16
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Kinerja Karyawan
Menurut Mangkunegara 2000 mengemukakan bahwa “hasil
kinerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
yang diberikan kepadanya”. Menurut Sedarmayanti, 2009, performance bisa diterjemahkan menjadi prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian
kerja, dan hasil kerja. Secara operasional kinerja dapat didefinisikan sebagai tindakan atau pelaksanaan tugas yang telah diselesaikan oleh
seseorang dalam kurun waktu tertentu dan dapat diukur. Torang 2012 kinerja adalah kuantitas atau kualitas hasil kerja individu atau
sekelompok di dalam organisasi dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi yang berpedoman pada norma, standar oprasional prosuder
kriteria dan ukuran yang telah ditetapkan atau yang berlaku dalam organisasi.
Menurut Simamora 2004 deskripsi dari kinerja menyangkut tiga komponen penting yaitu:
a. Tujuan. Tujuan ini akan memberikan arah dan mempengaruhi
bagaimana seharusnya perilaku kerja yang diharapkan organisasi terhadap setiap personil.
b. Ukuran. Ukuran dibutuhkan untuk mengetahui apakah seorang
personil telah mencapai kinerja yang diharapkan, untuk itu kuantitatif dan kualitatif standar kinerja untuk setiap tugas dan jabatan personal
memegang peranan penting. c.
Penilaian. Penilaian kinerja reguler yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan kinerja setiap personil. Tindakan ini akan
membuat personil untuk senantiasa berorientasi terhadap tujuan dan berperilaku kerja sesuai dan searah dengan tujuan yang hendak
dicapai. Hasil kerja seseorang akan memberikan umpan balik bagi orang
itu sendiri untuk selalu aktif melakukan pekerjaannya secara baik dan diharapkan akan menghasilkan mutu pekerjaan yang baik pula.
Pendidikan berpengaruh terhadap kinerja seseorang karena dapat memberikan wawasan yang lebih luas untuk berinisiatif, berinovasi dan
selanjutnya berpengaruh terhadap kinerjanya. Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan kinerja
merupakan kuantitas atau kualitas hasil kerja individu atau sekelompok orang di dalam organisasi yang menjalankan tugasnya berpedoman pada
norma, standar oprasional prosuder kriteria dan ukuran yang telah ditetapkan atau yang berlaku dalam organisasi.
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian kinerja menurut
Mangkunegara 2000 yaitu :
1. Pengetahuan
Pengetahuan yaitu kemampuan yang dimiliki karyawan yang lebih berorientasi pada intelejensi dan daya pikir serta penguasaan ilmu
yang luas yang dimiliki karyawan. Pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, media dan informasi yang
diterima. 2.
Ketrampilan Kemampuan dan penguasaan teknis operasional dibidang tertentu
yang dimiliki karyawan seperti ketrampilan konseptual, ketrampilan manusia dan keterampilan teknik.
3. Kemampuan
Kemampuan yang terbentuk dari sejumlah kompetensi yang dimiliki seorang karyawan yang mencakup loyalitas, kedisiplinan, kerjasama
dan tanggung jawab. 4.
Motivasi Motivasi diartikan sebagai suatu sikap pimpinan dan karyawan
terhadap situasi kerja di lingkungan organisasinya. Mereka yang bersifat positif terhadap situasi kerjanya akan menunjukkan motivasi
kerja tinggi dan sebaliknya jika mereka bersifat negatif terhadap situasi kerjanya akan menunjukkan motivasi kerja yang rendah.
Berdasarkan penelitian Zaputri, dkk 2013 kinerja karyawan dapat diukur dari beberapa indikator, yaitu:
a. Kuantitas kerja, yaitu melibatkan perhitungan keluaran dari proses
atau pelaksanaan kegiatan. Hal ini berkaitan dengan jumlah keluaran yang dihasilkan.
b. Kualitas kerja, yaitu mencerminkan seberapa baik penyelesaikan atau
mutu yang dihasilkan. Hal ini berkaitan dengan bentuk keluaran. c.
Ketepatan waktu, yaitu sesuai tidaknya penyelesaian pekerjaan dengan waktu yang direncanakan.
2. Insentif