Evaluasi Umpan Balik POSISI BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PENDIDIKAN

80 SMPMTs | Modul Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru BKKonselor

F. Evaluasi

Evaluasi hasil pelatihan dilakukan melalui: 1. Pengisian format danatau daftar isian oleh peserta pelatihan berkenaan dengan materi yang telah dibahas. 2. Penulisan oleh peserta pelatihan tentang ekspresi kondisi diri dan antisipasi tindak lanjut program pelatihan di lapangan dalam bentuk refleksi BMB3 bepikir, merasa, bersikap, bertindak, dan bertanggung jawab

G. Umpan Balik

Isian formatdaftar isian, jawaban terhadap pertanyaan atau soal-soal, serta refleksi tertulis sehingga dapat memberikan gambaran tentang perolehan hasil pelatihan yang diikuti oleh para peserta. 81 SMPMTs | Modul Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru BKKonselor LK 2a. a. Bimbingan dan konseling dalam pendidikan. b. Peran Bimbingan dan Konseling dalam pendidikan Bermutu c. Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum 2013 d. Kesimpulan posisi BK dalam Kurikulum 2013. 82 SMPMTs | Modul Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru BKKonselor

BAB III PROFESIONALISASI BIMBINGAN DAN KONSELING

A. Indikator Keberhasilan

Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor: 1. Menjelaskan wawasan, pengetahuan, nilai dan sikap dalam pelayanan BK 2. Terampil melakukan pelayanan BK yang mampu mengubah persepsi cara berpikir, merasa, bersikap, dan perilaku bertanggung jawab pada peserta didik. 3. Menjadi motivator, inspirator, dan tauladan bagi peserta didik. 4. Memahami pentingnya pelayanan bimbingan dan konseling dalam kurikulum 2013.

B. Sub Materi Pokok

4. Hakikat Profesi Bimbingan dan Konseling 5. Pentingnya pelayanan Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013 6. Optimalisasi Pelayanan Bimbingan dan Konseling.

C. Uraian Materi 1. Hakikat Profesi Bimbingan dan Konseling

Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian khusus dari para penyandang profesi. Artinya, pekerjaan yang disebut profesi itu tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang yang tidak terlatih dan tidak disiapkan secara khusus terlebih dahulu untuk melakukan pekerjaan itu. Profesi itu berbeda dari pekerjaan-pekerjaan yang lain karena mempunyai fungsi sosial, yaitu pengabdian kepada masyarakat dan di dalamnya tersimpul suatu keharusan kompetensi agar profesi tersebut menjalankan fungsinya sebaik- baiknya. Hal ini dengan sendirinya mengimplikasikan supaya terpenuhinya tuntutan adanya pengetahuan dan keterampilan yang khusus menjalankan fungsi itu dan pula adanya cara atau alat untuk mengadakan verifikasi terhadap tuntutan pengetahuan khusus.