21
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan penelitian korelasi, penelitian korelasional bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana variasi pada satu
variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain, pada penelitian ini peneliti dapat memperoleh informasi mengenai taraf hubungan
yang terjadi antara variabel satu dengan variabel lainnya Azwar 1998. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan
yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal angka yang diolah dengan metoda statistika. Dan dengan pendekatan ini akan dihasilkan
signifikansi perbedaan kelompok atau signifikansi hubungan antar variabel yang diteliti Azwar 1998.
3.2. Variabel Penelitian
Variabel bebas : Kebiasaan menonton film porno
Variabel tergantung : Perilaku seksual remaja
3.3. Definisi Operasional
Perilaku seksual adalah suatu perkembangan yang dialami oleh remaja dengan dipengaruhi kemasakan hormonal pada diri remaja itu sendiri
sehingga remaja akan memunculkan segala tingkah laku atau sikap yang
22
didorong oleh hasrat seksual, dan ditandai dengan remaja membuat suatu kelompok dengan lawan jenisnya. Perilaku
seksual dapat diungkap dengan menggunakan skala perilaku seksual dari aspek biologis, psikologis, sosial, dan moral. Tinggi rendahnya perilaku
seksual dapat diketahui dari skor total yang diperoleh subyek dalam penelitian. Semakin tinggi tinggi skor yang diperoleh maka semakin tinggi
perilaku seksualnya dan sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh maka semakin rendah perilaku seksualnya.
Kebiasaan menonton film porno adalah bentuk intensitas atau rutinitas yang dilakukan oleh individu dalam menonton sikap atau perbuatan yang
masuk kedalam dunia perfilman dengan sajian berupa adegan seksual atau pencabulan yang dipertontonkan secara umum dengan tujuan untuk
merangsang secara seksual orang yang menontonnya. Kebiasaan menonton film porno dapat diungkap melalui aspek frekuensi, lamanya berlangsung, dan
intensitas. Tinggi rendahnya kebiasaan menonton film porno dapat diketahui dari skor total yang diperoleh subyek dalam penelitian. Semakin tinggi tinggi
skor yang diperoleh maka semakin tinggi perilaku seksualnya dan sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh maka semakin rendah perilaku
seksualnya.
3.4. Subjek Penelitian