IbM Pemberdayaan Masyarakat Sebagai Upaya Meningkatkan Kualitas Hidup Penderita Diabetes Melitus
LAPORAN PROGRAM IPTEK BAGI MASYARAKAT
(IbM)
IbM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEBAGAI UPAYA
MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP PENDERITA DIABETES
MELITUS
Oleh:
Yanuar Primanda, S.Kep., Ns., MNS (NIK: 173177)
Ferika Indarwati, S.Kep., Ns., M.Ng (NIK: 173081)
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2015/2016
1
HALAMAN PENGESAHAN
Judul IbM: Pemberdayaan masyarakat sebagai upaya meningkatkan kualitas hidup penderita diabetes
melitus
1. Nama Mitra Program IbM (1)
: Ranting Muhammadiyah Tamantirto Selatan
2. Nama Mitra Program IbM (2)
: Ranting Aisyiyah Tamantirto Selatan
3. Ketua Tim Pengusul
Nama
: Yanuar Primanda, S.Kep., Ns., MNS
: 0503018502/173177
: Asisten Ahli/Penata Muda
: Keperawatan/ Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
: Keperawatan Medikal Bedah
: Jl. Ringroad Barat, Tamantirto, Kasihan, Bantul / 0274 387656 /
[email protected]
Alamat Rumah/Telp/Faks/E-mail : Tamantirto, Kasihan / [email protected] /
[email protected]
Anggota Tim Pengusul
Jumlah Anggota
: Dosen 2 orang
Nama Anggota I/bidang keahlian : Ferika Indarwati, S.Kep., Ns., M.Ng/ Keperawatan Anak
Nama Anggota I/bidang keahlian : Mir’atun Nisa, M.Ag/ Pusat Studi Keperawatan Islam
Mahasiswa yang terlibat
: 7 orang
Lokasi Kegiatan/Mitra (1)
Wilayah Mitra (Desa/Kecamatan) : Ranting Muhammadiyah Tamantirto Selatan
Kabupaten/Kota
: Bantul
Propinsi
: DIY
Jarak PT ke lokasi mitra (km)
: 3 km
Lokasi Kegiatan/Mitra (2)
Wilayah Mitra (Desa/Kecamatan) : Ranting Aisyiyah Tamantirto Selatan
Kabupaten/Kota
: Bantul
Propinsi
: DIY
Jarak PT ke lokasi mitra (km)
: 3 km
Luaran yang dihasilkan
: Pemberdayaan masyarakat sebagai upaya meningkatkan kualitas
hidup penderita diabetes melitus
Jangka waktu pelaksanaan
: 6 bulan
Biaya Total
: Rp.10.000.000
Sumber lain (sebutkan ….)
: tidak ada
Yogyakarta, 20 Juli 2016
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
NIDN
Jabatan/Golongan
Jurusan/Fakultas
Perguruan Tinggi
Bidang Keahlian
Alamat Kantor/Telp/Faks/E-mail
Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
Ketua Tim Peneliti,
Sri Sumaryani, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Mat
NIK: 19770313200104173046
Yanuar Primanda, S.Kep., Ns., MNS
NIK: 1985103201110173 177
Mengetahui
Ketua LP3M Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Hilman Latief, S.Ag.M.A.Ph.D
NIK: 19750912200004113033
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………
1
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………….
2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………
3
RINGKASAN………………………………………………………………..
4
BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………...
5
A. Analisis Situasi………………………………………………………
5
B. Permasalahan Mitra ..………………………………………………..
6
C. Solusi yang Ditawarkan……………………………………………...
8
BAB 2 TARGET DAN KELUARAN………………………………………..
11
BAB 3 METODE PELAKSANAAN…………………………………………
12
BAB 4 KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI…………………………….
14
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN...………...........................................
16
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................
19
DAFTAR PUSTAKAN...................................................................................
20
LAMPIRAN…………………………………………………………………..
22
3
RINGKASAN
Pengabdian masyarakat skema IbM yang diusulkan oleh tim pengusul ini
adalah pengabdian masyarakat di bidang kesehatan yang akan dilaksanakan di
Desa Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta, yang melibatkan warga Ranting
Muhammadiyah dan Ranting Aisyiyah Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta
yang berfokus pada usaha pemberdayaan masyarakat sebagai upaya meningkatkan
kualitas hidup penderita diabetes melitus di wilayah tersebut.
Tahapan tahapan dalam program IbM ini dilaksanakan terintegrasi dengan
kegiatan Pimpinan Ranting Muhammadiyah dan Pimpinan Ranting Aisyiyah.
Tahapan pertama berupa peningkatan spiritualitas yang diisi kegiatan pengajian.
Tahap kedua berupa senam bersama yang dipimpin oleh instruktur senam
profesional. Tahap ketiga adalah pemeriksaan kesehatan meliputi pemeriksaan
berat badan, tekanan darah, kadar kolesterol, kadar gula darah, dan kadar asam
urat. Tahap keempat adalah pemeriksaan oleh dokter dan pemberian obat yang
bekerjasama dengan PKU Muhammadiyah Gamping. Tahap kelima adalah
pemberian edukasi untuk mencegah DM dan komplikasinya serta meningkatkan
kualitas hidup.
Media yang digunakan dalam program ini meliputi form pemeriksaan
kesehatan, leaflet, dan booklet. Metode yang digunakan adalah pemaparan materi,
diskusi, dan demonstrasi Produk yang dihasilkan dari program IbM ini meliputi
produk jasa dan barang. Produk jasa berupa hasil pemeriksaan kesehatan,
peningkatan pengetahuan dan kesehatan penderita DM dan peserta secara umum.
Produk barang yang dihasilkan berupa booklet dan leaflet yang dapat digunakan
sebagai pedoman bagi penderita DM untuk melakukan perawatan dirinya.
4
PRAKATA
Puji Syukur Alhamdulillahirobbil’alamin penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat iman, Islam, ihsan, waktu luang dan
kesehatan yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan kegiatan
pengabdian masyarakat ini sebagai salah satu bentuk Tri Dharma perguruan
tinggi.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih, rasa hormat, dan
penghargaan kepada semua pihak yang telah turut membimbing, mendidik, dan
membantu penulis dalam bentuk apapun selama melaksanakan kegiatan ini.
Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih dan rasa hormat kepada:
1. Prof. Dr. Bambang Cipto, MA selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta.
2. Hilman Latief, MA., Ph.D. Selaku ketua PL3M UMY beserta seluruh staffnya.
3. dr.Ardi Pramono, Sp.An. M.Kes. selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan UMY.
4. Sri Sumaryani, S.Kep., Ns., M.Kep.Sp.Mat. Selaku Ketua Program Studi Ilmu
Keperawatan FKIK UMY.
5. LP3M UMY sebagai sponsor utama sehingga kami dapat melaksnanakan
kegiatan ini.
6. Pimpinan Ranting Aisyiyah dan Pimpinan Ranting Muhammadiyah Tamantirto
Selatan, Kasihan, Bantul, Yogyakarta.
7. Rekan-rekan mahasiswa, alumni, dan asisten dosen yang telah membatu
persiapan dan pelaksanaan kegiatan.
8. Semua pihak yang tidak memungkinkan untuk penulis sebutkan satu persatu
yang telah membantu dalam kegiatan ini.
Semoga segala bantuan dan kebaikan, serta dukungan yang telah diberikan
kepada kami mendapatkan imbalan yang tak terhingga dan dicatat sebagai amal
sholeh dari Allah SWT. Amiin.
Yogyakarta,
Juli 2016
Pengusul
5
BAB 1. PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
Diabetes melitus (DM) adalah salah satu penyakit kronis yang menjadi
permasalahan global. Di Indonesia, jumlahnya meningkat dari waktu ke
waktu. Jumlah penderita DM di seluruh dunia hampir mencapai 200 juta
(World Health Organization [WHO], 2011). Indonesia sendiri menempati
urutan ke empat jumlah penderita DM tertinggi setelah India, Cina, dan
Amerika Serikat dengan jumlah penderita 5,6 juta (Wild, Roglic, Green,
Sicree, & King, 2004). Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), jumlah
penderita DM mencapai 7434 jiwa dan termasuk 10 penyebab kematian di
rumah sakit (Dinas Kesehatan DIY, 2012).
Berdasarkan Profil Kesehatan Kabupaten Bantul tahun 2013, DM
menjadi penyakit ke enam tertinggi dengan jumlah penderita mencapai 5.888
penderita (Dinas Kesehatan Bantul, 2014). Puskesmas Kasihan I dimana
wilayah kerjanya mencakup Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, tercatat
pada tahun 2012 jumlah penderita DM mencapai angka 1.028 penderita.
Jumlah ini termasuk tinggi untuk jumlah penderita DM di sebuah wilayah
kerja Puskesmas jika dibandingkan dengan jumlah keseluruhan penderita DM
di Kabupaten Bantul.
Sejalan dengan tingginya jumlah penderita DM, resiko terjadinya
komplikasi akibat DM juga semakin meningkat. Pasien DM beresiko
mengalami baik komplikasi akut maupun kronik. Komplikasi akut meliputi
hipoglikemia, diabetes ketoasidosis (DKA), dan hyperglycemic hyperosmolar
nonketotic coma (HHNC). Komplikasi kronik meliputi retinopati diabetik,
nefropati diabetik, neuropati, dislipidemia, dan hipertensi yang dapat berujung
pada kematian (Baradero, Dayrit, & Siswadi 2009). Berbagai komplikasi
tersebut akan berdampak terhadap kulaitas hidup penderita DM.
Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Bantul, Yogyakarta berada di
dataran rendah. Kantor Kepala Desa Tamantirto berada pada ketinggian 70
6
meter diatas permukaan laut. Jarak Kantor Kepala Desa Tamantirto ke Pusat
Pemerintahan (Ibukota) Kabupaten Bantul adalah 9 Km. Desa Tamantirto
beriklim seperti layaknya daerah dataran rendah di daerah tropis dengan
dengan cuaca panas sebagai ciri khasnya. Bentangan wilayah di Desa
Tamantirto 80% berupa daerah yang datar sampai berombak dan 20% berupa
daerah yang berombak sampai berbukit.
Desa Tamantirto dimana terdapat Ranting Muhammadiyah dan
Ranting Aisyiyah Tamantirto Selatan berada dalam satu wilayah desa yang
sama dimana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta berada. Hal ini
memungkinkan masyarakatnya untuk aktif berpartisipasi dalam kegiatan
organisasi Muhammadiyah dan Aisyiyah. Hal ini dibuktikan dengan
banyaknya anggota Muhammadiyah dan Aisyiyah yang ada di wilayah ini.
Ranting Muhammadiyah dan Ranting Aisyiyah Tamantirto Selatan,
Kasihan, Bantul, Yogyakarta mencakup beberapa wilayah di Desa Tamantirto,
yaitu Jetis, Kasihan, Mblotongan, Mbayaran, Gunung Sempu, Perumahan
Asyifa, Kembaran, dan Gonjen. Wilayah yang dekat dengan UMY dan ring
road memudahkan transportasi dan tersedianya fasilitas-fasilitas baik fasilitas
pendidikan, kesehatan, dan fasilitas umum lainnya.
Meskipun demikian, program peningkatan kualitas hidup bagi
penderita DM di Ranting Muhammadiyah dan Ranting Aisyiyah Tamantirto
Selatan, Kasihan, Bantul, Yogyakarta ini belum pernah dilakukan. Selain itu,
meski jumlah penderita DM cukup banyak di wilayah ini, kelompok swabantu
yang dapat memfasilitasi penderita DM untuk saling mendukung satu sama
lain masih belum ada.
B. Permasalahan Mitra
Ranting Muhammadiyah Tamantirto Selatan dan Ranting ‘Aisyiyah
Tamantiro Selatan, Kasihan, Bantul, Yogyakarta memiliki anggota yang
sangat banyak. Anggota terdiri dari berbagai kelompok usia dengan latar
belakang profil kesehatan yang berbeda-beda. Berdasarkan hasil wawancara
yang dilakukan oleh tim kepada salah satu warga Muhammadiyah Ranting
Tamantirto Selatan, banyak anggota Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah yang telah
7
berusia dewasa akhir dan lansia yang juga menderita DM. Meskipun demikian
belum ada data yang pasti terkait jumlah penderita DM di wilayah ini. Data di
Puskesmas Kasihan I, dimana Ranting Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah
merupakan wilayah kerjanya, hanya disebutkan jumlah kunjungan untuk 10
besar penyakit.
Pada tahun 2010 dan 2011, DM menjadi penyakit tertinggi ke 7
berdasarkan data kunjungan di Puskesmas Kasihan I, tetapi jumlah ini terus
meningkat sehingga pada tahun 2012, DM meningkat menjadi penyakit
tertinggi ke 6 dengan jumlah penderita sebanyak 1028 penderita. Hal ini
menunjukkan bahwa jumlah penderita DM semakin meningat dari waktu ke
waktu, termasuk di wilayah Ranting Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Tamantiro
Selatan, Kasihan, Bantul, Yogyakarta.
Peningkatan jumlah penderita DM berarti kemungkinan resiko
peningkatan komplikasi akibat DM juga akan meningkat. Ditambah lagi,
karena DM tidak dapat disembuhkan dan hanya dapat dikontrol, maka dapat
dipastikan bahwa penyakit ini akan berdampak terhadap kualitas hidup
penderitanya. Penurunan kualitas hidup lebih lanjut akan menurunkan
produktivitas dan keaktivan warga Ranting Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah
Tamantirto Selatan, Kasihan, Bantul, Yogyakarta.
Peningkatan jumlah penderita DM yang berdampak serius ini belum
diimbangi dengan peningkatan usaha pencegahan terhadap komplikasi yang
mungkin muncul akibat DM dan peningkatan kualitas hidup penderitanya. Hal
ini ditandai dengan belum pernah adanya penyuluhan maupun program
edukasi untuk meningkatkan kualitas hidup penderita DM. Penderita DM di
wilayan ini mendapatkan informasi terkait penyakitnya dari media yang ada
misalnya dari koran maupun majalah yang dapat diakses. Pengetahuan yang
baik dan mudah diakses dapat membantu pasien untuk melakukan perilaku
yang sehat bagi penderita DM sehingga gula darah terkontrol dan komplikasi
penyakit DM dapat dicegah atau diperlambat.
Di wilayan ini, penderita DM datang ke Puskesmas, Balai Pengobatan,
maupun dokter praktek hanya jika mengalami keluhan dan merasa sakit saja.
8
Selain itu, belum terdapat kelompok swabantu bagi penderita DM. Sehingga
belum ada kelompok yang dapat mewadahi penderita DM ini dan
memfasilitasi anggotanya untuk dapat bersama-sama meningkatkan kualitas
hidupnya. Kelompok swabantu sangat penting untuk memfasilitasi penderita
DM agar dapat tetap berperan aktif dan memiliki kualitas hidup yang baik.
C. Solusi yang Ditawarkan
Kedua mitra yaitu Ranting Muhammadiyah Tamantirto Selatan dan
Ranting ‘Aisyiyah Tamantiro Selatan, Kasihan, Bantul, Yogyakarta akan
diberikan edukasi dan pelatihan sebagai upaya pemberdayaan masyarakat
untuk meningkatkan kualitas hidup penderita diabetes melitus. Peserta
program ini adalah warga Ranting Muhammadiyah Tamantirto Selatan dan
Ranting ‘Aisyiyah Tamantiro Selatan, Kasihan, Bantul, Yogyakarta baik yang
sudah menderita DM, beresiko menderita DM, maupun yang belum atau tidak
menderita DM.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini akan dilakukan dalam lima tahap.
Tahapan pertama berupa peningkatan spiritualitas dengan kegiatan pengajian.
Pengajian diharapkan dapat meningkatkan spiritualitas masyarakat terutama
penderita DM. Spiritualitas yang baik akan meningkatkan penerimaan diri
terhadap kondisi yang dialalami sehingga dapat mencegah stress dan kualitas
hidup dapat meningkat.
Tahap kedua berupa senam bersama yang dipimpin oleh instruktur
senam profesional. Senam bersama bermanfaat untuk meningkatkan
kebugaran, meningkatkan sistem imun, menurunkan stres dan bagi penderita
DM, dapat bermanfaat untuk meningkatkan sensitifitas insulin sehingga dapat
mengontrol kadar gula darah di dalam tubuh.
Tahap ketiga adalah pemeriksaan kesehatan meliputi pemeriksaan berat
badan, tekanan darah, kadar kolesterol, kadar gula darah, dan kadar asam urat.
Pemeriksaan berat badam, tekanan darah, kadar kolesterol, kadar gula darah,
dan kadar asam urat memungkinkan peserta memonitoring kondisi
kesehatannya. Bagi masyarakat yang belum pernah melakukan pemeriksaan
kesehatan sebelumnya, pemeriksaan kesehatan tersebut dapat berungsi sebagai
9
skrining kesehatan untuk mengetahui status kesehatannya saat ini sehingga
dapat diambil tindakan pencegahan lebih lanjut. Bagi penderita DM,
terkontrolnya status kesehatan dapat mencegah atau minimal memperlambat
munculnya komplikasi.
Tahap keempat adalah pemeriksaan oleh dokter dan pemberian obat
yang bekerjasama dengan PKU Muhammadiyah Gamping. Kegiatan ini
melibatkan PKU Muhammadiyah Gamping yang memberikan fasilitas dokter
dan obat-obatan yang dapat dimanfaatkan bagi penderita DM maupun
masyarakat peserta kegiatan untuk mendapatkan pengobatan sesuai kondisi
yang dialaminya saat ini.
Tahap kelima adalah pemberian edukasi untuk mencegah DM dan
komplikasinya
serta
meningkatkan
kualitas
hidup.
Peserta
kegiatan
pengabdian masyarakat ini, khususnya penderita DM diharapkan dapat
mengaplikasikan materi penyuluhan yang telah diberikan.
Kelima tahapan yang diberikan dalam program ini memungkinkan
peserta untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan. Metode yang digunakan saat
edukasi adalah diskusi dan demonstrasi sesuai kebutuhan edukasi pasien.
Media yang digunakan meliputi leaflet atau booklet, sehingga memudahkan
peserta memahami materi yang disampaikan sekaligus sebagai panduan ketika
peserta melakukan tindakan perawatan diri di rumah.
10
BAB 2. TARGET DAN LUARAN
Target dan luaran program IbM pemberdayaan masyarakat sebagai upaya
meningkatkan kualitas hidup penderita diabetes melitus di wilayah Ranting
Muhammadiyah dan Ranting ‘Aisyiyah Tamantirto Selatan Bantul Yogyakarta
adalah:
1. Terselenggaranya progam peningkatan spiritualitas dalam bentuk pengajian
akbar
2. Terselenggaranya senam bersama yang dipimpin oleh instruktur senam
profesional
3. Terselenggaranya pemeriksaan kesehatan pada penderita DM dan masyarakat
meliputi pemeriksaan berat badan, tekanan darah, kadar kolesterol, kadar gula
darah, dan kadar asam urat
4. Terselenggaranya pemeriksaan oleh dokter dan pemberian obat yang
bekerjasama dengan PKU Muhammadiyah Gamping
5. Terselenggaranya pemberian edukasi untuk mencegah DM dan komplikasinya
serta meningkatkan kualitas hidup
Skema target dan luaran adalah sebagai berikut:
Target
Jenis Luaran
Di akhir 1. Produk
kegiatan
Jasa
2. Produk
Barang
Luaran
Berupa hasil pemeriksaan kesehatan, peningkatan
pengetahuan dan kesehatan penderita DM dan peserta
secara umum.
Booklet dan leaflet yang dapat digunakan sebagai
pedoman bagi penderita DM untuk melakukan
perawatan dirinya
11
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
Program ini diberikan khususnya pada masyarakat penderita diabetes
melitus dan pada masyarakat luas di wilayah Ranting Muhammadiyah dan
Ranting ‘Aisyiyah Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta yang ingin
berpartisipasi. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan di Ranting Muhammadiyah dan
Ranting ‘Aisyiyah Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Proses pelatihan
akan dilakukan sebanyak 4 kali, yaitu:
1.
Tahapan 1 berupa kegiatan peningkatan spiritualitas dalam bentuk pengajian.
Pengajian diisi oleh ustadzah yang memberikan kajian tentang peran manusia
di muka bumi ini. Pemberian tausyiah dari ustadzah diharapkan dapat
meningkatkan spiritualitas masyarakat terutama penderita DM. Spiritualitas
yang baik akan meningkatkan penerimaan diri terhadap kondisi yang
dialalami sehingga dapat mencegah stress dan kualitas hidup dapat
meningkat.
2.
Tahap 2 berupa senam bersama yang dipimpin oleh instruktur senam
profesional. Senam yang dilakukan berupa senam aerobic low-moderate
impact yang bermanfaat untuk meningkatkan kebugaran, meningkatkan
sistem imun, menurunkan stres dan bagi penderita DM, dapat bermanfaat
untuk meningkatkan sensitifitas insulin sehingga dapat mengontrol kadar gula
darah di dalam tubuh. Senam dilaksanakan selama 60 menit.
3.
Tahap 3 adalah pemeriksaan kesehatan meliputi pemeriksaan berat badan,
tekanan darah, kadar kolesterol, kadar gula darah, dan kadar asam urat.
Pemeriksaan berat badan, tekanan darah, kadar kolesterol, kadar gula darah,
dan kadar asam urat memungkinkan peserta memonitoring kondisi
kesehatannya. Bagi masyarakat yang belum pernah melakukan pemeriksaan
kesehatan sebelumnya, pemeriksaan kesehatan tersebut dapat berungsi
sebagai skrining kesehatan untuk mengetahui status kesehatannya saat ini
sehingga dapat diambil tindakan pencegahan lebih lanjut. Bagi penderita DM,
terkontrolnya status kesehatan dapat mencegah atau minimal memperlambat
munculnya komplikasi.
12
4.
Tahap 4 adalah pemeriksaan oleh dokter dan pemberian obat yang
bekerjasama dengan PKU Muhammadiyah Gamping. Kegiatan ini melibatkan
PKU Muhammadiyah Gamping yang memberikan fasilitas dokter dan obatobatan yang dapat dimanfaatkan bagi penderita DM maupun masyarakat
peserta kegiatan untuk mendapatkan pengobatan sesuai kondisi yang
dialaminya saat ini.
5.
Tahap 5 adalah pemberian edukasi untuk mencegah DM dan komplikasinya
serta meningkatkan kualitas hidup. Peserta kegiatan pengabdian masyarakat
ini, khususnya penderita DM diharapkan dapat mengaplikasikan materi
penyuluhan yang telah diberikan.
Kelima tahapan yang diberikan dalam program ini memungkinkan
peserta untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan. Metode yang digunakan
saat edukasi adalah diskusi dan demonstrasi sesuai kebutuhan edukasi pasien.
Media yang digunakan meliputi leaflet atau booklet, sehingga memudahkan
peserta memahami materi yang disampaikan sekaligus sebagai panduan
ketika peserta melakukan tindakan perawatan diri di rumah.
13
BAB 4. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI
Program pengabdian kepada masyarakat di tahun 2015 ini disosialisasikan
oleh LP3M UMY yang selama beberapa tahun terakhir ini telah bekerja sangat
baik dan gigih dalam menyemangati para dosen untuk terlibat dalam berbagai
program baik penelitian maupun pengabdian masyarakat. Sehingga di tahun 20132014, banyak dosen yang lolos program penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat baik ditingkat universitas maupun nasional. Sosialisasi terus menerus
dilakukan di tiap fakultas serta pelatihan pembuatan proposal sering diadakan. Di
tahun 2015 ini, kembali LP3M UMY berupaya agar semakin banyak usulan
proposal dosen yang lolos dalam program pengabdian kepada masyarakat.
Program IbM ini diusulkan oleh Tim Pengusul yang berasal dari
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan, Program Studi Ilmu Keperawatan. Kepakaran yang dibutuhkan dalam
kegiatan ini adalah keahlian pendidikan kesehatan dan pembuatan media, keahlian
keperawatan dewasa dan keperawatan anak, yang akan membekali penderita DM
dalam meningkatkan kualitas hidupnya. UMY memiliki Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan yang di dalamnya terdapat Prodi Ilmu Keperawatan yang terdiri
dari program S1 keperawatan yang mempelajari keperawatan secara umum dan
program S2 keperawatan yang memfokuskan pada peminatan keperawatan
medikal bedah.
Ketua Pengusul berasal dari Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UMY yang memiliki keahlian dalam bidang
keperawatan dewasa yang ahli dalam pemberian asuhan keperawatan dewasa
khususnya dalam penatalaksanaan DM dan peningkatan kualitas penderita DM.
Bidang kepakaran yang diambil oleh ketua tim peneliti adalah terkait DM, baik
penelitian maupun pengabdian masyarakat. Ketua tim peneliti juga akan
bertanggungjawab dalam ide dan materi dalam pelatihan karena sasaran pelatihan
adalah penderita DM dan materi yang dilatihkan sangat berkaitan dengan
keperawatan dewasa. Ketua Tim Pengusul bertanggungjawab secara keseluruhan
terhadap kerja tim dan dalam mendesain program pelatihan, dan secara khusus
14
merancang media pelatihan, meliputi sarana audiovisual, kelengkapan untuk
pelatihan, termasuk ketersediaan alat dan bahan untuk pemeriksaan penderita DM.
Anggota Pengusul 1 adalah dosen dan praktisi di keperawatan anak yang
bertanggungjawab
dalam
melakukan
pendekatan-pendekatan
yang
dapat
digunakan dalam implementasi rencana kegiatan. Anggota Pengusul 2 adalah
dosen Agama Islam dan Kemuhammadiyahan di PSIK FKIK UMY yang juga
berperan aktif di Pusat Studi Keperawatan Islam yang berpartisipasi untuk
pendokumentasian kegiatan. Ketujuh anggota lain yang terlibat dalam kegiatan ini
meliputi mahasiswa (1 orang), alumni PSIK FKIK UMY (3 orang) dan asisten
dosen PSIK FKIK UMY. Mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan pengabdian
masyarakat ini adalah mahasiswa keperawatan PSIK FKIK UMY tahun kedua ke
atas yang telah mendapat materi tentang keperawatan dasar dan blok
endokrinologi, dan dilatih sebelumnya sehingga lebih paham dengan tindakan
yang akan mereka lakukan. Anggota lain bertanggungjawab membantu ketua tim
dan anggota dalam pemeriksaan kesehatan, pemberian edukasi kesehatan,
penyelesaian masalah administratif dan kelengkapan peralatan.
15
BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN
Kegiatan yang diagendakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini
teah berhasil dilaksanakan. Jumlah peserta yang mengikuti tahap 1 dan 2
(pengajian dan senam bersama) sebanyak 263 orang yang berasal dari Dusun
Kembaran, Jetis, Gonjen, Kasihan, Gangin, Sumberan, Jadan, Bayaran, dan
Ngrame yang termasuk dalam wilayah Ranting Aisyiyah dan Muhammadiyah
Tamantirto Selatan. Kegiatan di tahap 3, 4, dan 5 berupa pemeriksaan kesehatan
dan pengobatan serta edukasi diikuti oleh 219 orang. Tidak semua peserta yang
terlibat dalam fase 1 dan 2 mengikuti kegiatan di Fase 3, 4, dan 5. Hal tersebut
karena pasien merasa masih muda dan tidak mengalami masalah kesehatan. Hasil
distribudi frekuensi gambaran demografis dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Gambaran Demografis Peserta Program (N = 263)
Karakteristik
Jenis kelamin
Usia
Jumlah
Prosentase (%)
Perempuan
199
75,7
Laki-laki
64
24,3
≤ 40
87
33,1
41 – 60
127
48,3
61– 80
49
18,6
Keseluruhan peserta kegiatan ini sebagian besar berjenis kelamin
perempuan (75,7%) dengan rentang usia antara 41-60 tahun (48,3%). Dari 263
peserta, sebanyak 219 (83,3%) peserta mengikuti pemeriksaan kesehatan,
pengobatan dan edukasi. Hasil pemeriksaan kesehatan dapat dilihat dari tabel 2.
16
Tabel 2. Gambaran Hasil Pemeriksaan Kesehatan
Karakteristik
Jumlah
Prosentase (%)
170
77,6
Laki-laki
49
22,4
≤ 40
58
26,5
41 – 60
119
54,3
61– 80
42
19,2
30 – 50
68
31,1
51 – 60
117
53,4
61 - 70
23
10,5
71 - 80
11
5
Tekanan Darah Sistole
70-120 mmHg
37
16,9
(N = 219)
121-139 mmHg
130
59,4
140-180 mmHg
49
22,4
>180 mmHg
3
1,4
3
1,4
70-80 mmHg
198
90,4
80-90 mmHg
14
6,4
>90 mmHg
4
1,8
Kadar gula darah
< 60 mg.dl
7
3,2
sewaktu (N = 204
60 – 140 mg/dl
119
58,3
orang)
140 – 200 mg/dl
46
22,5
≥200 mg/dl
39
19,1
Kadar Kolesterol Total
< 200
133
73,9
(N = 180 orang)
>200
47
26,1
Kadar Asam Urat (N =
7
11
22
Jenis kelamin (N = 219) Perempuan
Usia (N = 219)
Berat Badan (N = 219)
Tekanan Darah Diastole
(IbM)
IbM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEBAGAI UPAYA
MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP PENDERITA DIABETES
MELITUS
Oleh:
Yanuar Primanda, S.Kep., Ns., MNS (NIK: 173177)
Ferika Indarwati, S.Kep., Ns., M.Ng (NIK: 173081)
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2015/2016
1
HALAMAN PENGESAHAN
Judul IbM: Pemberdayaan masyarakat sebagai upaya meningkatkan kualitas hidup penderita diabetes
melitus
1. Nama Mitra Program IbM (1)
: Ranting Muhammadiyah Tamantirto Selatan
2. Nama Mitra Program IbM (2)
: Ranting Aisyiyah Tamantirto Selatan
3. Ketua Tim Pengusul
Nama
: Yanuar Primanda, S.Kep., Ns., MNS
: 0503018502/173177
: Asisten Ahli/Penata Muda
: Keperawatan/ Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
: Keperawatan Medikal Bedah
: Jl. Ringroad Barat, Tamantirto, Kasihan, Bantul / 0274 387656 /
[email protected]
Alamat Rumah/Telp/Faks/E-mail : Tamantirto, Kasihan / [email protected] /
[email protected]
Anggota Tim Pengusul
Jumlah Anggota
: Dosen 2 orang
Nama Anggota I/bidang keahlian : Ferika Indarwati, S.Kep., Ns., M.Ng/ Keperawatan Anak
Nama Anggota I/bidang keahlian : Mir’atun Nisa, M.Ag/ Pusat Studi Keperawatan Islam
Mahasiswa yang terlibat
: 7 orang
Lokasi Kegiatan/Mitra (1)
Wilayah Mitra (Desa/Kecamatan) : Ranting Muhammadiyah Tamantirto Selatan
Kabupaten/Kota
: Bantul
Propinsi
: DIY
Jarak PT ke lokasi mitra (km)
: 3 km
Lokasi Kegiatan/Mitra (2)
Wilayah Mitra (Desa/Kecamatan) : Ranting Aisyiyah Tamantirto Selatan
Kabupaten/Kota
: Bantul
Propinsi
: DIY
Jarak PT ke lokasi mitra (km)
: 3 km
Luaran yang dihasilkan
: Pemberdayaan masyarakat sebagai upaya meningkatkan kualitas
hidup penderita diabetes melitus
Jangka waktu pelaksanaan
: 6 bulan
Biaya Total
: Rp.10.000.000
Sumber lain (sebutkan ….)
: tidak ada
Yogyakarta, 20 Juli 2016
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
NIDN
Jabatan/Golongan
Jurusan/Fakultas
Perguruan Tinggi
Bidang Keahlian
Alamat Kantor/Telp/Faks/E-mail
Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
Ketua Tim Peneliti,
Sri Sumaryani, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Mat
NIK: 19770313200104173046
Yanuar Primanda, S.Kep., Ns., MNS
NIK: 1985103201110173 177
Mengetahui
Ketua LP3M Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Hilman Latief, S.Ag.M.A.Ph.D
NIK: 19750912200004113033
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………
1
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………….
2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………
3
RINGKASAN………………………………………………………………..
4
BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………...
5
A. Analisis Situasi………………………………………………………
5
B. Permasalahan Mitra ..………………………………………………..
6
C. Solusi yang Ditawarkan……………………………………………...
8
BAB 2 TARGET DAN KELUARAN………………………………………..
11
BAB 3 METODE PELAKSANAAN…………………………………………
12
BAB 4 KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI…………………………….
14
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN...………...........................................
16
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................
19
DAFTAR PUSTAKAN...................................................................................
20
LAMPIRAN…………………………………………………………………..
22
3
RINGKASAN
Pengabdian masyarakat skema IbM yang diusulkan oleh tim pengusul ini
adalah pengabdian masyarakat di bidang kesehatan yang akan dilaksanakan di
Desa Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta, yang melibatkan warga Ranting
Muhammadiyah dan Ranting Aisyiyah Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta
yang berfokus pada usaha pemberdayaan masyarakat sebagai upaya meningkatkan
kualitas hidup penderita diabetes melitus di wilayah tersebut.
Tahapan tahapan dalam program IbM ini dilaksanakan terintegrasi dengan
kegiatan Pimpinan Ranting Muhammadiyah dan Pimpinan Ranting Aisyiyah.
Tahapan pertama berupa peningkatan spiritualitas yang diisi kegiatan pengajian.
Tahap kedua berupa senam bersama yang dipimpin oleh instruktur senam
profesional. Tahap ketiga adalah pemeriksaan kesehatan meliputi pemeriksaan
berat badan, tekanan darah, kadar kolesterol, kadar gula darah, dan kadar asam
urat. Tahap keempat adalah pemeriksaan oleh dokter dan pemberian obat yang
bekerjasama dengan PKU Muhammadiyah Gamping. Tahap kelima adalah
pemberian edukasi untuk mencegah DM dan komplikasinya serta meningkatkan
kualitas hidup.
Media yang digunakan dalam program ini meliputi form pemeriksaan
kesehatan, leaflet, dan booklet. Metode yang digunakan adalah pemaparan materi,
diskusi, dan demonstrasi Produk yang dihasilkan dari program IbM ini meliputi
produk jasa dan barang. Produk jasa berupa hasil pemeriksaan kesehatan,
peningkatan pengetahuan dan kesehatan penderita DM dan peserta secara umum.
Produk barang yang dihasilkan berupa booklet dan leaflet yang dapat digunakan
sebagai pedoman bagi penderita DM untuk melakukan perawatan dirinya.
4
PRAKATA
Puji Syukur Alhamdulillahirobbil’alamin penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat iman, Islam, ihsan, waktu luang dan
kesehatan yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan kegiatan
pengabdian masyarakat ini sebagai salah satu bentuk Tri Dharma perguruan
tinggi.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih, rasa hormat, dan
penghargaan kepada semua pihak yang telah turut membimbing, mendidik, dan
membantu penulis dalam bentuk apapun selama melaksanakan kegiatan ini.
Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih dan rasa hormat kepada:
1. Prof. Dr. Bambang Cipto, MA selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta.
2. Hilman Latief, MA., Ph.D. Selaku ketua PL3M UMY beserta seluruh staffnya.
3. dr.Ardi Pramono, Sp.An. M.Kes. selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan UMY.
4. Sri Sumaryani, S.Kep., Ns., M.Kep.Sp.Mat. Selaku Ketua Program Studi Ilmu
Keperawatan FKIK UMY.
5. LP3M UMY sebagai sponsor utama sehingga kami dapat melaksnanakan
kegiatan ini.
6. Pimpinan Ranting Aisyiyah dan Pimpinan Ranting Muhammadiyah Tamantirto
Selatan, Kasihan, Bantul, Yogyakarta.
7. Rekan-rekan mahasiswa, alumni, dan asisten dosen yang telah membatu
persiapan dan pelaksanaan kegiatan.
8. Semua pihak yang tidak memungkinkan untuk penulis sebutkan satu persatu
yang telah membantu dalam kegiatan ini.
Semoga segala bantuan dan kebaikan, serta dukungan yang telah diberikan
kepada kami mendapatkan imbalan yang tak terhingga dan dicatat sebagai amal
sholeh dari Allah SWT. Amiin.
Yogyakarta,
Juli 2016
Pengusul
5
BAB 1. PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
Diabetes melitus (DM) adalah salah satu penyakit kronis yang menjadi
permasalahan global. Di Indonesia, jumlahnya meningkat dari waktu ke
waktu. Jumlah penderita DM di seluruh dunia hampir mencapai 200 juta
(World Health Organization [WHO], 2011). Indonesia sendiri menempati
urutan ke empat jumlah penderita DM tertinggi setelah India, Cina, dan
Amerika Serikat dengan jumlah penderita 5,6 juta (Wild, Roglic, Green,
Sicree, & King, 2004). Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), jumlah
penderita DM mencapai 7434 jiwa dan termasuk 10 penyebab kematian di
rumah sakit (Dinas Kesehatan DIY, 2012).
Berdasarkan Profil Kesehatan Kabupaten Bantul tahun 2013, DM
menjadi penyakit ke enam tertinggi dengan jumlah penderita mencapai 5.888
penderita (Dinas Kesehatan Bantul, 2014). Puskesmas Kasihan I dimana
wilayah kerjanya mencakup Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, tercatat
pada tahun 2012 jumlah penderita DM mencapai angka 1.028 penderita.
Jumlah ini termasuk tinggi untuk jumlah penderita DM di sebuah wilayah
kerja Puskesmas jika dibandingkan dengan jumlah keseluruhan penderita DM
di Kabupaten Bantul.
Sejalan dengan tingginya jumlah penderita DM, resiko terjadinya
komplikasi akibat DM juga semakin meningkat. Pasien DM beresiko
mengalami baik komplikasi akut maupun kronik. Komplikasi akut meliputi
hipoglikemia, diabetes ketoasidosis (DKA), dan hyperglycemic hyperosmolar
nonketotic coma (HHNC). Komplikasi kronik meliputi retinopati diabetik,
nefropati diabetik, neuropati, dislipidemia, dan hipertensi yang dapat berujung
pada kematian (Baradero, Dayrit, & Siswadi 2009). Berbagai komplikasi
tersebut akan berdampak terhadap kulaitas hidup penderita DM.
Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Bantul, Yogyakarta berada di
dataran rendah. Kantor Kepala Desa Tamantirto berada pada ketinggian 70
6
meter diatas permukaan laut. Jarak Kantor Kepala Desa Tamantirto ke Pusat
Pemerintahan (Ibukota) Kabupaten Bantul adalah 9 Km. Desa Tamantirto
beriklim seperti layaknya daerah dataran rendah di daerah tropis dengan
dengan cuaca panas sebagai ciri khasnya. Bentangan wilayah di Desa
Tamantirto 80% berupa daerah yang datar sampai berombak dan 20% berupa
daerah yang berombak sampai berbukit.
Desa Tamantirto dimana terdapat Ranting Muhammadiyah dan
Ranting Aisyiyah Tamantirto Selatan berada dalam satu wilayah desa yang
sama dimana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta berada. Hal ini
memungkinkan masyarakatnya untuk aktif berpartisipasi dalam kegiatan
organisasi Muhammadiyah dan Aisyiyah. Hal ini dibuktikan dengan
banyaknya anggota Muhammadiyah dan Aisyiyah yang ada di wilayah ini.
Ranting Muhammadiyah dan Ranting Aisyiyah Tamantirto Selatan,
Kasihan, Bantul, Yogyakarta mencakup beberapa wilayah di Desa Tamantirto,
yaitu Jetis, Kasihan, Mblotongan, Mbayaran, Gunung Sempu, Perumahan
Asyifa, Kembaran, dan Gonjen. Wilayah yang dekat dengan UMY dan ring
road memudahkan transportasi dan tersedianya fasilitas-fasilitas baik fasilitas
pendidikan, kesehatan, dan fasilitas umum lainnya.
Meskipun demikian, program peningkatan kualitas hidup bagi
penderita DM di Ranting Muhammadiyah dan Ranting Aisyiyah Tamantirto
Selatan, Kasihan, Bantul, Yogyakarta ini belum pernah dilakukan. Selain itu,
meski jumlah penderita DM cukup banyak di wilayah ini, kelompok swabantu
yang dapat memfasilitasi penderita DM untuk saling mendukung satu sama
lain masih belum ada.
B. Permasalahan Mitra
Ranting Muhammadiyah Tamantirto Selatan dan Ranting ‘Aisyiyah
Tamantiro Selatan, Kasihan, Bantul, Yogyakarta memiliki anggota yang
sangat banyak. Anggota terdiri dari berbagai kelompok usia dengan latar
belakang profil kesehatan yang berbeda-beda. Berdasarkan hasil wawancara
yang dilakukan oleh tim kepada salah satu warga Muhammadiyah Ranting
Tamantirto Selatan, banyak anggota Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah yang telah
7
berusia dewasa akhir dan lansia yang juga menderita DM. Meskipun demikian
belum ada data yang pasti terkait jumlah penderita DM di wilayah ini. Data di
Puskesmas Kasihan I, dimana Ranting Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah
merupakan wilayah kerjanya, hanya disebutkan jumlah kunjungan untuk 10
besar penyakit.
Pada tahun 2010 dan 2011, DM menjadi penyakit tertinggi ke 7
berdasarkan data kunjungan di Puskesmas Kasihan I, tetapi jumlah ini terus
meningkat sehingga pada tahun 2012, DM meningkat menjadi penyakit
tertinggi ke 6 dengan jumlah penderita sebanyak 1028 penderita. Hal ini
menunjukkan bahwa jumlah penderita DM semakin meningat dari waktu ke
waktu, termasuk di wilayah Ranting Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Tamantiro
Selatan, Kasihan, Bantul, Yogyakarta.
Peningkatan jumlah penderita DM berarti kemungkinan resiko
peningkatan komplikasi akibat DM juga akan meningkat. Ditambah lagi,
karena DM tidak dapat disembuhkan dan hanya dapat dikontrol, maka dapat
dipastikan bahwa penyakit ini akan berdampak terhadap kualitas hidup
penderitanya. Penurunan kualitas hidup lebih lanjut akan menurunkan
produktivitas dan keaktivan warga Ranting Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah
Tamantirto Selatan, Kasihan, Bantul, Yogyakarta.
Peningkatan jumlah penderita DM yang berdampak serius ini belum
diimbangi dengan peningkatan usaha pencegahan terhadap komplikasi yang
mungkin muncul akibat DM dan peningkatan kualitas hidup penderitanya. Hal
ini ditandai dengan belum pernah adanya penyuluhan maupun program
edukasi untuk meningkatkan kualitas hidup penderita DM. Penderita DM di
wilayan ini mendapatkan informasi terkait penyakitnya dari media yang ada
misalnya dari koran maupun majalah yang dapat diakses. Pengetahuan yang
baik dan mudah diakses dapat membantu pasien untuk melakukan perilaku
yang sehat bagi penderita DM sehingga gula darah terkontrol dan komplikasi
penyakit DM dapat dicegah atau diperlambat.
Di wilayan ini, penderita DM datang ke Puskesmas, Balai Pengobatan,
maupun dokter praktek hanya jika mengalami keluhan dan merasa sakit saja.
8
Selain itu, belum terdapat kelompok swabantu bagi penderita DM. Sehingga
belum ada kelompok yang dapat mewadahi penderita DM ini dan
memfasilitasi anggotanya untuk dapat bersama-sama meningkatkan kualitas
hidupnya. Kelompok swabantu sangat penting untuk memfasilitasi penderita
DM agar dapat tetap berperan aktif dan memiliki kualitas hidup yang baik.
C. Solusi yang Ditawarkan
Kedua mitra yaitu Ranting Muhammadiyah Tamantirto Selatan dan
Ranting ‘Aisyiyah Tamantiro Selatan, Kasihan, Bantul, Yogyakarta akan
diberikan edukasi dan pelatihan sebagai upaya pemberdayaan masyarakat
untuk meningkatkan kualitas hidup penderita diabetes melitus. Peserta
program ini adalah warga Ranting Muhammadiyah Tamantirto Selatan dan
Ranting ‘Aisyiyah Tamantiro Selatan, Kasihan, Bantul, Yogyakarta baik yang
sudah menderita DM, beresiko menderita DM, maupun yang belum atau tidak
menderita DM.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini akan dilakukan dalam lima tahap.
Tahapan pertama berupa peningkatan spiritualitas dengan kegiatan pengajian.
Pengajian diharapkan dapat meningkatkan spiritualitas masyarakat terutama
penderita DM. Spiritualitas yang baik akan meningkatkan penerimaan diri
terhadap kondisi yang dialalami sehingga dapat mencegah stress dan kualitas
hidup dapat meningkat.
Tahap kedua berupa senam bersama yang dipimpin oleh instruktur
senam profesional. Senam bersama bermanfaat untuk meningkatkan
kebugaran, meningkatkan sistem imun, menurunkan stres dan bagi penderita
DM, dapat bermanfaat untuk meningkatkan sensitifitas insulin sehingga dapat
mengontrol kadar gula darah di dalam tubuh.
Tahap ketiga adalah pemeriksaan kesehatan meliputi pemeriksaan berat
badan, tekanan darah, kadar kolesterol, kadar gula darah, dan kadar asam urat.
Pemeriksaan berat badam, tekanan darah, kadar kolesterol, kadar gula darah,
dan kadar asam urat memungkinkan peserta memonitoring kondisi
kesehatannya. Bagi masyarakat yang belum pernah melakukan pemeriksaan
kesehatan sebelumnya, pemeriksaan kesehatan tersebut dapat berungsi sebagai
9
skrining kesehatan untuk mengetahui status kesehatannya saat ini sehingga
dapat diambil tindakan pencegahan lebih lanjut. Bagi penderita DM,
terkontrolnya status kesehatan dapat mencegah atau minimal memperlambat
munculnya komplikasi.
Tahap keempat adalah pemeriksaan oleh dokter dan pemberian obat
yang bekerjasama dengan PKU Muhammadiyah Gamping. Kegiatan ini
melibatkan PKU Muhammadiyah Gamping yang memberikan fasilitas dokter
dan obat-obatan yang dapat dimanfaatkan bagi penderita DM maupun
masyarakat peserta kegiatan untuk mendapatkan pengobatan sesuai kondisi
yang dialaminya saat ini.
Tahap kelima adalah pemberian edukasi untuk mencegah DM dan
komplikasinya
serta
meningkatkan
kualitas
hidup.
Peserta
kegiatan
pengabdian masyarakat ini, khususnya penderita DM diharapkan dapat
mengaplikasikan materi penyuluhan yang telah diberikan.
Kelima tahapan yang diberikan dalam program ini memungkinkan
peserta untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan. Metode yang digunakan saat
edukasi adalah diskusi dan demonstrasi sesuai kebutuhan edukasi pasien.
Media yang digunakan meliputi leaflet atau booklet, sehingga memudahkan
peserta memahami materi yang disampaikan sekaligus sebagai panduan ketika
peserta melakukan tindakan perawatan diri di rumah.
10
BAB 2. TARGET DAN LUARAN
Target dan luaran program IbM pemberdayaan masyarakat sebagai upaya
meningkatkan kualitas hidup penderita diabetes melitus di wilayah Ranting
Muhammadiyah dan Ranting ‘Aisyiyah Tamantirto Selatan Bantul Yogyakarta
adalah:
1. Terselenggaranya progam peningkatan spiritualitas dalam bentuk pengajian
akbar
2. Terselenggaranya senam bersama yang dipimpin oleh instruktur senam
profesional
3. Terselenggaranya pemeriksaan kesehatan pada penderita DM dan masyarakat
meliputi pemeriksaan berat badan, tekanan darah, kadar kolesterol, kadar gula
darah, dan kadar asam urat
4. Terselenggaranya pemeriksaan oleh dokter dan pemberian obat yang
bekerjasama dengan PKU Muhammadiyah Gamping
5. Terselenggaranya pemberian edukasi untuk mencegah DM dan komplikasinya
serta meningkatkan kualitas hidup
Skema target dan luaran adalah sebagai berikut:
Target
Jenis Luaran
Di akhir 1. Produk
kegiatan
Jasa
2. Produk
Barang
Luaran
Berupa hasil pemeriksaan kesehatan, peningkatan
pengetahuan dan kesehatan penderita DM dan peserta
secara umum.
Booklet dan leaflet yang dapat digunakan sebagai
pedoman bagi penderita DM untuk melakukan
perawatan dirinya
11
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
Program ini diberikan khususnya pada masyarakat penderita diabetes
melitus dan pada masyarakat luas di wilayah Ranting Muhammadiyah dan
Ranting ‘Aisyiyah Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta yang ingin
berpartisipasi. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan di Ranting Muhammadiyah dan
Ranting ‘Aisyiyah Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Proses pelatihan
akan dilakukan sebanyak 4 kali, yaitu:
1.
Tahapan 1 berupa kegiatan peningkatan spiritualitas dalam bentuk pengajian.
Pengajian diisi oleh ustadzah yang memberikan kajian tentang peran manusia
di muka bumi ini. Pemberian tausyiah dari ustadzah diharapkan dapat
meningkatkan spiritualitas masyarakat terutama penderita DM. Spiritualitas
yang baik akan meningkatkan penerimaan diri terhadap kondisi yang
dialalami sehingga dapat mencegah stress dan kualitas hidup dapat
meningkat.
2.
Tahap 2 berupa senam bersama yang dipimpin oleh instruktur senam
profesional. Senam yang dilakukan berupa senam aerobic low-moderate
impact yang bermanfaat untuk meningkatkan kebugaran, meningkatkan
sistem imun, menurunkan stres dan bagi penderita DM, dapat bermanfaat
untuk meningkatkan sensitifitas insulin sehingga dapat mengontrol kadar gula
darah di dalam tubuh. Senam dilaksanakan selama 60 menit.
3.
Tahap 3 adalah pemeriksaan kesehatan meliputi pemeriksaan berat badan,
tekanan darah, kadar kolesterol, kadar gula darah, dan kadar asam urat.
Pemeriksaan berat badan, tekanan darah, kadar kolesterol, kadar gula darah,
dan kadar asam urat memungkinkan peserta memonitoring kondisi
kesehatannya. Bagi masyarakat yang belum pernah melakukan pemeriksaan
kesehatan sebelumnya, pemeriksaan kesehatan tersebut dapat berungsi
sebagai skrining kesehatan untuk mengetahui status kesehatannya saat ini
sehingga dapat diambil tindakan pencegahan lebih lanjut. Bagi penderita DM,
terkontrolnya status kesehatan dapat mencegah atau minimal memperlambat
munculnya komplikasi.
12
4.
Tahap 4 adalah pemeriksaan oleh dokter dan pemberian obat yang
bekerjasama dengan PKU Muhammadiyah Gamping. Kegiatan ini melibatkan
PKU Muhammadiyah Gamping yang memberikan fasilitas dokter dan obatobatan yang dapat dimanfaatkan bagi penderita DM maupun masyarakat
peserta kegiatan untuk mendapatkan pengobatan sesuai kondisi yang
dialaminya saat ini.
5.
Tahap 5 adalah pemberian edukasi untuk mencegah DM dan komplikasinya
serta meningkatkan kualitas hidup. Peserta kegiatan pengabdian masyarakat
ini, khususnya penderita DM diharapkan dapat mengaplikasikan materi
penyuluhan yang telah diberikan.
Kelima tahapan yang diberikan dalam program ini memungkinkan
peserta untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan. Metode yang digunakan
saat edukasi adalah diskusi dan demonstrasi sesuai kebutuhan edukasi pasien.
Media yang digunakan meliputi leaflet atau booklet, sehingga memudahkan
peserta memahami materi yang disampaikan sekaligus sebagai panduan
ketika peserta melakukan tindakan perawatan diri di rumah.
13
BAB 4. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI
Program pengabdian kepada masyarakat di tahun 2015 ini disosialisasikan
oleh LP3M UMY yang selama beberapa tahun terakhir ini telah bekerja sangat
baik dan gigih dalam menyemangati para dosen untuk terlibat dalam berbagai
program baik penelitian maupun pengabdian masyarakat. Sehingga di tahun 20132014, banyak dosen yang lolos program penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat baik ditingkat universitas maupun nasional. Sosialisasi terus menerus
dilakukan di tiap fakultas serta pelatihan pembuatan proposal sering diadakan. Di
tahun 2015 ini, kembali LP3M UMY berupaya agar semakin banyak usulan
proposal dosen yang lolos dalam program pengabdian kepada masyarakat.
Program IbM ini diusulkan oleh Tim Pengusul yang berasal dari
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan, Program Studi Ilmu Keperawatan. Kepakaran yang dibutuhkan dalam
kegiatan ini adalah keahlian pendidikan kesehatan dan pembuatan media, keahlian
keperawatan dewasa dan keperawatan anak, yang akan membekali penderita DM
dalam meningkatkan kualitas hidupnya. UMY memiliki Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan yang di dalamnya terdapat Prodi Ilmu Keperawatan yang terdiri
dari program S1 keperawatan yang mempelajari keperawatan secara umum dan
program S2 keperawatan yang memfokuskan pada peminatan keperawatan
medikal bedah.
Ketua Pengusul berasal dari Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UMY yang memiliki keahlian dalam bidang
keperawatan dewasa yang ahli dalam pemberian asuhan keperawatan dewasa
khususnya dalam penatalaksanaan DM dan peningkatan kualitas penderita DM.
Bidang kepakaran yang diambil oleh ketua tim peneliti adalah terkait DM, baik
penelitian maupun pengabdian masyarakat. Ketua tim peneliti juga akan
bertanggungjawab dalam ide dan materi dalam pelatihan karena sasaran pelatihan
adalah penderita DM dan materi yang dilatihkan sangat berkaitan dengan
keperawatan dewasa. Ketua Tim Pengusul bertanggungjawab secara keseluruhan
terhadap kerja tim dan dalam mendesain program pelatihan, dan secara khusus
14
merancang media pelatihan, meliputi sarana audiovisual, kelengkapan untuk
pelatihan, termasuk ketersediaan alat dan bahan untuk pemeriksaan penderita DM.
Anggota Pengusul 1 adalah dosen dan praktisi di keperawatan anak yang
bertanggungjawab
dalam
melakukan
pendekatan-pendekatan
yang
dapat
digunakan dalam implementasi rencana kegiatan. Anggota Pengusul 2 adalah
dosen Agama Islam dan Kemuhammadiyahan di PSIK FKIK UMY yang juga
berperan aktif di Pusat Studi Keperawatan Islam yang berpartisipasi untuk
pendokumentasian kegiatan. Ketujuh anggota lain yang terlibat dalam kegiatan ini
meliputi mahasiswa (1 orang), alumni PSIK FKIK UMY (3 orang) dan asisten
dosen PSIK FKIK UMY. Mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan pengabdian
masyarakat ini adalah mahasiswa keperawatan PSIK FKIK UMY tahun kedua ke
atas yang telah mendapat materi tentang keperawatan dasar dan blok
endokrinologi, dan dilatih sebelumnya sehingga lebih paham dengan tindakan
yang akan mereka lakukan. Anggota lain bertanggungjawab membantu ketua tim
dan anggota dalam pemeriksaan kesehatan, pemberian edukasi kesehatan,
penyelesaian masalah administratif dan kelengkapan peralatan.
15
BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN
Kegiatan yang diagendakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini
teah berhasil dilaksanakan. Jumlah peserta yang mengikuti tahap 1 dan 2
(pengajian dan senam bersama) sebanyak 263 orang yang berasal dari Dusun
Kembaran, Jetis, Gonjen, Kasihan, Gangin, Sumberan, Jadan, Bayaran, dan
Ngrame yang termasuk dalam wilayah Ranting Aisyiyah dan Muhammadiyah
Tamantirto Selatan. Kegiatan di tahap 3, 4, dan 5 berupa pemeriksaan kesehatan
dan pengobatan serta edukasi diikuti oleh 219 orang. Tidak semua peserta yang
terlibat dalam fase 1 dan 2 mengikuti kegiatan di Fase 3, 4, dan 5. Hal tersebut
karena pasien merasa masih muda dan tidak mengalami masalah kesehatan. Hasil
distribudi frekuensi gambaran demografis dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Gambaran Demografis Peserta Program (N = 263)
Karakteristik
Jenis kelamin
Usia
Jumlah
Prosentase (%)
Perempuan
199
75,7
Laki-laki
64
24,3
≤ 40
87
33,1
41 – 60
127
48,3
61– 80
49
18,6
Keseluruhan peserta kegiatan ini sebagian besar berjenis kelamin
perempuan (75,7%) dengan rentang usia antara 41-60 tahun (48,3%). Dari 263
peserta, sebanyak 219 (83,3%) peserta mengikuti pemeriksaan kesehatan,
pengobatan dan edukasi. Hasil pemeriksaan kesehatan dapat dilihat dari tabel 2.
16
Tabel 2. Gambaran Hasil Pemeriksaan Kesehatan
Karakteristik
Jumlah
Prosentase (%)
170
77,6
Laki-laki
49
22,4
≤ 40
58
26,5
41 – 60
119
54,3
61– 80
42
19,2
30 – 50
68
31,1
51 – 60
117
53,4
61 - 70
23
10,5
71 - 80
11
5
Tekanan Darah Sistole
70-120 mmHg
37
16,9
(N = 219)
121-139 mmHg
130
59,4
140-180 mmHg
49
22,4
>180 mmHg
3
1,4
3
1,4
70-80 mmHg
198
90,4
80-90 mmHg
14
6,4
>90 mmHg
4
1,8
Kadar gula darah
< 60 mg.dl
7
3,2
sewaktu (N = 204
60 – 140 mg/dl
119
58,3
orang)
140 – 200 mg/dl
46
22,5
≥200 mg/dl
39
19,1
Kadar Kolesterol Total
< 200
133
73,9
(N = 180 orang)
>200
47
26,1
Kadar Asam Urat (N =
7
11
22
Jenis kelamin (N = 219) Perempuan
Usia (N = 219)
Berat Badan (N = 219)
Tekanan Darah Diastole