34
B. Penelitian yang Relevan
1. “Hubungan Pola Asuh Orangtua dengan Kemampuan Gerak Dasar Anak
Tunagrahita Kelas Dasar Mampu Didik di SLB Negeri 2 Sayidan Yogyakarta”, oleh Isti Nurwidayanti Skripsi: 2012. Tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola asuh orangtua dengan kemampuan gerak dasar anak tunagrahita kelas dasar
mampu didik di SLB Negeri 2 Sayidan Yogyakarta. Menggunakan metode korelasi dua variabel dengan hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi
korelasi positif antara pola asuh orangtua dengan kemampuan gerak dasar anak tunagrahita. Semakin baik pola asuh orangtua maka semakin baik pula
kemampuan gerak anak tunagrahita di SLB Negeri 2 Sayidan Yogyakarta. 2.
“Hubungan Penghasilan, Pendidikan, dan Pengetahuan Orangtua Tentang Makanan Bergizi dengan Status Gizi Siswa TK ABA Siyono IV Playen
Gunungkidul Yogyakarta”, oleh Nandang Hermawan Skripsi: 2009. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penghasilan,
pendidikan, dan pengetahuan orangtua tentang makanan bergizi dengan status gizi siswa TK ABA Siyono IV Playen Gunungkidul Yogyakarta.
Merupakan penelitian korelasi dengan teknik dokumentasi, angket dan tes status gizi, dengan populasinya adalah seluruh orangtua siswa yang
berjumlah 38 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa, 1 hubungan antara penghasilan orangtua dan status gizi siswa dengan r = 0,468, 2
hubungan antara pendidikan dengan status gizi r = 0, 465, 3 hubungan antara pengetahuan orangtua tentang makanan bergizi dengan status gizi
r=0,614, 4 hubungan yang positif antara penghasilan, pendidikan, dan
35 pengetahuan orangtua tentang makanan bergizi dengan status gizi siswa
dengan r= 0,712. Ketiga variabel bebas tersebut memberikan sumbangan sebesar 54, 13.
C. Kerangka Berfikir
Anak merupakan generasi penerus bangsa, oleh sebab itu pengawasan, perhatian dan bimbingan sangat perlu diberikan sejak dini agar memiliki
dampak yang baik pada nantinya. Pola asuh orangtua yang berupa perlakuan dan perhatian sangat dibutuhkan oleh anak-anak, terutama bagi anak yang
berkebutuhan khusus. Anak berkebutuhan khusus tidak dapat hidup mandiri, masih memerlukan perhatian yang lebih dari orangtua. Oleh karena itu
orangtua perlu memberikan pola asuh yang tepat dalam mengontrol, mengawasi, serta memperhatikan anaknya.
Orangtua adalah orang yang paling dekat dengan anak, maka pertumbuhan dan perkembangan dari anak merupakan tanggung jawab mereka seutuhnya.
Oleh sebab itu orangtua perlu memperhatikan asupan makanan pada anak, terutama makanan yang cukup gizi. Anak perlu memperoleh gizi yang baik
untuk tumbuh kembang mereka. Pemenuhan asupan makanan bergizi pada anak sangatlah dipengaruhi oleh orangtua.
D. Hipotesis Penelitian