57
mahasiswa program studi teologi UKSW antara mahasiswa tama dengan mahasiswa wreda
4.5 Pembahasan
4.5.1 Pembahasan Perbedaan Perkembangan Iman Mahasiswa Program Studi Teologi UKSW antara
Mahasiswa Tama dan Mahasiswa Wreda
Berdasarkan uji t diketahui nilai t=-0,060, p=0,9520,05 yang menunjukkan tidak ada perbedaan
signifikan perkembangan iman mahasiswa program studi teologi UKSW antara mahasiswa tama dengan
mahasiswa wreda. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan dapat disebabkan
karena faktor budaya. Sebagian besar mahasiswa tama 75,82 dan mahasiswa wreda 54,545 berasal dari
luar pulau Jawa seperti Sumatera Utara, NTT, Sulawesi Utara dan Maluku merupakan daerah kuat tradisi
kekristenannya. Berdasarkan
data BPS
2010, Prosentase jumlah penduduk beragama kristen cukup
banyak di daerah Sumatera Utara 15,23, NTT 15,74, Sulawesi Utara 5,84 dan Maluku 3,80.
Hal ini sejalan dengan pandangan Tisdell dalam Powell, 2012 yang menegaskan bahwa tidak hanya
latar belakang spiritual dan identitas mahasiswa memainkan peran penting dalam perkembangan iman,
tetapi budaya religius yang kuat juga memiliki dampak terhadap perkembangan iman dan spiritual mahasiswa
58
di perguruan tinggi. Latar belakang budaya kekristenan
yang sangat dihargai terutama didasarkan pada apa yang telah dipelajari dari keluarga dan gereja
mempengaruhi pola
pikir mahasiswa
sehingga mahasiswa menilai praktik dan keyakinan didasarkan
pada sumber yang dapat dipercaya, seperti para pemimpin gereja dan tradisi kekristenan yang dianut
Leak, 1999. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil
penelitian dari Leak 1999 yang menemukan bahwa ada perbedaan yang signifikan perkembangan iman
mahasiswa antara mahasiswa baru dan mahasiswa senior. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil
penelitian Leak 1999 disebabkan oleh jumlah sampel yang berbeda. Jumlah sampel Leak 1999, mahasiswa
senior = 518 orang responden dan mahasiswa baru = 416 orang responden. Sedangkan dalam penelitian ini
jumlah sampel mahasiswa tama = 91 orang responden dan mahasiswa wreda = 33 orang responden.
Peneliti mencoba membandingkan sampel dalam ukuran yang sama yaitu 33 orang responden
mahasiswa tama 33 orang responden mahasiswa wreda yang diambil secara acak, dapat dilihat pada tabel 4.12
berikut ini:
59
Tabel 4.12 Hasil Uji Beda Rata-rata Perkembangan Iman Mahasiswa
Tama dan Mahasiswa wreda
Paired Samples Statistics
Mahasiswa Mean
N Std. Deviation
Std. Error Mean
Pair 1 Tama
41.30 33
2.974 .518
Wreda 43.70
33 5.139
.895
Tabel 4.12, menunjukkan bahwa rata-rata mean perkembangan moral mahasiswa tama, M=41,30,
sedangkan mahasiswa wreda, M=43,70. Artinya, rata- rata mean tahap perkembangan iman mahasiswa
wreda lebih tinggi dari mahasiswa tama.
Tabel 4.13 Uji t Perkembangan Iman Mahasiswa Tama Dengan
Mahasiswa Wreda
Paired Samples Test
Paired Differences
t Df
Sig. 2- tailed
Mean Std.
Deviati on
Std. Error Mean
95 Confidence
Interval of the Difference
Lower Uppe
r Pai
r 1 Tama- Wreda
-2.394 6.471 1.126
-4.688 -.099 -2.125 32
.041
Tabel 4.13 menunjukkan uji t diketahui nilai t=- 2,125, p=0,0410,05. Artinya, ada perbedaan yang
signifikan antara perkembangan moral mahasiswa tama dengan mahasiswa wreda.
60
Adanya perbedaan hasil uji beda rata-rata dan hasil uji t antara ukuran sampel yang sama dengan
ukuran sampel yang berbeda. Maka dapat disimpulkan bahwa
ukuran sampel
dapat mempengaruhi
signifikansi perbedaan hasil tahap perkembangan iman mahasiswa.
4.5.2 Pembahasan Perbedaan Perkembangan Moral Mahasiswa Program Studi Teologi UKSW antara