Pendidikan Anak melalui Musik
sebuah komponen yang penting. Sementara itu, drama atau naskah lakon biasanya menunjuk pada karya tulis yang mempunyai sifat dramatik, yakni
sifat laku atau tindakan atau juga aksi yang disajikan secara verbal maupun nonverbal Barnet via Dewojati, 2010: 6.
Sebuah karya sastra umumnya disajikan dalam dua bentuk penuturan yaitu narasi dan dialog. Kedua bentuk tersebut hadir secara bergantian sehingga
cerita yang ditampilkan menjadi lebih beragam dan tidak bersifat monoton. Drama merupakan karya yang terdiri dari aspek sastra dan aspek pementasan,
sama hanya dengan film yang memiliki kedua aspek tersebut. Jika aspek sastra drama adalah teks drama, dan aspek sastra film berupa teks film atau
skenario. Luxemburg 1989: 158 mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan teks-teks drama ialah semua teks yang bersifat dialog-dialog dan yang
isinya memaparkan sebuah alur. Dalam sebuah teks drama, dialoglah yang menduduki tempat utama, tindak-tindak bahasa tidak membahas sesuatu,
melainkan berbuat sesuatu yang menimbulkan reaksi para lawan bicara. Dialog adalah unsur utama pada naskah drama ataupun skenario, tindak-
tindak bahasa tidak membahas sesuatu melainkan berbuat sesuatu yang menimbulkan reaksi pada lawan bicara. Dialog pada skenario berbeda dengan
percakan sehari-hari karena dialog pada skenario menandung gaya bahasa dan nilai estetik. Pendapat tersebut sesuai dengan pernyataan Vayone 1989: 58
Le dialogue filmique s’insère dans une œuvre fermé a finalités discursives et esthétiques, faire prendre conscience, convaincre, amuser, etc.
Maksud dari kutipan tersebut adalah dialog film berisi sesuatu karya tertutup yang bersifat
diskursif dan
estetis, bercerita,
gambaran suasana,
meyakinkan, menyenangkan, dan lain-lain.
Dialog merupakan salah satu ciri khas yang membedakan drama dengan karya sastra lain. Dialog adalah salah satu unsur terpenting dalam membuat
sebuah drama maupun film, karena merupakan acuan berjalannya pertunjukan. Hal tersebut juga diutarakan oleh Schmitt dan Viala 1982: 110 « les
multiples signes du spectacle sont présents dans au à travers le texte » .
Segala aspek yang berkaitan dengan sebuah pertunjukan diatur didalam atau melalui sebuah teks. Selain itu, dialog juga dapat menggerakkan alur. Definisi
dari dialog sendiri adalah percakapan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Melalui dialog, penonton pertunjukan dapat mengidentifikasi ekspresi,
kepribadian atau karakter, perasaan, dan permasalahan yang dialami oleh para tokoh dalam film, meskipun hal-hal tersebut tidak dinyatakan secara langsung
Ubersfeld, 1996 :18. Skenario adalah naskah film yang berfungsi sebagai acuan para tokoh
untuk memerankan karakter tertentu, mengatur peristiwa agar runtut dan mudah untuk diperankan. Terdapat bermacam-macam sumber dari skenario
antara lain: lagu, peristiwa, cerita pendek, buku atau novel, sejarah, mitos, dongeng, dan folklore Soelarko, 1978: 30. Skenario memiliki unsur-unsur
instrinsik berupa alur yang sangat berpengaruh dalam jalannya cerita, dialog yang harus dihafalkan oleh pemeran, dan latar yang mendukung jalannya
sebuah cerita, begitu juga dengan unsur-unsur instrinsik yang lain berupa
tema, didascalie, dan pesanamanat yang memperjelas alur sebuah skenario dalam tiap adegannya.
Di dalam sebuah film terdapat teks yang terdiri dari dua bagian, yaitu dialog dan didascalie. Hasil tekstual dari dialog dan didascalie ini berubah-
ubah sesuai dengan perkembangan zaman dan cerita dalam sebuah teater atau film Ubersfeld, 1996: 17. Menurut Schmitt dan viala 1982, 110 bahwa
dalam teks atau dialog terdapat didascalie atau disebut dengan petunjuk pementasan. Les didascalies sont donc des relais textuels partiels des
perceptions visuelles et sonores du spectacle. Didascalie adalah pengganti
teks parsial untuk persepsi visual dan suara dalam suatu pertunjukkan. Didascalie
berfungsi sebagai pedoman pementasan yang didalamnya terdapat setting
mengenai pemain atau tokoh dan latar scénelokasi yang akan digunakan. Melalui didascalie inilah karakter, gesture dan action dari para
tokoh dalam pertunjukkan dapat diidentifikasi, terlepas dari semua pembicaraan atau dialog antartokoh dalam film Ubersfeld, 1996: 18.