PENINGKATAN MOTIVASI, AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI SMP ISLAM YPI 2 METRO TAHUN PELAJARAN 2010/2011

ABSTRAK
PENINGKATAN MOTIVASI, AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS
MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE STAD DI SMP ISLAM YPI 2 METRO TAHUN PELAJARAN
2010/2011
Oleh
Nurbaiti
NPM. 0923031033
Pembelajaran di sekolah merupakan serangkaian kegiatan yang bermuara pada usaha
pencapaian tujuan. Tujuan tersebut adalah mendewasakan anak didik, baik dari segi
jasmani, penguasaan ilmu pengetahuan maupun kedewasaan yang bersifat rohaniah.
Untuk mencapai semua itu maka suatu pembelajaran harus didasarkan standar tertentu
yang merupakan standar pencapaian peserta didik. Ujian sekolah merupakan kegiatan
pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh satuan
pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu
persyaratan kelulusan.Uraian di atas menunjukkan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan
pendidikan dengan mengacu kepada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan
(SKL) serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP). (Depdiknas, 2006 : 4).
Tujuan peneitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa

melalui peanerapan model pembelajaran STAD. (2) Untuk mengetahui model
pembelajaran STAD dalam meningkatkan aktivitas belajar. (3) Untuk mengetahui
model pembelajaran STAD dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Penelitian ini dilaksanakan di SMP YPI 2 Metro dengan menggunakan subjek siswa
kelas VIIIA sebanyak 34 siswa.
Untuk mengumpukan data dalam penelitian ini dihgunakan metode tes, dan metode
observasi obserbvasi. Berdasarkan analisis dan pebahasan dengan menggunakan
langkah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan, maka dapat
disimpulkan bahwa:
1). Penerapan model pembelajaran Cooperative tipe STAD dengan melaporkan hasil
kerja kelompok secara berkeliling antar kelompok pada Standar Kompetensi (SK)
Mengenal penyimpangan sosial, pengertian dan faktor-faktor yang mempengaruhi
siswa kelas VIIIA SMP Islam YPI 2 Metro tahun pelajaran 2011/2012.
2). Penerapan model pembelajaran Cooperative ripe STAD dengan pemberian tugas
yang berbeda untuk setiap kelompok pada Standar Kompetensi (SK) Mengenal
penyimpangan sosial, pengertian dan faktor-faktor yang mempengaruhi siswa kelas
VIIIA SMP Islam YPI 2 Metro tahun pelajaran 2011/2012.
3). Penerapan model pembelajaran Cooperative tipe STAD dengan pemberian tugas
yang berbeda untuk setiap kelompok dan melaporkan hasil kerja kelompok
berkeliling antar kelompok pada Standar Kompetensi (SK) Mengenal

penyimpangan sosial, pengertian dan faktor-faktor yang mempengaruhi.
Kata kunci: Motivasi, aktivitas dan hasil belajar.

ABSTRACT
INCREASING MOTIVATION, ACTIVITIES AND SOCIAL SCIENCE
LEARNING TROUGH COOPERATIVE
LEARNIBG MODEL TYPE STAD IN JUNIOR HIGH SCHOOL YPI 2 METRO
YEAR 2010/2011
By
Nurbaiti
Learning ini school is series of even that lead tothe achievement of goals. The goal is to
students
Maturity,both in terms of physical,science and spritual maturity. To achieve all of that
then a certain
Standard must be based learning that is student achievement standards. Exam school is
to recogniti
On for learning achivement and it is one of the graduation requirements. The description
above shows that the educational level curriculum (KTSP) elementary and secondary
education organized
By the education unit based on the guidelines developed by national standars bodies

(BSNP).
The purpose of this observation is : (1) Determine the level of student motivation
through STAD model application. (2) find the model STAD in enhancing learning
activities. (3) Determine the STAD model of the boost student learning outcomes. This
study was conducted in JHS YPI 2 Metro by using the subject as many as 34 students a
class VIII A.
1) To collect data in this observation, used test methods, and other observation
methods.
Based on the analysis and discussion by using data reduction step, data presentation
and conclusion it can be concluded that:
Application of STAD Cooperative learning model by reporting the results of the
group work in the group at standards of competency (SK) Know the social deviation,
and understanding the factors that influence students of class VIIIA JHS YPI 2
Metro school year 2010/2011.
2) Application of STAD Cooperative learning model by giving different tasks for each
group on the standarts of competency (SK) Know the social deviation, and
understanding the factors that influence students of class VIIIA JHS YPI 2 Metro
school year 2010/2011.
3) Application of STAD Cooperative learning model by giving different tasks for each
group and report on the work in batches around between groups of standard of

competency (SK) Know the social deviation, and understanding the factors that
influence students of class VIIIA JHS YPI 2 Metro school year 2010/2011.

PENINGKATAN MOTIVASI, AKTIVITAS DAN HASIL
BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF T I P E S T A D D I S M P
I S L A M Y P I 2 M E T R O TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Oleh

NURBAITI

Tesis

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
MAGISTER PENDIDIKAN IPS

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER PENDIDIKAN IPS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMP UNG
2014

\

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Palembang Sumatera Selatan pada tanggal 1 Mei 1965.
Penulis merupakan anak ke tujuh (7) dari tujuh bersaudara dari Ayah Alm. Hi. A.
Nadjamuddin HD, dan Ibu Alm. Hj. Siti Rochana.
Riwayat pendidikan di awali dengan MIN Putri lulus tahun 1977 di Metro,
dilanjutkan ke SMP Nehgeri 2 Metro tahun 1977-1980. Kemudian melanjutkan
pendidikan ke SMEA Negeri Metro lulus tajhun 1983 dan melanjutkan kuliah ke
UNILA Diploma II pada program Studi keterampilan jasa tahun 1984-1986.
Kemudian sambil mengajar di SMP Islam YPI 2 Metro penulis menyelesaikan
pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Pendidikan Dunia Usaha FKIP di
Universitas Muhammadiyah Metro yaitu dari tahun 1992-1997. Selanjutnya pada
tahun 2010 melanjutkan pendidikan program Pascasarjana (S2) pada Program
Studi Ilmu Pengetahuan Sosial /IPS Geografi di Universitas Lampung sampai
dengan tahun 2015. Akhirnya pada awal tahun 2015 penulis pindah tugas

mengajar dari SMP Islam YPI 2 Metro ke Sekolah Menengah Atas Keberbakatan
Olah Raga (SMAN Kor) menjadi Waka Humas.

PERSEMBAHAN

Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah Swt, atas segala nikmat dan
rahmat-Nya yang telah dicurahkan kepadaku. Sholawat dan salam atas Nabi
Akbar, Nabi Muhammad SAW.
Dengan segala cinta dan kasih sayang kupersembahkan karya ilmiah ini kepada
orang-orang yang selalu mendukung dan paling berharga dalam hidupku:
1. Ibu dan Ayahku, yang telah melahirkan, mendidik dan membesarkanku hingga
aku dewasa.
2. Suami dan anak-anakku tercinta yang selalu mendoakan atas keberhasilan
studiku.
3. Kakak dan adik-adikku serta saudara-saudaraku yang telah banyak
memberikan dukungan moril kepadaku selama aku menempuh studi.
4. Rekan-rekan seperjuangan Program Pascasarjana Universitas Lampung yang
telah banyak memberikan dukungan semangat dalam penyelesaian studiku.
5. Almamaterku Program Pascasarjana Universitas Lampung.


MOTO

Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, clan telah Ku c u ku p ka n ke p a d a mu n i k ma t -K u , c l a n t el a h K u -r i d h ai
Islam itu jadi agama bagimu.
(Q.S. Al Maaidah : 3)

[ 5 8 : 11 ] H ai or a n g -o r a n g b e r i ma n a p a bi l a ka mu d i ka t a ka n ke p a d a mu :
"Berl apang-1 a pa nglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan
memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu",
maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang -orang yang beriman
di
antaramu clan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

QS. Al-Mujaadilah (Al-Mujadilah) [581 : ayat 11

(Aa Gym)
J a d i l a h s e pe r t i ka r an g d i l a u t a n ya n g s e l al u ku a t me s ki p u n t e r ns
d i h a nt a m o mb a k d a n l a ku ka n l a h h a l ya n g b e r ma n f a at u nt u k d i r i s e n d i r i

cl an j ugs unt u k or a n g l ai n , kar e na hi d up t i da k a ba di .

Bersabar, Berusaha, dan Bersyukur
#Bersabar dalam berusaha
#Berusaha dengan tekun clan pantang menyerah
#dan Bersyukur atas apa yang telah diperoleh
/I

SANWACANA

Alhamdulillahirrobil Alamin, segala puji bagi Allah Tuhan Azza
Wazala yang senantiasa memberikan kesehatan dan segala kenikmatan,
sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul: “ peningkatan
motivasi, aktivitas dan hasil belajar IPS melalui Penggunaan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD di SMP Islam YPI 2 Metro tahun
pelajararn 2010/2011”.
Solawat dan salam kita sanjungkan kepada Baginda Rasulullah SAW,
Nabi akhir zaman yang senantiasa menjadi teladan terbaik bagi kehidupan
manusia. Karya ilmliah ini disusun dalam rangka melengkapi syarat untuk
memperoleh gelar Magister Pendiudikan Ilmu Pengetahuan Sosial pada

Program Pascasarjana Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lampung. Terselesaikannya Tesis ini tidak terlepas dari bantuan dan
dukungan baik secara langsung maupun tidak angsung dari berbagai pihak.
Oleh jkarena itu melalui kesempatan ini peneliti menghaturkan ucapan terima
kasih yang sedalam-dalamnuya kepada yang terhormat:
1. Prof. Dr. Sidjarwo, MS selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas
Lampung, sekaligus sebagai pembahas dan penguji I.
2. Dr. Hi. Pargito, M.Pd

selaku Ketua Program Studi Pascasarjana

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Universitas Lampung sekaligus
sebagai pembahas II dan penguji II.
3. Drs. SUmadi, M.Si selaku Dosen pembimbming I dan Drs. Yon Rizal,
M.Si selaku pembimbing II.
x

4. Seluruh Dosen Pascasarjana pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah
banyak memberikan bekal pengetahuan dan pengalaman kepada penulis.
5. Dr. Bujang Rahman, M.Si


selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung.
6. Seluruh Dewan Guru dan Staf TU yang berada di SMP Islam YPI 2 Metro
yang selalu memberikan semangat dan motivasi kepada peneliti selama
melaksanakan penelitian.
7. Rekan-rekan Program Pascasarjana Pendidikan IPS angkatan 2010, dan adikadik tngkat atas kerjasamanya dan semua pihak yang telah sudi membantu
dalam menyelesaikan tesis ini. Peneliti sangat menyadari bahwa tesis ini
masih jauh dari kesempurnaan. Kiranya tesis yang sederhana ini dapat
bermanfaat bagi kita semua amin.

Bandar Lampung April 2015.

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i
ABSTRACT ........................................................................................................................ ii
ABSTRAK .......................................................................................................................... iii
PERSETUJUAN PEMMBIMBING ................................................................................... iv
PENGESAHAN .................................................................................................................. v

PERNYATAAN ORISINALITAS ..................................................................................... vi
RIWAYAT HIDUP ............................................................................................................ vii
MOTTO .............................................................................................................................. viii
PERSEMBAHAN ............................................................................................................... ix
SANWACANA................................................................................................................... x
DAFTAR ISI....................................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ..................................................................................... 6
1.3 Pembatasan Masalah..................................................................................... 7
1.4 Rumusan Masalah......................................................................................... 7
1.5 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 7
1.6 Manfaat Penelitian ........................................................................................ 8
1.7 Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................ 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS .................. 10
2.1 Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD .......................................................... 10
2.1.1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif ................................................. 10
2.1.2 Pembelajaran Kooperatif Tipa STAD................................................ 15
2.1.3 Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD .. 20
2.2 Motivasi Belajar ........................................................................................... 21
2.2.1 Pengertian Motivasi Belajar............................................................... 21
2.2.2 Macam-Macam Motivasi ................................................................... 25
2.2.3 Fungsi Motivasi ................................................................................. 26
2.3 Aktivitas Belajar ............................................................................................ 29
2.3.1 Pengertian Aktivitas Belajar .............................................................. 29
2.3.2 Macam-Macam Aktivitas Belajar ...................................................... 30
2.4 Hasil Belajar .................................................................................................. 35
2.4.1 Pengertian Hasil Belajar .................................................................... 35
2.4.2 Kriteria Hasil Belajar ......................................................................... 37
2.4.3 Tipe-Tipe Hasil Belajar ..................................................................... 38
2.4.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ............................. 42
2.5 Hasil Penelitian yang Relevan ....................................................................... 48

2.6 Kerangka Berpikir ......................................................................................... 48
2.7 Hipotesis ........................................................................................................ 50
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................................... 51
3.1 Dessain Penelitian ....................................................................................... 51
3.2 Sasaran Penelitian......................................................................................... 52
3.3 Rencana Tindakan ....................................................................................... 53
3.4 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 55
3.5 Metode Analisis Data ................................................................................... 56
3.6 Indikator Keberhasilan ................................................................................. 58
BAB

IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................... 60
4.1 Kondisi Umum Tempat Penelitian ................................................................... 60
4.2 Hasil Penelitian ................................................................................................ 64
4.3 Pembahasan ...................................................................................................... 97

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ................................................. 102
5.1 Kesimpulan .................................................................................................... 102
5.2 Implikasi.......................................................................................................... 102
5.3 Saran................................................................................................................. 103
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

1.1 Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMP Islam YPI2 Metro……………… 4
4.1 Daftar Nama-nam Kepala Sekolah SMP Islam YPI 2 Metro………………. 60
4.2 Data keaddaan Siswa SMP Islam YPI2 Metro…………………………….. 64
4.3 Lembar Pengamatan Motivasi dan Aktivitas Belajar Siswa……………….. 73
4.4 Lembar Pengamatan Motivasi dan Aktivitas Belajar Siswa……………….. 83
4.5 Lembar Pengamatan Motivasi dan Aktivitas Belajar Siswa……………….. 93

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Halaman

1. Blanko Hasil Revisi Tesis………………………………………………….... 109
2. Surat Izin Penelitian………………………………………………………… 110
3. Surat Keterangan Sudah Melaksanakan Penelitian………………………….. 111
4. Perangkat Pembelajaran……………………………………………………… 112
5. Silabus Pembelajaran………………………………………………………… 113
6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)………………………………….. 123
7. Data Prestasi Belajar Siklus I………………………………………………… 132
8. Data Prestasi Belajar Siklus II……………………………………………….. 133
9. Data Prestasi Belajar Siklus III……………………………………………… 134
10. Foto Penelitian………………………………………………………………. 135

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

2.1 Faktor faktor yang mempengaruhi hasil belajar……………………………. 44
2.2 Siklus PTK…………………………………………………………………. 52
4.1 Diagram Ketuntasan pra penelitian………………………………………… 65
4.2 Diagram Aktivitas Belajar………………………………………………….. 96
4.3 Diagram Hasil Belajar……………………………………………………… 97

1

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Pembelajaran di sekolah merupakan serangkaian kegiatan yang bermuara pada usaha
pencapaian tujuan. Tujuan tersebut adalah mendewasakan anak didik, baik dari segi
jasmani, penguasaan ilmu pengetahuan maupun kedewasaan yang bersifat rohaniah.
Rendahnya hasil belajar merupakan pokok permasalahan yang dihadapi oleh setiap
lembaga pendidikan. Dalam hal ini termasuk bidang studi IPS di SMP YPI 2 Metro.
Inilah yang menjadi alasan penulis untuk mengadakan penelitian terhadap hasil belajar
IPS siswa dengan meninjau dari faktor motivasi dan aktivitas belajarnya.
Uraian di atas sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan
bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang pendidikan dasar dan
menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada Standar Isi (SI) dan
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). (Depdiknas, 2006 : 4).
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang mengacu pada standar
nasional

pendidikan

dimaksudkan

menjamin

pencapaian

tujuan pendidikan

nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas : standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, standar penilaian pendidikan.

2
Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi
satuan pendidikan untuk mengetahui peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Untuk
memenuhi amanat Undang-undang tersebut di atas dan guna mencapai tujuan
pendidikan nasional pada umumnya, serta tujuan pendidikan sekolah pada khususnya.
Untuk mencapai Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Kelulusan (SKL) dalam
bentuk hasil belajar, maka selain proses pembelajaran yang diupayakan berlangsung
efektif, juga diperlukan teknik dan instrumen penilaian yang tepat. Penilaian hasil
belajar oleh pendidik menggunakan berbagai teknik penilaian berupa tes, observasi,
penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan
karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik.
Rancangan strategi penilaian untuk mengetahui hasil belajar siswa oleh pendidik harus
dilakukan dengan terpadu, artinya disesuaikan dengan materi yang telah disajikan.,
waktu maupun objektivitas soal-soal yang dirumuskan. Karena pendidikan pada
hakikatnya adalah sebuah upaya meningkatkan kualitas manusia. Oleh karena itu setiap
proses pembelajaran harus dilakukan evaluasi secara objektif untuk menegtahui
perkembangan siswa dalam belajar.
Melalui pembelajaran siswa dididik mencari dan mengembangkan ilmu pengetahuan,
mengarahkan ke masa depan yang lebih baik, mencapai kesadaran pribadi, terampil
serta berkembang ke arah kedewasaan. Pendidikan merupakan modal pokok yang
sangat menentukan, tidak hanya bagi perkembangan dan perwujudan pada diri pribadi,
tetapi juga perkembangan pembangunan suatu

bangsa dan negara. Perkembangan

dalam proses belajar mengajar mengarah pada cara belajar siswa aktif, yaitu
memberikan peran aktif bagi siswa dalam proses pembelajaran guna mengembangkan

3
kemampuan siswa. Pembelajaran aktif, inovatif, kreatif dan efektif serta menyenangkan
(PAIKEM) dapat mengembangkan keterampilan kognitif, afektif dan psikomotor.
Standar proses berisi tentang bagaimana seharusnya proses pendidikan berlangsung.
Standar proses ini diharapkan menjadi pedoman bagi para guru dalam pengelolaan
pembelajaran. Definisi standar proses menurut PP No. 19 Tahun 2005 Pasal 20 sebagai
berikut: “Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar,
metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar”. Ditambah dengan
penjelasan pada Pasal 21 Ayat 1 sebagai berikut: “Pelaksanaan proses pembelajaran
dilakukan dengan mengembangkan budaya membaca dan menulis”. Implikasi dari
kedua pernyataan tersebut adalah pelaksanaan proses pembelajaran harus mengarahkan
materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar dan penilaian pada upaya pembudayaan
membaca dan menulis yang bermuara pada keaktifan siswa, sebagai subyek belajar.
Upaya untuk meningkatkan keterampilan dalam penerapan pelajaran pendidikan IPS
diperlukan strategi yang baik oleh guru. Dalam memilih strategi pembelajaran
diperlukan beberapa pertimbangan, antara lain adalah keadaan siswa, keadaan sekolah,
lingkungan belajar, dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Kenyataan di lapangan
menunjukkan bahwa keadaan siswa di sekolah-sekolah pada umumnya heterogen.
Heterogen di sini dalam hal jenis kelamin, agama, tingkat sosial ekonomi, kemampuan
akademik, dan suku. Di era globalisasi ini diperlukan kerjasama (kooperatif) untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Untuk itu diperlukan sikap sosial yang baik. Sikap
sosial ini perlu dilatihkan kepada siswa pada saat pembelajaran. Misalnya sikap saling
menghargai pendapat orang lain, mau menggunakan pendapat atau ide dengan cara

4
yang baik, atau menjelaskan sesuatu kepada orang lain yang belum memahami, atau
berbagi dalam tugas, dan sebagainya.
Berdasarkan hal tersebut menurut penulis perlu diciptakan lingkungan belajar
kelompok yang heterogen. Menurut Slavin (2000: 19) kelompok belajar yang
heterogen tersebut dinamakan dengan kelompok belajar kooperatif. Pembelajaran
kooperatif merupakan strategi yang menempatkan siswa belajar dalam kelompok yang
beranggotakan 4 atau 6 siswa dengan tingkat kemampuan yang berbeda serta
menekankan kerjasama dan tanggung jawab kelompok dalam mencapai tujuan.
Sejalan dengan itu, IPS sebagai salah satu ilmu pengetahuan sosial yang dewasa ini
telah berkembang pesat baik materi maupun kegunaannya dijadikan tolak ukur
keberhasilan pembelajaran. IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan
mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/ SMPLB. Melalui mata pelajaran IPS
peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara yang demokratis, dan
bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Adapun hasil pra survai
diperoleh data tentang hasil belajar IPS siswa kelas VIII adalah sebagai berikut:
Tabel 1: Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMP Islam YPI 2 Metro
Jumlah

No.

Nilai

Kriteria

1

> 65

Tuntas

14

40

2

< 65

Belum Tuntas

21

60



-

-

35

100

Siswa

Persentasi (%)

Sumber: Daftar Nilai IPS Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Islam YPI 2 Metro
Tahun Pelajaran 2010/2011

5
Berdasarkan Tabel di atas tampak bahwa dari 35 siswa hanya 14 siswa atau 40% siswa
yang mencapai standar ketuntasan belajar, sedangkan hasil belajar yang diharapkan
tuntas di SMP Islam YPI 2 Metro memenuhi standar Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) lebih dari 65 minimal memenuhi sebesar 75%.
Hasil wawancara terhadap guru bidang studi IPS bahwa pelajar sulit melakukan
kegiatan pemantapan pembelajaran IPS dan sekaligus memperoleh hasil belajar yang
baik. Dalam hal ini, siswa merasa kesulitan dalam memahami IPS, sehingga hasil
belajar siswa masih relatif rendah. Berdasarkan hasil wawancara guru dan siswa bahwa
rendahnya hasil belajar disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Banyak siswa memandang pelajaran IPS kurang menarik dan menganggap
pelajaran IPS sebagai pelajaran yang tidak termasuk dalam pelajaran di ujian
nasional.
2. Dalam kenyataannya siswa sering bermain pada saat jam pelajaran berlangsung
karena merasa stress.
3. Siswa kurang terlibat penuh dalam proses pembelajaran sehingga minat siswa
dalam belajar kurang.
4. Kurang aktifnya siswa dalam proses pembelajaran.
Upaya mengatasi permasalahan tentang suasana belajar yang tidak efektif di dalam
kelas perlu adanya hubungan yang sinergis antara guru dan siswa serta materi
pelajaran. Oleh karena itu perlu ada metode yang bisa meningkatkan aktivitas,
menumbuhkan semangat dan membuat siswa belajar lebih bermakna. Pembelajaran
pada prinsipnya tidak hanya sekedar penyampaian informasi dari guru kepada siswa.
Semua guru menginginkan proses pembelajaran yang dapat mencapai tujuan sesuai

6
dengan tugasnya yaitu mengajarkan keterampilan mencakup ranah kognitif, afektif, dan
psikomotorik dengan suasana pembelajaran yang aktif, semangat, menyenangkan dan
berdasarkan kemauan sendiri. Dari kenyataan inilah peneliti termotivasi mengatasi
masalah di atas, salah sau cara adalah dengan penelitian tindakan kelas yang
menerapkan model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) karena
tipe ini yang paling sederhana dan dapat digunakan oleh guru-guru yang baru mulai
menggunakan pendekatan pembelajaran kooperatif. Dalam pelaksanaannya model
pembelajaran kooperatif tipe STAD ini meliputi 5 komponen utama yaitu persiapan,
kegiatan kelompok, kuis, dan penghargaan kelompok.
Berdasarkan uraian di atas maka model pembelajaran kooperatif tipe STAD diduga
cocok digunakan sebagai salah satu cara dalam pembelajaran yang berlangsung satu
arah dan melibatkan siswa, sehingga dapat mengalihkan perhatian siswa kepada materi
pelajaran. Pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah salah satu tipe atau model
pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan melibatkan aktivitas seluruh siswa
tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya.
Aktivitas belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama,
persaingan sehat dan keterlibatan belajar. Dalam model pembelajaran kooperatif tipe
STAD memanfaatkan kelompok kecil antara 4-5 siswa yang heterogen.

1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi permasalahan
sebagai berikut:
1.2.1

Nilai rata-rata mata pelajaran IPS siswa masih rendah.

7
1.2.2

Siswa kurang aktif dalam pembelajaran IPS

1.2.3

Motivasi belajar siswa rendah.

1.2.4

Antusiasme belajar siswa rendah.

1.2.5

Metode STAD belum diterapkan oleh guru dalam pembelajaran.

1.3 Pembatasan Masalah
Hasil belajar pendidikan IPS dipengaruhi oleh banyak faktor, dan masing-masing
faktor memerlukan penelitian tersendiri. Untuk keperluan penelitian ini akan dibatasi
pada: “Peningkatan motivasi, aktivitas dan hasil belajar IPS melalui penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD di SMP Islam YPI 2 Metro tahun pelajaran
2010/2011”.
1.4 Rumusan Masalah
1.4.1

Bagaimanakah penerapan model pembelajaran STAD dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa ?

1.4.2

Bagaimanakah penerapan model pembelajaran STAD dapat meningkatkan
aktivitas belajar ?

1.4.3

Apakah penerapan model pembelajaran STAD dapat meningkatkan hasil belajar
siswa ?

1.5 Tujuan Penelitian
1.5.1

Untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa melalui peanerapan model
pembelajaran STAD.

1.5.2

Untuk mengetahui model pembelajaran STAD dalam meningkatkan aktivitas
belajar.

8
1.5.3

Untuk mengetahui model pembelajaran tipe STAD dalam meningkatkan hasil
belajar.

1.6 Manfaat Penelitian
1.6.1 Bagi guru
Para guru dapat menerapkan pembelajaran Cooperative tipe STAD untuk
meningkatkan motivasi, aktivitas, dan prestasi siswa pada semua mata pelajaran.
1.6.2 Bagi Siswa
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan bagi siswa untuk mengikuti
kegiatan pembelajaran dengan sungguh-sungguh guna menambah pengalaman.
1.6.3 Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan agar sekolah menyiapkan sarana dan
prasarana yang cukup untuk mendukung proses pembelajaran yang berkualitas.

1.7 Ruang Lingkup Penelitian

1.71 Ruang Lingkup Penelitian
1). Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP YPI 2 Metro tahun pelajaran
2010/2011.
2). Objek penelitian meliputi:
(a). Motivasi, adalah dorongan dari dalam dan dari luar diri siswa untuk belajar
(b) Aktivitas, adalah perbuatan atau kegiatan yang dilakukan siswa untuk belajar.
(c). Hasil belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), adalah nilai pretest dan pos-test yang dicapai siswa dalam pembelajaran metode STAD.

9
(d). STAD, adalah model pembelajaran kooperatif yang bertujuan meningkatkan
peran aktif siswa dalam proses pembelajaran.
3). Waktu dan tempat penelitian, penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil
tahun pelajaran 2010/2011 bertempat di SMP YPI 2 Metro.

1.7.2 Ruang Lingkup Kajian/Ilmu Pengetahuan Sosial.
Ruang lingkup kajian/ilmu IPS yaitu kajian terpadu tentang ilmu-ilmu sosial yang
dikemas secara sosial, psikologis untuk tujuan pendidikan. Pemahaman kajian
yang akan diteliti adalah tentang hasil belajar IPS dengan meninjau dari faktor
motivasi dan aktivitas belajar siswa.
1). Motivasi belajar
2). Aktivitas Belajar
3). Hasil Belajar
Hasil belajar dalam penelitian ini dikriteriakan menurut tingkat penguasaannya
terhadap materi pembelajaran. Yaitu: Hasil belajar tinggi apabila siswa menguasai
materi 80% - 100% Hasil belajar sedang apabila siswa menguasai materi antara
75%-80%, dan hasil belajar rendah apabila siswa menguasai materi 55%-75% .

10

II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

2.1 Pembelajaran Kooperatif
2.1.1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Kooperatif adalah suatu gambaran kerjasama antara individu yang satu dengan lainnya
dalam suatu ikatan tertentu. Ikatan-ikatan tersebut yang menyebabkan antara satu dengan
yang lainnya merasa berada dalam satu tempat dengan tujuan-tujuan yang secara bersamasama diharapkan oleh setiap orang yang berada dalam ikatan itu. Pemikiran tersebut hanya
merupakan suatu gambaran sederhana apa yang tersirat tentang kooperatif.

Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu pembelajaran

yang berlandaskan

konstruktivis. Konstruktivisme dalam pembelajara kooperatif seperti yang dikemukakan
oleh Nur (2001: 3) adalah bahwa siswa mampu menemukan dan memahami konsep-konsep
sulit jika mereka saling mendiskusikan masalah tersebut dengan temannya. Di dalam model
pembelajaran tersebut pada aspek masyarakat belajar diharapkan bahwa setiap individu
dalam kelompok harus berperan agar tujuan yang telah digariskan dapat tercapai.

Menurut Nur (2001: 2) unsur-unsur dalam pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut:
1. Siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka tenggelam atau berenang bersama.
2. Siswa memiliki tanggung jawab terhadap tiap siswa lain dalam kelompok di
samping tanggung jawab terhadap diri mereka sendiri dalam mempelajari materi
yang dihadapi.
3. Siswa harus berpandangan bahwa mereka semuanya memiliki tujuan yang sama.
4. Siswa harus membagi tugas dan berbagi tanggung jawab sama besarnya di antara
para anggota kelompok.

11
5. Siswa akan diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut berperan
terhadap evaluasi seluruh anggota kelompok.
6. Siswa berbagi kepemimpinan sementara mereka memperoleh keterampilan
bekerjasama selama belajar.
7. Siswa akan diminta mempertanggung jawabkan secara individual materi yang
ditangani dalam kelompok kooperatif.

Model pembelajaran kooperatif yang digunakan merupakan hal baru bagi guru dan siswa
karena memiliki perbedaan-perbedaan yang mendasar dibandingkan dengan model
pembelajaran selama ini, di mana peranan guru sangat dominan.

Dalam penerapannya, teknik-teknik pembelajaran kooperatif lebih banyak meningkatkan
hasil belajar dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Beberapa perbedaan yang
mendasar tersebut menurut Depdikbud (2000: 90 adalah di dalam pembelajaran kooperatif
terdapat:
1. Adanya saling ketergantungan positif, saling membantu, dan saling memberikan
motivasi sehingga ada interaksi promotif.
2. Adanya akuntabilitas individual yang mengukur penguasaan materi pelajaran tiap
anggota kelompok, dan kelompok diberi umpan balik tentang hasil belajar para
anggotanya sehingga dapat saling mengetahui siapa yang memerlukan dan siapa
yang memberikan bantuan.
3. Kelompok belajar heterogen, baik dalam kemampuan akademik, jenis kelamin,
ras etnik, dan sebagainya sehingga dapat saling mengetahui siapa yang
memerlukan bantuan dan siapa yang memberikan bantuan.
4. Pimpinan kelompok dipilih secara demokratis atau bergilir untuk memberikan
pengalaman memimpin bagi para anggota kelompok.
5. Keterampilan sosial yang diperlukan dalam kerja gotong royong seperti
kepemimpinan, kemampuan berkomunikasi, mempercayai orang lain, dan
mengelola konflik secara langsung diajarkan.
6. Pada saat belajar kooperatif sedang berlangsung guru terus melakukan
pemantauan melalui observasi dan melakukan intervensi jika terjadi masalah
dalam kerjasama antar anggota kelompok.
7. Guru memperhatikan secara proses kelompok yang terjadi dalam kelompokkelompok belajar.

12
8. Penekanan tidak hanya pada penyesuaian tugas tetapi juga hubungan interpersonal
(hubungan antar pribadi yang saling menghargai).
Pembelajaran kooperatif merupakan hal yang sangat penting dalam menunjang interaksi
antara siswa dengan siswa, antara siswa dengan guru. Kondisi seperti inilah yang sangat
diharapkan agar interaksi berjalan baik demi kelancaran pembelajaran. Contextual Teaching
and Learning (CTL) yang dikembangkan oleh CORD dan dikutip oleh Nur (2001: 7)
menyatakan bahwa: “Kebanyakan siswa belajar jauh lebih efektif pada saat mereka diberi
kesempatan secara kooperatif dengan siswa-siswa lain dalam kelompok atau tim.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Linda Lundgren, 1999; Nur dkk, 1999 (dalam Ibrahim,
2000: 17) menunjukkan bahwa: “Dalam setting kelas kooperatif siswa belajar lebih banyak
dari satu teman ke teman lain di antara sesama siswa daripada dari guru. penelitian juga
menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif memiliki dampak yang amat positif terhadap
siswa yang rendah hasil belajarnya”.
Ada lima hal dasar yang perlu diperhatikan agar pembelajaran kooperatif dapat berjalan
dengan baik (Johnson & Johnson, 1991: 22-23) yaitu: “Kemandirian yang positif,
peningkatan interaksi, pertanggung jawaban individu, interpersonal dan kemampuan grup
kecil, dan pengelolaan kelompok”.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat dijelaskan satu per satu yaitu:
a. Kemandirian yang positif
Kemandirian yang positif akan berhasil dengan baik apabila setiap anggota kelompok
merasa sejajar dengan anggota yang lain. Artinya satu orang tidak akan berhasil kecuali
anggota yang lain merasakan juga keberhasilannya. Apapun usaha yang dilakukan oleh

13
masing-masing anggota tidak hanya untuk kepentingan diri sendiri tetapi untuk semua
anggota kelompok. Kemandirian yang positif merupakan inti pembelajaran kooperatif.

b. Peningkatan interaksi
Pada saat guru menekankan kemandirian yang positif, selayaknya guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk saling mengenal, tolong menolong, saling bantu, saling
mendukung, memberi semangat dan saling memberi pujian atas usahanya dalam belajar.
Aktivitas kognitif dan dinamika kelompok terjadi pada saat siswa diikutsertakan untuk
belajar mengenal satu sama lain. Termasuk dalam hal ini menjelaskan bagaimana
memecahkan masalah, mendiskusikan konsep yang akan dikerjakan, menjelaskan pada
teman sekelas dan menghubungkan dengan pelajaran yang terakhir dipelajari.

c. Pertanggung jawaban individu
Tujuan kelompok dalam pembelajaran kooperatif agar masing-masing anggota menjadi
lebih kuat pengetahuannya. Siswa belajar bersama sehingga setelah itu mereka dapat
melakukan yang lebih baik sebagai individu. Untuk memastikan bahwa masing-masing
anggota lebih kuat, siswa harus membuat pertanggung jawaban secara individu terhadap
tugas yang menjadi bagiannya dalam bekerja. Pertanggung jawaban individu akan
terlaksana jika perbuatan masing-masing individu dinilai dan hasilnya diberitahukan pada
individu dan kelompok.

Pertanggung jawaban individu berguna bagi setiap anggota kelompok untuk mengetahui:
1) Siapa yang memerlukan lebih banyak bantuan, dukungan dan dorongan semangat
untuk melengkapi tugas.
2) Bahwa mereka tidak hanya “membonceng” pada pekerjaan teman.

14

d. Interpersonal dan kemampuan grup kecil
Dalam pembelajaran kooperatif, selain materi pelajaran (tugas kerja) siswa juga harus
belajar tentang kerja kelompok. Nilai lebih pembelajaran kooperatif adalah siswa belajar
tentang keterampilan sosial. Penempatan sosial bagi individu yang tidak terlatih,
walaupun disertai penjelasan bagaimana mereka harus bekerjasama tidak menjamin
bahwa mereka akan bekerja secara efektif. Agar tercapai kualitas kerjasama yang tinggi
stiap anggota kelompok harus mempelajari keterampilan sosial. Kepemimpinan,
membuat keputusan, membangun kepercayaan, komunikasi dan keahlian mengelola
konflik juga harus dipelajari seperti halnya tujuan mereka mempelajari materi pelajaran.

e. Pengelolaan kelompok
Pengelolaan kelompok akan berhasil jika setiap anggota kelompok mendiskusikan
bagaimana mereka mencapai tujuan dan bagaimana mereka mempertahankan hubungan
kerja secara efektif. Kelompok perlu menggambarkan tindakan-tindakan apa yang akan
membantu atau tidak akan membantu, selanjutnya membuat keputusan mengenai tingkah
laku yang harus dilanjutkan atau diganti.

Pengelolaan kelompok ini akan sangat berpengaruh terhadap hasil kerja yang dicapai
kelompok. Setiap anggota kelompok akan menyumbangkan nilai perkembangannya
untuk skor perkembangan kelompok.

Perhitungan skor perkembangan individu menurut Slavin (1995: 80) seperti pada Tabel 2
berikut:

15
Tabel 2.: Perhitungan Skor Perkembangan Individu pada Pembelajaran Kooperatif
Skor Tes
Lebih dari 10 poin di bawah skor awal

Nilai Perkembangan
5

10 poin hingga 1 poin di bawah skor awal

10

di atas skor awal sampai 10 poin

20

lebih dari 10 poin di atas skor awal

30

nilai sempurna (tidak berdasarkan skor awal)

30

Keterangan : Skor awal adalah skor yang diproleh siswa dari pembelajaran tepat pada
pertemuan sebelumnya.

Skor perkembangan kelompok diperoleh dengan menghitung rata-rata skor perkembangan
individu pada setiap kelompok. Untuk menghargai prestasi kelompok ada tiga tingkat
penghargaan yang dapat diberikan terhadap prestasi kelompok. Penghargaan tersebut daspat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.: Penghargaan Prestasi Kelompok
Skor Rata-rata Kelompok
5 < x < 15

Penghargaan
Kelompok kurang

15 < x < 24

Kelompok sedang

25 < x < 30

Kelompok baik

2.1.2 Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

STAD adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana yang dikembangkan
oleh Robert Stavin dan teman-temannya dari Universitas John Hopkin (dalam Muslimin
dkk, 2000: 20). Pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD, siswa ditempatkan dalam
tim belajar yang beranggotakan 4 sampai 5 orang, setiap tim haruslah heterogen terdiri dari

16
laki-laki dan perempuan, berasal dari berbagai suku, memiliki kemampuan belajar yang
tinggi,sedang dan rendah. Terdapat enam fase utama model pembelajaran kooperatif tipe
STAD, pembelajaran diawali dengan guru menyampaikan tujuan pembelajaran disertai
dengan memotivasi siswa untuk belajar dengan sungguh-sungguh. Fase ini diikuti dengan
penyampaian informasi dengan lisan atau dalam bentuk bacaan.

Dalam hal ini siswa diberikan materi dalam bentuk teks untuk dibaca dan dipahami. Fase
kedua adalah siswa dikelompokkan ke dalam kelompok-kelompok, dimana pda tiap
kelompok beranggotakan 4-5 orang siswa secara heterogen. Fase Fase ketiga pemberian
bimbingan, yaitu guru membimbing siswa kerja bersama untuk penyelesaian tugas secara
berkelompok. Fase ke empat adalah memberikan soal-soal untuk dikerjakan oleh siswa. Fase
kelima dilakukan evaluasi, dan fase ke enam guru memberikan penghargaan kepada siswa
yang menonjol kemajuan belajarnya Fase-fase tersebut juga diakhiri dengan melakukan
persentasi hasil kerja kelompok atau evaluasi tentang materi yang telah dipelajari dan
memberikan penghargaan terhadap usaha-usaha kelompok maupun individu.

Keenam fase pembelajaran kooperatif yang telah disebutkan di atas, secara lebih rinci dapat
dijelaskan sebagai pendapat Arends (dalam Ibrahim dkk, 2000: 10) dapat disajikan dalam
Tabel 4 di bawah ini sebagai berikut:

17
Tabel 4.: Fase-fase pembelajaran kooperatif tipe STAD
Fase
Ke
1

Indikator

Tingkah Laku Guru

Menyampaikan tujuan

Guru

menyampaikan

dan memotivasi siswa

tujuan

pelajaran

yang

Tingkah Laku
Siswa
semua Menyimak
ingin penjelasan guru

dicapai pada pelajaran tersebut
dan memotivasi siswa belajar
2

Menyajikan informasi

Guru

menyajikan

kepada

siswa

informasi Mendengarkan dan

dengan

jalan memperhatikan

demonstrasi atau lewat bahan
bacaan
3

Mengorganisasikan

Guru menjelaskan kepada siswa Membentuk

siswa ke dalam

bagaimana caranya membentuk kelompok

kelompok-kelompok

kelompok belajar dan membantu telah ditentukan

belajar

setiap kelompok agar melakukan

yang

transisi secara efisien
4

5

Membimbing

Guru membimbing kelompok

Mengerjakan LKS

kelompok bekerja dan

belajar pada saat mereka

belajar

mengerjakan tugas

Evaluasi

Guru mengevaluasi hasil belajar

Mempresentasikan

tentang materi yang telah

hasil belajar

dipelajari atau masing-masing
kelompok mempresentasikan hasil
kerjanya
6

Memberikan

Guru mencari cara untuk

penghargaan

menghargai upaya atas hasil
belajar individu maupun
kelompok

Sedangkan menurut Slavin (1995: 71) pembelajaran kooperatif tipe STAD terdiri atas 5
komponen tetap yaitu: “Persiapan, presentasi kelas, kegiatan kelompok, tes dan penghargaan
kelompok”.

18
Berdasarkan pendapat di atas, dapat diperinci satu persatu sebagai berikut:
a. Persiapan
Hal-hal yang dipersiapkan pada tahap ini antara lain: materi pelajaran, membagi siswa ke
dalam kelompok-kelompok kooperatif, menentukan skor dasar siswa, latihan kerjasama
kelompok, dan menentukan jadwal kegiatan STAD terdiri dari siklus kegiatan
pembelajaran yang tetap, yaitu mengajar, belajar dalam kelompok, kuis, dan penghargaan
kelompok. Sebelum menyajikan pembelajaran, dibuat lembar kegiatan yang akan
dipelajari siswa dalam kelompok kooperatif. Dalam menentukan kelompok kooperatif
ada tiga kegiatan yang dilakukan yakni merangking siswa berdasarkan tingkat
kemampuan akademik di kelas, menentukan jumlah kelompok dan membagi siswa dalam
kelompok.

b. Presentasi kelas
Kegiatan STAD dimulai dengan penyajian materi oleh guru, yang diawali dengan
pendahuluan, menjelaskan materi, dan latihan terbimbing. Pada pendahuluan ditekankan
pada apa yang akan dipelajari siswa dalam kelompok. Dijelaskan mengapa hal itu penting
dipelajari, untuk memotivasi rasa ingin tahu siswa tentang materi yang akan mereka
pelajari.
c. Kegiatan kelompok
Pada pertemuan pertama, sebaiknya guru menjelaskan apa yang dimaksud kerja
kelompok, dan sebelum memulai bekerja tetapkan peraturan dalam kelompok kooperatif.
Untuk kerja kelompok guru memberikan LKS atau materi kepada setiap kelompok.
Dalam menyelesaikan tugas kelompok, siswa mengerjakan secara berpasangan atau
tigaan, kemudian saling mencocokkan jawabannya atau memeriksa ketepatan jawabannya

19
dengan jawaban teman sekelompok. Apabila siswa memiliki pertanyaan, teman
sekelompoknya bertanggung jawab untuk menjawab (menjelaskan) sebelum mengajukan
pertanyaan kepada guru.

d. Tes
Waktu yang digunakan untuk mengerjakan kuis adalah 10 menit. Tes dikerjakan secara
individu, mereka tidak boleh saling membantu. Skor yang diperoleh siswa dalam
mengerjakan tes selanjutnya akan disumbangkan sebagai skor kelompok.

e. Penghargaan kelompok
Setelah tes dilakukan segera dihitung skor perkembangan individu dan skor kelompok,
dan kemudian menyerahkan sertifikat atau penghargaan kepada kelompok skor tertinggi.
Apabila mungkin, mengumumkan skor kelompok pada pertemuan pertama setelah tes.
Hal itu akan meningkatkan motivasi mereka untuk melakukan yang terbaik. Dalam
memberikan penghargaan terhadap kelompok, ada dua tahap yang dilakukan adalah
sebagai berikut:
1) Menghitung skor individu dan skor kelompok
Nilai perkembangan individu akan dipergunakan sebagai sumbangan skor terhadap
kelompok yang ditetapkan berdasarkan selisih perolehan skor kuis terdahulu dengan
skor kuis yang baru. Skor perkembangan individu digunakan untuk mendorong semua
siswa agar memberikan nilai maksimum pada kelompok, apapun prestasi sebelumnya.
Skor yang diperoleh siswa dari setiap kuis dinyatakan dalam bilangan bulat. Skor
kelompok dihitung berdasarkan jumlah perkembangan semua anggota kelompok
dibagi dengan banyaknya anggota kelompok.

20
2) Penghargaan prestasi kelompok
Berdasarkan rata-rata nilai perkembangan yang diperoleh, terdapat tiga tingkatan
penghargaan kelompok yang diberikan, yaitu: kelompok kurang, kelompok sedang
dan kelompok tinggi. Pemberian penghargaan dalam pembelajaran kooperatif
merupakan insentif. Kelompok dan insentif individu yang dapat mendorong siswa
untuk meningkatkan usaha belajarnya. Slavin (1997: 376) mengungkapkan bahwa
salah satu cara pemberian insentif untuk belajar adalah dengan menghargai
peningkatan yang berhasil dicapai siswa melampaui prestasi yang dulu.
2.1.3 Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Pembelajaran kooperatif mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan. Adapun
kelebihan dari pembelajaran kooperatif adalah:
1) Semua anggota kelompok mendapat tugas.
2) Ada interaksi langsung antara siswa dengan siswa lain dan siswa dengan guru.
3) Siswa dilatih untuk mengembangkan keterampilan sosial.
4) Mendorong siswa untuk menghargai pendapat orang lain.
5) Dapat meningkatkan kemampuan akademik siswa.
6) Melatih siswa untuk berani berbicara mengeluarkan ide atau pendapat.
7) Dapat meningkatkan rasa persaudaraan.

Selain mempunyai kelebihan, pembelajaran kooperatif juga mempunyai kekurangan,
antara lain sebagai berikut :
1) Memerlukan kemampuan khusus guru sehingga tidak semua guru dapat
melakukan atau menggunakan pembelajaran kooperatif.

21
2) Memerlukan waktu dan biaya yang banyak untuk mempersiapkan dan
melaksanakan pembelajaran kooperatif tersebut.
3) Menuntut sifat tertentu dari siswa, misalnya suka bekerja sama.
4) Memerlukan waktu yang lebih lama untuk siswa sehingga sulit mencapai target
kurikulum.

Walaupun kelemahan-kelemahan tersebut melekat pada pembelajaran kooperatif, tetapi
dapat diminimalkan dengan beberapa tindakan, untuk kelemahan yang pertama, pada
dasarnya guru dapat dilatih terlebih dahulu, sehingga guru telah memiliki kemampuan yang
diharapkan. Sedangkan untuk kelemahan yang kedua dan keempat, dalam pembelajaran
kooperatif digunakan LKS yang memungkinkan siswa dapat bekerja secara efektif dan
efisien. Selain itu pembagian kelompok dilakukan sebelum kegiatan pembelajaran dan guru
telah menata kelas sesuai dengan kelompok yang ada. Dengan demikian terjadi
penghematan waktu yang dibutuhkan. Demikian pula untuk kelemahan ketiga, dengan
digunakannya pendekatan psikologis, pembelajaran kooperatif akan membentuk sifat-sifat
tertentu yang diinginkan sekaligus dapat dilatih. Hal ini didukung dengan pemberian
motivasi dan tantangan tugas serta tanggung jawab yang dibebankan kepada tiap kelompok
melalui kerjaasama anggota-anggotanya.

2.2 Motivasi Belajar
2.2.1 Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi berasal dari kata “motif” yang berarti gerakan atau sesuatu yang bergerak. Bila
seseorang hendak melakukan aktivitas tentunya didorong dengan adanya motivasi, karena
dengan adanya motivasi seseorang dapat melakukan aktivitas yang diiringi dengan perasaan

22
senang

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INDUKTIF PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IV B SEKOLAH DASAR NEGERI 2 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 12 46

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PELAJARAN IPS KELAS IV SDN 1 KERTOSARI TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 5 35

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PELAJARAN IPS KELAS IV SDN 1 KERTOSARI TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 4 56

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SDN 5 METRO SELATAN KOTA METRO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 6 56

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI KELAS IX.3 SMP NEGERI 1 WAY BUNGUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 3 60

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIERVEMENT DIVISIONS) DI KELAS VII.1 SMP NEGERI 1 KEDONDONG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 8 61

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIERVEMENT DIVISIONS) DI KELAS VII.1 SMP NEGERI 1 KEDONDONG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 4 60

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 4 METRO UTARA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 5 66

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD SISWA KELAS IV SDN 2 TEMPELREJO KEDONDONG PESAWARAN

0 2 48

PENINGKATAN MOTIVASI, AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI SMP ISLAM YPI 2 METRO TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 15 82