H, 2014, “Pengaruh Return On Asset, Debt To Total Asset Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Dividend Payout Ratio”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.7 No.2, September, 2014.

Ardestani.H.S et al, 2013, "Dividend Payout Policy, Investment Opportunity Set and Corporate Financing in the Industrial Products Sector of Malaysia", Jurnal of Applied Finance & Banking, Vol 3 No 1, 2013.

Aristantia D dan Putra I.M.P.D, 2015, “Investment Opportunity Set Dan Free Cash Flow Pada Tingkat Pembayaran Dividen Perusahaan Manufaktur”, Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 2015

Astuti A.P.A dan Efni Y, 2015, “Pengaruh Kesempatan Investasi, Leverage Terhadap Kebijakan Deviden Dan Nilai Perusahaan”, Jurnal Tepak Manajemen Bisnis, Vol. Vii No. 3, September, 2015.

Brigham F.E dan Houston J.F, 2010, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Edisi 11 Buku 1, Salemba Empat, Jakarta.

Brigham F.E dan Houston J.F, 2006, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Edisi 10 Buku 2, Salemba Empat, Jakarta.


(64)

Ghozali Imam, 2011, Aplikasi Analisis Multivatiate dengan Program IBM SPSS 19, Edisi 5, Semarang, Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Gideon Arthur, Hadapi MEA BEI Fokus Perkuat Pasar Modal Indonesia,

http://bisnis.liputan6.com/read/2419141/hadapi-mea-bei-fokus-perkuat-pasar-modal-indonesia. Diakses tanggal 13 April 2016 pk 16.38 WIB.

Hartono Jogiyanto, 2015, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi 10, BPFE, Yogyakarta

Hanafi M.M, 2010, Manajemen Keuangan, Edisi 1, BPFE, Yogyakarta

Ismiyanti Fitri dan Hanafi M.M, 2003, “Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Risiko, Kebijakan Utang Dan Kebijakan Dividen: Analisis Persamaan Simultan", Makalah Simposium Nasional Akuntansi VI, 2003

Jensen M.C dan Meckling W.H, 1976, “Theory Of The Firm: Managerial Behavior, Agency Costs And Ownership Structure”, Journal of Financial Economics 3, (1976) 305-360.

Kurniawan E.R dkk, 2016, “Pengaruh Cash Position, Debt Equity Ratio, Return On Asset, Current Ratio, Firm Size, Price Earning Ratio, Dan Total Assets Turn Over Terhadap Deviden Payout Ratio”, Journal Of Accounting, Volume 2 No.2, Maret, 2016.

Lopusi Ita, 2013, "Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen Sektor Manufaktur Yang Terdaftar Di PT Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011", Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, Vol 2 No 1, 2013.

Lucyanda J dan Lilyana, 2012, “Pengaruh Free Cash Flow Dan Struktur Kempemilikan Terhadap Dividend Payout Ratio”, Jurnal Dinamika Akuntansi, Vol. 4 No. 2, September 2012.


(65)

Marlina L dan Danica C, 2009, “Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio, DanReturn On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio”, Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol 2 No 1, Januari 2009.

Mawarni L.F.I dan Ratnadi N.M.D, 2014, “Pengaruh Kesempatan Investasi, Leverage, Dan Likuiditas Pada Kebijakan Dividen”, E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 9.1: 200-208, 2014.

Muhammadinnah dan Jamil M. A, 2015, “Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Total Asset Turnover Dan Return On Asset Terhadap Dividen Payout Ratio”, I-Economics Journal, Vol. 1. No. 1, 2015

Novelma Sri, 2014, “Pengaruh Insider Ownership, Free Cash Flow dan Profitabilitas terhadap Dividen Payout Ratio”, Jurnal Universitas Negeri Padang, 2014.

Pasopati Giras, Jumlah Investor Saham di RI Naik 8 Persen Sejak Awal Tahun,

http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20160308140957-78-116080/jumlah-investor-saham-di-ri-naik-8-persen-sejak-awal-tahun/. Diakses tanggal 16 April 2016 pk 07.09 WIB

Pradana S.W.L dan Sanjaya I.P.S, 2014, “Pengaruh Profitabilitas, Free Cash Flow, Dan Investment Opportunity Set Terhadap Dividend Payout Ratio”, Makalah Simposium Nasional Akuntansi XVII, 2014

Pribadi A.S dan Sampurno R.D, 2012, “Analisis Pengaruh Cash Position, Firm Size, Growth Opportunity, Ownership, Dan Return On Asset Terhadap Dividend Payout Ratio”, Diponegoro Journal Of Management, Vol 1 No 1, 2012.

Pujiastuti T, 2008, “Agency Cost Terhadap Kebijakan Dividen”, Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol. 12 No.2, Mei, 2008.

Putri D.A, 2013, “Pengaruh Investment Opportunity Set, Kebijakan Utang Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen”, Jurnal Manajemen, Vol 2, 2013.


(66)

Putri I.F dan Nasir Mohammad, 2006, “Analisis Persamaan Simultan Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Risiko, Kebijakan Hutang Dan Kebijakan Dividen Dalam Perspektif Teori Keagenan”, Makalah Simposium Nasional Akuntansi IX, 2006

Rosdini D, 2009, “Pengaruh Free Cash Flow Terhadap Dividend Policy”, Jurnal Akuntansi dan keuangan, Vol 3 No 2, 2009.

Rusdiana dkk, 2016, “Pengaruh Cash Position, Debt Equity Ratio, Return On Asset, Current Ratio, Firm Size, Price Earning Ratio, Dan Total Assets Turn Over Terhadap Deviden Payout Ratio”, Jurnal Of Accounting, Vol 2 No 2, 2016

Sulistiyowati I dkk, 2010, “Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Growth Terhadap Kebijakan Dividen dengan Good Corporate Governance sebagai Variabel Intervening”, Makalah Simposium Nasional Akuntansi XIII, 2014 Wongso Amanda, 2012, "Pengaruh Kebijakan Dividen, Struktur Kepemilikan, Dan Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan Dalam Prespektif Teori Agensi Dan Teori Signaling", Jurnal Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Vol 1 No 5, 2012.

www.finance.yahoo.com


(67)

Lampiran 1

DAFTAR PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

TAHUN 2013-2015

No Kode Nama Perusahaan

1. AKPI Argha Karya Prima Industry 2. AMFG Asahimas Flat Glass Tbk. 3. ASII Astra International 4. AUTO Astra Otoparts 5. BATA Sepatu Bata Tbk.

6. CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk 7. DLTA Delta Djakarta Tbk

8. DPNS Duta Pertiwi Nusantara 9. DVLA Darya Varia Labortoria 10. EKAD Ekadharma International 11. GGRM Gudang Garam Tbk

12. ICBP Indofood CBP Sukses Makmur 13. IKBI Sumi Indo Kabel

14. INAI Indal Alumunium Industri 15. INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 16. INKP Indah Kiat Pulp & Paper

17. INTP Indocemen Tunggal Prakasa Tbk 18. KAEF Kimia Farma (Persero)


(68)

20. KBLM Kabel Indomurni Tbk 21. KLBF Kalbe Farma Tbk 22. MERK Merck Indonesia

23. MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk 24. MYOR Mayora Indah Tbk

25. PBRX Pan Brothers Tbk

26. ROTI Nippon Indosari Corporindo

27. SCCO Supreme Cable Manufacturing and Commerce TBk 28. SKLT Sekar Laut Tbk

29. SMBR Semen Baturaja (Persero) Tbk 30. SMCB Holcim Indonesia Tbk

31. SMGR Semen Indonesia Persero Tbk 32. TCID Mandom Indonesia

33. TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia 34. TOTO Surya Toto Indonesia 35. TPIA Chandra Asri Petrocemical 36. TSPC Tempo Scan Pasific 37. UNVR Unilever Indonesia


(69)

Lampiran 2

Profitabilitas

Nama Perusahaan 2013 2014 2015

AKPI 8,926050 0,759646 2,804529 AMFG 6,108214 11,704677 7,993537 ASII 11,078815 0,938444 6,704015 AUTO 8,715621 0,799791 1,947366 BATA 6,518974 9,134373 16,286469 CPIN 16,083566 8,372195 7,626512 DLTA 31,197847 29,041208 18,495728 DPNS 26,524517 5,681832 3,591906 DVLA 10,570650 6,546381 7,569500 EKAD 14,935893 10,156988 12,071150 GGRM 8,634844 9,266983 10,170024 ICBP 10,751815 10,125679 11,389397 IKBI 1,507442 2,552880 2,817662 INAI 0,655394 2,458392 2,151135 INDF 4,375097 5,600047 5,300301 INKP 3,263917 1,935093 3,309482 INTP 19,611026 17,842412 15,763095 KAEF 8,723609 7,968880 7,816903 KBLI 5,502269 5,244392 7,434664 KBLM 1,173489 3,186361 1,949976 KLBF 17,713061 17,071107 15,211298 MERK 25,173353 25,324080 22,215564 MLBI 65,720075 35,628186 23,652726 MYOR 10,851106 4,006905 11,022344 PBRX 4,485395 2,751101 1,946860 ROTI 8,669349 8,800132 9,996539 SCCO 5,956889 8,310284 8,973869 SKLT 3,788216 4,970435 5,321193 SMBR 11,513681 11,219953 9,889758 SMCB 6,756386 3,794118 1,011035 SMGR 19,004464 16,282676 11,861261 TCID 10,952864 9,438004 26,150286 TKIM 1,051189 0,814036 0,054101 TOTO 13,547162 14,532410 11,692232


(70)

TPIA 0,435768 0,945199 1,409804 TSPC 12,465828 10,779595 8,420707 UNVR 40,100012 40,183850 37,201688


(71)

Free Cash Flow

Nama Perusahaan 2013 2014 2015

AKPI -0,03171 0,114843 -0,1843 AMFG 0,038785 0,06301 -0,03873

ASII -0,03342 0,022112 0,074085 AUTO -0,00761 -0,0049 0,056682 BATA 0,015075 0,02642 -0,05668 CPIN -0,00749 -0,13204 -0,01171 DLTA 0,38481 0,127254 -0,01006 DPNS -0,01644 0,009719 0,012324 DVLA 0,043691 -0,04893 0,128763 EKAD 0,01169 -0,00757 0,243296 GGRM -0,06313 -0,0594 0,004368 ICBP 0,042511 0,09778 0,09329

IKBI -0,10082 0,076535 -0,01377 INAI 0,086367 0,051468 0,0027 INDF 0,020095 0,048315 0,007327 INKP 0,003909 0,022197 -0,03472 INTP 0,127795 0,065278 0,083762 KAEF 0,06665 0,061956 0,009197 KBLI -0,03983 0,09506 -0,04624

KBLM -0,1917 -0,0036 0,006452

KLBF -0,0059 0,125989 0,111465 MERK 0,176916 0,292318 -0,06593 MLBI -0,27284 0,210057 0,351274 MYOR 0,052517 -0,14909 0,165145 PBRX 0,047245 0,005285 -0,18987 ROTI 0,029557 -0,00764 0,131676 SCCO -0,01588 0,007911 0,092351 SKLT -0,01808 0,00315 0,026271 SMBR 0,113977 0,086008 0,148404 SMCB 0,15188 -0,06565 -0,05706 SMGR 0,11361 0,120623 0,055552 TCID -0,04172 -0,09877 -0,00825 TKIM -0,0517 0,040454 0,061158 TOTO 0,090028 -0,00631 0,033043 TPIA 0,043173 -0,03333 -0,05393 TSPC 0,004936 0,01956 0,082108


(72)

(1)

(2)

Dividend Payout Ratio

Nama Perusahaan 2013 2014 2015

AKPI 0,298246 0,140351 0,200000

AMFG 0,102564 0,075686 0,101781

ASII 0,450000 0,455696 0,470588

AUTO 0,385135 0,320442 0,393939

BATA 0,868151 0,103214 0,245408

CPIN 0,298701 0,168224 0,258929

DLTA 0,726612 0,340503 0,504202

DPNS 0,114403 0,321888 0,151057

DVLA 0,196429 0,958904 0,360825

EKAD 0,160714 0,157895 0,149254

GGRM 0,355556 0,286738 0,777280

ICBP 0,497382 0,496644 0,497087

IKBI 0,514986 0,333333 0,334286

INAI 0,252446 0,502657 0,498173

INDF 0,631111 0,591398 3,733333

INKP 0,050755 0,087149 0,044505

INTP 0,661269 0,942856 0,350661

KAEF 0,249997 0,200019 0,199980

KBLI 0,217984 0,228702 0,243140

KBLM 0,428571 0,277778 0,272727

KLBF 0,414634 0,431818 0,444341

MERK 0,798008 1,209727 0,040601

MLBI 0,831204 0,366048 1,860169

MYOR 0,197425 0,354767 0,219941

PBRX 0,023529 0,050000 0,102857

ROTI 0,099936 0,148417 0,198503

SCCO 0,294695 0,300752 0,291074

SKLT 0,241546 0,209556 0,203046

SMBR 0,214416 0,252844 0,250000

SMCB 0,701613 0,046347 0,652174

SMGR 0,450188 0,400149 0,400144

TCID 0,464824 0,449827 0,151403

TKIM 0,041021 0,080386 0,724900

TOTO 0,313808 0,404040 0,265957

TPIA 0,263333 0,249091 1,648750


(3)

(4)

Lampiran 3

HASIL UJI ASUMSI KLASIK DAN UJI HIPOTESIS

1. Uji Deskriptif

2. Uji Normalitas

3. Uji Autokorelasi

Descriptive Statistics

102 ,023529 1,008559 ,32648156 ,202486253 102 ,435768 65,720075 10,68253 10,291970338 102 -,272838 ,384810 ,03451557 ,107508586 102 ,000022 58,481240 4,622476 10,501699800 102 ,000000 ,952625 ,10856850 ,101140180 102 DPR ROA FCF IOS RISK

Valid N (listwise)

N Minimum Maximum Mean St d. Dev iation

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

102 ,0000000 ,16417627 ,067 ,067 -,041 ,672 ,758 N Mean

Std. Dev iat ion Normal Parametersa,b

Absolute Positiv e Negativ e Most Extreme

Dif f erences

Kolmogorov -Smirnov Z Asy mp. Sig. (2-tailed)

Unstandardiz ed Residual

Test distribution is Normal. a.

Calculated f rom data. b.

Model Summaryb

,585a ,343 ,315 ,167527156 1,963

Model 1

R R Square

Adjusted R Square

St d. Error of the Estimate

Durbin-Wat son

Predictors: (Constant), RISK, ROA, FCF, IOS a.

Dependent Variable: DPR b.


(5)

4. Uji Multikolinieritas

5. Uji Heteroskedastisitas

6. Uji Adjusted R2

Coeffici entsa

,221 ,031 7,125 ,000

,006 ,002 ,288 2,838 ,006 ,660 1,515

,271 ,174 ,144 1,551 ,124 ,790 1,266

,006 ,002 ,290 2,762 ,007 ,615 1,627

,091 ,167 ,045 ,543 ,588 ,975 1,025

(Constant) ROA FCF IOS RISK Model 1

B Std. Error Unstandardized

Coef f icients

Beta Standardized Coef f icients

t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics

Dependent Variable: DPR a.

Coeffi ci entsa

,130 ,017 7,478 ,000

,001 ,001 ,077 ,623 ,535

,025 ,098 ,029 ,253 ,801

,001 ,001 ,065 ,506 ,614

-,062 ,094 -,067 -,661 ,510

(Constant) ROA FCF IOS RISK Model 1

B St d. Error

Unstandardized Coef f icients

Beta St andardized Coef f icients

t Sig.

Dependent Variable: ABS_RES a.

Model Summaryb

,585a ,343 ,315 ,167527156

Model 1

R R Square

Adjusted R Square

St d. Error of the Estimate

Predictors: (Constant), RISK, ROA, FCF, I OS a.

Dependent Variable: DPR b.


(6)

7. Uji Nilai F

8. Uji Nilai T

ANOVAb

1,419 4 ,355 12,638 ,000a

2,722 97 ,028

4,141 101

Regression Residual Total Model

1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Const ant), RISK, ROA, FCF, IOS a.

Dependent Variable: DPR b.

Coeffi ci entsa

,221 ,031 7,125 ,000

,006 ,002 ,288 2,838 ,006

,271 ,174 ,144 1,551 ,124

,006 ,002 ,290 2,762 ,007

,091 ,167 ,045 ,543 ,588

(Constant) ROA FCF IOS RISK Model

1

B St d. Error

Unstandardized Coef f icients

Beta St andardized Coef f icients

t Sig.

Dependent Variable: DPR a.


Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Free Cash Flow dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2011-2013

6 65 94

Analisis Pengaruh Free Cash Flow, Insider Ownership, Likuiditas, Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Dividend Payout Ratio (Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

4 120 76

Pengaruh Profitabilitas, Free Cash Flow dan Investment Opportunity Set terhadap Cash Dividend dengan Likuiditas sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 - 2011

1 64 141

Pengaruh Financial Leverage Dan Free Cash Flow terhadap Kebijakan Deviden Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Busra Efek Indonesia

4 52 85

Pengaruh Kemampulabaan Dan Invesment Opportunity Set Serta Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

1 37 96

Analsis Pengaruh Free Cash flow Dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 40 90

Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Investment Opportunity Set, Free Cash Flow, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI)

1 46 91

Pengaruh Investment Opportunity Set dan Profitabilitas terhadap Return Saham dan Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 59 170

Analisis Pengaruh Free Cash Flow dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 42 93

PENGARUH PROFITABILITAS, FREE CASH FLOW, INVESTMENT OPPORTUNITY SET, DAN RISIKO TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015)

2 12 20