Laporan Kegiatan Diskusi Ttg Penanggulan

(1)

IDeAS (

I

nstitute for

De

velopment of

A

cehnese

S

ociety

)

Komplek Turki No.11 Sektor Timur Darussalam, Kec. Syiah Kuala, Banda Aceh 23111 Website : www.ideas-aceh.com | Twitter : @IdeasAceh | FB Pages : IDEAS CP : Munzami Hs 085359050061 / Husnul 081360238920 | Email: ideas.aceh@yahoo.com

Laporan Kegiatan

DISKUSI PUBLIK

Tema:“Optimalisasi Kinerja Pemerintah Dalam Bidang Penanggulangan Bencana” D’ Rodya Cafe – Banda Aceh / Kamis, 30 Juli 2015

(2)

IDeAS (

I

nstitute for

De

velopment of

A

cehnese

S

ociety

)

PENGANTAR

Pelaksanaan kegiatan Diskusi Publik dan Pemutaran Film Dokumenter dengan Tema; “Optimalisasi Kinerja Pemerintah Dalam Bidang Penanggulangan Bencana”,

merupakan kegiatan yang diinisiasi oleh Lembaga Kajian “Institute for Development of Acehnese Society” disingkat IDeAS.

Dokumen ini merupakan hasil kegiatan Diskusi Publik yang telah dilaksanakan di 3in1 Coffee, Banda Aceh pada hari Kamis, tanggal 28 Mei 2015 lalu.

Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama Lembaga Kajian IDeAS dengan teman-teman dari Yayasan Aceh Documentary (ADoc). Kegiatan ini diikuti oleh multi-stakeholder termasuk dari Akademisi, LSM/CSO, Lembaga Mahasiswa, OKP, Masyarakat Umum dan teman-teman media yang ada di Aceh.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang telah terlibat dan mendukung terlaksananya seluruh kegiatan ini. Kami berharap, semoga laporan kegiatan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terkait dan menjadi salah satu bahan referensi dalam usaha mendorong peningkatan kinerja Pemerintah Aceh/Kab/Kota, dalam Penanggulangan Bencana yang terjadi di berbagai daerah di Aceh.

Laporan kegiatan dan kata pengantar oleh Direktur IDeAS, Munzami Hs, pada intinya melaporkan acara diskusi ini dihadiri oleh multi-stakeholder yang bertujuan untuk memetakan kondisi daerah-daerah yang rentan terhadap berbagai bencana di Aceh terkait dengan upaya Pemerintah Aceh atau Kab/Kota dalam meminimalisir berbagai potensi bencana yang bakal terjadi.

Banda Aceh, 31 Juli 2015, Direktur Eksekutif,

(3)

IDeAS (

I

nstitute for

De

velopment of

A

cehnese

S

ociety

)

Tujuan Kegiatan

1. Adanya identifikasi permasalahan terkait dengan keadaan geografis Aceh yang rentan terjadinya bencana alam

2. Dari identifikasi ini diharapkan dapat menjadi acuan perbaikan dan optimalisasi kinerja Pemerintah Aceh dalam penanganan masalah kebencanaan yang sering terjadi di Aceh.

3. Adanya masukan dan rekomendasi bagi Pemerintah Aceh dalam menangani permasalahan terkait berbagai bencana alam yang sering terjadi di Aceh.

Alur dan Proses Kegiatan Diskusi

Waktu Materi Metode PIC

14.00-14.15 Registrasi Panitia

14.15-14.30 Pembukaan Acara Diskusi Panitia 14.30-14.50 Pemutaran Film Dokumenter Panitia 14.50-15.00 Pemaparan Alur/Proses Moderator ;

Faisal Ilyas, S.E

(Direktur Yayasan Aceh Documentary)

15.00-16.00

“Rencana Kontijensi dan Aksi

Tanggap Darurat Penggulangan

Bencana”

Presentasi Ir. H. Chairul Muslim, M.E

(Sekretaris Pengarah Profesional pada Badan Penanggulangan Bencana Aceh/BPBA)

“Pemetaan Kondisi Geografis Aceh Terkait Tingkat Kerentanan Terjadinya Bencana”

Presentasi Ir. H. Faizal Andriansyah, M.Si

(Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia/IAGI Aceh)

“Peran Aktif Masyarakat Sipil

Dalam Mengawal Kinerja Pemerintah terkait Upaya

Pencegahan dan Penanggulangan Bencana.

Presentasi

M. Nur

(Direktur WALHI Aceh)

16:00-17.00 Sesi Tanya Jawab Moderator

17.00-17.10 Closing Statement Kata Penutup

Direktur IDeAS

Munzami, S.E

17.10-17.15 Penyerahan Plakat kpd Pemateri Panitia 17.15-17.20 Penutupan Acara Diskusi Panitia

(4)

IDeAS (

I

nstitute for

De

velopment of

A

cehnese

S

ociety

)

Peserta Diskusi

Peserta yang diundang dan menghadiri kegiatan ini terdiri dari berbagai stakeholder dari kalangan Eksekutif, Legislatif, LSM/CSO, OKP, Lembaga Mahasiswa, Media, Komunitas Lingkungan, Akademisi dan Aktivis. (Terlampir)

Hasil Yang Diharapkan

1. Adanya identifikasi permasalahan terkait dengan keadaan geografis Aceh yang rentan terjadinya bencana alam

2. Dari identifikasi ini diharapkan dapat menjadi acuan perbaikan dan optimalisasi kinerja Pemerintah Aceh dalam penanganan masalah kebencanaan yang sering terjadi di Aceh.

3. Adanya masukan dan rekomendasi bagi Pemerintah Aceh dalam menangani permasalahan terkait berbagai bencana alam yang sering terjadi di Aceh.

MATERI DISKUSI PUBLIK

SESI I: Presentasi oleh Ir. H. Chairul Muslim, M.E., Sekretaris Pengarah Profesional pada Badan Penanggulangan Bencana Aceh/BPBA.

Materi; “Rencana Kontijensi dan Aksi Tanggap Darurat Penggulangan Bencana

 Rencana kontijensi memuat proses rencana kedepan, dalam keadaan tidak tentu, dimana skenario dan tujuan disepakati, tindakan teknis dan managerial ditetapkan serta sistem tanggapan dan pengerahan potensi disetujui bersama untuk mencegah dan menanggulangi secara lebih baik keadaan atau situasi darurat yang dihadapi

 Rencana Penaggulangan Bencana (RPB) & Rencana Aksi Daerah (RAD)  Ciptakan sistem informasi yang mudah diakses, dimengerti dan disebarluaskan.  Informasi yang disampaikan harus: Akurat (accurate), Tepat waktu (timely), Dapat

dipercaya (reliable), Mudah dikomunikasikan (communicable)

(5)

IDeAS (

I

nstitute for

De

velopment of

A

cehnese

S

ociety

)

SESI II: Presentasi oleh Ir. H. Faizal Andriansyah, M.Si., Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Aceh.

“Pemetaan Kondisi Geografis Aceh Terkait Tingkat Kerentanan Terjadinya Bencana”

 Saya akan membangun paradigma baru soal bencana, kita harus bangun lifing with disaster, tidak ada seorang pun yang ingin tau tentang bencana yang paling penting adalah kesiagaan, pada tanggal 22 juli gempa di aceh kemudian 25 juli di ciamis, besok nya di malang jawa timur dan klo gempa ta 26 juli di malang dan 26 juli di sarmi papua, 28 juli di 29 juli ada gempa jadi tiap hari ada gempa, saya ingin kita mengenal tentang alam ini, (Slidde)

 Bumi kita ini dinamis dan kita bicara seluruh yg terjadi di bumi, bumi ini seperti telur rebus dan sebenarnya kita hidup di atas bara api yang sangat panas krn inti bumi itu sangat panas sekali. Saya ingin meperlihatkan proses terbentuknya bumi dan kulit bumi ini lah yang bergerak, berdasarkaan foto satelit dan benua australia akan membetnur benua asia tapi terjadi pada ribuan tahun yang akan datang.

 .Potensi bencana aceh karena kita ada gunung api dan ini kelasnya A dan menurut ahli geologi berkataGempa darat itu potensi hancur nya sangat luar biasa

 Saya selalu mengingatkan di aceh ada tele tsunami dan tanpa gempa aceh akan ada tsunami, kita punya peta wilayah peta gempa yang di akibatkan oleh seulawah agam. Gempa tidak membunuh tapi kebijakan yang tidak berpihak kepada kebencanaan itu yang seharusnya berbahaya,

SESI III: Presentasi oleh M. Nur( Direktur WALHI Aceh )

“Peran Aktif Masyarakat Sipil Dalam Mengawal Kinerja Pemerintah terkait Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Bencana”

 Variabel bencana di Aceh dipengaruhi oleh geografis dan pemanfaatan ruang oleh manusia tanpa terkendali secara legal dan illegal

 Kebijakan pembangunan tidak sejalan lurus dengan konteks mencegah bencana, karena pemerintah terus menerus mengundang investor penghancur sumberdaya hutan dan lahan untuk membangun

 Catatan WALHI Aceh kerugian ekologi paling sedikit 122 milyar lebih per-tahun belum sepenuhnya dijadikan pembelajaran oleh pemerintah dalam menciptakan perbaikan tatakelola sektor sumberdaya alam

 Terjadi kontradiksi semangat lintas kelembagaan SKPA dan SKPD dalam pembangunan dikarenakan adanya interpensi agenda politik

 Database penguasaan sumberdaya alam Aceh perlu di tata kembali, mengingat data kongrit penguasaan ruang tidak mudah di akses publik

(6)

IDeAS (

I

nstitute for

De

velopment of

A

cehnese

S

ociety

)

 Bencana itu bukan takdir, tapi murka alam atas perilaku manusia sendiri  Perlindungan terhadap satwa artinya bicara keadilan ruang bagi mahkluk hidup

lainnya di bumi

 Agenda politik Aceh harusnya sensitif terhadap isu keadilan ekologi, karena rakyat akan lelah berhadapan dengan bencana rutin

 Pemerintah Aceh diminta mempercaya rakyatnya mengelola sumberdaya alam sendiri biar sebanding dengan kerugian yang didera rakyat dengan konsep pengelolaan yang lestari

Sesi Tanya Jawab

1. T. Khairul razi (Forkema Aceh)

Saya melihat kerusakan hutan di Lamteuba, sistem ekonominya hancur karena hutan sudah di rambah oleh oknum dan ketika itu habis mereka lari kemana, kemudian sawmil tanpa ada HGU kenapa itu ada?? Amdal yang kita lihat dari MBO ke Abdya, kayaknya Pemda uang aja yang difikirkan, pada hari ini tidak satupun yang mengambil kebijakan. Ketika ini kita publis tidak ada yang merespon, harus ada yang mengambil kebijakan.

2. Mauliza Efendi (PII Aceh)

Assalamualaikum wr wb

Tadi kita melihat video masyarakat yang tinggal di Leuser, dan saya sepakat dengan kata bang Faizal Adriansyah, melihat transmigrasi nasional dlm konteks ke-Acehan sesuai dengan pemetaan kebencanaan, transmigrasi itu diperlukan utk membuka lahan tidur di Aceh, penyebaran penduduk di Aceh perlu sosialisasi tentang wilayah baru yang aman bencana, kondisi sosial juga harus jadi perhatian kita jadi perlu sosialisasi oleh pemerintah!

3. Muhadzir M. Salda (Mahasiswa Pasca Sarjana Kebencanaan Unsyiah)

Assalamualaikum wr wb

Kepada pak Chairul Muslim selaku Badan Pengarah BPBA, saya tidak melihat ada perubahan yag baru di aceh, saya tidak lihat soal akses data BPBA yang tidak memiliki website dan tidak ada data tentang bencana yang kemudian orang luar ingin mengambil data tidak ada. Kalau dulu ada TRC (Tim Reaksi Cepat) mereka siap siaga 24 jam dan kita apreasisasi kepada pihak TNI dan Polri yang selalu sigap bencana.

(7)

IDeAS (

I

nstitute for

De

velopment of

A

cehnese

S

ociety

)

Jawaban dari Pertanyaan di atas di jawab oleh : M.Nur (Direktur Walhi Aceh)

Yang pertama lamteuba ini contoh terdekat dan itu kita menjadi ulok2 jadi aturan kehutanan itu di baca nanti, orang BPN lain lagi bacaannya, contoh kedua adalah Bener Beriah, hutan berubah dengan kentang dan SK-nya keluar setelah kentang nya panen. Oleh karena nya isu Leuser kencang di internasional daripada orang lokal, nah yang kedua amdal itu salah satu ukuran dokumen secara administrasi dan meninjau kewajiban amdal itu lebih penting.

Ir.H.Chairul Muslim,M.E (Sekretaris Pengarah Profesional pada BPBA)

Cerita bencana di aceh bukan hal yang baru terlebih lagi bagi mahasiswa kebencanaan dan kebetulan, saya masuk dalam isu bencana dan masuk melalui seleksi di dpra, hari pertama saya masuk kepalanya berganti dan saya terbuka saja begitu kita mau masuk dan kami harus buat basline dan data kbencanna itu ada di TDMRC sampai hari ini pusdal ops nya itu sudah pindah, tidak ada sistem yang mampu membantu kita untuk mendapatkan data itu pak, pada saat display nya tidak ada apa2, agar kita ketahui bersama hampir 30M anggaran BPBA artinya apa awarness nya belum ada, hari ini kita belum mau karena belum komitmen. Saya cerita tentang TRC sudah di bentuk tp respon nya apa untuk apa TRC, pada saat peringatan tsunami BPBA sampai hari ini menjadi tersangka pada saat penghidupan suara sirine.

Ir.H.Faizal Andriansyah,M.Si (Ketua Ikatan Ahli Gizi Indonesia-Aceh)

Sesar sumatra itu ada 19 segment dan dan kita bicara di aceh, patahan utama khusus di indrapuri seperti gunting sampai andaman dan gempa tangse sama dengan patahan ini dan bicara terowongan geruteitu ada patahan dan di bawah ada, secara teori apabila segment ini bergerak maka habislah kita.

Saya beerkeyakinan apa yang terjadi di bawah bumi yang selalu menjaga bumi ini dan Allah swt yang mengendalikan semua yang ada di atas bumi dan di bawah bumi, sampai sekarang ini tidak ada yang memprediksi tentang ini.

M.Nur (Direktur Walhi Aceh)

Sebenarnya bagi kami memandang program transmigrasi ini program lama, tetapi y agak repot bukan lahan baru karena lahan lama tidak terpakai dengan baik, ada banyak lahan tidur di aceh. Mengembalikan hutan sebagai lahan fungsi itu memakan waktu cukup lama dan membuka lahan baru itu hanya perlu memakan waktu sekian menit.

Faisal Ilyas, SE : Moderator

Ir.H.Chairul Muslim,M.E (Sekretaris Pengarah Profesional pada BPBA)

Cerita sosialisasi BPBA ada progeram pelatihan dan seterusnya secara personil kita akan terus dan kenyataan nya BPBA nyaris tidak punay wilayah jadi BPBA melalui sistem, mekanisme sidang unsur pengarah itu belum berjalan, jadi kita berharap jika sudah

(8)

IDeAS (

I

nstitute for

De

velopment of

A

cehnese

S

ociety

)

terintegrasi nanti cerita jembatan tadi bisa kita arahkan. Kita dorong supaya kawan2 dari jepang sharing soal masalah di abdya, dan mudah2an nanti kita bisa bergabung bersama mereka dengna pertemuan ini saya berharap jangan terlalu berharap kepada orang lain karena kita terus lakukan dan lakukan.

Rekomendasi Kegiatan

 Pemerintah terus menerus mengundang investor di bidang sumberdaya hutan dan lahan untuk membangun tapi seharusnya pemberdayaan sumber daya hutan harus melihat sisi pengurangan resiko bencana.

 Catatan WALHI Aceh kerugian ekologi paling sedikit 122 milyar lebih per-tahun belum sepenuhnya dijadikan pembelajaran oleh pemerintah. Oleh karena itu Pemerintah harus menciptakan perbaikan tata kelola sektor sumberdaya alam  Pemerintah harus meminimalisir terjadi kontradiksi semangat lintas kelembagaan

SKPA dan SKPD dalam pembangunan, dikarenakan adanya interpensi agenda politik.  Database penguasaan sumberdaya alam Aceh perlu di tata kembali, mengingat data

kongrit penguasaan ruang tidak mudah di akses publik

 Perlindungan terhadap satwa, artinya bicara keadilan ruang bagi mahkluk hidup lainnya di bumi

 Agenda politik Aceh harusnya sensitif terhadap isu keadilan ekologi, karena rakyat akan lelah berhadapan dengan bencana rutin tiap tahun yang terjadi di Aceh.

 Pemerintah Aceh diminta mempercaya rakyatnya mengelola sumberdaya alam sendiri biar sebanding dengan kerugian yang didera rakyat dengan konsep pengelolaan yang lestari

 Masyarakat sipil harus terlibat aktif dalam upaya pelestarian lingkungan dan

mengawal setiap kebijakan Pemerintah di bidang pengelolaan sumber daya alam serta mengawal kinerja SPKA/SPKP dalam proses penggulangan bencana daerah.

Penutup

Demikian Laporan Kegiatan Diskusi Publik ini kami sajikan, semoga bermanfaat dan berguna bagi para stakeholder terkait dan menjadi masukan yang bermanfaat bagi pembangunan Aceh yang lebih baik khususnya di bidang pemberdayaan masyarakat. Wassalam!

Banda Aceh, 04 Juni 2015

IDeAS

Ketua Pelaksana,

(9)

IDeAS (

I

nstitute for

De

velopment of

A

cehnese

S

ociety

)

Lampiran I

Daftar Peserta Kegiatan Diskusi Publik

NO NAMA DELEGASI NO NAMA DELEGASI

1 Chairul Muslim BPBA 29 Zulfan Reza TPA Yogyakarta 2 Faizal Adriansyah IAGI ACEH 30 Ahmad Nadhil TPA Yogyakarta 3 M.Nur WALHI ACEH 31 Novia Andriani ALSA/ FH 4 M. Nasir WALHI ACEH 32 Muthi Nur Khalid ALSA/ FH 5 T. Syamsul Ali Forum LSM Aceh 33 T. Sabrizal Garda Nasdem 6 Sudirman Forum LSM Aceh 34 Rachmat Saputra Korda Brigadir PII 7 Santosa LAN 35 Riski Maulian Saputra Korda Brigadir PII 8 Yuli Zuardi Rais SEFA 36 Andika Ichsan DPP IMM ACEH 9 Gading HS Centra Politica 37 Iwan Setiadi DPP IMM ACEH

10 Sarjev DKA 38 Alimuddin PW PII ACEH

11 Zulyadi ADW 39 Helmy FG

12 T. Syamsinahya KNPI Aceh 40 Cut Nadia Miranti ALSA LC Unsyiah 13 Sofyan Suri PB HMI 41 Afif Zainuri Ketua BEM FE 14 Donny VAN PP3M Aceh 42 Riandi Saputra BEM FE 15 Mauliza Effendi PW PII ACEH 43 Shabir Abdul Majed FE 16 Taufiq Hidayat PW PII ACEH 44 M. Ridha Agung UIN

17 Alwya Mahendra Sapma PP 45 Ilham M Siddiq Pemuda Aceh Besar

18 Asyi Sapma PP 46 Ely Pemuda Aceh Besar

19 Kevin FH Sapma PP 47 Ihsan Forum Pemuda

20 Evirosita Notaris (INI) 48 Rendi Arraldi HIMADIPA 21 Muhadhier S2 Kebencanaan 49 Jauza Nabila HMM 22 Irwinsyah Aceh Monitor 50 Dimas Mahendra BEM FE

23 Deni Pers 51 Muttaqin HIMAB

24 Gumawan Pers 52 Zahratil Ainiah HIMAB

25 Susianto Media 53 Ahmad Naji HIMAB

26 Ervanda Pers 54 Ulul Azmi HIMAB

27 T. Khairol Razi Forkema Aceh 55 Mhd. Aqil FH Unsyiah

(10)

IDeAS (

I

nstitute for

De

velopment of

A

cehnese

S

ociety

)

Lampiran II

(11)

IDeAS (

I

nstitute for

De

velopment of

A

cehnese

S

ociety

)

Lampiran III

Liputan Media

(1)

IDeAS (

I

nstitute for

De

velopment of

A

cehnese

S

ociety

)

 Bencana itu bukan takdir, tapi murka alam atas perilaku manusia sendiri  Perlindungan terhadap satwa artinya bicara keadilan ruang bagi mahkluk hidup

lainnya di bumi

 Agenda politik Aceh harusnya sensitif terhadap isu keadilan ekologi, karena rakyat akan lelah berhadapan dengan bencana rutin

 Pemerintah Aceh diminta mempercaya rakyatnya mengelola sumberdaya alam sendiri

biar sebanding dengan kerugian yang didera rakyat dengan konsep pengelolaan yang lestari

Sesi Tanya Jawab

1. T. Khairul razi (Forkema Aceh)

2. Mauliza Efendi (PII Aceh) Assalamualaikum wr wb

3. Muhadzir M. Salda (Mahasiswa Pasca Sarjana Kebencanaan Unsyiah) Assalamualaikum wr wb

(2)

IDeAS (

I

nstitute for

De

velopment of

A

cehnese

S

ociety

)

Jawaban dari Pertanyaan di atas di jawab oleh : M.Nur (Direktur Walhi Aceh)

Ir.H.Chairul Muslim,M.E (Sekretaris Pengarah Profesional pada BPBA)

Ir.H.Faizal Andriansyah,M.Si (Ketua Ikatan Ahli Gizi Indonesia-Aceh)

M.Nur (Direktur Walhi Aceh)

Faisal Ilyas, SE : Moderator

Ir.H.Chairul Muslim,M.E (Sekretaris Pengarah Profesional pada BPBA)

(3)

IDeAS (

I

nstitute for

De

velopment of

A

cehnese

S

ociety

)

Rekomendasi Kegiatan

 Pemerintah terus menerus mengundang investor di bidang sumberdaya hutan dan

lahan untuk membangun tapi seharusnya pemberdayaan sumber daya hutan harus melihat sisi pengurangan resiko bencana.

SKPA dan SKPD dalam pembangunan, dikarenakan adanya interpensi agenda politik.

 Database penguasaan sumberdaya alam Aceh perlu di tata kembali, mengingat data

kongrit penguasaan ruang tidak mudah di akses publik

 Perlindungan terhadap satwa, artinya bicara keadilan ruang bagi mahkluk hidup lainnya di bumi

 Agenda politik Aceh harusnya sensitif terhadap isu keadilan ekologi, karena rakyat akan lelah berhadapan dengan bencana rutin tiap tahun yang terjadi di Aceh.

 Pemerintah Aceh diminta mempercaya rakyatnya mengelola sumberdaya alam sendiri

biar sebanding dengan kerugian yang didera rakyat dengan konsep pengelolaan yang lestari

 Masyarakat sipil harus terlibat aktif dalam upaya pelestarian lingkungan dan

mengawal setiap kebijakan Pemerintah di bidang pengelolaan sumber daya alam serta mengawal kinerja SPKA/SPKP dalam proses penggulangan bencana daerah.

Penutup

Banda Aceh, 04 Juni 2015 IDeAS

Ketua Pelaksana, Husnul Akhir, Hs

(4)

IDeAS (

I

nstitute for

De

velopment of

A

cehnese

S

ociety

)

Lampiran I

Daftar Peserta Kegiatan Diskusi Publik

NO NAMA DELEGASI NO NAMA DELEGASI

1 Chairul Muslim BPBA 29 Zulfan Reza TPA Yogyakarta

2 Faizal Adriansyah IAGI ACEH 30 Ahmad Nadhil TPA Yogyakarta

3 M.Nur WALHI ACEH 31 Novia Andriani ALSA/ FH

4 M. Nasir WALHI ACEH 32 Muthi Nur Khalid ALSA/ FH

5 T. Syamsul Ali Forum LSM Aceh 33 T. Sabrizal Garda Nasdem

6 Sudirman Forum LSM Aceh 34 Rachmat Saputra Korda Brigadir PII

7 Santosa LAN 35 Riski Maulian Saputra Korda Brigadir PII

8 Yuli Zuardi Rais SEFA 36 Andika Ichsan DPP IMM ACEH

9 Gading HS Centra Politica 37 Iwan Setiadi DPP IMM ACEH

10 Sarjev DKA 38 Alimuddin PW PII ACEH

11 Zulyadi ADW 39 Helmy FG

12 T. Syamsinahya KNPI Aceh 40 Cut Nadia Miranti ALSA LC Unsyiah

13 Sofyan Suri PB HMI 41 Afif Zainuri Ketua BEM FE

14 Donny VAN PP3M Aceh 42 Riandi Saputra BEM FE

15 Mauliza Effendi PW PII ACEH 43 Shabir Abdul Majed FE

16 Taufiq Hidayat PW PII ACEH 44 M. Ridha Agung UIN

17 Alwya Mahendra Sapma PP 45 Ilham M Siddiq Pemuda Aceh Besar

18 Asyi Sapma PP 46 Ely Pemuda Aceh Besar

19 Kevin FH Sapma PP 47 Ihsan Forum Pemuda

20 Evirosita Notaris (INI) 48 Rendi Arraldi HIMADIPA

21 Muhadhier S2 Kebencanaan 49 Jauza Nabila HMM

22 Irwinsyah Aceh Monitor 50 Dimas Mahendra BEM FE

23 Deni Pers 51 Muttaqin HIMAB

24 Gumawan Pers 52 Zahratil Ainiah HIMAB

25 Susianto Media 53 Ahmad Naji HIMAB

26 Ervanda Pers 54 Ulul Azmi HIMAB

27 T. Khairol Razi Forkema Aceh 55 Mhd. Aqil FH Unsyiah

(5)

IDeAS (

I

nstitute for

De

velopment of

A

cehnese

S

ociety

)

Lampiran II

(6)

IDeAS (

I

nstitute for

De

velopment of

A

cehnese

S

ociety

)

Lampiran III

Liputan Media