Pemilihan Instrumen Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perang Pattimura: penyerbuan Benteng Duurstede (Komposisi Musik Program untuk Ansambel Musik) T1 852008006 BAB II

18 memberi tradisi diatonik yang sangat berpengaruh sampai saat ini pada pembuatan lagu-lagu rakyat. Tablatur-tablatur papan kunci Spanyol, oktaf diatonik bersolmisasi. Semua ini adalah bukti akulturasi. Sedangkan orang-orang Portugis dalam kurun waktu seratus tiga puluh tahun di Nusantara, kecuali Timor- Timur, memberi budaya musik diatonik juga tarian-tarian sebagai sarana komunikasi dengan sekelompok etnik di Nusantara.

G. Pemilihan Instrumen

Organologi merupakan suatu ilmu yang dikhususkan untuk mengklasifikasikan semua instrumen musik yang ditinjau dari bahan pembuatan dan bagaimana bunyi dihasilkan. 21 Hood mengutip pendapat Curt Sachs dan Eric von Hornbostel yang mengklasifikasikan instrumen menjadi empat bagian, yakni ; 1. Idiofon atau idiophones adalah golongan alat musik yang dihasilkan dari badannya sendiri dengan cara dipukul. Contoh: totobuang, kolintang, vibraphone, marimba, xylophone, dan sebagainya. 2. Membranofon atau membranophones adalah golongan alat musik yang bunyinya dihasilkan dari getaran suatu permukaan yang terbuat dari kulit atau membran dengan cara dipukul. Contoh: tifa, rebana, drum, timpani, dan sebagainya. 21 Mantle Hood, The Ethnomusikologist – New edition Kent Ohio : Kent State University Press, 1971 , 123-124. 19 3. Kordofon atau cordophones adalah golongan alat musik yang bunyinya dihasilkan dari getaran dawaisnarstring dengan cara digesek atau dipetik. Contoh: ukulele, gitar, biola, sitar, dan sebagainya. 4. Aerofon atau earphones adalah golongan alat musik yang bunyinya dihasilkan lewat lubang udara atau aero dengan cara ditiup. Contoh: suling, oboe, trompet, saxophone, clarinet, horn, fagot, serunai, dan sebagainya. Komposisi ini dibuat dengan menggunakan media ansambel yang penulis rasa bisa mewakili isi suasana dan karakter dari cerita. Ansambel dalam kompsisi ini terdiri dari beberapa instrumen antara lain: a Biola Biola atau violin termasuk dalam instrumen musik kordofon. Biola memiliki empat senar G-D-A-E yang ditala berbeda satu sama lain dengan interval sempurna kelima. Diantara keluarga biola, yaitu dengan biola alto, cello, dan double bass atau kontra bass, biola memiliki nada yang tertinggi. 22 Gambar 2.4 Instrumen Biola Violin 22 Deskripsi Biola, diunduh dari http:id.wikipedia.orgwikiBiola , pada Selasa, 30 April 2014, pkl. 18.00 WIB. 20 b Biola Alto Biola alto atau viola adalah instrumen musik kordofon. Bentuknya lebih besar dari pada biola namun suaranya lebih rendah dari biola. Sejak abad ke-18 biola alto menjadi suara tengah dalam keluarga biola, diantara biola dan cello. Biola alto empat senar normalnya di-tunning dalam C3-G3-D4-A4. 23 Gambar 2.5 Instrumen Biola Alto Viola c Violoncello Violoncello , yang hampir selalu disingkat menjadi cello termasuk dalam anggota dari keluarga biola dan merupakan instrumen kordofon. Ukuran cello lebih besar dari pada biola atau biola alto , namun lebih kecil daripada bass. Seperti anggota-anggota lainnya dari keluarga biola, cello mempunyai empat dawai. Dawai-dawainya biasanya ditala pada nada A3, D3, G2, dan C2. Cello mirip seperti biola alto namun satu oktaf lebih rendah, dan satu seperlima oktaf lebih rendah daripada biola. Ia dimainkan dalam posisi berdiri di 23 Deskripsi Viola, diunduh dari http:en.wikipedia.orgwikiViola , pada Selasa, 30 April 2014, pkl. 18.20 WIB. 21 antara kedua kaki si pemusik yang duduk, dan ditegakkan pada sepotong metal yang disebut endpin. 24 Gambar 2.6 Instrumen Cello Violoncello d Gitar Bass Elektrik Gitar bass elektrik termasuk dalam alat musik berdawai kordofon yang menggunakan sinyal elektrik untuk memperbesar suaranya. Gitar bass elektrik empat senar biasanya ditalakan ke nada G-D-A-E. Sedangkan gitar bass elektrik dengan lima senar biasanya ditalakan ke nada G-D-A-E-B. Penalaan di atas diurutkan berdasarkan nomor senar senar 1, senar 2, dan seterusnya, di mana senar 1 adalah senar terbawah dari gitar bass. 25 24 Deskripsi Violoncello, diunduh dari http:id.wikipedia.orgwikiCello , pada Selasa 30 April 2014, Pkl. 18.00 WIB. 25 Deskripsi Gitar Bass, diunduh dari http:id.wikipedia.orgwikiGitar_bass , pada Selasa 30 April 2014, pkl. 19.00 WIB. 22 Gambar 2.7 Instrumen Gitar Bass e Tahuri Pada Tahun 1960-an pemerintah Indonesia mendirikan Fakultas Oceanografi di desa Poka pulau Ambon. Pendirian fakultas tersebut ditujukan untuk lebih mengarahkan perhatian dan orientasi manusia Indonesia di Maluku menuju kelaut sesuai dengan kondisi alam fisiknya. 26 Orientasi tersebut mendorong para budayawan di daerah ini untuk mencoba menggarap dan menciptakan alat musik yang berasal dari bahan baku sumber daya laut. Pada tahun 1962, Letkol G. Latumahina menjabat sebagai Wakil Gubernur daerah tingkat I Provinsi Maluku. Beliau adalah seorang militer dan juga seorang budayawan. Beliau adalah tokoh pencetus yang mempunyai andil besar dalam pengembangan musik tahuri kulit biasiput di Maluku saat itu. 26 Deskripsi Musik Kulit Bia Ambon: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1993- 1994, 7. 23 Kulit siput yang digunakan dalam komposisi ini dikenal oleh masayarakat lokal dengan nama Tahuri. Tahuri adalah semacam alat tiup yang digunakan dalam kehidupan adat istiadat. Tahuri ini dibunyikan dalam rangka mengundang kehadiran arwah nenek moyang dalam pelaksanaan satu upacara adat. 27 . Gambar 2.8 Tahuri f Piano Nama instrumen piano berasal dari kata pianoforte atau fortepiano , dari klavir yang dikembangkan dari instrumen tradisional bangsa Timur Tengah, dibawa ke Eropa oleh bangsa Moor pada abad ke-13, dan waktu itu masih dimainkan dengan menggunakan dua batang alat pukul-lazim disebut dulcimer, hakkebord atau simbal. 28 Gambar 2.9 Instrumen Piano 27 Deskripsi Musik Kulit Bia..., 11. 28 Japi Tambayong, Ensiklopedia Musik 2 M-Z Jakarta: Cipta Adi Pustaka, 1992, 114. 24 g Perkusi Perkusi termasuk alat musik yang menghasilkan musik dengan cara dipukul atau diguncang. Alat musik pukul antara lain bass drum, kattle drum glockenspiel, snare drum, celesta, xylophone, triangle, tambourin , cymbal dan lain- lain. Dalam sebuah orkestra, alat musik ini dianggap sebagai pemasok energi yang menitikberatkan pada ritme, memberi tambahan bunyi yang berkesan besar, menghasilkan kegembiraan pada saat klimaks, dan memberi efek ceburan kedalam warna sebuah orkestra. 29 Pada abad ke-20 instrumen musik perkusi mulai sering digunakan dalam pertunjukkan musik-musik klasik. Banyaknya ragam jenis instrumen perkusi sehingga tidak jarang ditemukan ansambel musik besar dengan keseluruhan instrumen yang dimainkan oleh instrumen perkusi. Ritme, melodi, dan harmoni semua muncul dan hidup dalam penampilan tersebut, dan seringkali merupakan pertunjukan yang menarik. Gambar 2.10 Instrumen perkusi dari kiri ke kanan a Floor Tom , b Snare dan c Cymbal 29 Muhammad Syafiq, Ensiklopedia Musik Klasik Yogyakarta: Adi Cipta Karya Nusa, 2003, 233. a b c 25 h Flute Dalam perkembangan sejarahnya, flute atau seruling di kategorikan sebagai salah satu alat musik tertua. Flute termasuk dalam alat musik yang populer pada musik jaman pertengahan. Musik abad pertengahan dimulai dari jatuhnya kerajaan Romawi dan berakhir di sekitar pertengahan abad ke 15. Pada zaman moderen flute terbuat dari perak atau jenis logam yang lain, pada era pertengahan bahan yang digunakan untuk membuat flute adalah kayu. Demikianlah alasan mengapa flute dikategorikan sebagai alat musik woodwind. Sejarah Musik Klasik, 2009. Alat ini memiliki wilayah nada yang cukup luas, mulai dari nada C sampai C 4 . 30 Gambar 2.11Instrumen Flute i Paduan Suara Paduan suara adalah terjemahan dari bahasa Belanda Koor atau Choir dalam bahasa Inggris. Paduan suara terbagi atas: 1 kor pria, terdiri dari tenor dan bass; 2 kor wanita, terdiri dari 30 Muhammad Syafiq, Ensiklopedia Musik ..., 106. 26 sopran dan alto; 3 kor campuran, terdiri dari SATB sopran, alto, tenor dan bass; 4 kor anak. 31 Suara sopran merupakan jenis suara tertinggi dan umumnya dimiliki oleh wanita. Jarak suara sopran berkisar antara C4 hingga G5. Suara alto dimiliki oleh wanita dengan suara rendah. Jarak suara alto berkisar antara nada G3 sampai E5. Suara tenor merupakan suara tinggi yang dimiliki pria. Jangkauan nada tenor berkisar antara C3 hingga A4. Suara bass merupakan suara rendah yang dimiliki penyanyi pria. Jangkauan nadanya berkisar antara E2 hingga A4. 32

H. Cerita Perang Pattimura: Penyerbuan Benteng Duurstede

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perang Pattimura: penyerbuan Benteng Duurstede (Komposisi Musik Program untuk Ansambel Musik)

0 0 31

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perang Pattimura: penyerbuan Benteng Duurstede (Komposisi Musik Program untuk Ansambel Musik) T1 852008006 BAB I

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perang Pattimura: penyerbuan Benteng Duurstede (Komposisi Musik Program untuk Ansambel Musik) T1 852008006 BAB IV

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perang Pattimura: penyerbuan Benteng Duurstede (Komposisi Musik Program untuk Ansambel Musik)

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perang Pattimura: penyerbuan Benteng Duurstede (Komposisi Musik Program untuk Ansambel Musik)

0 0 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perang Pattimura: penyerbuan Benteng Duurstede (Komposisi Musik Program untuk Ansambel Musik)

0 0 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perang Pattimura: penyerbuan Benteng Duurstede (Komposisi Musik Program untuk Ansambel Musik)

0 0 32

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: The Disciple of God (Komposisi Musik Program untuk Ansambel Gitar) T1 852011014 BAB II

1 19 27

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: The Disciple of God (Komposisi Musik Program untuk Ansambel Gitar) T1 852011003 BAB II

0 1 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Warna, Cerita, dan Kursi Tua: Sebuah Komposisi Musik Program untuk Ansambel Musik T1 852013004 BAB II

0 0 11