Desain Penelitian Definisi Operasional Variabel Penelitian

32

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini termasuk quasi experiment. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah “The One Group Pretest Posttest Design” atau tidak adanya grup kontrol Sukardi, 2009: 18. Metode eksperimen dengan sampel tidak terpisah maksudnya peneliti hanya memiliki satu kelompok saja, yang diukur dua kali, pengukuran pertama pretest dilakukan sebelum subjek diberi perlakuan, kemudian perlakuan treatment, yang akhirnya ditutup dengan pengukuran kedua posttest. Adapun gambar desain dalam penelitian ini sebagai berikut: Y 1 X Y 2 Gambar 9. Desain Penelitian Sugiyono, 2007: 35 Keterangan: Y 1 : Pengukuran Awal Pretest X : Perlakuan Treatment Y 2 : Pengukuran Akhir Posttest Penelitian ini tes dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum dan sesudah treatmentperlakuan. Perbedaan antara pretest dan posttest ini diasumsikan merupakan efek dari treatment atau eksperimen. Sehingga hasil dari perlakuan diharapkan dapat diketahui lebih akurat, karena terdapat perbandingan antara keadaan sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Perlakuan yang diberikan dalam penelitian ini adalah latihan passing berpasangan. Perlakuan dilaksanakan tiga kali per minggu sesuai jadwal latihan di SSB Kalasan, yaitu 33 di hari Selasa, Kamis, dan Minggu pagi sebanyak 16 kali pertemuan Tjaliek Soegiardo, 1991: 32.

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu passing berpasangan, sedangkan variabel terikat yaitu kemampuan passing bawah. Agar tidak terjadi salah penafsiran pada penelitian ini maka berikut akan dikemukakan definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Latihan passing secara berpasangan antar siswa dengan saling berhadapan. Siswa berdiri saling berhadapan dengan menggunakan satu bola yang di tendang ke arah teman yang ada di depannya, kemudian teman tersebut mengontrol dan kembali menendang bola ke arah teman yang berpasangan dengannya. Passing dengan menggunakan kaki bagian dalam untuk mempermudah menendang bola. Lakukan gerakan secara berulang dengan menambah jarak antar pasangan, mengurangi kontrol, serta mempercepat tendangan. 2. Kemampuan passing bawah dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam mengoper bola ke sasaran sesuai dengan tujuan dalam penelitian ini. Passing bawah diukur dengan tes mengoperkan bola rendah dari Subagyo Irianto 1995: 9, dengan menghitung jumlah tendangan yang masuk sah dari sepuluh kali tendangan melewati gawang kecil sebagai sasarannya. 34

C. Subjek Penelitian

Dokumen yang terkait

PENGARUH LATIHAN PASSING BAWAH DENGAN DINDING DAN BERPASANGAN TERHADAP KETEPATAN PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI

9 132 87

PENGARUH LATIHAN PASSING BAWAH BERPASANGAN TETAP DAN ROTASI TERHADAP KEMAMPUAN PASSING BAWAH PADA ATLET BOLA VOLI PUTRI KLUB CITRA SERASI KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015

1 21 92

PENGARUH METODE LATIHAN PASSING BAWAH SASARAN DIPERKECIL DAN BERPINDAH TERHADAP KETEPATAN PASSING BAWAH SEPAKBOLA

3 11 77

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PASSING BAWAH BERPASANGAN DENGAN TEMAN DAN LATIHAN PASSING BAWAH SENDIRI DALAM KOTAK TERHADAP HASIL PASSING BAWAH SISWA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI PUTRI SMA SWASTA DHARMA PATRA PANGKALAN BERANDAN TAHUN 2016.

0 1 22

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PASSING BAWAH BERPASANGAN DAN LATIHAN DRILL TERHADAP HASIL PASSING BAWAH PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SMA NEGERI 1 LIMAPULUH TAHUN 2017.

1 9 20

PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN PASSING SEPAKBOLA DENGAN PENDEKATAN BERMAIN USIA 11-12 TAHUN.

0 3 25

PENGEMBANGAN VARIASI LATIHAN PASSING PADA ATLET SEKOLAH SEPAKBOLA USIA 12 TAHUN 2016.

0 4 25

PENGARUH LATIHAN PASSING BAWAH FORMASI SEGITIGA DENGAN LATIHAN PASSING BAWAH BERPASANGAN TERHADAP HASIL PASSING BAWAH BOLA VOLI PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SMK NEGERI 2 KISARAN TAHUN 2016.

0 3 14

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PASSING BAWAH BERPASANGAN DENGAN PASSING BAWAH KE DINDING TERHADAP HASIL PASSING BAWAH BOLA VOLI SISWA PUTRI EKSTRAKURIKULER SMA SWASTA AL-MAKSUM PERCUT SEI TUAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 4 19

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN INDIVIDU DAN BERPASANGAN TERHADAP KEMAMPUAN PASSING BOLA BAWAH SEPAKBOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAKBOLA PUTRA JAMBANGAN SRAGEN USIA 12-14 TAHUN.

0 0 16