Kerangka Berfikir KAJIAN PUSTAKA

73 nilai budaya jawa menjadi muatan lokal yang eksis dan relevan dalam konteks zaman, serta dihadirkan secara sistematis dalam proses pembelajaran fasilitator keluarga di tengah masyarakat.

E. Kerangka Berfikir

Gejala tingginya angka permohonan dispensasi nikah, menunjukkan bahwa secara umum pasangan yang akan menikah sebenarnya belum memiliki visi berkeluarga. Mereka mengajukan dispensasi nikah karena faktor-faktor tertentu yang memaksanya untuk segera menikah. Kondisi ini tentu saja dapat memunculkan kerentanan dalam keluarga. Oleh karena itu, pemahaman secara utuh terkait pentingnya visi dalam keluarga serta bagaimana merumuskannya perlu dipahami dan dikuasai para fasilitator keluarga yang akan menjadi fasilitator dalam pelatihan dan pembinaan pranikah di masyarakat. Di sisi lain era yang semakin modern dan maju serta segala dinamika yang berkembang di dalamnya menjadikan keluarga semakin mendapat tantangan dan tekanan dari luar dan dalam dirinya. Salah satu pilar penting dalam menciptakan ketahanan keluarga adalah adanya peran serta kelompok masyarakat maupun perseorangan untuk lingkungan masyarakat di sekitarnya. Fasilitator Keluarga diharapkan menjadi pelopor di tengah masyarakat sekaligus mitra Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta dalam melakukan pembinaan kehidupan berkeluarga guna mewujudkan ketahanan keluarga. Selanjutnya, diharapkan Fasilitator Keluarga akan menjadi pelopor dan teladan dalam keharmonisan dan keutuhan keluarga, sehingga mampu menjadi fasilitator serta 74 pendamping dalam membina ketahanan keluarga di masyarakat sekitar dengan mentransformasikan kearifan lokal masyarakat Yogyakarta atau masyarakat Jawa. Buku Panduan pendidikan keluarga yang disusun berbasis kearifan lokal belum banyak, baik oleh pakar maupun praktisi pendidikan keluarga. Yogyakarta merupakan daerah yang memiliki kekayaan kearifan lokal yang hingga sekarang masih terlihat dari peninggalan-peninggalan berupa tradisi maupun bentuk tata letak kota yang mengisyaratkan tentang bagaimana masyarakatnya menjalani kehidupan. Namun belum ada upaya pewarisan sistematis di tengah lingkungan keluarga. Untuk menciptakan pembelajaran efektif dan efisien dalam pelatihan Fasilitator Keluarga, diperlukan sekian banyak instrumen. Salah satu instrumen utama pelatihan adalah adanya buku panduan materi pelatihan yang disusun secara sistematis berdasar prinsip-prinsip pembelajaran, sehingga dapat memudahkan peserta pelatihan mempelajari setiap materi pelatihan. Buku panduan materi pelatihan yang dikembangkan diharapkan dapat digunakan oleh JFC dan Pemerintah DIY dalam menyelenggarakan Pelatihan Fasilitator Keluarga di seluruh DIY. Oleh karena itu dibutuhkan upaya “Pengembangan Buku Panduan Materi Pra Nikah Untuk Pelatihan Fasilitator Keluarga Berbasis Kearifan Lokal Yogyakarta”. 75 Gambar 2. 2. Kerangka Berfikir Angka Dispensasi Nikah Tinggi di DIY Pengaruh Modernisasi terhadap Kearifan Lokal Jawa DIY Peran Fasilitator Keluarga Pentingnya Media Pembelajaran Fasilitator Keluarga 76

BAB III METODE PENELITIAN