memproses data transaksi menjadi laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
h. Sasaran Sistem Objective .
Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik. Jika suata sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi
sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran dan tujuan yang telah direncanakan.
Gambar 3.1. merupakan Karakteristik Sistem:
Ket : = sub sistem
Gambar 3.1 Karakteristik Sistem.
Sumber: Tata Sutabri 2004 : 14
3.1.2. Klasifikasi Sistem
Ada beberapa klasifikasi sistem Menurut Tata Sutabri 2004 : 14 , yaitu: a.
Sistem Abstrak dan Sistem Fisik. Sistem Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang
tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teknologi, yaitu suatu sistem
input
pengolahan output
Universitas Sumatera Utara
yang berupa pemikiran tentang hubungan antara manusia dengan Tuhan. sedangkan Sistem Fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, seperti
sisitem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.
b. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia.
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadi siang dan
malam, pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan manusia dengan mesin, yang disebut dengan
Human Machine System. Sistme informasi berbasis komputer komputer merupakan contohnya, karena menyangkut penggunaan komputer yang
berinteraksi dengan manusia. c.
Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik. Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut
Sistem Deterministik. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer
yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi, karena
mengandung unsur probabilistik. d.
Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup. Sistem terbuka merupakan sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh
lingkungan luarnya, yang menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk sub sistem lainnya. Sedangkan sistem tertutup adalah sistem yang
Universitas Sumatera Utara
tidak berhubungan dan tidak terpengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa ada campur tangan dari pihak luar.
3.1.3. Daur Hidup Sistem
Menurut Tata Sutabri 2004 : 15 Daur hidup sistem System Life Cycle adalah proses evolusioner yang dimiliki dalam penerapan sistem atau sub
sistem informasi komputer. Kita akan melihat beberapa fasetahapan dari daur hidup suatu sistem.
a. Mengenali adanya kebutuhan.
Sebelum segala sesuatunya terjadi, timbul suatu kebutuhan atau problem yang harus dapat dikenali sebagaimana adanya. Kebutuhan dapat terjadi sebagai
hasil perkembangan organisasi. Volume kebutuhan itu meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada.
b. Pembangunan sistem.
Suatu proses atau seperangkat prosedur yang harus diikuti guna menganalisis kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk memenuhi
kebutuhan tersebut. c.
Pemasangan sistem. Setelah tahap pembangunan sistem selesai, sistem kemudian akan
dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur hidup sistem, dimana peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap
operasional adalah pemasangan sistem yang merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan sistem.
Universitas Sumatera Utara
d. Pengoperasian sistem.
Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan
organisasi yang ditunjang oleh sistem informasi selalu menjalani perubahan karena pertumbuhan kegiatan.
e. Sistem menjadi usang.
Kadang-kadang perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi hanya melakukan perbaikan pada sistem yang sedang berjalan. Tiba
saat dimana secara ekonomis dan teknis, sistem yang ada sudah tidak layak lagi untuk diopersikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk
menggantikannya. Gambar 3.2. Merupakan Daur Hidup Sistem:
Gambar 3.2 Daur hidup sistem.
Sumber : Tata Sutabri 2004 : 17 Dengan berbagai teori tersebut dapat disimpulkan bahwa suatu sistem
yang dirancang tidak akan bisa berdiri sendiri dan akan selalu memiliki ketergantungan terhadap komponen ataupun subsistem yang lain.
Mengenali adanya kebutuhan
Pembangunan sistem Sistem menjadi usang
Pemasangan sistem Pengoperasian sistem
Universitas Sumatera Utara
3.2. Masukan Sistem Input