Pelaksanaan Konseling Kelompok Pertama
Proses itu mengandung ciri- cirri terapeutik seperti pengungkapan pikiran dan perasaan secara leluasa, orientasi pada kenyataan,
pembukaan diri mengenai seluruh perasaan mendalam yang dialami, saling percaya, saling perhatian, saling pengertian, dan saling
mendukung. Konseling Kelompok adalah layanan Bimbingan dan Konseling yang memungkinkan sejumlah siswa-siswi peserta didik
mendapat kesempatan untuk mengungkapkan, membahas, dan memecahkan masalahnya peserta didik melalui suasana dinamika
kelompok. 2. Tahap pelaksanaan konseling kelompok
a. Tahap Pembentukan : Anggota yang mengikuti konseling kelompok, adalah siswa
kelas XI IPA 2 yang bersedia secara sadar untuk mengikuti kegiatan konseling kelompok tanpa adanya paksaan. Pada tahap
pembentukan ini hal yang pertama dilakukan oleh praktikan adalah menerima siswa-siswi peserta didik secara terbuka dengan
mengucapkan salam
Assalamualaikum Warohmatullah
hiwabarokatuh serta ucapan terima kasih atas kehadiran dan kesediaannya meluangkan waktu untuk mengikuti kegiatan
kelompok dengan posisi duduk yang telah disediakan duduk melingkar yang dimaksudkan agar interaksi dan komunikasi dapat
berjalan dengan baik dengan anggota kelompoknya. Kegiatan dimulai d
engan membaca do’a bersama. Setelah itu barulah melangkah kearah intinya dengan menjelaskan
mengapa siswa-siswi diundang dalam kegiatan kelompok ini. Dilanjutkan dengan Tujuan dari kegiatan kelompok adalah Melatih
anggota berani mengeluarkan pendapat, Mengembangkan aspek kepribadian, Pemecahan masalah anggota, Dapat menanggapi
pendapat orang lain.
b. Tahap Peralihan Adik-adik di sini saya mengharapkan setiap anggota
kelompok ini, dapat terlibat dengan aktif untuk dapat memecahkan topik yang akan dipecahkan bersama-sama nantinya. Adapun
harapan dari kegiatan kelompok ini adalah setiap anggota dapat memberikan pendapatnya masing-masing yang dapat membantu
proses pemecahan masalah.
Praktikan menanyakan
kepada peserta
mengenai kesiapannya untuk memulai kegiatan kelompok ini. Apakah kita
sudah bisa memulai kegiatan ini pada siang hari ini..? c. Tahap Kegiatan
: Sebelum masuk pada tahap kegiatan, praktikan memberikan
motivasi kepada para peserta agar tetap semangat dan kegiatan dapat berjalan sesuai dengan harapan bersama. Disini setiap peserta
mengungkapkan masalah pribadinya yaitu sebagai berikut ini : 1 MR
Merasa tidak bisa move on dengan mantanya dan menurut dia, itu sangat mengganggu aktivitasnya
2 MAN Merasa kurang mempunyai motivasi belajar
3 DS Merasa bersalah telah meninggalkan kelas tanpa se izin guru
matematika Setelah semua anggota kelompok mengungkapkan dan
mengemukakan permasalahannya. Pratikan memberikan pilihan kepada para anggota untuk memilih masalah yang akan dibahas
terlebih dahulu, dengan memberikan pertanyaan kepada konseli yaitu adek-adek semua disini ada 3 permasalahan yang telah kalian
ungkapkan masing-masing. Disini saya menawarkan kepada kalian tentunya masalah mana yang pertama kali akan kita bahas atau kita
angkat terlebih dahulu. Karena dalam hal ini kita harus memilih permasalahan yang mana yang paling mendesak yang akan kita
pecahkan dan carikan solusi atas permasalahan yang telah kalian sampaikan. Lalu semua peserta sepakat untuk membahas masalah
dari saudara MR dengan
topik “Merasa tidak bisa move on dengan mantanya dan menurut dia itu sangat mengganggu aktivitasnya
”. Adapun permasahalan secara inti pokok permasalahan yang
diungkap adalah sebagai berikut : MR merasa sulit melupakan mantannya. Dan dia merasa bahwa itu sangat mengganggu
aktivitas sekolahnya. Menurutnya dia kejadian ini sangat berpengaruh dalam prestasi dan konsentrasi dalam belajarnya.
Setelah mendengarkan pengungkapan masalah dari saudara MR, setiap anggota dalam konseling kelompok dipersilahkan satu
persatu untuk memberikan pendapat yang arahnya kepada pemecahan masalah yang sedang dihadapi oleh konseli tersebut.
Secara umum pendapat yang diberikan oleh masing-masing anak adalah dengan:
Mereka mengungkapkan bahwa bahwa kewajiban seorang pelajar adalah belajar, jadi belajar harus di prioritaskan nomor 1
dan masalah lain di pioritaskan setelah belajar. Saudari DS memberikan masukannya bahwa kita harus bisa melupakan
pacaran dulu, karena tanpa pacaran kita juga masih banyak temen yang sayang pada kita yang melebihi seorang pacar. saran dari
MAN adalah harus selalu berfikir ke depan karena belum tentu kita pacaran dengan dia, dan jika suatu saat nanti belum tentu dia
jodoh kita, alangkah baiknya kita fokus untuk sekolah karena kita sudah kelas XI.
Dalam pemecahan permasalahan disini, adapun solusi yang diberikan dari masalah diatas secara langsung dapat diterima
dengan baik oleh MR. Sehingga konseli memiliki sedikit pilihan untuk meninggalkan soal pacaran terlebih dahulu, dan lebih fokus
untuk belajar dan masa depannya. Pada saat ini MR merasa sedikit lega dan terbantu serta akan melaksanakan saran dari teman-teman
anggota kelompok ini. d. Hasil Pengakhiran
Masing-masing dari setiap anggota konseling kelompok telah mengungkapkan pendapat dan solusi pemecahan masalah
MR, maka tibalah saatnya bahwa kegiatan kelompok ini akan diakhiri. Namun, sebelumnya penyampaian kesan dan pesan dari
setiap anggota kelompok. Yaitu sebagai berikut : Secara keseluruhan masing-masing anak telah mampu
mengemukakan pendapatnya, mereka merasa terkesan dengan adanya kegiatan kelompok ini. Menurut mereka kegiatan konseling
kelompok ini sangat baik dan bagus sekali diadakan karena dapat membantu mereka dalam memecahkan masalah memberikan
solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh orang lain. Sebelum konseling kelompok ini diakhiri telah disepakati pertemuan kedua
akan membahas masalah MAN. Sebagai penutup kegiatan kelompok kali ini diakhiri dan
dengan do’a penutup menurut ajaran agama dan kepercayaannya masing-masing, akhir kata Wabilla
hitaufik walhidayah
Wassalamualaikum Warohmatullah
hiwabarokatuh.