28 tersebut menggunakan tes kemampuan menembakkan bola ke basket
sesuai sudut posisi yang telah ditentukan. Sudut posisi tersebut diambil dari gambar posisi sudut tembakan menurut Barry. L. Johnson. Setiap
testor memiliki kesempatan 10 kali tembakan untuk melakukan one hand set shoot.
2. Jump Shoot adalah tembakan dengan menambahkan lompatan saat
melakukan shooting, dimana bola dilepaskan pada saat titik tertinggi lompatan. Penilaian untuk mengetahui efektifitas tembakan tersebut
menggunakan tes kemampuan menembakkan bola ke basket seperti tes yang dilakukan pada set shoot.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto 2006: 130, populasi adalah keseluruhan
subjek penelitian.
Sedangkan Sugiyono
2006: 55
mendefinisikan populasi sebagai objeksubjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
disimpulkan. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta ekstrakurikuler bolabasket putra SMA Negeri 1 Pengasih dengan jumlah 20 orang. Seluruh
populasi dalam penelitan ini dijadikan sebagai subjek penelitian sehingga disebut sebagai penelitian populasi.
D. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di lapangan bolabasket SMA Negeri 1 Pengasih Kabupaten Kulon Progo. Sedangkan waktu pengambilan data uji coba
penelitian dilakukan pada tanggal 22-28 Juni 2015.
29
E. Instrumen Dan Teknik Pengumpulan Data
1. Instrumen Penelitian
Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan
tersebut menjadi sistematis dan dipermudah Suharsimi Arikunto, 2003: 134. Instrumen ini mengadopsi dari Barry L Johnson yang telah
dimodifikasi dan telah di uji cobakan di SMA N 1 Wates karena peserta ekstrakurikuler di SMA 1 Wates memiliki karakteristik yang hampir
sama dengan peserta ekstrakurikuler di SMA N 1 Pengasih . Tes ini bertujuan untuk mengukur keterampilan menembak atau
memasukkan bola ke dalam ring atau basket dari bawah ring. Ada dua teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu one hand set shoot dan
jump shoot. a.
Validitas Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh
mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurannya. Sejauh mana kebenaran suatu alat ukur merupakan
pertanyaan paling utama yang bisa diajukan terhadap prosedur pengukuran. Suatu tes atau instrumen dapat dikatakan mempunyai
validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya
pengukuran tersebut. Tes yang menghasilkan data yang tidak relevan
30 dengan tujuan pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki
validitas rendah Ngatman, 2002; 24 Sugiyono 2006: 267 istrumen yang valid berarti alat ukur
yang digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang
hendak diukur. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengukur apa yang diinginkan. Tes hanya valid untuk satu tujuan
pengukuran yang spesifik Ngatman, 2002: 24. Untuk memperoleh validitas instrumen dalam penelitian ini melakukan uji coba instrumen
sebanyak 20 anak. Hasil uji validitas one hand set shoot diperoleh nilai koefisien sebesar 0,741 dan uji validitas jump shoot diperoleh
nilai koefisien sebesar 0,734. Hasil uji validitas diperoleh dengan bantuan komputer menggunakan SPSS 20 dan dapat dilihat pada
lampiran 9. b.
Reliabilitas
Reliabilitas reliability, ketepercayaan menunjuk pada pengertian apakah sebuah instrumen dapat mengukur sesuatu yang
diukur secara konsisten dari waktu ke waktu. Jadi, kata kunci untuk syarat kualifikasi suatu instrumen pengukur adalah konsisten,
keajegan, atau tidak berubah-ubah Burhan, dkk, 2004: 339 Reliabilitas merupakan komponen terpenting kedua yang harus
dipertimbangkan dalam penyusunan instrumen penelitian. Reliabilitas mengacu pada konsistensi pengukuran, yaitu bagaimana skor tes atau