Teori Identitas Kajian Teori

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id lain. Jika harga diri mereka adalah untuk mempertahankan kelompoknya lebih baik dari kelompok lain, maka hal ini penting untuk memahami prasangka. Pasalnya, setelah dua kelompok mengidentifikasi diri mereka sebagai saingan, maka para anggota kelompok juga akan menjaga harga diri mereka. Teori identitas sosial juga memperlihatkan bahwa individu menggunakan kelompok sosial untuk mempertahankan dan mendukung identitas mereka secara pribadi. Setelah bergabung dengan kelompok, individu akan berpikir bahwa kelompok lebih unggul dari kelompok lain. Dengan demikian meningkatkan citra mereka sendiri. Dalam teori identitas sosial, identitas pribadi berasal dari frame klasifikasi diri yang didasarkan pada kesamaan dan perbedaan antar pribadi dengan anggota kelompok lainnya. Jika teori identitas hanya focus mengenai struktur dan fungsi identitas seseorang di lingkungan masyarakat, identitas sosial berfokus pada struktur dan fungsi identitas yang berkaitan keanggotaan kelompok. Dalam penelitian di bidang olahraga terutama yang membahas fans biasanya lebih fokus pada teori identitas sosial. Namun, Jacobson berpendapat bahwa teori identitas diri juga harus digunakan. Pasalnya, proses pembentukan identitas memerlukan individu untuk menentukan dirinya sendiri dalam hubungan sosial. 38 Saat menciptakan identitas sebagai fan, individu akan mengembangkan identitas pribadi, mengidentifikasi sosial, atau keduanya. 39 Identitas sosial yang dimiliki oleh seseorang akan selalu dipengaruhi oleh identitas pribadi yang melekat dan pengaruh lingkungan sosial dimana dia mengaitkan diri sebagai bagian dari kelompok. Ketika kita mulai sadar sebagai 38 Jacobson, Beth. The Social Psychology of the Creation of a Sports Fan Identity: A Theoretical Review of The Literature. Athletic Insight, Volume 5, Issue 2, Juni 2003., h. 5 39 Ibid digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id bagian dari suatu kelompok tertentu, maka mulai dari situlah identitas sosial kita mulai terbentuk. Identitas social diasumsikan sebagai keseluruhan bagian dari konsep diri masing-masing individu yang berasal dari pengetahuan mereka terhadap sebuah kelompok, atau kelompok-kelompok sosial bersama dengan nilai dan signifikansi emosional terhadap keanggotaan tersebut. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 51

BAB III PENYAJIAN DATA

A. Deskripsi Subyek, Obyek dan Lokasi Peneltian

1. Deskripsi Subjek Penelitian

a. Profil Komunitas Jama’ah Maiyah Bang Bang Wetan Surabaya

Menurut Kamus besar bahasa Indonesia kata Jama’ah atau dalam kamus besar bahasa Indonesia Jemaah 1 ini berarti berkumpul atau kumpulan. Sedangkan Maiyah berasal dari kata َ َ , yang artinya bersama dan bersama disini dapat dimakani bersama apapun dan siapapun termasuk bersama Allah 2 . Sebutan Jamaah atau Jemaah ini tidak benar-benar bergerak secara institutif sebagai kelompok eksklusif tertentu. Jamaah Maiyah ini secara rutin berkumpul dalam komunitas bersama Cak Nun Emha Ainun Najib . Acara ini berbentuk pengajian, namun tidak seperti pengajian pada umumnya yang hanya berisi nasihat dan dogma satu arah, namun di Bang Bang Wetan lebih banyak mengajarkan semangat hidup, sikap toleran dan hidup bersama dalam kontribusi kebaikan. 3 Jadi Jamaah Maiyah tidak identik dengan sekumpulan orang Islam saja. Bahkan seringkali hadir dalam komunitas ini tokoh-tokoh lintas agama, aliran, suku bangsa, etnik, LSM, mahasiswa dalam dan luar negeri, dan lain-lain. Nuansanya sangat berbudaya dan tidak juga serta-merta menjadi sinkretisme 4 . Dengan gaya bicara khasnya, Cak Nun mengatakan, Acara ini bukan acara 1 Alwi, Hasan.2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka 2 Siddi da Luthfi, Abdan Syakuron, Surabaya; Duta Ikhwaana Salama. 2014. 3 www.caknun.com diakses pada 10 April 2017 4 Proses pencampuradukkan berbagai unsur aliran atau paham, sehingga hasil yang didapat dalam bentuk abstrak yang berbeda untuk mencari keserasian, keseimbangan. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id khusus untuk orang Islam, tapi untuk semua manusia yang Islam dan yang tidak Islam, Manusia waras dan manusia yang tidak waras, bahkan Jin, Setan, Dhemit, Gendruwo, kalau memang berminat untuk jadi baik akan disambut dengan tangan terbuka 5 . Jamaah Maiyah Bang Bang Wetan Sendiri memang tidak bisa melepaskan diri dari sosok Cak Nun sebagai figur panutan atau instrument utama dalam sebuah ruang publik yang terbentuk pada komunitas Bang Bang Wetan Surabaya, meskipun akhir – akhir ini sedikit demi sedikit Cak Nun mulai memberikan tongkat estafet sebagai figur di Bang Bang wetan Surabaya pada putra sulungnya yaitu Sabrang Mowo Damar Panuluh atau yang biasa disebut Noe Letto. Namun pengkultusan bukan menjadi ideologi masal pada Jamaah Maiyah. Jadi meskipun Cak Nun tidak bisa hadir di dalam acara, tetap saja acara bisa berlangsung dengan baik dan penuh khidmat. 6 Komunitas Bang Bang Wetan hadir di masyarakat perkotaan Surabaya yang rutin di adakan setiap satu bulan sekali. Komunitas ini dapat mensinergikan beberapa elemen yang ada dalam masyarakat, mempersatukan banyak golongan, dan menyajikan dialog dua arah antara kelompok-kelompok masyarakat dalam pertemuannya. 7 Komunitas ini mendefinisikan diri mereka adalah komunitas pencerahan. Sebagai sebuah komunitas, tentu saja harus melibatkan banyak pihak di antara anggota komunitas itu sendiri. Komunitas tidak bersifat satu arah saja, melainkan dua arah. 5 www.Bang Bangwetan.org diakses pada 20 Maret 2017, pukul 20.53 WIB 6 www.caknun.com diakses pada 26 November 2016, pukul 19.35 WIB 7 Buletin Maiyah Bang Bang Wetan Surabaya edisi September 2015