Penerapan Media Pembelajaran Pembahasan Hasil Penelitian

Walaupun masih masuk dalam kategori sangat layak, namun terjadi perbedaan hasil penilaian yang signifikan. Hal ini kemungkinan karena terjadi bias dalam instrumen penilaiannya. Guru mata diklat memberikan penilaian berdasarkan pengalaman mengajar siswa di sekolah, sedangkan dosen ahli media dan ahli materi memberikan penilaian berdasarkan kebenaran PowerPoint dan kebenaran materi di dalam media. Hasil penilaian ini mengindikasikan bahwa media pembelajaran dengan PowerPoint hasil pengembangan ini materi dan tampilan media sudah bagus, namun tingkat kesesuaian untuk diterapkan di sekolah perlu ditingkatkan karena penilaian oleh guru mata diklat belum sebagus penilaian oleh dosen ahli media dan ahli materi.

2. Penerapan Media Pembelajaran

Pembelajaran yang dilakukan dalam rangka uji coba media pembelajaran dengan PowerPoint ini dilakukan dengan model eksperimen, yaitu membandingkan prestasi belajar siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pembelajaran pada kelas kontrol dilakukan dengan metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Media pembelajaran yang digunakan adalah papan tulis dan handout materi Teknik Bubut. Pembelajaran pada kelas eksperimen pada dasarnya sama dengan pembelajaran pada kelas kelas kontrol, akan tetapi media utama yang digunakan adalah viewer untuk menampilkan media pembelajaran PowerPoint hasil pengembangan, sedangkan papan tulis sebagai media pendukungnya. Soal pretest dan posttest yang diberikan untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen juga sama. Hal ini dilakukan agar benar-benar dapat mengukur perbedaan prestasi belajar siswa antara kelas yang menggunakan media pembelajaran PowerPoint dan kelas yang tidak menggunakan media pembelajaran PowerPoint. Nilai rata-rata pretest kelas kontrol yaitu 53,93 sedangkan nilai rata-rata pretest kelas eksperimen yaitu 55,35 sehingga layak untuk dibandingkan karena perbedaannya tidak signifikan. Setelah pembelajaran selesai kemudian dilakukan posttest, baik pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Nilai rata-rata posttest kelas kontrol yaitu 76,67 sedangkan nilai rata-rata posttest kelas eksperimen yaitu 81,41. Peningkatan rata-rata nilai dari pretest ke posttest pada kelas kontrol sebesar 42,16, sedangkan peningkatan rata-rata nilai dari pretest ke posttsest pada kelas eksperimen sebesar 47,08. Terjadi peningkatan rata-rata nilai baik pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Namun peningkatan rata-rata nilai yang terjadi lebih besar pada kelas eksperimen dibandingkan pada kelas konrol. Sehingga dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran dengan PowerPoint untuk mata diklat Teknik Bubut efektif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa : 1. Proses pengembangan media pembelajaran dengan PowerPoint untuk pembelajaran Teknik Bubut ini melalui beberapa tahap, yaitu 1 identifikasi masalah dan potensi, 2 alternatif solusi, 3 rancangan produk meliputi rancangan pengembangan materi dan perangkat lunak, 4 produk awal, 5 uji ahli, 6 revisi I, 7 uji terbatas, 8 revisi II, 9 uji luas, 10 uji efektifitaspenerapan dan 11 produk akhir. Sedangkan proses rancangan produk terdapat dua tahap yaitu tahapan perancangan materi Teknik Bubut dan tahap pengembangan perangkat lunak. Tahap perancangan materi Teknik Bubut yang dilakukan adalah: 1 identifikasi tujuan, 2 analisis meliputi analisis kebutuhan pemakai dan analisis instruksional, 3 review instruksional, 4 merumuskan kompetensi dasar, dan 5 mengembangkan kriteria. Tahap pengembangan perangkat lunak yang dilakukan adalah: 1 analisis yang meliputi analisis spesifikasi teknik dan analisis kebutuhan, 2 desain program yang meliputi desain diagram alir, desain interface, 3 implementasi dan 4 pengujian. 2. Media pembelajaran dengan PowerPoint untuk mata diklat Teknik Bubut yang dikembangkan sangat layak digunakan untuk mendukung 97