Prinsip Belajar dalam Perspektif Islam
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 18
5. Menganalisis partisipasi belajar siswa melalui: observasi
terhadap apa yang telah dipelajari siswa. Berkenaan dengan pendidikan budaya dan karakter, pada
dasarnya nilai-nilai tidak dapat diajarkan dalam satu bidang studi dan periode waktu tertentu, tetapi dikembangkan secara aktif dan
berkelanjutan dalam semua bidang studi melalui empat cara yaitu: 1 memberi pemahaman yang benar tentang pendidikan karakter,
2 pembiasaan, 3 contoh atau teladan, dan 4 pembelajaran bidang studi secara integral. Berikut ini disajikan ilustrasi keempat cara
pengembangan karakter dalam pembelajaran matematika.
19
1. Memberi pemahaman yang benar tentang pendidikan karakter.
Pada dasarnya
pemahaman terhadap
nilai-nilai yang
dikembangkan dalam pendidikan karakter serupa dengan penanaman pemahaman terhadap kemampuan dan disposisi
matematik. Misalnya dalam belajar matematika siswa tidak hanya untuk memiliki kemampuan ranah kognitif, yaitu
berpikir matematik namun juga didukung dengan pemilikan disposisi matematik sedemikian sehingga siswa berkeinginan
untuk melaksanakan tugas-tugas matematik.
2. Pembiasaan. Pembiasaan diposisi matematik seperti halnya
dengan pembiasaan karakter dan nilai hendaknya dilakukan secara berkelanjutan melalui pembiasaan selama pembelajaran.
Misalnya pembiasaan bersikap jujur, toleransi, disiplin, kerja kerasulet, kritis, kreatif, mandiri dan rasa ingin tahu dibangun
melalui pembiasaan pemberian tugas matematik yang menantang sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangan
intelektual siswa.
3. Contoh atau teladan. Nilai dan karakter tidak diajarkan namun
dikembangkan melalui teladan perilaku guru. Andaikan diharapkan siswa bersikap jujur, toleransi, disiplin, kerja
kerasulet, kritis, kreatif, mandiri dan rasa ingin tahu maka guru harus memberi teladan bersikap yang sama. Misalnya: 1 Guru
adil dan jujur dalam menilai hasil belajar siswa, dan dalam menyusun karya ilmiah; 2 Guru memberi pelayanan kepada
siswa sesuai dengan kebutuhannya; 3 Guru kreatif menerapkan
19
Saur i S, ‘Membangun Karakter Bangsa Melalui Pembinaan Profesionalisme Guru
Berbasis Pendidikan Nilai’, Jurnal Pendidikan Karakter, 2.2 2010.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 19
berbagai pendekatan pembelajaran yang relevan disertai dengan tugas matematik yang kritis dan kreatif.
4. Pembelajaran matematika secara integral. Dalam pembelajaran
topik-topik matematika pengembangan kemampuan, disposisi matematik serta nilai-nilai dilaksanakan secara integral dan
tidak terpisah-pisah sehingga pengembangan ranah yang satu mendukung pengembangan nilai-nilai dan ranah lainnya.
Pengertian disposisi matematik di atas pada dasarnya sejalan dengan makna yang terkandung dalam pendidikan budaya
dan karakter bangsa. Oleh karena itu, pembelajaran matematika perlu mengutamakan pengembangan nilai-nilai dalam pendidikan
budaya dan karakter, kemampuan berpikir dan disposisi matematik yang terintegrasi dan dilaksanakan secara bersamaan. Pengutamaan
tersebut menjadi semakin penting manakala dihubungkan dengan upaya menyiapkan lulusan yang kelak diharapkan dapat memenuhi
tuntutan kemajuan IPTEK dan suasana bersaing yang semakin ketat, serta menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Untuk mendukung jalannya pembelajaran matematika berbasis karakter, maka diperlukan alat, yaitu suatu perangkat
pembelajaran. Perangkat pembelajaran matematika berbasis karakter merupakan suatu perangkat pembelajaran matematika
yang efektif dalam meningkatkan nilai-nilai karakter dalam diri siswa yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Perangkat ini
diharapkan dapat menjadi acuan dan patokan bagi guru untuk mengajar dikelas supaya lebih terarah dan tetap memperhatikan
karakter yang tumbuh dari diri peserta didik.
Memperhatikan nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan karakter, pada penelitian ini ada tiga nilai karakter yang
dikembangkan dalam pembelajaran matematika dengan materi aritmetika sosial, yaitu kedisiplinan, bersahabat, dan religius.
Dengan demikian diharapkan pembelajaran akan menghasilkan siswa dengan kemampuan matematik yang bagus serta memiliki
karakter yang terpuji.