Jenis Data Teknik Pengumpulan Data

31 Sedangkan alasan praktisnya adalah karena peneliti berdomisili di kota Salatiga sehingga dapat memudahkan peneliti untuk melakukan wawancara mendalam terhadap informan secara terbuka.

3.5 Metode Pengumpulan Data

3.5.1 Jenis Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis data: a. Data primer adalah merupakan data yang didapat dari sumber pertama, misalnya dari individuperseorangan data yang dikumpulkan secara langsung yaitu wawancara dengan para key informan. Dalam penelitian ini yang menjadi informan adalah : 1. Rizal Gozali sebagai BSO kepala radio Zenith 97,2 FM. - Informasi mengenai kondisi umum radio Zenith FM - Gambaran strategi yang digunakan radio Zenith FM - Keunggulan dari radio Zenith FM 2. Rizal Gozali sebagai kepala produksi program radio Zenith 97,2 FM. - Informasi mengenai pemilihan dan pembuatan program acara - Strategi dalam mempromosikan program acara - Kendala-kendala yang dihadapi 3. Fitri Artatila sebagai kepala produksi iklan radio Zenith 97,2 FM. - Informasi mengenai iklan yang masuk diiklankan - Strategi dalam pembuatan iklan - Cara mengatasi perbedaan harga dengan radio lain. 4. Dion Vaganza sebagai penyiar radio Zenith 97,2 FM. - Informasi mengenai program unggulan di radio Zenith - Inovasi yang digunakan radio Zenith 32 - Kendala yang dihadapi selama proses siaran 5. David sebagai pengiklan di Radio Zenith - Informasi mengenai alasan beriklan di radio Zenith - Informasi mengenai hasil iklan yang dibuat radio Zenith b. Data sekunder, yaitu jenis data yang tidak langsung diperoleh dari objek yang diteliti. Data sekunder diperoleh dari sumber-sumber pustaka yang sudah ada, seperti buku data DisHubKomBudPar kota Salatiga dan data-data radio Zenith.

3.5.2 Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara, dilakukan untuk mendapatkan informasi-informasi penting yang dapat menjawab persoalan dari penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik wawancara terstruktur dan tak terstruktur dengan masing-masing kelemahannya. Wawancara terstruktur adalah wawancara yang pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan. Pertanyaan-pertanyaan yang disusun untuk jenis wawancara ini terkesan ketat dan diatur sangat terstruktur sehingga dapat mengarahkan terwawancara agar memberikan data yang sebenarnya. Semua informan dipandang mempunyai kesempatan yang sama untuk menjawab pertanyaan yang diajukan Moleong,1991:138. Sedangkan wawancara tak terstruktur terkesan lebih bebas sehingga peneliti dimungkinkan untuk menemukan informasi baru dan menjalin kedekatan dengan terwawancara. Peneliti tidak menyusun terlebih dahulu pertanyaan yang akan diajukan, namun pertanyaannya lebih disesuaikan dengan keadaan saat penelitian berlangsung. 33 Tabel 3.1 Jatwal Wawancara Dengan Narasumber Waktu Narasumber Selasa 20 November 2012 Rizal Gozali BSO Kepala Radio Zenith Selasa 20 November 2013 Rizal Gozali Kepala Produksi Program Kamis 22 November 2012 Fitri Artatila Kepala Produksi Iklan Jumat 23 November 2012 Dion Vaganza Penyiar Radio Zenith Kamis 29 November 2012 David Pengiklan di radio Zenith 2. Observasi, peneliti melakukan observasi langsung ke lapangan untuk mendapatkan informasi berdasarkan kondisi yang sebenarnya. Observasi adalah metode pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis dan sengaja melalui pengamatan terhadap suatu gejala yang diselidiki dengan tujuan untuk memahami dan memperoleh pengertian tentang gejala tersebut Arikunto,2006. Alasan peneliti menggunakan pengamatan sebagai teknik pengumpulan data yaitu : a. Teknik pengamatan didasarkan atas pengalaman secara langsung sehingga apabila data yang diperoleh kurang meyakinkan maka peneliti dapat mengamati sendiri peristiwanya. b. Teknik pengamatan juga memungkinkan melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan sebenarnya. c. Pengamatan memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan proporsional maupun pengetahuan yang langsung diperoleh dari data. d. Pengamatan dapat membantu peneliti untuk memeriksa kebenaran ataupun kesesuaian data yang diperoleh dikarenakan terdapat kemungkinan peneliti kurang dapat mengingat peristiwa atau hasil 34 wawancara, adanya jarak antara peneliti dan yang diwawancarai, ataupun karena reaksi peneliti yang emosional pada suatu saat. e. Teknik pengamatan memungkinkan peneliti mampu memahami situasi- situasi yang rumit. Situasi yang rumit mungkin terjadi jika peneliti ingin memperhatikan tingkah laku sekaligus Moleong,1991:125. Pada tanggal 08 November 2012 peneliti menemui BSO dari radio Zenith dan menyampaikan surat ijin untuk melakukan penelitian. Setelah berbicara sekitar 5 menit, peneliti melalukan sedikit wawancara tak terstruktur untuk mendapatkan data awal yang dibutuhkan peneliti. Peneliti juga langsung diijinkan untuk memulai pengamatan sejak hari itu juga. Selama melakukan pengamatan peneliti juga melihat bagaimana service yang di berikan radio Zenith kepada calon pengiklan. Observasi yang dilakukan peneliti berlangsung sampai 30 November 2012. 3. Copy Data Sekunder, dilakukan untuk melengkapi data-data yang sudah diperoleh melalui wawancara dan observasi. Data-data ini berasal dari arsip radio Zenith.

3.6 Teknik Analisa Data